Kejutan Tahun Baru
Tugas vickyadsty01
***
Sore ini, keluarga Denaya atau biasa di panggil Aya dan Rakha akan pergi merayakan malam tahun baru bersama.
Memang keluarga mereka sudah dekat sejak Aya dan Rakha masih TK. Tak ayal jika Aya dan Rakha sudah bersahabat sejak lama.
***
"Sudah siap?." tanya ayah Rakha kepada Denaya.
Denaya sontak mengangguk dengan penuh semangat, "Udah dong om." ujarnya.
"Yaudah, ayo kita berangkat."
"Tapi aku naik mobil om aja ya?"
"Loh emang kenapa?" tanya ayah Rakha nampak kebingungan.
"Emmm, nggak kenapa-napa sih om. Pengen aja." jawab Denaya disertai sebuah cengiran.
"Hmmm, boleh deh."
"Yeayyy! Makasih ooom " pekik Denaya sambil berlari menuju mobil ayah Rakha.
Denaya mengambil tempat duduk di paling belakang, tepat disamping Rakha.
"Hai ka, lama gak ketemu." ujar Denaya penuh semangat.
Rakha hanya diam tak peduli dengan ucapan Denaya.
"Rakhaaa."
"Hm." Rakha hanya berdeham.
"Lu denger gak sih!"
"Hm."
"Ishh." desis Denaya sambil membuang pandangan ke arah jendela mobil.
Rakha hanya melirik sekilas dan lebih memilih menyumpal kedua telinganya dengan headset.
***
Denaya sedang melihat pemandangan yang ada dibawah, dari sebuah pos yang posisinya lumayan tinggi. Dia memisahkan diri dari keluarganya dan keluarga Rakha yang sedang berkumpul bersama.
Denaya sangat senang bisa berada di sana. Karena, dia bisa melihat ratusan bahkan ribuan orang yang ingin merayakan malam pergantian tahun, sama sepertinya.
Suara teriupan terompet, letupan kembang api dan kerlap-kerlip lampu yang beragam warna, menambah kemeriahan malam ini.
"Ekmm" deheman seseorang sontak membuat kepala Denaya menengok kearah suara itu berasal.
"Eh, Rakha." Denaya menggeser sedikit posisinya, memberi sedikit ruang untuk Rakha berdiri disampinya.
Setelah itu mereka terdiam untuk beberapa saar.
"Ka," panggil Denaya.
Rakha menoleh sekilas, "Hm?"
"Lo sekarang berubah ya."
"Berubah gimana?" jawab Rakha tanpa menoleh sedikitpun.
"Semenjak kita masuk SMP yang beda, lo berubah."
"Maksudnya?" tanya Rakha sambil menatap kearah Denaya. Namun sebaliknya, Denaya langsung menatap kearah depan.
"Lo berubah jadi cuek, dingin, gak pernah main kerumah gue lagi, gak pernah ngobrol bareng gue lagi. Pokoknya berubah."
"Gue sibuk sih sekarang, banyak tugas dari sekolah."
Denaya tersenyum, senyum yang sangat dipaksakan, "Hm, gua ngerti." ucapnya.
"Eh, ya. Lo lagi deket sama Gibran ya?" tanya Rakha.
Denaya pun mengernyit bingung, "Enggak ah, tau dari mana lo?"
"Ya denger-denger aja sih." Jawab Rakha, "Lo belom punya pacarkan?" lanjutnya.
Denaya terkekeh mendengar pertanyaan itu, "Kepo lo ah."
"Ya kalo gak ada, gue mau nyalonin diri nih."
"Hah?"
"Hm sepuluh menit lagi jam 12 malem nih" ucap Rakha sambil melihat jam tangannya.
Ketika menengok kearah Denaya terlihat Wajah Denaya yang sedang melongo/?.
"Kok bengong?" Rakha pun mencubit pipi Denaya yang chubby karena gemas.
"Lo tadi ngomong apa?"
"Kok bengong?"
"Bukan, sebelum nya."
"Sepuluh menit lagi jam 12?"
"Bukan, sebelumnya lagi."
Rakha nampak berpikir sejenak. "Gue mau jadi pacar lo?" tanyanya.
Seketika pipi Denaya memanas mendengar ucapan Rakha, hatinya seperti ditumbuhi beribu-ribu bunga yang merekah segar. Tubuhnya seperti ingin melayang. Bukannya lebay atau berlebihan, tapi jujur, itu semua terjadi karena Denaya sudah lama sekali memendam rasa kepada Rakha. Apakah rasa sukanya akan terbalas?.
"Yeh malah senyam-senyum," ucapan rakha membuat Denaya kembali tersadar, "gue cuma bercanda elah jangan dipikirin." lanjutnya.
Oh shit!! umpat Denaya dalam hati. Abis diterbangin seketika dijatohin.
"Ya, lo sahabatnya Lisa kan?"
"Iya, tau dari mana?"
"Ya nyari tau lah." ucap Rakha sambil mendongak melihat langit yang dipenuhi letupan kembang api.
"Gue serius." ucap Denaya yang masih penasaran.
"Kepo"
"Dih dasar pe'a." Denayapun ikut mendongakkan kepala menatap langit.
"Ya, gue pengen ngomong sesuatu."
"Ngomong aja."
"Liat sini."
Denaya langsung menuruti perintah Rakha dan langsung menghadap kearah rakha yang sedang menghadap kearahnya.
"Gue mau,"
"Mau apa?" jawab Denaya yang jantungnya mulai berdebar tak karuan karena ditatap seperti itu oleh orang yang dia sukai.
"Gue mau lo jadi,"
"Jadi apa? Kalo ngomong yang jelas!" ucap Denaya dengan nada yang tegas, sebenarnya itu hanya cara untuk menghilangkan rasa gugupnya.
"Gue mau lo jadi penghubung antara gue sama Lisa, gue suka sama dia. Dan lo jalan satu-satunya buat bikin gue deket sama dia."
Mata Denaya melebar sempurna, ia tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar. Denaya kira dirinya akan di minta untuk menjadi pacar dari Rakha, tapi ternyata? Rakha hanya menyukai Lisa, sahabatnya. Dan dia di minta untuk menjadi penghubung antara hubungan Rakha dan Lisa.
Duarr
Duarr
Preeettt/?
Duar
Merekapun terkejut mendengar suara-suara gaduh itu, Rakha melirik jam tangannya sekilas.
"Udah jam 12."
Denaya hanya diam, mati-matian ia menahan air matanya agar tidak luruh didepan Rakha. Diapun mendongak untuk menahan air matanya yang siap mendesak keluar. Tapi percuma, air matanya sudah tumpah terlebih dahulu tanpa dapat ditahan. Hatinya sakit sekali, dadanya sesak, ingin rasanya berteriak dengan kencang kepada Rakha dan berkata bahwa dia menyukainya sejak lama.
Malam ini, menuju tahun baru, dalam waktu 10 menit dia dibuat terbang oleh candaan Rakha dan dalam 10 menit juga perasaan nya hancur berkeping-keping.
Sedangkan orang yang bernama Rakha dia tidak sadar dan terlarut dalam kebahagiaannya sendiri.
"Huaaa, Happy new year."
Rakha meniup terompetnya berulang kali dengan kencang, menandakan bahwa dia sedang bahagia saat ini, sangat sangat bahagia.
Bahagia karena apa yang dia inginkan, untuk dekat dengan seseorang akan terwujud.
Seseorang yang sangat dia sayangi.
Seseorang yang sangat berharga untuknya.
Seseorang yang ia sukai.
Seseorang itu yang saat ini berada tepat di samping nya.
Seseorang itu adalah Denaya.
Ya, Denaya sahabat kecilnya. Rakha menyukainya. Dia pikir dengan cara meminta bantuan kepada Denaya, dia akan semakin dekat dengannya. Dan Rakha akan mencoba untuk memulai lagi hubungan yang sempat renggang di antara keduanya.
***
01Januari 2016
00:01
Bad day-Denaya
Good day-Rakha
Selesai.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top