°The Beautiful Day°
Hikma sedang mengemasi barang2nya di kamarnya untuk magang,karna dia sudah harus magang minggu depan.Saat hikma sedang beres2 tiba2 foto haruna jatuh dari buku diari dia...hikma mengambilnya dan dia duduk.
"Astaga haruna kamu itu nyata tapi nggk pernah nyata di depanku". Omongnya sendiri." aku bawa kalik ya,buat pajangan di kamar kosan...hihihi".tawa kecilnya bahagia.Hikma memasuk an foto itu ke dalam dompetnya,namun hikma teringat akan surat2 yg menumpuk di lacinya,menatapnya hikma membuat dia penasaran akan isi surat itu.
"Aku mau buka darimana dulu ini.." keluhnya dengan menggaruk kepalanya."apa yg baru ini aja yahh".hikma mengambil surat yg baru dikirim minggu kemarin,namun sebelum membaca dia dipanggil bundanya."hikmaaa....".suara bunda hikma,hikma pun langsung menutup suratnya itu."iy bunda aku datang".tuju hikma keluar kamar.
"Hikma antar ini ke rumahnya haruna,bunda lupa ini kan barangnya ibunya,bunda sangat lupa". Suruh bunda hikma sambil menyodorkan barang ibunya haruna." aduhh bunda aku kan kemas2". Tolaknya,namun bundanya malah memberikan barang itu pada tangan hikma."y udah aku kembalikan".hikma pergi ke luar rumah."bunda ini gimana sihh...nggk peka banget kalau aku kesana kan nanti aku salting nggk karuan".ketus hikma sendiri sambil jalan,sampai di depan rumah haruna hikma berhenti,dia canggung banget mau masuk."astaga dia ada di ruang tamu haruskah aku kesana".gumam hikma sambil menepuk dahinya.
Dari dalam haruna melihati ada hikma disana,dia langsung berniat keluar menemuinya.
"Hikma" panggilnya sambil menepuk bahu hikma,saat itu hikma berbalik badan,yg mendengar itu hikma langsung keceplosan.
"Iy sayang". Ceplos hikma yg sangat bodohh banget...." apa hik?".tanya haruna pura2 nggk bendengar."bukan2 haruna maksud aku iy,saya".ragu hikma."kamu kesini ngapain,tumben bangett".tanya haruna."haduhh ngapain ya".jawab hikma penuh kegugupan.
"Hikk kamu nggk papa kan". Tanya haruna ulang." owh iy,aku mau ngembaliin ini sama ibu kamu,maaf y bundaku lupa soalnya".julur tangan hikma,haruna mengambil barang itu di tangan hikma."y udah aku pergi dulu,hyee haruna".hikma berbalik,namun sepertinyaa...
"Hikkmaaa". Panggil haruna keras.
" iy ada apa?".tanya hikma.
"Rumah kamu kan kesana,kalau kamu ke arah sana ke sawah dong". Jelas haruna,hikma kemudian sadar dan dia berbalik ke arah rumahnya.
" hhhh...lucu banget".tawa kecil haruna.
Di jalan
"Huhh hikma kamu itu oon banget". Ocean hikma kecil sambil berjalan cepat menuju rumahnya." bundaa kan udah aku bilang jangan aku yg nganterin".teriak hikma sambil masuk kamarnya,bundanya hanya senyum kecil melihat tingkah anaknya.
*di rumah fifa*
"Alhamdulillah udah peking2 nya tinggal cari kebutuhan aku dehh...". Ujar fifa dalam dirinya,mamanya sedang keluar,tiba2 fifa dapat pesan dari seseorang.
Diki
Fif kamu sibuk nggk?
Yah benar pesan itu dari Diki,fifa menjawabnya dan mereka saling berbalas pesan.
Fifa
Nggk ada sih kak,knp y?
Diki
Emm kalau nngk ada kesibukan aku mau ajak kamu keluar sebentar,aku mau cari kebutuhan aku sama kebutuhan rumah fif.
Fifa
Emm kak emang mama kakak kemana y,kok harus belanja sendiri.
Diki
Justru itu mama kan lagi kerumah nenek u,nah kebutuhan rumah kan aku nggk banget,jadi aku ajak kamu,kalau nggk bisa nggk papa kok.
Fifa
Bisa kok kak,aku juga ada yg mau dibeli.
Diki
Ok aku otw👍
Read...
" kenapa harus sama aku sihh bukan sama saudaranya atau pembantunya,dasar kak diki suka aneh".gumam fifa sambil memilih baju untuk ganti.setelah selesai siap2 fifa pun keluar dan tepat depan rumahnya diki sudah ada dengan motor maticnya.
"Udah siap". Fifa mengangguk kemudian dia menaiki motor diki dan mereka jalan menuju ke tempat yg mereka tuju.
Sampai di tempat tujuan diki langsung memarkirkan sepedanya dan mengajak fifa masuk ke supermarket untuk membeli barang2 yg mereka butuhkan.Fifa dan diki jalan bersama seperti pasangan kekasih padahal masih nggk ada hubungan apa2.
" fif kamu mau belanja apa dulu".tanya diki,namun fifa hanya menggeleng."y udah ikut aku beli kebutuhan rumah yukk".diki dan fifa pergi ke tempat sayur2 an serta bumbu2 dapur..fifa membantu diki memilih milih.
"Ini kan namanya ketumbar". Tunjuk diki,namun fifa tertawa karna yg ditunjuk diki itu namanya merica..
" kenapa sih fif?".pertanyaan diki masih belum dijawab juga.
"Hhhh...gimana nggk lucu kamu salah tunjuk bumbu,itu merica bukan ketumbar". Diki kemudian tertawa juga,mereka sama2 saling tertawa..diki suka melihat pemandangan itu karna dia sangat dekat dengan fifa saat seperti ini,fifa baru sadar kalau dia dilihati diki.kemudian dia berhenti dengan malu2.
" kenapa berhenti tertawanya".
"Nggk papa,nggk ada yg lucu".
Diki tersenyum kecil.
" lepas banget kayaknya kamu ketawanya,kayak nggk ada masalah atau kegugupan".
"Maksud kamu apa,gugup...gugup maksudnya".
" nggk ada abaikan".fifa masih bertanya tanya dengan kata2 diki barusan.
Mereka pun melanjutkan berbelanja dan setelah selesai belanja diki mengajak ke kantinnya untuk minum jus.Mereka minum jus jambu dan jus jerukk....diki memandangi fifa yg asik minum juss dengan bermain hpnya.
Kemudian dengan nekat diki meraih tangan kiri fifa hingga dia terhenti sekejap.
Fifa masih memandangi tangannya yg dipegang diki,dia nggk tau maksudnya apa.
"Fif...maaf kalau aku lancang,aku mau bilang sesuatu yg nggk akan pernah kamu bayangkan...tapi aku diantara dua pilihan fif..aku harus memendam atau aku mengungkapkan...".
" maksud kamu apa".tanya fifa dengan sangat gugup.
"Emm jujur aku suka sama kamu dari awal kamu ikut ekskul osis...dari awal aku suka sifat kamu yg membuat orang lain seperti aku mengejar...kamu tau aku baru kali ini jatuh cinta kayak gini,aku ingin belajar seperti yg lain tapi aku nggk bisa".
Berhenti sejenak,fifa hanya diam menatap diki.
" kamu tau saat kamu tertimpa ranting itu bukan maksud aku cuekin kamu tapi aku terlalu takut untuk beri perhatian lebih ke kamu,jadi aku suruh niar untuk diam2 menghampiri kamu,dari jauh aku lega lihat kamu sudah diobati...".
"Jadi...kamu mau jadi pacar aku". Seketika fifa merasa seperti dunia milik mereka dan waktu terhenti hanya tinggal suara angin dan detik2 jam yg berlalu,fifa masih diam dan menunduk tanpa berani menatap diki lagi.
" fifa".panggil diki,fifa kemudian mendongak.
"Aku nggk akan maksa kamu untuk jawab sekarang mungkin memang ia aku terlalu cepat memutuskan ini,tapi aku sebagai laki2 siap terima apa jawaban dari kamu". Lanjut diki.
" emm kamu disini dulu y aku mau kedalam ambil sesuatu".diki berdiri,namun dia terhenti langkahnya oleh fifa,fifa menarik tangan diki hingga diki harus tertahan.mereka saling menatap satu sama lain dengan diki berdiri di hadapan fifa dan fifa duduk di kursi kantin itu.
"Kak jika aku memutuskan ini,bukan maksud aku lancang...". Diki siap dengan jawaban yg keluar dari mulut fifa dia menoleh ke arah lain karna dia tau fifa pasti jawab Tidak.
" kak aku mauu jadi pacar kamu".ucapan fifa langsung membuat diki tercengong menghadap ke arah fifa dan dia langsung tersenyum lebar dengan duduk di bawah fifa sambil memegang tangan fifa.
"Sumpah kali ini aku bahagia,makasih y". Fifa mengangguk.
" jadi kita masih disini atau kita pulang".tanya diki...fifa hanya senyum tersipu malu kemudian dia berdiri dan jalan menuju ke dalam minimarket lagi.
****
"Makasih y fifa".
Fifa membulatkan matanya menandakan tidak mengerti maksud diki barusan....
" emm makasih karna kamu udah mau nemenin aku,dan udah buat aku bahagia".diki senyum sambil memandang fifa,fifa senyum balik padanya.
"Iy udah kamu pulang,trus kemas2 kita kan minggu depan udah berangkat semuanya".
" jadi kamu ngusir aku".
"Bukan gitu kan ini udah soreee".
Diki masih tetap tidak menyalakan motornya...diki masih saja menatap fifa.
"Kok kamu masih disini".
" aku nggk mau pulang sebelummm...."
Fifa meyakinkan ekspresinya.
"Sebelum kamu bilang,hati2 y diki sayang". Fifa tersenyum akan kegombalan diki itu.
" ok,hati2 y sayang".setelah mendengar itu diki mengacak rambut fifa dan memasang helmm...kemudian dia melajukan motornya,fifa melihat jauh diki kemudian dia masuk rumahnya.
***
Di sore yg indah serta angin yg begitu ssjuk menerpa dedaunan membuat suasana rumah menjadi terlihat nyaman...tapi tidak bagi fandi,dia hanya berdiam diri di balkon rumahnya sambil memegangi hpnya.
"Astaga aku nggk nyangka kalau hari sangat cepat,besok aku akan ke Bandung
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top