FERA YOSANA (2)


Bukankah ini keberuntungan tersendiri untuk Fera?

Malam semakin larut ketika kedua manusia tak waras itu terus berpacu dalam lingkaran settan, saling menuntut sebuah pemuasan antara satu dengan yang lain. Keduanya melakukan hubungan timbal balik untuk saling memberi dan menerima, tanpa melibatkan perasaan sama sekali.

Namun yang kemudian terdengar sedikit menjengkelkan adalah ketika Malik mengerangkan nama Rindu di kegiatan pamungkas pergumulan mereka. Sementara Fera menggumamkan nama Fariz Humendru sebagai tokoh imajiner bercintanya malam ini. Dalam kesadarannya yang tak penuh, Fera mengumpat ketika menyimpulkan bahwa mungkin Malik juga tengah terpesona dengan perempuan berkasta sosial rendah itu.

Tapi biarlah, itu urusan Malik. Yang penting bagi Fera saat ini adalah ketika dia merasakan kenikmatan yang membanjiri seluruh jiwa raganya tersebab kemahiran Malik mengolah ranjang

Adakah yang lebih aneh dari kedua manusia ini?

* * *


BELNGGU RINDU full version ada di aplikasi FIZZO dengan judul yang sama.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top