Terimakasih Bunda, Selamat Hari Ibu
Tugas nurkasamaya05
***
Hani, ia berjalan cepat memasuki rumahnya. Hatinya sangat senang kala ia baru saja mendapatkan mendali kemenangannya, dan ia akan segera mengucapkan selamat hari ibu untuk bunda tercinta.
"Bunda, Hani pulang!" ucapnya ketika membuka pintu utama rumahnya.
Bunda datang dari arah dapur, Hani sontak langsung memeluk bundanya erat.
"Bunda, kau sudah melihat aku tertawa, Kau juga pernah melihat aku menangis, dan kau selalu ada di sana menemaniku. Aku mungkin tidak selalu mengatakan ini... tapi terima kasih untuk semuanya dan aku mencintaimu. Selamat Hari Ibu, Bunda," kata Hani, di dalam pelukan Bunda.
Bunda melepas pelukannya, lalu tersenyum tulus ke putri kesayanganya ini, "sama-sama sayang, ini memang sudah kewajiban Bunda sebagai seorang ibu," jawab Bundanya tulus.
"Tapi, Bun...," ucap Hani menggantung.
"Aku tidak memiliki hadiah seperti cokelat, Tas mahal, atau barang-barang lainnya yang biasa orang lain berikan untuk Bundanya. Aku tidak memiliki itu semua untuk Bunda," lanjutnya dengan nada sedih.
Bunda meraih kedua tangan Hani, lalu menggenggamnya erat, "Dengarkan Bunda baik-baik, seorang Ibu yang tulus mencintai dan menyayangi anaknya tidak akan meminta apapun kepada anaknya, seorang Ibu hanya meminta yang terbaik untuk anaknya dan tidak lebih," kata Bunda.
"Lalu, Bunda ingin meminta apa?" tanya Hani.
"Bunda ingin Hani menjadi anak yang Soleha, cerdas dan berbakti kepada Bunda dan Ayah. Apa Hani mampu melakukannya?"
Hani mengangguk, "oh iya, Bun. Hani punya ini untuk Bunda," kata Hani, sambil menyerahkan Mendali yang baru saja ia dapatkan tadi.
"Mendali? Untuk bunda?" tanya Bundanya bingung.
"Iya, itu mendali yang Hani dapatkan tadi dari lomba olimpiade matematika, dan mendali itu untuk bunda! Karena do'a bunda, Hani mendapatkannya."
Bunda membawa Hani kedalam pelukannya, ia sangat bangga kepada karakter putri satunya ini. Sebagai anak satu-satunya, Hani tidak pernah bersikap manja, ia selalu menyayangi bundanya setiap hari, kapanpun, dan dimanapun.
Meskipun hanya pada Tanggal 22 Desember dirayakan sebagai hari ibu, bukan berarti kamu hanya mencintai dan memberikan perhatian khusus pada hari itu, berikanlah setiap hari, menit, jam, dan detik dalam hidupmu selagi beliau masih ada didunia ini.
~END~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top