2
Bella melangkah keluar dari lift dengan langkah malas, heels hitamnya beradu dengan lantai marmer apartemen yang dingin. Hari itu, pasien-pasiennya lebih banyak dari biasanya, dan sebagian besar membawa cerita yang sama: kulit kusam karena stres atau breakout akibat mencoba skincare viral di TikTok. Semua masalah itu ia tangani dengan profesional, meski pikirannya dipenuhi rasa kesal yang menumpuk.
Setelah membuka pintu apartemennya, Bella menghempaskan diri ke sofa. Ruang tamu apartemennya kecil tapi tertata rapi. Sofa abu-abu yang nyaman, meja kopi dengan buku-buku tentang dermatologi, dan akuarium besar di sudut ruangan. Di dalamnya berenang seekor ikan arwana berwarna emas, satu-satunya makhluk hidup yang berbagi ruang dengan Bella.
"Nila, kamu tahu nggak? Hidup sendiri itu nggak selalu seindah yang aku pikirkan dulu," gumam Bella sambil melepaskan blazer kerjanya. Ia berjalan ke akuarium, menatap ikan peliharaannya yang berenang dengan anggun. "Aku pikir, dengan hidup sendiri, aku bisa bebas dari pertanyaan-pertanyaan basi seperti kapan kawin atau mana pacarnya. Ternyata, malah sepi."
Nila terus berenang, seakan tak peduli dengan curhatan pemiliknya.
Bella menghela napas dan menuangkan makanan ke dalam akuarium. "Dan sekarang, ada Bella Mooi. Gadis TikTok yang suka joget-joget nggak jelas itu! Wajah dan nama dia mirip aku, sampai semua orang ngira aku dia! Bayangin, Nila, aku yang nggak pernah main sosmed lagi malah kena getahnya."
Ia duduk kembali di sofa, memandang kosong ke arah akuarium. Ingatannya melayang ke masa-masa saat ia masih aktif di media sosial. Dulu, ia punya akun Instagram dengan jumlah pengikut yang cukup banyak. Foto-fotonya selalu rapi: tutorial makeup, tips skincare, dan sesekali cerita kesehariannya yang sebenarnya biasa saja. Namun, interaksi dengan para pengikutnya membuat hidupnya terasa lebih berwarna.
Bella tersenyum tipis, tapi senyum itu segera memudar. Ingatan tentang insiden yang mengubah segalanya menghantamnya seperti ombak besar.
“Semuanya karena satu kalimat sialan itu,” gumamnya.
Saat itu, Bella baru saja selesai shift panjang di klinik dan sedang merasa lelah. Di salah satu unggahannya, seorang pengikut bertanya, "Dok, kapan punya anak?" Dengan emosi yang tak terkontrol, Bella menjawab, 'Anak itu beban.'
Komentar itu menjadi viral dalam semalam. Para pengikut yang dulu mengaguminya kini berubah menjadi musuh. Kolom komentar penuh dengan kata-kata kasar. Bella yang dulu selalu percaya diri mulai merasa terpojok. Hujatan demi hujatan membuatnya trauma.
Ia akhirnya menutup akun Instagram-nya, menghapus jejak dirinya di dunia maya, dan bertekad tak akan pernah bermain media sosial lagi. Tapi, keputusan itu membuatnya terjebak dalam lingkaran kesepian yang tidak ia duga.
"Nila, kadang aku rindu masa-masa itu," bisik Bella. "Bukan hujatannya, tentu saja, tapi interaksi dengan mereka yang dulu menyukai aku. Sekarang aku cuma punya kamu. Kamu dan... pasien-pasien yang nggak tahu kapan berhenti bertanya soal TikTok."
Nila hanya berenang mendekat ke kaca, seakan memahami keluh kesah Bella.
"Enak ya jadi ikan. Hidupmu nggak ada drama," gumam Bella sambil tersenyum kecil.
Namun senyumnya segera memudar. Ia memejamkan mata, membayangkan betapa sepinya hidupnya tanpa manusia lain yang benar-benar peduli. Bahkan di tengah kota besar dengan gemerlap lampu-lampunya, Bella merasa dirinya adalah satu-satunya manusia yang benar-benar sendiri.
***
Hai Gengs... Aku akhirnya melanjutkan cerita ini setelah sekian lama karena prajabatan cinta susah tamat. Yang versi Karyakarsa ya. Yang di wattpad nanti aku rapikan. Semoga terhibur dengan cerita ini ya.
Oh ya, sekarang ada Jumat Berkah di karya karsa. Silakan diklaim sebelum kehabisan.
Kenapa Jungkook KLO jadi cewek cantik banget yak
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top