Bab 4
🥀🥀🥀
Setelah pertemuannya dengan Ethan tadi, akhirnya kupu-kupu biru muncul lagi di kamar sempit itu. Lyra sempat mempertanyakan dalam hati, apakah sikapnya pada Ethan tadi sudah benar atau tidak.
Lyra. Kamu harus bantu Ethan menjadi raja.
Kata-kata pertama yang meluncur dari gema kupu-kupu itu adalah tentang apa yang baru saja dia lakukan sebenarnya.
Aku di kutuk karena mencintai Julian. Padahal gak seharusnya Julian menjadi raja. Dia akan menghancurkan istana jika itu terjadi. Tapi kalau soal perasaan, bisa apa? Aku juga gak tau kenapa aku malah jatuh cinta sama Julian meski dia cowok redflag.
"Heh! Serangga biru! Lu hamil sama si Julian?" Lyra gemas ingin mempertanyakan ini.
Enggak! Sembarangan kamu!
"Eh! Terus kenapa si Ethan tadi ngasih teh penggugur kandungan?! Jangan bohongin gue lu yah!"
Ethan ngasih kamu teh? Hahaha..
"Jan ketawa lu yah!"
Ethan mikir kejauhan. Aku cuma bilang udah tidur sama Julian. Gak lebih. Dia polos banget. Hahaha..
Tawa renyah serangga itu malah membuat Lyra kian kesal.
"Gak lucu!" Lyra duduk di atas sofa itu lagi sambil berpikir keras. Masalahnya tak hanya itu kan? Memangnya apa yang harus dia selesaikan untuk bisa kembali ke dunianya? "Terus gue harus gimana sekarang? Gue mau balik ke dunia gue! Kenapa tiba-tiba lu ngilang si waktu itu?" Ada lebih banyak pertanyaan sebenarnya. Namun Lyra tidak bisa mengungkap semuanya sekaligus.
Aku bilang aku gak punya waktu banyak! Aku butuh tenaga lebih untuk bisa komunikasi sama kamu kayak gini. Jadi tolong dengarkan saja aku baik-baik.
"Lu juga ngomongnya ngaler ngidul mulu!"
Oh.. Iya kah?
Dia lagi-lagi labil.
"Udah cepetan! Gue harus gimana?"
Oh iya. Pertama, untuk bisa balik lagi seperti semula, kamu harus matahin kutukanku. Katanya aku menyalahi takdir. Harusnya di dunia ini aku mencintai Ethan. Tapi harus gimana kalau hatiku gak bisa sama Ethan. Aku benar-benar jatuh cinta sama Julian. Karena aku begini, katanya masa depan berubah. Julian jadi Raja dan merusak dirinya sendiri dan seisi istana. Ethan pun sama tersiksanya. Aku gak mau itu terjadi. Kesimpulan sementaranya, kamu harus kejar Ethan. Bikin dia suka sama kamu kalau bisa sampai nikahin kamu. Meski gak mungkin karena aku hanya seorang budak. Jadi istri simpanan pun udah bagus. Asal kamu ada di samping dia kayaknya aman.
"Kayaknya gampang. Ethan suka sama lu kan?" Tanya Lyra memastikan.
Hahahaha mimpi kamu! Gak mungkin! Ethan sukanya sama Leony. Anak bangsawan timur. Mereka udah di jodohkan sejak kecil. Ethan selalu tergila-gila sama dia. Bahkan rela ngelakuin apapun buat Leony.
"Terus kenapa dia mau kabur dari istana sama lu?"
Siapa yang bilang?
"Ethan lah.."
Huh? Mm.. Ya.. Karena aku pembantunya lah. Aku yang nemenin dia dari kecil, aku yang ngurusin semua keperluan dia. Bahkan aku yang ngerjain semua tugas sekolahnya tiap hari.
"Ah.. Bisa-bisanya lu di bully."
Gimana lagi? Kalau gak nurut sama majikan urusannya berabe.
"Ribet banget hidup lu." Keluh Lyra.
Aku dibuang di belakang istana sejak bayi, jadi..
"Gue tau!"
Tau dari mana?
"Gue baca buku ajaib di perpustakaan dunia gue. Ada buku yang bikin gue tertarik. Pas di baca, ternyata semua tentang Ethan, Julian, dan perebutan kekuasaan. Tapi sumpah! Gue sama sekali gak nemu nama lu di sama. Yang ada justru.."
Aura..
"Hah? Ah.. Ya! Aura." Lyra ingat sekarang.
Nama panjang kamu apa?
"Aura.. Lyra Aura! Iya lagi. Kok bisa-bisanya gue gak ingat nama sendiri? Ternyata peran lu ada." Lyra semakin kesal karena ini. "Ini bukan dunia novel kan?"
Paralel! PARALEL! LYRA! INI DUNIA PARALEL. Berapa kali harus aku jelasin sama kamu sih? Susah banget bikin kamu percaya perasaan. Memangnya buku ajaib yang kamu baca ada nama penulisnya?
"Iya juga lagi. Gue cari-cari kagak ada waktu itu. Yang gue temuin malah mantra aneh itu." Lyra kembali menyesal karena mulutnyalah yang membuat semua kekacauan ini bermula. Jadi hati-hati sama mulutmu gess..
Oke! Waktuku hampir habis. Ingat kan Lyra? Kamu harus bikin Ethan jatuh cinta sama kamu! Dengan begitu kutukanku akan hilang karena siapapun yang dekat sama kamu, akan menjadi raja nantinya. Kalau kutukanku hilang, kamu bisa balik ke dunia kamu lagi dengan mantra itu. Tapi ingat! Jangan ungkapkan cinta kamu sembarangan sebelum Ethan menginjak 18 tahun!
"Lah? Lama dong? Lu bilang waktu gue cuma sampai perubahan musim? Gimana sih?"
Oh.. Aku bilang begitu?
Lagi. Dia ngeselin.
"Gue geplak juga lu!"
Ey.. Sabar lah. Kendalikan diri. Apalagi kamu harus hadapi Ethan setiap hari. Kamu butuh cadangan ekstra kesabaran. Dan lagi, ulang tahun Ethan yang ke 18 cuma satu bulan lagi. Perubahan musim bukankah ada tiga sampai empat bulan lagi? Tenang aja. Selesaikan misinya. Yakin, kita bakal bisa balik lagi seperti semula.
"Tapi kenapa gue gak boleh ungkapin cinta sebelum dia 18 tahun?"
Mm.. Bukannya 17 tahun itu masih di bawah umur ya? Ilegal gak sih pacaran di usia begitu?
"Aturan di dunia ini begitu memang?" Tanya Lyra.
Ya enggak juga sih.. Gak ada aturan baku kayak begitu juga.
"Kumbang sialan emang lu!"
Aku kupu-kupu Lyra! Bukan kumbang!
"Bodo amat! Kayak kumbang taik lu!"
Jahat bener mulutmu..
"Oh.. Tapi tunggu! Lu dimana sekarang? Dunia gue di sana baik-baik aja kan? Noni gue gimana? Juan? Via?" Entah mengapa nama kedua setelah Noni adalah Juan. Lyra tak bisa berpikir jernih ketika sedang terdesak begini.
Aku di sini. Juan? Omaygat, dia mirip banget sama Julian versi 32 tahun. Waw, dia seksi!
"Eh kumbang! Jangan macem-macem lu!" Ancam Lyra.
Aku sekilas mikir, apa mungkin kita tertukar begini karena Tuhan ingin ngasih kebahagiaan untuk aku kah? Di sini Julian justru ngejar-ngejar aku tanpa aku minta. Ya Salaam.. Hihihi..
"Gue bakal bikin Ethan jatuh cinta sama gue secepatnya! Lu jangan macem-macem sama Juan yah! Jangan terima cinta dia sembarangan! Gue gak SUDI!.."
Srrrrett..
Cahaya biru kembali menyakiti mata Lyra dan kupu-kupu itu lagi-lagi menghilang.
Sialan!
Ayolah.. Haruskah Lyra menjalani kehidupan budak kayak begini? Come on, dia di sana seorang independen woman. Ingat? Apapun yang dia inginkan, Lyra bisa mengusahakannya dengan kerja keras dan itu bikin adrenalin terpacu. Kebahagiaan Lyra adalah menjadi single fighter dalam sulitnya kehidupan rimba di sana. Tapi sekarang apa? Lyra kembali meneliti baju yang setiap hari dia kenakan. Itupun sudah lusuh dengan apron yang berbau minyak.
Dan tau apa yang terparah? Di kamar sempit itu, Lyra hanya punya empat setel baju. Dia seragam ala pelayan begini, satu lagi seragam sekolah, dan satu lagi setelan kaos pendek dan celana panjang. Tambah lagi, kini kekhawatirannya kembali bertambah karena tau Lyra si kupu-kupu biru menggantikan kehidupannya di sana. Bisakah dia menjaga harta yang susah payah dia kumpulkan selama ini? Bisakah uang-uang itu menghilang hanya dalam tiga bulan?
Harrrgggghhhhh..
Ops..
Tenang.. Tarik napas dalam-dalam, hembuskan.. Coba pikirkan strategi yang bisa dia lakukan sebelum Lyra si kupu-kupu menghabiskan uangnya di dunia nyata sana.
Duk
Duk
Duk
"Nduk! Nduk!.."
Cklek..
Mona terlihat membuka kamar Lyra dengan wajah panik.
Gimana gak panik, di sebelahnya kini terlihat Julian dengan seringai aneh juga hembusan asap rokok yang terus mengepul dari mulutnya. Dia bahkan tersenyum kian lebar kemudian melangkah masuk bahkan menutup pintu itu rapat-rapat seolah meminta Mona pergi saja dari sana.
Oke tenang. Dia cuma Juan. Pikir Lyra.
Fyuhhh..
Julian kembali menyemburkan asap itu di depan wajah Lyra. Ini kali kedua dan Lyra hanya bisa mengibas-ngibaskannya dengan tangan supaya tak terhirup banyak.
Julian terlihat mendesah dengan senyuman kecut.
"Ini kali kedua dan lu gak batuk-batuk parah ketika isep nikotin gue. Lu udah terbiasa kayaknya." Ungkapnya yang terus mendekat dengan tatapan menakutkan. Meski begitu Lyra mencoba untuk tak terlalu memperlihatkannya. Dia memang tak takut. Ayolah, Juan di sana cuma cowok gila yang suka maksa tapi gak separah itu kan? Dia sudah mengenalnya setahun. Apalagi akhir-akhir ini, Lyra sempat mempertimbangkan perasaan Juan padanya. Bukankah ini sama sekali bukan ancaman berarti?
"Malam ini.. Gue boleh temenin lu lagi di sini?" Tanya Julian yang lalu mengusap pipi Lyra dengan lembut. Melihat sikapnya, kemungkinan ini bukan kali pertama.
Oke. Kalau dilihat dari misi yang harus Lyra selesaikan, bukankah dia harus menolak?
"Gak! Mas.. Kalau ketahuan ibu Ratu, mungkin aku bakal di kurung." Tolak Lyra tegas.
Julian lagi-lagi mendesah dengan senyuman tak percaya.
"Ini pertama kalinya lu nolak gue Ra.."
"Mas.. Setiap orang akan berubah kalau kecewa." Lyra mulai masuk ke dalam karakter si kupu-kupu. Kemungkinan selama ini dia mendapat penolakan seperti dirinya yang selalu menolak Juan di dunia nyata. Sepertinya ini bukan dunia paralel. Bisa jadi ini adalah dunia karma. Dimana semua orang berbalik arah.
"Lu kecewa sama gue?" Julian semakin menekan Lyra ke dinding dengan tatapan intimidasi.
"Ya. Dan mulai sekarang aku putusin buat gak suka lagi sama Mas Julian."
"Lu bukan Lyra!" Tiba-tiba Julian menyimpulkan setelah menatapnya begitu dekat.
Deg! Lyra mematung.
"Lu siapa?" Tanya Julian semakin curiga.
"Lyra." Hanya jawaban ini yang bisa Lyra ungkapkan ketika mereka bertanya tentang identitasnya. Ini bukan kebohongan kan? Dia benar-benar Lyra.
"Gak!" Julian tak percaya. Dia membuang rokok itu di lantai kemudian dia injak baranya. Lalu perlahan kedua tangan Julian merengkuh bahu Lyra.
Si Goblok mau apa? Lyra mulai panik.
Sreeettt..
Julian benar-benar menurunkan baju sebelah kanan Lyra untuk dia lihat tanda lahir yang bisa memastikan bahwa dia benar-benar Lyra. Dan memang ada. Tanda itu tak bergeser sedikitpun.
"Sialan!!.."
Bugggh..
Tinju Lyra melayang tiba-tiba saking kesalnya. Meski tangannya berakhir sakit, tapi Lyra tidak mungkin tinggal diam ketika dilecehkan begitu.
"Agggh.." Julian kesakitan.
Cklek..
Mona tiba-tiba datang bersama Mike untuk melihat ada apa di dalam.
"Ibuuuu..." Lyra seolah mengadu. "Dia buka bajuku.." Tuduh Lyra.
"Agh.. Gue cuma mau liat tanda lahir lu! Sialan lu!" Julian tentu tak terima.
"Oh?" Lyra kembali membuka bahu kanannya dan memang ada tanda lahir di sana.
"Mas.. Lebih baik Mas segera pulang. Jangan di sini. Kalau Kenjeng Sina dengar mungkin dia akan marah." Mona berusaha mengusir dengan kata-kata halus.
Julian terlihat makin kesal. Namun tak lagi bisa membantah. Kalau berhubungan dengan kanjeng Sina, atau istri kedua raja yang juga adalah ibu kandung Julian, dia tidak bisa mendebat. Julian akan selalu kalah.
Akhirnya dia pergi meski dengan hentakkan kesal.
"Gak papa Nduk?" Tanya Mona.
"Enggak Buk."
🌺🌺🌺
Keesokkan harinya, Lyra pagi-pagi sudah keluar dari kamar untuk membantu Mona menyiapkan sarapan. Ini benar-benar makanan dalam jumlah besar. Ada berapa memangnya anggota keluarga Kerajaan itu? Bukankah hanya Ethan, Raja dan Ratu, Istri siri Raja, dan Julian? Kenapa makanannya sebanyak ini? Apa untuk para pengawal juga petugas lain? Padahal Lyra keluar dari kamar tadi hari masih gelap. Tapi bahkan ketika matahari mulai naik pun, persiapan sarapan itu masih juga belum tuntas. Dan lagi, sejak tadi tak terlihat pegawai lain membantu. Hanya mereka bertiga saja. Mona, Mike, dan Lyra. Dan ada seorang kurir yang setiap hari mengantarkan bahan mentah. Ya. Hanya mengantarnya saja.
"Mas Ethan berangkat sama siapa?" Tanya Mona.
"Anthony.." jawab Mike ketika dia tengah asik memotong-motong sayuran. Sepertinya setelan baju Mike akan berubah ketika pergi bersama Ethan. Jika sedang bekerja di dapur begini, Mike biasanya memakai pakaian koki.
"Liburan sekolah sebentar lagi berakhir. Kamu harus kembali ke sekolah Nduk, biar pun harus selalu melayani Mas Ethan seperti ini dimanapun kamu berada, tapi tetap saja kamu beruntung bisa sekolah di sana. Ada banyak ilmu yang akan kamu dapatkan. Ada banyak juga teman-teman yang kamu temui kan? Ah.. Meski kamu gak akan bisa bergaul juga karena Mas Ethan juga sih. Tapi yang jelas, kamu tidak melulu tinggal di kamar yang sempit atau rumah dapur ini Nduk.." Ungkap Mona yang sudah selesai dengan masakannya dan tinggal menunggu Mike membuat salad.
Separah apapun Ethan, sepertinya tak akan separah Julian kan? Dia gobloknya kebangetan. Bisa-bisanya nerobos kamar gadis terus buka-buka bajunya sembarangan. Kalau dipikir-pikir kok bisa si kupu-kupu biru jatuh cinta sama orang gak waras begitu?
"Ini hari apa Buk?" Lyra mempertanyakan.
"Minggu nduk.."
"Lah? Besok dong sekolah?"
"Lah iya.."
Waduh..
"Biasanya aku berangkat sekolah sama Ethan Buk?" Tanya Lyra ngarep.
Sontak Mona dan Mike saling melempar pandang heran.
"Gak mungkin Mas Ethan mau bareng kamu Nduk, jangan cari perkara." Mona menggeleng berkali-kali seolah meyakinkan jika hal itu tak pernah dilakukan.
Ah..
Lyra baru ingat kemarin Ethan bilang, mereka harus terlihat bermusuhan untuk menyembunyikan perasaan si kupu-kupu pada Julian kan? Kalau begitu, kali ini harus berbeda.
"Ibunda Ratu marah gak kalau aku berangkat bareng Ethan?" Tanya Lyra.
"Hm? Kayaknya Ibu beberapa kali dengar Ibu Ratu minta Ethan bawa kamu." Mona sedikit mengingat-ingat.
"Biar Pakde aja yang antar. Gak usah sama Mas Ethan. Dia mungkin gak akan nyaman." Mike seolah memberi opsi lain.
Lyra tak langsung menjawab. Rencananya mendekati Ethan tak harus di jelaskan pada mereka juga kan?
🥀🥀🥀
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top