Kejutan Untuk Mamah

Karya : ItaAmalia

***

Sinar matahari dan jeritan mamah membangunkan ku dari tidur. Aku pun mengabaikan nya dan kembali tidur merajut mimpi. Hanya menutup mata beberapa detik tiba-tiba jeritan mamah kembali terdengar. Ku abaikan lagi lalu tiba-tiba pintu kamar terbuka dan diambang pintu terdapat seorang wanita ber umur 40 tahun sambil membawa ember yang seperti nya sangat berat.

Lalu wanita itu bergerak mendekat, aku tahu karena aku memicingkan mata untuk melihat wanita itu.

Lalu aku menutup mata sepenuh nya, hanya untuk embel-embel saja.

Tiba-tiba badan dan kasur juga bantal dan guling semua basah. Aku pun membuka mata dan melihat mamah yang mengangkat ember itu dan menuangkan semua isi nya. Aku pun mulai bangkit dari tidur dengan pakaian yang sudah basah tapi hanya duduk, aku juga bertanya pada mamah.

"Apaan sih mah!" bentak ku.

"Ini udah jam 7 dan kamu bukan nya mandi buat sekolah malah tidur, mamah sudah bilang jangan bergadang besok sekolah!" jawab mamah dengan bentakan nya.

"Bukan nya bangun dari tadi! Aku sudah telat!" aku kaget bukan main karena hari ini yang masuk adalah guru killer.

Aku pun lari ke kamar mandi, untuk membersihkan tubuh ku dan langsung meninggalkan mamah yang sedang menggeleng-gelengkan kepala nya melihat sikap ku.

Selang beberapa menit aku pun keluar dari kamar mandi dan mulai mencari pakaian untuk hari ini. Ku sadari mamah sudah pergi meniggalakan aku untuk menyiapkan sarapan, ku lihat sprei sarung bantal dan sarung guling semua sudah tidak ada. Mungkin itu ulah mamah, batin ku.

***

Sudah jam 1 siang dan aku baru pulang dari sekolah, pulang kerumah untuk tidur dan main game. Aku melihat mamah yang memang tiap hari nya sibuk sekali membereskan rumah, mencuci pakaian, masak dan lain nya.

Aku memang mempunyai ayah, dia adalah ayah yang sangat kuat dan baik. Tidak ada ayah seperti ayah ku yang hanya bisa makan sesudah anak nya. Mamah juga sama.

Aku pulang dan melihat ayah sedang duduk menonton tv, tetapi mamah sedang mencuci pakaian.

Aku masuk dan mengucapkan salam juga menyalami mamah dan ayah. Lalu pergi ke kamar untuk tidur, aku membuang sepatu ke sembarang tempat, membanting tas ke sembarang tempat dan tidur dengan tenang di kasur yang tadi basah. Memang masih basah tetapi tinggal sedikit lagi juga kering.

***

Sudah sore dan aku masih tidur aku pun bangun dan melihat jam dipergelangan tanganku jam 15.46. Aku kembali membanting tubuh ke kasur ku dan melamun. Tiba-tiba saja sebuah dring dari handphone ku berbunyi, ku ambil handphone yang memang sudah lama sekali aku diamkan tak di main kan.

"Happy mother's day 22 Desember" aku memicingkan mata ku kembali melihat tulisan itu dan lalu aku terperanjat kaget. Sudah hampir senja tiba dan aku menyusahkan mamah dari pagi datang.

Aku duduk terdiam lemas mengingat begitu besar jasa mamah dalam 1 hari saja, jasa nya tidak akan pernah bisa terukur. Aku memikirkan betapa besar nya kekuatan yang perlu mamah perjuangkan untuk melahirkanku kedunia dengan selamat bahkan nyawa nya bisa dalam bahaya. Tanpa diduga aku menangis dengan perawalan satu tetes mata disebelah kanan dan diikuti dengan tetesan air mata lain nya. Aku melihat mamah membawa makanan dan berada diambang pintu melihatku menangis dengan tersedu-sedu. Lalu mamah menghampiriku dan memelukku. Aku pun makin menjadi-jadi, membalas pelukan mamah dengan sangat erat.

"Kenapa nak?" tanya nya.

Aku tidak menjawab dan aku beranjak dari tempat tidur dan melepaskan pelukan mamah.

Sekali lagi aku membersihkan diri dan berganti dengan pakaian dress simple. Melihat ke arah dimana tadi aku dan mamah berpelukan, mamah sudah pergi kembali ke dapur nya menyiapkan makan malam. Mamah meninggalkan sebuh makanan dan susu yang harus aku makan. Aku pun memakan nya terlebih dahulu dan sekali lagi aku menangis. Aku pun berpamitan untuk pergi main disore hari gini. Itu adalah sebuah alasan aku untuk membeli hadiah untuk mamah, karena memang 1 tahun yang lalu aku berjanji aku membuat mamah bahagia dengan hadiah ku.

Aku pergi ke toko kue, dan, ke toko baju juga toko lain nya. Menggunakan uang ku seadanya saja.

***

Sesampai nya dirumah jam 8 malam dan mamah sedang mencuci piring, seperti nya habis makan malam.

Aku mendekati mamah dan memeluk nya, gengsi memang tapi gengsi itu aku buang jauh jauh.

Lalu mamah kaget dan mencuci tangan nya lalu menyusutkan pada lap yang memang khusus untuk lap tangan.

"Happy brithday mamah" ucapku lirih dengan tangis yang mengguyurku kembali.

"Terima Kasih nak, mamah kira kamu lupa dengan ini" jawab nya dia pun menangis dengan wajah nya yang sedih memang dari pagi dan aku tidak menyadarinya.

Aku pun mengajak ibu duduk dan memberikan hadiah ku, mamah pun senyum dan nangis kembali.

Baju dan kue yang begitu serasi dengan warna dasar ungu muda.

Aku memeluk mamah dan berkata

"Maafkan aku mah" kata ku.

"Mamah yang seharus nya minta maaf" jawab dia.

Menangis dan menangis membuat mata bengkak dan merah. Sekali lagi bertanya pada mamah

"Hadiah apa yang seharus nya aku kadokan untuk mamah tahun depan?" tanya ku, masih memeluk mamah.

"Mamah tidak perlu kado yang mewah. Hanya perlu doa dan sikap dari anak yang sholehah" ucap nya dengan tangis yang terus-terusan mengalir itu menjadi lebih menjadi-jadi.

"Aku akan kabul kan" jawab ku, seakan-akan aku bersumpah.

TamaT

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top