Chapter 4

Yuhuu! Semalam mau update tapi error jadinya baru pagi ini :')

Yoook vote dulu baru komen sebanyak-banyaknya😍😍😍

Ketakutan Unique sudah hilang setelah tiba di restoran––tempat pertemuan Cloud dengan teman-temannya. Bukan restoran biasa melainkan restoran yang dimiliki sepupunya Cloud, yang bernama Matcha, yang notabene adiknya Milky.

Unique mengamati beberapa teman Cloud yang sudah datang. Seperti halnya Cloud, teman-temannya itu membawa pasangan. Mungkin inilah alasan Cloud mengajaknya.

Sebelum ikut bergabung, Unique pergi ke kamar mandi lebih dahulu untuk merapikan rambutnya yang berantakan. Sekalian dia merapikan blouse yang kelihatan lecak. Kalau tahu semua berpakaian rapi dan menawan, dia bawa baju ganti.

Unique masuk ke dalam bilik kamar mandi, merapikan blouse di sana. Dia mendengar pintu terbuka seiring langkah berisik memasuki kamar mandi.

"Gue pikir Cloud bakal nikah sama Hellora, lho!" Seorang perempuan memulai gosip terhangat di dalam kamar mandi.

"Gue pikir juga begitu. Waktu itu Cloud bela-belain bolak-balik Jerman Jakarta cuma demi ketemu Hellora. Sayang banget ya. Padahal keliatan Cloud bucin banget," timpal perempuan lainnya. 

"Banget. Mereka kan putus nyambung mulu. Biar Cloud udah pacaran lama sama siapa gitu, ujung-ujungnya balik sama Hellora."

"Soalnya Hellora baik banget. Dia bisa menerima semua sifat buruk Cloud sih. Hellora juga dewasa."

"Sayang banget putus. Gue shipper mereka."

"Eh, tapi pacar barunya Cloud cantik ya. Kelakuannya belum tau nih. Sejauh ini hampir semua mantannya Cloud mirip bitch. Ya, kecuali Hellora."

"Keliatannya sih baik. Mukanya kalem gitu."

Unique yang berada di dalam kamar mandi mesam-mesem sendiri. Dia dibilang kalem? Oh, tentu saja itu hanya tipuan sesaat. Mereka belum tahu saja sifatnya yang sedingin dan seketus Anatomi.

Obrolan kedua perempuan itu berakhir begitu saja setelah mereka membahas soal make up, lalu menghilang dari sana.

Unique tambah penasaran. Sebenarnya Hellora ini siapa sih? Melihat wajahnya kemarin memang cantiknya keterlaluan. Tingginya juga luar biasa. Wajahnya blasteran. Tanpa perlu melihat mantan-mantan Cloud yang lain, dia sudah menduga kalau Hellora yang paling cantik.

Demi melenyapkan rasa penasaran, Unique membuka akun Instagram Cloud. Dia mencari akun milik Hellora. Setelah ketemu, dia menelusuri foto-fotonya. Ada beberapa hal yang dia ketahui hanya dengan melihat foto.

1) Hellora adalah pemilik penerbitan Starlight Books.

2) Hellora menguasai bahasa Jerman dan Rusia.

3) Hellora bersahabat baik dengan mantan Miss Universe tahun lalu, Payaya Salim dan model jebolan Fabulous Top Model, Brunella Wiyatko.

4) Hellora merupakan sepupunya Anatomi.

Bagian terakhir, Unique tercengang. "What? Masih sepupuan ternyata. Pantes gen Hellora bagus banget. Dunia sempit ya. Cloud pacarin sepupunya Anatomi," ucapnya pelan.

Oh, ada hal lain yang Unique ketahui. Ternyata jiwa-jiwa detektif bisa menjalar juga di dalam dirinya. Dia mengetahui kalau Hellora pernah berpacaran dengan pembalap mobil ternama, Mercurius Wijaya.

"Kalau gue jadi Hellora, gue pilih Mercurius lah. Ganteng, keren, badan juga oke. Cloud mah lewat." Unique bermonolog sendiri. Suaranya dibuat sepelan mungkin. Takut ada yang dengar.

Unique mengeluarkan aplikasi. Beruntung ibu jarinya tidak ceroboh sehingga tidak ada yang terkena like sama sekali. Setelah itu, dia memasukkan ponsel ke dalam tasnya.

Yang menjadi pertanyaan Unique sekarang, kenapa Cloud selalu putus dengan Hellora jika akhirnya mereka kembali lagi? Juga, apa alasan Cloud putus dengan Hellora? Sungguh, ini lebih rumit dari teka-teki. Dia tidak mau memikirkan sendirian. Dia mau bertanya langsung saja pada Cloud.

Ketika akan keluar dari bilik, dia mendengar langkah kaki masuk. Unique mengurungkan niatnya setelah mendengar suara.

"Eh, Cloud tuh balikan sama Hellora atau pacaran sama yang dia bawa sih? Kok tadi gue denger Cloud teleponan sama Hellora? Apa gue salah denger ya?" mulai seorang perempuan.

"Iya ya? Gue pikir cuma gue aja yang denger Cloud teleponan sama Hellora. Sebenernya gimana sih ini? Cloud masih player aja deh."

Unique ingat sekali suara kedua perempuan yang baru masuk berbeda dengan dua perempuan sebelumnya. 

"Mungkin Cloud kangen kali ya sama Hellora."

"Bisa jadi sih. Eh, katanya pacar Cloud lagi ke kamar mandi. Kok nggak balik-balik ya?"

"Jangan-jangan..."

Obrolan kedua perempuan itu berhenti seiring suara 'ssst' yang terdengar. Unique tidak bisa bersembunyi lebih lama. Dia segera membuka pintu sambil memasang senyum ketika melihat dua perempuan itu terkejut melihatnya.

Dia mencuci tangan sebentar, menyadari tatapan kaget dan tidak percaya dari dua orang itu melalui ekor matanya. Kemudian, dia tersenyum sambil menunduk sedikit setelah selesai sebagai tanda pamitnya.

Setelah berada di luar, dia bernapas lega. "Duh, Hellora nih bikin gue terjebak di kamar mandi. Tapi emang ya, kamar mandi gudangnya gosip." Unique bermonolog sendiri.

Tak berapa lama dia mendapati Cloud duduk di tempatnya. Tidak terlihat teleponan. Mungkin sudah selesai kangen-kangenan sama mantan. Dia pun segera duduk di samping Cloud.

"Tadi habis teleponan sama mantan, Pak?" bisik Unique jahil.

Cloud kaget. Unique tersenyum penuh arti. Lalu, dia melanjutkan, "Saya tau dari hasil gosip di kamar mandi. Cie... si playboy gagal move on."

"Berisik." Cloud memelototi Unique.

"Ci––"

Cloud membungkam mulut Unique dengan telapak tangannya. "Jangan ngomong apa-apa. Berisik."

Unique dapat melihat wajah Cloud merah paham hanya dengan membahas soal Hellora. Pastinya Cloud masih belum bisa move on. Dia yakin seratus persen.

📳📳📳

Di depan batu nisan, Unique berdiri. Pelan-pelan kedua lututnya menyentuh tanah, satu tangannya mengusap batu nisan seiring air mata yang mengalir membasahi pipinya.

"Selamat ulang tahun, Herom. Semoga kamu baik-baik aja di sana. Aku kangen." Suara Unique bergetar. Isak tangisnya terdengar.

Unique menangisi makam mantan calon suaminya, Herom Indrawan. Laki-laki pertama yang dipacarinya saat akhir bangku SMP. Tidak ada laki-laki lain yang dipacari Unique selain Herom. Laki-laki itu sama sepertinya, hanya mengencani dirinya seorang.

"Kak Unique?" Sapaan dari belakang memaksa Unique menoleh.

"Ya ampun... Kak Unique kenapa nangis?" Holiday Indrawan––adik kandung Herom––berlutut dan menyeka air mata Unique. "Jangan nangis, Kak."

Unique menangis semakin keras. Holiday memeluk Unique sembari mengusap kepalanya dengan lembut.

"Kak Unique, ini udah delapan tahun. Kenapa masih nangisin Kak Herom? Bukan aku nggak suka atau melarang, tapi tolong bahagiakan diri Kak Unique. Kak Herom pasti sedih liat Kak Unique begini," bisik Holiday lirih.

"Aku kangen Herom. Aku nggak bisa lupain dia. Aku kangen..."

Holiday mengusap kepala Unique berulang kali. Setiap kali melihat Unique menangis dengan suara bergetar seperti ini, hatinya ikut sedih. Dia teringat sosok kakaknya yang telah tiada. Dia tahu seberapa besarnya Unique dan kakaknya saling mencintai.

"Aku juga kangen sama Kak Herom, Kak," balas Holiday.

"Kenapa aku nggak diajak pergi sama dia sekalian?"

Holiday menarik diri, lalu memegang kedua sisi pundak Unique sambil memandangi dengan wajah serius.

"Kak Unique tolong jangan bilang kayak gitu. Dengan kakak hidup, Kak Herom pasti senang di atas sana. Seenggaknya dia bisa liat kalau Kam Unique baik-baik aja," ucap Holiday.

Air mata Unique tak berhenti turun. Dadanya sesak setiap kali mengingat kejadian delapan tahun lalu. Kejadian yang merengut semua kebahagiaannya.

"Tolong hidup bahagia, Kak. Jangan pikirin soal Kak Herom. Kakak harus move on dan memulai hubungan baru. Jangan terus-terusan mikirin Kak Herom. Please... aku mau Kak Unique bahagia. Jangan merasa aku atau keluargaku bakal marah. Nggak. Kita semua mendukung Kak Unique bahagia. Carilah laki-laki yang bisa membahagiakan Kak Unique. Aku sedih liat Kak Unique sedih berlarut-larut kayak gini. Kak Herom pasti ikut sedih liat Kak Unique nggak bahagia," pinta Holiday dengan suara bergetar.

"Yang bisa bahagiain aku cuma Herom. Siapa lagi yang bisa?"

"Kak Unique... bukalah hati untuk orang lain. Dengan begitu Kak Unique akan menemukan laki-laki yang tepat. Berbahagialah, Kak." Holiday menyeka air mata Unique dengan ibu jarinya.

Air mata Unique tetap berjatuhan meskipun Holiday sudah menghapusnya. Sekali lagi Holiday memeluk Unique, membiarkannya menangis.

Di tempat yang sama, Cloud sedang menghadiri pemakaman teman SMP-nya. Pada saat mengedarkan pandangan, Cloud mendapati Unique memeluk seorang perempuan. Dia melihat Unique menangis.

Baru sekali ini dia melihat Unique yang galak itu menangis. Lalu, makam siapa yang Unique datangi?

"Nangisin siapa tuh?" Cloud bertanya-tanya entah pada siapa.

Dia memerhatikan terus dan tak lama Unique berdiri. Tiba-tiba perempuan itu berbalik badan. Dia sudah tahu wajah perempuan yang dipeluk Unique. Aktris ternama sekaligus keturunan keluarga Indrawan.

Seketika Cloud ingat sesuatu. Mungkinkah Unique mendatangi dan menangisi mantan pacarnya? Seingatnya mantan Unique berasal dari keluarganya Sweety.

Cloud jadi ingin mencari tahu.

📳📳📳

Jangan lupa vote dan komentar kalian😘😘😘🤗❤️

Follow IG, Wattpad dan Twitter: anothermissjo

Bu Unique😍😍😍

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top