Chapter 19

Waktu yang tersisa hanyalah 15 menit lagi. Sedangkang masih ada 20 soal yang masih belum Ataya isi, itu semua karena Ataya tidak mengerti apa yang harus Ataya lakukan, setelah mendengar story telling yang terdengar dari setiap speaker kelas. Masalahnya Ataya lebih tidak mengerti isi dari cerita yang dibacakan tadi.

Jika ada Ghina di kelasnya, mungkin saja ia sudah meminta contekan padanya, tapi sayang karena nama Ghina berawal dari huruf G, jadi Ghina ditempatkan di ruang sebelah.

Ataya sudah tidak tau lagi harus berbuat apa, sekarang hanya nalurinya saja yang bisa membantunya. Mau tak mau Ataya harus mengisi soal tersebut. Karena bel sudah berbunyi, tanpa peduli Ataya menghitamkan option yang terlihat di depan matanya tanpa membaca soal telebih dahulu.

"Semuanya bisa berhenti sekarang!" titah bu July, guru yang terkesan dengan aura penuh ketegasan.

Bu July langsung menggambil satu persatu lembar jawaban tanpa memedulikan apakah siswa tersebut masih menulis atau tidak. Hal tersebut juga berlaku untuk Ataya. Bu July langsung menarik lembar jawabannya meski Ataya masih berusaha menghitamkan jawabannya.

"Waktu sudah habis, selesai tidak selesai kamu tidak punya hak lagi untuk mengisinya!" tegasnya sambil menatap Ataya dengan mata datarnya. Tanpa peduli bu July langsung menggambil lembar jawaban milik Ataya yang sekiranya ada delapan soal lagi yang masih belum ia isi.

Ck ... mampus banget si gua hari ini, udah soalnya susah semua, ketambah lagi pengawasnya guru-guru yang galak! Batin Ataya merasa kesal.

- - -

Ataya merasa kesal sekali dengan hari ini. Ataya merasa tidak maksimal dalam mengisi semua soal ulangan tadi.

"Ah ... udahlah gua gak mau mikirin lagi, naik gak naik, bodo amat!" dumel Ataya yang merasa kesal.

Di saat kesal, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya. "Taya ... kakak boleh masuk, kah?" ucap Rima.

Saat Ataya masih di rawat di rumah sakit. Rima memutuskan untuk tinggal di rumah selama Jeno bertugas diluar kota, kurang lebih selama dua sampai tiga bulan. Mungkin banyak orang yang melihat kalau hubungan Rima ini tidak baik, karena Jeno sering kali pergi meninggalkan dirinya untuk mengurus pekerjaan. Tapi tidak ... Jeno memiliki cara sendiri untuk tetap mempertahankan rumah tangganya bersama Rima, meski terkadang mereka memang jarang sekali melakukan komunikasi satu sama lain.

Terkadang Ataya banyak belajar dari kakaknya, untuk tetap menanamkan kepercayaan kepada pasangan satu sama lain, itulah alasan hubungan Ataya dengan Canavaro masih terbilang baik sampai sekarang, meskipun terkadang Ataya masih diresahkan dengan pikiran perawakan Canavaro yang asli.

"Taya ... kakak buat kue bolu loh, kamu gak mau nyoba?" ucap Rima.

"Masuk aja kak, gak dikunci kok pintunya," balas Ataya.

Rima langsung membuka pintu kamar Ataya sambil membawakan nampan kecil berisikan kue bolu yang ia buat.

Rima ini tipe orang yang tidak bisa diam, dirinya akan melakukan apapun untuk mengisi kesehariannya agar tidak bosan. Sangat bertolak belakang dari Ataya yang hanya memilih tidur jika sudah tidak ada hal yang harus ia lakukan.

"Tadi kakak nemu beberapa bahan di dapur, jadi kakak nyoba buat bolu deh," ucap Rima sambil mengulurkan sepotong kue bolu buatannya pada Ataya.

Ataya langsung menggambil dan memakan kue bolu tersebut. "Ehm ... enak," puji Ataya.

"Seriusan, enak?" Rima tampak tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh adiknya itu.

Selama hamil dan pasca melahirkan, Jeno sering sekali melarang Rima untuk banyak bergerak, itu semua agar dirinya tidak diperbolehkan terlalu lelah, padahal Rima sangatlah tidak nyaman jika harus diam saja tanpa melakukan apapun.

Sekarang selagi anaknya tidur nyenyak, Rima mulai melakukan kebiasannya lagi, yaitu melakukan apapun yang ia mau agar merasa tidak bosan.

"Padahal kakak udah lama banget gak buat-buat kue kaya gini, Jejen selalu melarang kakak untuk melakukan hal kaya gini," ucap Rima.

"Iya, dari dulu Kak Jeno selalu aja begitu," balas Ataya.

"Bunda sama ayah biasa pulang jam berapa?"

"Ehm ... terkadang jadwal mereka gak pernah pasti, si," jawab Ataya merasa ragu. "Bisa juga tekadang gak pulang sampai tengah malam," lanjutnya lagi.

"Terus kamu di rumah sendirian terus?"

"Gak selalu juga si, tapi kalau bunda sama ayah sibuk, aku pasti sendirian di rumah. paling gak ngundang Ghina ke sini.

Rima tiba-tiba saja teringat akan sesosok Ghina yang sudah lama sekali tidak bertemu dengannya.

"Oh, iya ... gimana itu kabar, Ghina?" tanya Rima.

"Dia mah selalu baik, walaupun sakit mana mau dia bilang kalau dia lagi sakit," jelas Ataya.

"Haha ... tidak berubah, ya dari dulu selalu begitu," balas Rima. "Masih suka sama Trian?"

"Ah ... itu mah suka-suka begitu aja, mereka berdua mah gak pernah berpikir untuk serius pacaran," jelas Ataya.

"Baguslah kalau emang begitu, untuk saat ini mending fokus dulu sama pendidikan. Dan lagi dengan begitu setidaknya mereka gak perlu canggung berkomunikasi kalau udah ada di depan keluarga."

Di tengah obrolan, tiba-tiba saja perut Ataya berbunyi, tanda kalau dirinya sudah merasa lapar.

"Mau makan?" tanya Rima.

"Gausah, Taya makan kue ini aja," ucap Ataya sambil menggambil nampan berisi kue bolu buatan kakaknya.

Ataya langsung melahap kue bolu tersebut. Jika Rima memasak makanan lagi untuk Ataya, maka nanti perut Ataya sudah terlanjur kenyang untuk bisa menghabiskan kue bolu buatannya. 

"Kamu ini ya, banyak makan tapi masih saja kurus," canda Rima sambil mengusap puncak kepala adiknya. 

"Moungkin oudah ditakdwirwin kourous," jawab  yang masih melahap kue bolu. 

"Telan dulu, baru kamu bicara, nanti keselek lagi." 

Ataya langsung menelan kue bolu tersebut dan kembali mengatakan apa yang barusan ia katakan. "Memang Taya tuh udah ditakdirin kurus, jadi makan apa saja gak pernah gemuk, tapi syukurlah dibandingkan harus diet-diet gak jelas," ucap Ataya. 

"Iya lebih baik begitu," jawab Rima. "Kakak mau semuanya sehat selalu," lanjutnya sambil menatap langit-langit kamar Ataya. 

Ataya tau siapa yang lagi kakaknya pikirkan saat ini, itu pasti suaminya. LDR-an itu memang berat sekali. 


TBC ... 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top