Juri I

Penjurian Behind The Case

Terima kasih buat semua yang sudah mengusahakan untuk berpartisipasi dalam event bulan ini, pun yang belum berhasil menaklukkan tantangan, semoga bulan depan bisa ikut serta menulis. Ada total delapan belas cerpen, itu benar-benar diluar ekspektasi, lho. Karena di awal pengumuman aku melihat ada banyak yang skeptis dan pesimis dengan tema bulan ini, hahaha. Terima kasih karena kalian tidak menyerah!

Penjurianku, tentu saja ada sisi objektif dan subjektifnya. Kalau tentang teknis kepenulisan, penggunaan kata baku atau tidak, tanda baca, istilah, dll, tentu saja itu objektif. Namun, jika sudah masuk dalam diksi dan genre kepenulisan, itu masing-masing sudah sesuai selera. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang mungkin aku lakukan pada event kali ini.

Oh iya, karena beberapa waktu kemarin aku tidak bisa online setiap saat, aku membaca semuanya secara offline, sehingga ada banyak yang tidak bisa kukomentari secara inline, tetapi sebisa mungkin akan kujabarkan di sini. Untuk sisanya, dua rekanku yang lain sudah mewakilinya.

Mari kita langsung ke penilaian!

1. Dark HIStory (89)

Penulisannya udah cukup rapi menurutku. Meski memang ada beberapa typo dan sedikit kalimat yang agak rancu, tapi secara keseluruhan udah oke. Terima kasih karena sudah menuangkan seluruh simpati dan empatimu dalam tulisan ini, kamu berhasil menjabarkan perasaan 'yang mungkin' dirasakan MJ sepanjang hidupnya, dan ini bikin mewek banget sih, jujur. Caramu merangkai kata-kata juga menurutku udah dalam porsi yang pas.

Cuma ada satu kalimat di ending aja yang bikin aku agak merasa cerita ini kurang nendang. Sepertinya, detail 'Jason berhenti pada buku catatan' itu lebih enak kalau agak dijabarkan lagi. Misalnya, 'setelah melihat buku itu, perasaannya jadi lebih sulit untuk dijelaskan. Namun, ia menggeleng, dan memutuskan untuk membakar buku itu juga, mengabaikan perasaannya.' supaya kesannya enggak menggantung dengan janggal. Juga, si 'ibunya' Jason sama Ellie enggak pernah dijelaskan sepanjang cerita, walaupun dia adalah pelayan setia, tetapi perannya sangat buram dalam cerita ini. Rasanya, kalau si 'dokter' yang menyimpan catatan-catatan ini, akan lebih masuk akal karena dialah yang paling paham kondisi MJ dan sempat berbicara langsung dengan MJ panjang lebar soal perasaannya, atau kalau memang harus dari si pelayan setia, setidaknya dituliskan juga bagaimana peran si pelayan setia dalam tulisan ini. Tapi, Terima kasih karena sudah menulis cerpen ini dengan sangat apik.

Apakah kamu salah satu yang merasa risau saat pengumuman tema bulan ini diluncurkan? Kalau iya, aku cuma mau bilang, you did a great job. Ternyata, sesuatu yang kamu pikir susah dan mustahil, bisa kamu selesaikan dengan sangat baik.

2. Arkadia (73)

Menurutku, kalimat-kalimat yang kamu rangkai di beberapa titik agak terlalu berlebihan sehingga sulit dicerna dan agak membingungkan. Sejujurnya, aku tidak terlalu mengetahui asal usul Peter pan (Jika benar ini kisah Peter Pan dan Wendy). Tetapi, kisah Peter Pan yang kamu ambil ini bukanlah sebuah teori konspirasi, melainkan, memang benar itulah sejarah atau karakter Peter Pan yang sebenarnya. Jadi, ini bukan termasuk Teori Konspirasi. Karena Peter Pan sejak awal memang dituliskan sebagai karakter penculik anak-anak oleh penulisnya, J.M. Barrie. Kemudian karakter ini dipoles menjadi lebih manis dan dihilangkan karakter jahatnya oleh Disney.

Namun, lebih daripada itu, kisah ini cukup menyentuh dan banyak pelajaran moral yang bisa diambil. Sebagai orang tua, kita tidak boleh memandang sepele perasaan anak-anak.

Terima kasih sudah mengikuti event bulan ini.

3. COVID 5G (70)

Bacanya cape, karena beberapa kalimat dilajukan begitu saja tanpa menggunakan tanda baca untuk menjeda. Terkadang satu kalimat terlalu panjang, dan tanda koma sangat membantu untuk memisahkan antara induk kalimat dan anak kalimat. Oleh karena itu, pembaca jadi lumayan ngos-ngosan.

Alih-alih satu cerpen utuh, kamu seperti hanya menyodorkan sekilas cuplikan sebuah cerita. Bukankah sebuah cerpen harus memiliki awal, konflik, puncak konflik, konklusi, dan penutupan? Namun, di mana bagian-bagian yang harusnya ada di cerpen pada cerpen ini? Seolah-olah hanya bercerita sepintas lalu. Bagaimana dengan Covid 5G-nya? Apa dampaknya di masyarakat? Maaf, tapi aku merasa ada banyak bagian yang hilang dalam tulisan ini.

Tapi, terima kasih sudah ikut serta dalam event kali ini.

4. Perjalanan Angkasa (92)

Kalimat-kalimatnya sederhana, sehingga dapat dibaca dengan mengalir menjadi satu kesatuan yang utuh. Penggambaran suasananya juga apik, sehingga nyaris terasa nyata. Pembaca seakan ikut terombang-ambing di tengah angkasa, mengikuti Lana dan Shei. Namun, dari sekian banyak hal yang menakjubkan yang bisa mereka lihat, kenapa Lana malah penasaran sama permen karet luar angkasa? T_T

Untuk pengambilan tema, aku kagum dengan caramu menunjukkan "teori konspirasi" tanpa menyebut-nyebut kata 'konspirasi', berbeda dengan cerpen sebelumnya. Tema yang diambil sangat umum dan sederhana, bahkan kaum-kaum yang tidak terlalu menyukai teori konspirasi juga mengetahui teori ini. Tetapi caramu dalam mengeksekusi semuanya, sangat baik dan sesuai porsinya. Good Job! Terimakasih sudah berpartisipasi dalam event kali ini.

5. The Earth (90)

Aku kurang terlalu memperhatikan teknik penulisan, karena cerpen ini berhasil membuatku fokus hanya pada alur cerita dan karakter yang ada di dalamnya. Menurutku, ini udah bagus, tapi kalau untuk jadi cerpen, agak kurang memuaskan, sebab ini seperti hanya cuplikan dari sebuah karya yang lebih panjang. Rasanya akan lebih bagus lagi kalau dijadiin novel, apa kamu punya rencana untuk mengembangkan lagi cerpen ini? Kalau iya, kabari aku ya!

Alasannya kenapa aku merasa ini kurang nendang sebagai cerpen adalah karena sebenarnya masih banyak hal-hal yang lebih bisa dieksplor lagi. Seperti apa kehidupan di tempat itu, pembaca butuh informasi yang lebih lagi.

But it's good enough, anyway. Terima kasih sudah mengikuti event bulan ini.

6. Papan Skor (70)

Dari paragraf pertama, aku merasa terlalu banyak tanda baca yang hilang di sini. Entah itu memang kesengajaan dari penulisnya, ataupun bukan. Hal itu memunculkan ketidaknyamanan karena makna kalimatnya jadi banyak yang berubah. Selain itu, per paragrafnya terlalu panjang untuk dibaca di platform online seperti wattpad.

Banyak kalimat-kalimat yang rancu, penulisan kata depan yang masih salah, kosa kata yang tidak ada di KBBI. Seakan-akan ditulis seperti apa yang ada di kepala, tanpa melalui proses filtrasi yang benar, semua kata dimuntahkan tanpa pertimbangan, sehingga agak kurang nyaman untuk dibaca.

Kemudian untuk penulisan angka, jika masih bisa ditulis dalam satu sampai dua kata, maka harus ditulis dengan huruf (untuk aturan ini, bisa caritau lebih banyak di PUEBI, ya).

Untuk ide penulisan, menurutku ide yang diambil sudah bagus, tetapi untuk eksekusinya masih kurang tepat. Penjabaran konfliknya terlalu buru-buru, sehingga aku sebagai pembaca tidak mendapatkan kesan apa-apa setelah membacanya.

Tapi, terima kasih sudah ikut serta dalam event kali ini. Semangat terus dan jangan menyerah!

7. Blood in Shoes (75)

'peliris' itu maksudnya 'perilis' kah? Well, ada banyak kata-kata sejenis ini yang entah memang sengaja untuk ditulis demikian, atau karena penulis memang tidak tahu bahwa 'kata' itu salah penggunaannya, seperti 'mengendikkan' yang seharusnya 'mengedikkan'.

Satu hal yang agak mengganggu dalam cerpen ini adalah, ada satu paragraf yang penuh dengan kata berulang, juga penggunaan kata -nya yang agak tidak proporsional. Ada kata yang seharusnya menggunakan -nya, tetapi tidak disertakan -nya, dan sebaliknya. Hal ini agak banyak dan cukup mengganggu konsentrasiku dalam menikmati isi cerpen.

Serius, deh, cerpen ini punya premis yang bagus. Tadinya, aku punya ekspektasi yang cukup bagus tentang cerpen ini, tapi ternyata agak kurang memenuhi ekspektasi. Saranku, setelah kamu selesai menulis satu cerita, ada baiknya kamu baca ulang dulu, sebelum memutuskan untuk mengirim/memostingnya. Kalau udah dibaca ulang, pasti kita sendiri akan mengerti letak salahnya di mana, mana kata yang harusnya dibuang atau ditambah, mana yang mesti diperbaiki atau dikembangkan. Karena ketika nulis kita hanya fokus pada rangkaian plot yang tersusun di kepala, sehingga wajar kalau ada beberapa kesalahan dalam penulisan atau tanda baca, itulah kenapa penting untuk membaca ulang apa yang sudah kita tulis sebelumnya.

Kalau untuk alur cerita, udah cukup apik, aku paling suka bagian akhirnya. Cerpen ini memberitahuku bahwa ada konspirasi tentang sepatu berdarah, terima kasih informasinya! Semangat terus nulisnya, semoga lebih baik dan lebih baik lagi. Akhirnya, setelah sepanjang cerita ditulisnya peliris, ujungnya bener 'dirilis'.

8. Nicole si Kadal (78)

Agak bingung mau komen apa, sebenarnya. Tapi secara keseluruhan, cerpen ini cukup bagus dan ringkas. Aku hanya merasa agak kurang puas aja dengan identitas si Nicole. Apakah dia betulan manusia kadal, atau dia cuma bercandain temennya? Apa yang sebenarnya terjadi dengan Nicole selama absen empat bulan dari sekolah?

Menggunakan sudut pandang Jane membuat semuanya jauh lebih terbatas dan kaku. Pertanyaan pembaca tidak bisa dijawab oleh karakter Jane, tapi, mungkin memang itu yang diinginkan penulis. Tetap menjadikan teori konspirasi ini sebagai teori konspirasi yang tidak pernah terbukti kebenarannya.

Namun, hal itu membuat tulisan ini terkesan biasa saja, tidak ada 'punch' yang mengena atau membuat kesan di hati pembaca, selain informasi bahwa si Nicole ini mungkin adalah manusia kadal.

Oh iya, ada satu hal yang sepertinya harus dikoreksi: 600an tidak tepat dituliskan dalam narasi atau dialog. Coba caritahu soal ini di PUEBI, dan tolong koreksi jika aku salah.

Terima kasih sudah mengikuti event bulan ini, good job!

9. Teori Konspirasi (89)

Tulisan ini sangat detail dan menyeluruh. Caramu dalam menarasikan cerpen ini ekspresif dan sesuai pada porsinya. Namun, aku merasa teori konspirasi cuma dipertegas di awal. Lalu, soal kisah hantu, bukankah itu misteri yang lainnya? Atau ada teori konspirasi tertentu soal ini? Maafkan ketidaktahuanku soal kasus ini.

Untuk segi kepenulisan, semuanya nyaris sempurna, tidak ada kesalahan yang mengganggu konsentrasiku dalam membaca. Justru aku menikmati cerpen ini, hanya saja menurutku keseluruhan cerita ini bukan spesifik pada teori konspirasi.

Terima kasih sudah ikut serta dalam event kali ini. Good job!

10. Genjer-Genjer (98)

Tetap erat dengan Nusantara ya, Bund. WKWKWKWK, aku kesel bangeeet, kirain tadi Ka Lilis Suryani yang ada di cerpen ini, ternyata Lilis Suryani penyanyi T_T.

Mungkin aku terlalu subjektif, mungkin aku terlalu bias, apa pun itu namanya. Tetapi cerpen ini segera menjadi favoritku sejak paragraf pertama! Sesuatu yang sangat identik dengan sejarah, sesuatu yang sampai saat ini hanya desas desus. Penjabarannya tidak membosankan seperti buku-buku sejarah di masa sekolah, tulisan ini nyata, seakan-akan si pembaca berada sangat dekat dengan tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita itu.

Terima kasih telah menulis cerita yang sangat edukatif ini. Kalau kamu menang, bolehkah aku request untuk tema bulan depan ada unsur-unsur sejarah Nusantara seperti cerpen ini? Tulisan ini sangat menarik dan berkesan.

Tetapi ada satu hal yang menurutku agak kurang, dendam si Darsono. Walau tampak dingin hingga akhir, menurutku dia agak sedikit kurang kejam, masih ada belas kasihan dalam hatinya yang mengganggu karakter jahat dalam dirinya. selebihnya, udah oke banget.

11. Virgin Queen (97)

Cerpen ini salah diletakkan setelah "Genjer-Genjer", kesanku terhadap cerpen ini jadi tidak terlalu menggebu-gebu karena aku baru saja menemukan cerpen favoritku, awalnya.

Namun, hentakan di tengah-tengah cerpen ini benar-benar mematikan. Membuatku terperangah sampai akhir. Apa yang bisa kukomentari? Selain ada typo pada satu kata, semuanya nyaris sempurna. Walau katamu ini ditulis dengan terburu-buru, tetap saja sangat menyenangkan untuk dibaca. Semua informasi yang disampaikan terasa nyata, juga teori konspirasinya benar-benar on point, dan tepat pada porsinya. Plot twist-nya cakep banget, sumpah. Terima kasih sudah ikut serta dalam event kali ini, you did a great job!

12. For Us (90)

Cerpen ini ditulis dengan rapi, dan plotnya sangat runut menurutku. Sehingga semua pertanyaan-pertanyaan di kepala berhasil terjawab dengan baik. Pemilihan teorinya juga cerdas, dihubung-hubungkan dengan masa lalu dan masa depan sehingga terasa nyata, bahkan untuk ukuran orang awam yang tidak terlalu mengerti teori konspirasi ini. you did a great job! Terima kasih sudah ikut serta dalam event kali ini.

13. The Researcher (-)

14. Montaks Ipen Jan 22 (79)

Saya percaya bukan itu judul cerpenmu, hahaha. Lain kali, lebih baik tulis judul di halaman tulisanmu agar langsung ter-copy paste paste di lapak wattpad. Soalnya pawang belum tentu punya waktu untuk memeriksa judul yang kamu tulis di form event.

Menurutku, cerpen ini nanggung, banget. Teori konspirasi hanya dijelaskan sekilas melalui artikel, lalu dibumbui dengan sedikit deja vu, lantas apa? Apa yang penulis ingin sampaikan dari cerpen ini? Apa konklusi yang bisa diambil dari cuplikan penjelasan soal dunia simulasi ini? Makanya kusebut nanggung. Tapi aku yakin ini juga karena nulisnya udah lewat deadline, ya?

Terima kasih, lho, udah ikut serta meramaikan event kali ini. Aku kasih nilai lebih karena penulisanmu rapi dan bisa dibaca dengan tenang, tidak ada hal teknis yang lumayan mengganggu.

15. Harapan (82)

Cakep narasinya. Di awal, aku sama sekali tidak bisa menerka cerpen ini mau menceritakan soal apa, sampai ketika nama Atlantis disebut. Penulis pandai dalam mengambil momentum yang tepat untuk membeberkan ide pokok ceritanya. Tetapi, menurutku, ada hal-hal yang kurang memuaskan batin. Seperti baru membaca muka halaman sebuah novel, banyak sekali yang ingin kuketahui lagi dan lagi, tetapi ternyata cerpen sudah berakhir tanpa menjawab pertanyaan. Namun, ini sudah bagus, kok. Terima kasih sudah ikut serta dalam event bulan ini, good job!

16. Kunci (95)

Ada yang gagal mupon sama event kemarin, nih. (kedip-kedip, muehehe)

Tapi, dengan perspektif si kunci, ini jadinya cakep banget, sih. Pemilihan katanya sangat apik, menghanyutkan pembaca sepenuhnya pada jalan cerita hingga akhir, aku sampai tidak menemukan kesalahan penulisan karena terlalu fokus pada isi ceritanya. Teori konspirasi tentang Titanic rasanya sampai kapan pun enggak ada habisnya, ya, terus bertambah malahan. Terima kasih sudah ikut serta dalam event bulan ini!

17. Late Night Talk (74)

Iya, benar, obrolan dalam cerita ini sangat menyenangkan dan sangat akrab dengan dunia nyata. Namun, rasanya hal ini pernah ada yang menanyakan di grup, yang seperti ini agak sedikit kurang mendekati tema yang dimaksud. Daripada cerpen tentang teori konspirasi, ini lebih seperti pemaparan teori konspirasi, yang jelas keduanya adalah hal yang berbeda.

Namun, terima kasih sudah ikut serta dalam event bulan ini! Aku apresiasi lebih karena ada pesan moral yang sangat bagus dalam cerpen ini, dan bonus jokes bapack-bapack yang super krispi dalam cerpen ini, hehe.

18. I am Melissa Vandella (95)

Penutup yang sangat apik untuk event bulan ini. Aku tahu kamu sudah berusaha keras untuk menulis cerpen ini. Aku suka bagian di mana kamu mendetail segala kronologi dalam cerpen ini. Emosi-emosi yang dimiliki Melissa Vandella sepanjang cerita, caramu menuliskannya benar-benar menghipnotis. Kekurangannya, tidak terlalu menjadi masalah menurutku, tetapi di beberapa titik, paragrafnya terlalu panjang. Seharusnya masih bisa dipangkas dan dipadatkan. Selebihnya udah oke. Terima kasih sudah ikut serta dalam event bulan ini, good job!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top