Decoupage

Kerajinan tangan adalah salah satu hobi yang bisa menjadi hiburan bagi penyukanya. Tak hanya menjadi hobi, bahkan kerajinan tangan yang ditekuni dengan serius bisa juga menghasilkan uang untuk mengisi pundi-pundi.

Salah satu jenis kerajinan tangan adalah decoupage.

Decoupage berasal dari bahasa Perancis decouper yang artinya memotong atau memotong sesuatu. Sedangkan pengertian decoupage sebagai kerajinan adalah seni menghias benda dengan menempelkan potongan kertas atau tissu yang bermotif atau berwarna pada permukaannya sehingga benda yang tadinya polos menjadi bermotif.

Pada pembuatannya, kertas atau tisu ditempelkan dengan lem khusus, kemudian dilapisi dengan vernis sampai bekali-kali sehingga kertas atau tisu terlihat menyatu pada benda, bukan seperti tempelan.

Prosesnya tentu saja membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Dari sejak memotong kertas sesuai motifnya, saat menempel yang harus hati-hati, juga proses pelapisan vernis yang berkali-kali. Belum setiap proses pengolesan lem dan vernis harus menunggu kering dulu. Tapi ketika melihat hasilnya, semua seolah terbayar lunas.

Satu yang sering ditanyakan ketika ada yang melihat hasil decoupage adalah "Ini hasil menggambar sendiri ya? Wah, keren banget." Padahal bukan. Tetapi ketika dijelaskan kalau gambarnya dari tisu decoupage, yang ada mereka malah makin bingung lagi.

Nah, biar teman-teman nggak bingung, kita simak cara pembuatan decoupage ini ya

Alat:
- gunting
- kuas (pisahkan kuas untuk cat dasar, lem dan vernis)
- spons

Bahan:
- talenan (atau benda lain yang akan ditempeli potongan kertas/tisu, misal: kaleng, stoples, tempat tisu, dll)
- tisu decoupage/kertas bermotif
- lem khusus
- cat dasar
- cat akrilik
- vernis
- amplas (hanya jika permukaan benda kurang rata/kurang bersih)

Gambar 1. Alat dan bahan

Cara membuat:
- amplas terlebih dahulu jika permukaan benda kurang merata atau kurang bersih
- cat dengan cat dasar(biasanya warna putih), lalu tunggu hingga kering. Jika sekali masih kurang bagus, sebaiknya diulang dua atau tiga kali
- potong tisu/kertas sesuai motif
- oleskan lem pada permukaan yang akan ditempeli kertas/tisu.
- tempelkan potongan kertas/tisu dengan hati-hati, jangan sampai muncul gelembung atau kerutan, lalu jemur hingga benar-benar kering (usahakan sekali menempelkan langsung jadi, jangan sampai lepas pasang)
- setelah lem kering, cat bagian-bagian di sekeliling motif dengan cat akrilik (bisa menggunakan spons yang ditempelkan ke cat, lalu ditepuk-tepukkan pada permukaan benda)
- setelah cat kering, oleskan vernis, dan tunggu sampai benar-benar kering
- ulangi mengoleskan vernis beberapa kali hingga hasil decoupage terlihat benar-benar menyatu dengan permukaan benda

Jadi deh.

Gambar 2. Saat proses pembuatan

Berikut hasil karya decoupage yang pernah  saya buat. Kebanyakan menggunakan talenan sebagai media/benda yang ditempeli decoupage. Selain talenan ada stoples kaca dan kaleng.

Gambar 3. Hasil karya pertama

Ini hasil karya pertama yang saya buat waktu mengikuti kelas decouoage dasar. Kelas diadakan oleh Divisi Life Skill sebagai bagian dari organisasi semacam komite sekolah di tempat anak saya belajar.

Media yang digunakan adalah talenan yang dibagikan oleh pihak yang mengadakan kelas. Dan satu media lagi membawa sendiri dari rumah.

Saya bawa jar kecil model segienam. Ternyata agak sulit waktu memasang potongan tisunya. Permukaannya memang datar, tetapi ada sudut-sudut yang menyebabkan prosesnya sedikit lebih menantang.

Tapi saat sudah jadi, Alhamdulillah saya puas.

Gambar 4. Nyumbang doorprize

Setelah mengikuti kelas dan puas dengan hasil karya saya. Saya membeli sendiri alat dan bahan untuk membuat decoupage di rumah. Bahan sebagian besar saya beli secara online kecuali talenan.

Saya bikin ini beberapa hari sebelum diadakan piknik ibu-ibu di perumahan tempat saya tinggal. Pas banget panitia piknik membuka kesempatan untuk yang mau menyumbang sesuatu sebagai doorprize. Jadi saya ajukan deh dua hasil karya saya ini untuk mengisi kotak doorprize.

Gambar 5. Hasil karya anak sulung

Waktu anak saya pulang dari pondok untuk liburan, dia menemukan hasil karya emaknya. Seperti kebanyakan lainnya, yang pertama dia tanyakan adalah, "Ini Mamah gambar sendiri, gitu?" Ya jelas kagak lah!

Pas dijawab itu tisu, makin nggak sampai lagi dia membayangkannya. Maka saya ajaklah dia untuk mencoba membuat sendiri decoupage yang sederhana. Talenan yang dipakai juga ukurannya lebih kecil.

Karena bocahnya nggak begitu telaten, jadilah dia agak malas mengulang-ulang prosesnya. Mengecat dasar hanya dilakukan sekali saja, padahal talenannya tidak rata. Alhasil lubang-lubang kecil hasil karya serangga masih terlihat pada hasil decoupage pertamanya.

Gambar 6. Separuh tisu

Setelah agak lama tidak membuat decoupage, saya kembali bergaul dengan cat, kuas, dan tisu. Sisa tisu yang separuhnya sudah saya pakai, jadi ini untuk yang kedua kalinya saya membuat decoupage dengan gambar yang sama.

Gambar 7. Before, kaleng-kaleng

Gambar 8. After, bukan kaleng-kaleng

Gambar 7 dan 8 adalah before dan after. Beberapa saat paska lebaran, banyak kaleng biskuit yang sudah kosong. Terlintaslah ide untuk mencoba mengubahnya menjadi lebih cantik dengan decoupage.

***

Catatan:

* Ditulis berdasarkan topik RAWS Batch 2 nomor 24, proses pembuatan sesuatu.

* Semua foto adalah koleksi pribadi

* Referensi:
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dekupase
- diakses pada tanggal 28 November 2020

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top