BEFUDDLES || EKSTRA CHAPT 02
Halooooo
***
Hari ini adalah hari pensi yang di selenggarakan Saditantra akan di mulai, setelah tertunda dua minggu kurang, akhirnya acara tahunan itu bisa terlaksana juga. karena club dance tidak bisa tampil untuk membuka acara pensi tersebut mengingat tiga anggotanya tersandung kasus perundungan, Mareghra si ketua osis yang di suruh oleh kepala Sekolah, mendesak Aghas, Winter, Summer juga Reifan untuk tampil sesuai dengan janji mereka tempo lalu.
Mereka sempat menolak, karena tidak mungkin tampil tanpa Snowy. tetapi Mareghra tetap memaksa. "Kalau nggak ada vokalis, gue bisa ambil dari club paduan suara. Si Aghata kayaknya cocok sama kalian, suaranya nggak beda jauh sama Snowy," ucap Mareghra saat itu.
Apakah mereka setuju?
Tentu saja tidak.
Tidak ada seorangpun yang bisa mengganti posisi Snowy di band dadakan mereka itu, tetapi mereka juga tidak mungkin menolak perintah kepala Sekolah. Untuk itu, Winter memustuskan bahwa mereka akan tetap tampil dengan Aghas sebagai gitaris rangkap vokalis.
Winter tahu, suara Aghas tidak buruk, dan bisa di bilang cukup bagus. Dia, Summer juga Reifan sudah pernah medengar Aghas bernyanyi saat Snowy mengunggah story kala mereka menyanyikan lagu at my worst waktu lalu. Mereka juga tidak sekali dua kali mendengar Aghas bersenandung, jadi Winter cukup yakin, Aghas mampu membawa tiga lagu dalam acara pembukaan itu.
Meski perlu usaha keras untuk membujuk Aghas agar mau, sampai Winter menghubungi Snowy agar ikut membujuk, akhirnya Aghas mau juga dan setuju bernyanyi tiga lagu.
Dan sekarang, band dadakan itu sudah di beri nama oleh Shaga. Snowflakes. Yang artinya kepingan salju karena kata Shaga mereka adalah kepingan atau remahan dari Princess mereka, Snowy. Terdengar geli sebenarnya, tetapi mereka juga tidak punya ide nama lain untuk band mereka selain Snowflakes.
"Ghas, lo nanti sesekali senyum ye, jangan datar-datar mulu itu wajah," peringat Summer. "Atau nggak lambai-lambai tangan kek biar ciwik-ciwik menjerit histeris." Summer tersenyum membayangkan bahwa mereka akan menjadi pusat perhatian hari ini. "Anjaaayy keren banget nggak sih kita?"
Aghas mendengkus saja menanggapinya, cowok berkaus hitam dengan celana seragam sekolah itu lalu mengeluarkan kalung dari balik kausnya. Kalung yang berbandul cincin. Ya, tentu saja cincin yang sama dengan Snowy.
"Njir, keluarin kalung, biar apa?" ejek Summer. "Biar kelihatan bad boy?"
Aghas diam saja, fokus membuka kalung itu demi mengeluarkan bandulnya. Cowok itu lalu memasangkan cincin tersebut ke jari manis kirinya. "Biar yang lihat tahu, kalau gue udah mau nikah," katanya menjawab pertanyaan Summer tadi.
Reifan mendelik. "Sebelum janur kuning melengkung, tikung menikung masih bisa, ya nggak?"
"Coba aja kalau bisa," dengkus Aghas dengan wajah jumawa.
Winter geleng-geleng kepala menanggapinya sementara Summer sedang beberapa kali melongokkan kepalanya membuat cewek-cewek di depan panggung sana bersorak. "Anjir, gue berasa justin bieber."
"Oke, kayaknya udah nggak sabar ya buat lihat cowok-cowok keren dan ganteng dari sekolah kita buat tampil, jadi mari kita buka pensi ini di sambut oleh Snowflakes!" Septian, si pembawa acara mempersilakan band mereka untuk naik ke atas panggung.
"Lo duluan, terus Summer, lanjut Aghas baru gue," titah Winter.
Reifan mengangguk, cowok itu naik duluan ke atas panggung membuat sorak sorai terdengar, dan sorak itu semakin kencang saja saat Summer ikut naik dan Aghas juga Winter mengikuti di belakang.
"AAAAA COGAN SEMUAAAAA!" teriakan lantang dari seorang cewek yang memakai seragam berbeda dari SMA Saditantra terdengar membuat tamu undangan juga semua penghuni sekolah tertawa.
Ya, bukan hanya SMA Sanditantra saja yang ikut meramaikan pembukaan pensi ini, melainkan semua SMA Swasta di Jakarta juga. Ada sembilan Sekolah yang tercatat ikut memeriahkan Pensi tahun ini.
"WOOII MILIH SAMBIL MEREM JUGA NGGAK AKAN RUGI! BUBUK BERLIAN SEMUA!"
"IIIHH GUE MAU YANG TENGAH, YANG JADI VOKALIS! PLIS GANTENG GA KUAT!"
"YANG JADI DRUMMER JUGA OKE ITU!"
Semua teriakan itu terdengar jelas oleh mereka, tetapi Winter dan Aghas memilih abai memasang wajah datar, Reifan menanggapi dengan senyum tipis sementara Summer, beberapa kali memberikan ciuman jauh membuat keadaan teriakan cewek-cewek itu semakin histeris.
"AGHAS WILL YOU MARRY ME?!" Entah siapa yang berteriak begitu, yang pasti hal tersebut berhasil memancing derai tawa, kecuali Aghas tentu saja. Cowok itu mendengkus lalu memperlihatkan tangan kirinya dan menunjuk jari manis di mana cincin putih melingkar.
Summer terkekeh. "Aghas udah taken. Pawangnya galak lagi, sama gue aja, gue jomblo kok."
"AAAAA SUMMER LAMAR AKUUUUU!"
"Waduh, brutal banget ya cewek-cewek sekarang. apa kalian nggak merinding." Septian si pembawa acara mengambil alih pembicaraan lalu terkekeh saat di beri sorakan. "Oke semua, di sini udah ada empat cowok ganteng ya. Di sini mereka punya band yang bernama Snowflakes, bener nggak sih gue nyebutnya?"
"Bener." Reifan mengangguk.
"Nah, boleh dong sebelum tampil kita kenalan sama cowok-cowok ganteng ini, kalian setuju nggak?"
"SETUJUUUUUU."
"Tuh lihat pada semangat ya, oke deh mulai. Kita kenalan sama yang paling bikin cewek teriak histeris dulu. Cowok kaus hitam yang pegang gitar siapa sih namanya?" Septian memberikan mikrofon nya pada Aghas.
Cowok itu mendelik samar. "Aghas," jawabnya singkat dan malas tetapi mampu membuat sorak sorai yang sempat berhenti kembali bergemuruh lebih riuh.
"Aghas sebagai apa di sini?"
"Sebagai cowok bucin yang mau nyanyi gegara di ancam putus sama ceweknya," sahut Summer tertawa.
"Waaah ternyata kak Aghas udah punya pawang gaiiissss." Septian bersuara lesu. "Ceweknya kak Aghas anak mana, nih?"
"Lho, kak Septian nggak tahu? Kak Aghas ini pacarnya kak Snowy kapten dance di sekolah kita." Diela, partner Septian menjadi MC mengimbuhi. "Iiihh kak Septian kemana aja, udah lama kali pacarannya."
"Oalaaah." Septian mengangguk paham, cowok gemulai itu langsung mentap pada barisan penonton. "Udah berpawang gais, galak pawangnya jangan mau deketin kak Aghas ya. Mundur aja, kak Snowy cantiknya melebih Dewi, bukan saingan kita," katanya sambil tertawa. Perkenalan itu terus berlanjut sampai akhirnya Reifan menjadi penutup.
"Jadi kalian mau bawain tiga lagu ya? Lagu apa aja kak?" tanya Daniela pada Summer.
"Mm, kita bawa lagu santai sih. Satu lagunya Dhyo Haw yang judulnya Ada aku disini, ini sebenarnya lagu jadul, tapi Aghas ngotot mau nyanyi lagu ini buat ceweknya," jelas Summer dengan dengkusan sebal.
"IIIHHH BIKIN IRIIIIIIII"
"Nah lagu ke dua, kita bawain lagunya Viera, lagu jadul juga yang judulnya Seperti yang ku inginkan dan lagu ke tiga sebagai penutup kita bakal bawa lagu biwir bereum-bereum jawer hayam," kata Summer membuat gelak tawa terdengar. "Nggak, deh. Lagu terakhir kita bawa lagunya Virgoun, yang judulnya surat cinta untuk Raizel. Eh, Starla. Raizel mah gebetan gue." Cowok itu menggerling pada koridor di mana seroang cewek berdiri bersedekap tangan menatapnya tajam.
"AAAHH UDAH PUNYA GEBETAN."
Summer terkekeh lantas memberikan mikrofonnya pada Septian. "Oke deh, tanpa babibu lagi, karena udah nggak sabar lihat penampilan mereka, mari kita sambut dengan tepuk tangan meriah buat Snowflakes!"
Aghas, Winter, Summer juga Reifan mengambil posisi masing-masing, mereka lebih dahulu mensetting masing-masing alat musik yang mereka pegang sebelum kemudian, petikan gitar dari Aghas mulai terdengar dan mereka mulai membawakan satu persatu lagu tersebut di temani teriakan juga nyanyian dari sebagian penonton yang ikut bersenandung.
Penampilan mereka tentu sangat memukau, berhasil menjadi pusat perhatian karena para cewek berteriak histeris seperti orang kesetanan. Lagipula, cewek mana yang akan diam saja saat para pangeran sekolah mereka tampil bersamaan dengan begitu keren?
Setelah mengucapkan terima kasih dan Summer kembali menebar ciuman jarak jauh, akhirnya keempat cowok itu turun dari atas panggung.
Aghas turun paling terakhir, sepatu cowok itu baru saja menapak di aspal saat seorang gadis mendekat padanya. "Aghas, apa kabar?" tanyanya dengan senyum manis.
Cowok itu menatap satu detik lalu mengangguk. "Baik."
Davina, cewek berkaca mata, berambut lurus hitam dan panjang serta berkulit putih itu tersenyum senang. "Udah lama nggak ngobrol, ada waktu sebentar nggak?"
Aghas menggeleng. "Gue di tunggu orang."
"Pacar ya?" tebak Davina dengan senyum.
"Calon istri." Aghas menjawab sambil menjauh dari sisi panggung, ternyata Davina masih mengikuti membuat Winter menatap Aghas penuh peringatan.
Summer menyeringai. "Kesempatan emas nggak sih bikin si princess terbakar api cemburu." Cowok itu membuka kamera, lalu mengambil gambar di mana Aghas tengah menatap lurus Davina.
"Oh, rencana nikah muda Ghas?"
Aghas mengangguk. "Gue duluan Dav."
"Eh? Sebenarnya gue mau nanya Ghas." Davina menahan,"Olimpiade Sains Nasional, lo ikut nggak?"
"Nggak." Aghas menatap lurus Davina. "Gue duluan, cewek gue udah nunggu."
"Okay." Davina tersenyum sungkan.
"Gue duluan," pamit Aghas pada Winter juga Summer yang sedang memakai kemeja seragam di balik panggung.
Setelah Aghas pergi, Summer cekikikan, cowok itu mengirim foto yang telah dia ambil dan tidak sabar melihat Aghas akan stress di marahi Snowy.
***
Pukul satu siang, Snowy baru saja keluar dari ruangan Dokter Corla ketika ponselnya berdenting bertanda pesan masuk. Mengira bahwa itu pesan dari cowoknya, Snowy terburu-buru merogoh slingbag dan mengeluarkan benda pipih itu dari sana. "Sam, tumben chat gue," gumamnya.
Winter dan Sam memang jarang mengiriminya pesan, mungkin satu tahun sekali itupun kalau ada perlu saja. Mereka lebih sering menghubungi Snowy secara langsung atau melalui telepon. Jadi, saat sekarang Summer mengirim pesan padanya, Snowy jadi bertanya-tanya, sepenting apa pesan itu.
Dan waw, dalam hitungan detik, mood Snowy yang semula baik karena sesi terapinya dengan Dokter Corla berjalan baik, seketika berubah seratus delapan puluh derajat ketika melihat sebuat foto yang Sam kirim lengkap dengan keterangan yang membuat hati Snowy kebakaran.
Lagi LDR-an ya kali nggak ketemu mantan.
"Bagus ya Aghas!" Snowy menggertakan gigi, lanjut membuka ruang chatnya dengan Aghas. Pesannya belum di baca, mungkin Aghas sibuk dengan Davina. Pikirnya.
Snowy menekan panggil, dia berdiri tidak sabaran menunggu panggilan itu terhubung. Namun, sampai dering itu selesai, Aghas tidak kunjung menjawab juga.
Meneruskan pesan dari Summer tadi lengkap dengan fotonya, Snowy kirim itu pada Aghas. Tidak lupa dia juga menambahi "Havefun." Sebelum kemudian dia memblokir nomor cowok itu.
Snowy membuka instagram, gadis itu lantas memperbaiki penampilan rambutnya. Dia membuka kamera jalur story, lalu mengambil gambar selucu dan secantik mungkin. Snowy unggah foto itu menjadi sebuah unggahan cerita.
Hari Minggu enaknya ngecafe ke mana? Siapa tahu ketemu cowok Indo di sini, biar ada teman.
Snowy menambahi lokasi di story tersebut, gadis itu tersenyum jahat sebelum kemudian menyimpan ponsel ke slingbag dan berjalan menuju taxi yang akan membawanya pulang.
***
Aghas baru saja sampai di rumahnya, cowok itu langsung merogoh saku celananya dan kaget saat ada panggilan tak terjawab dari Snowy. Dia memang mengatur ponselnya mode hening karena tidak ingin ponselnya berdering saat di panggung tadi. Sialnya, Aghas lupa mengembalikannya ke mode normal.
"Ngambek pasti," gumam Aghas. Baru kali ini dia telat membalas pesan dan tidak mengangkat panggilan. Sebelum ini, selama sepuluh hari berjauhan, Aghas belum pernah membuat masalah.
Ya masalah, bagi Aghas telat membalas pesan dan tidak mengangkat telepon dari Snowy adalah masalah baginya.
Aghas buka ruang chat dengan gadis itu, dia melotot tajam saat melihat gambar yang Snowy kirim. "Shit!" Siapa yang mengirim fotonya dengan Davina?!
Aghas berpikir sebentar sambil menelepon balik Snowy, tetapi nomor gadis itu sulit di hubungi. "Bangsat," umpatnya kesal saat sadar bahwa Snowy memblokirnya, gadis itu memang akan memblokir Aghas ketika merasa kesal dan marah.
Cowok itu turun dari motornya dengan masih tetap berpikir siapa yang mengirim foto tersebut sebelum kemudian satu nama terlitas dalam otaknya. "Summer bajingan."
Aghas masuk ke rumah dengan langkah lebar, langsung mencari keberadaan Hazel. Wanita itu ternyata ada di dapur. "Mam."
"Abang, kok sudah pulang? Katanya—"
"Pinjem handphone."
"Hah? Oh boleh." Hazel keluarkan ponselnya dari saku dress yang langsung Aghas rebut.
Cowok itu membawa ponsel Hazel ke ruang tamu sambil membuka kontak dari whatsapp. Tanpa menunggu lama dia langsung menghubungi Snowy dengan nomor mamanya.
Aktif. Panggilan itu terhubung namun Snowy tidak juga menjawabnya. Aghas ulangi sekali lagi dan kali ini nomor gadis itu tidak aktif. Snowy memblokir nomor Hazel juga.
Shaga kerja, dan Giselle masih di sekolah. Tidak ada nomor lain yang bisa ia pinjam untuk menghubungi Snowy.
Ada cara lain sebenarnya, lewat Instagram. Tetapi Aghas tidak berani mendownload ulang aplikasi itu atau nanti Snowy akan semakin marah.
"Mam! Aku buka instagram mama."
"Boleh bang," sahut Hazel dari dapur.
Aghas langsung menuju aplikasi itu, mencari akun Snowy dan menekan profilnya saat tahu ada story yang gadis itu unggah. "FUCK!" Aghas tidak ragu untuk mengumpat ketika melihat story milik kekasihnya.
Apa-apaan mau pergi ke cafe? Tidak masalah sebenarnya, tetapi mengapa harus di buat story lengkap dengan caption yang membuat Aghas kesal itu?!
"Kenapa Bang?" tanya Hazel kaget.
"Snowy ngambek." Beritahu Aghas.
"Kok bisa?"
"Salah paham." Aghas berdecak. Gara-gara si tolol Summer kampret!
Hazel tersenyum. "Nomor abang di blokir?"
"Mm nomor mama juga."
"Nggak ada pilihan lain, datengin Snowy ke sana," kekeh Hazel.
Aghas memijat pangkal keningnya.
Bocil satu itu, memusingkan sekali ya Tuhan! Apa harus Aghas benar-benar hamili saja biar Snowy tidak bertingkah?!
"Ma..."
"Mm?"
"Kalau pertunangan aku dan Snowy batal, boleh?"
Hazel terkejut, kedua matanya membola. "Bang, kam—"
"Aku nggak ingin tunangan," sela Aghas. "I want to marry her, secepatnya."
***
Di KaryaKarsa ekstra chapter udah sampai bab 06 ya, yg mau baca dluan mangga ke sana 🤗
Tutorial cara beli dan baca di KaryaKarsa ada di ig aku. Aku taruh di highlight yaa👍🏻
Dan sebagai info, ekstra chapter di wattpad hanya akan sampai 03 aja ya, jadi tinggal satu bab yang akan aku up di Wattpad nanti 🤗
Spam komen lagii yuukkkk
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top