BADU ^^^^^^^^^^ End Season 1

Chapter 10: Tertangkap dan terungkap

..
..

Uchiha Sarada, usianya kini lima belas tahun Putri sulung kepada Haruno Sakura atau sekarang Uchiha Sakura bersama kekasihnya yaitu Uchiha Hitachi. Jika ada yang tau bahwa Sarada bukan anak Sasuke, mengatakan putra kedua Uchiha bodoh kalian salah sejak awal Sasuke sudah mengetahui semuanya.

Dari Sarada, Ken, dan Menma semuanya anak kepada Hitachi karena itu ia membuat perjanjian kepada Sakura. Wanita tersebut harus melahirkan anaknya baik laki-laki maupun perempuan asalkan darah dagingnya bukan anaknya Hitachi.

Saat ini Sarada berada di tempat Hitachi meminta pertolongan pamannya itu melenyapkan Naruto. Manik hitam memerhatikan sekeliling ruang kerja pamannya hingga tidak sengaja ia melihat foto paman, dan ibunya.

"Apa hubungan Mama, dan Hitachi-ji." Sarada buru-buru meletakan foto tersebut ke asalnya lalu duduk manis di krusi.

"Apa yang membuatmu mendatangi kediamanku?" tanya Hitachi datar tanpa ada perasaan seorang ayah. Sampaikan Sarada gemetar ketakutan.

"Sarada meminta tolong pada Ji-san melenyapkan Naruto." Sarada mengatakan To The Point tanpa cacat maupun cela ia benar-benar ingin melenyapkan Naruto tanpa sisa.

Masalahnya dengan Sakura belum selesai sekarang anaknya meminta tolong sangat bukan keturunan Hitachi. Hitachi melangkah mendekati Sarada menatap wajah Putri yang seharusnya dilahirkan laki-laki tetapi yang malah keluar perempuan.

"Apa kau benar-benar anak yang dilahirkan Sakura? Apa benar kau anakku? Seharusnya keturunanku bisa melakukan apapun tanpa bantuan siapapun." Hitachi mencengkram pipi Sarada ia saat ini sangat marah.

"A-apa maksudmu Ji-san." Sarada ketakutan hingga suaranya bergetar hebat.

"Kau anakku begitu juga dengan Ken, dan Menma kecuali si kecil Naruto itu." fakta itu membuat Sarada tercengang gadis tersebut menggeleng kepalanya tanda tidak percaya.

"Bohong! Papaku adalah Uchiha Sasuke! Bukan Ji-san! Bohong! Kau pembohong!" teriak Sarada tanpa peringatan Hitachi menampar wajah Sarada.

Ia menyiksa putrinya tersebut hingga pingsan tanpa belas kasihan.

"Bersihkan semua ini pastikan dia tetap hidup." Hitachi mengelap tangannya yang terkena darah Sarada, ia harus melenyapkan keluarga inti Uchiha jika ia ingin berjaya, dan membalas kematian sang ayah.

"Baik Hitachi-sama."

..
..
..

Selepas makan malam, dan suasana yang menegangkan bagi Naruto. Ia ingin sekali mengatakan bahwa dirinya Naruto, putra dan adik kesayangan mereka tetapi ia ingat di kehidupan sebelumnya. Ia membeberkan rahasia kelahirannya kembali kepada sang ibu (maksdunya Kushina) keesokan harinya ia hampir mati.

"Sekali lagi maaf Fugaku-san kami bertamu kerumah anda karena ingin menanyakan tentang kalung ini." Ryuu membuka kotak perhiasan berwarna merah lalu menyerahkan kepada Fugaku.

Fugaku terkejut ia mengeluarkan kalung tersebut  menatap sang istri, dan mengangguk pelan.

"Ini kalung adik kembar saya bernama Uchiha Fuga karena dua tahun lalu adik saya meninggal dunia, dan kalung ini diserahkan kepada putra tunggalnya." ujar Fugaku menjelaskan asal usul kalung tersebut dengan singkat.

Keluarga Uzumaki termasuk Suigetsu saling melirik.

"Setahun lalu kami menemukan kalung ini di samping tubuh putra kami—" Ryuu menarik dalam nafasnya manik biru terpejam. "Putra kesayangan kami terbujur kaku di sebuah taman tidak jauh dari kediaman sahabatnya dia ditemukan dengan keadaan yang mengenaskan diperkosa lalu jantungnya ditusuk hanya kalung ini menjadi bukti kematian putra kami." seluruh orang yang ada di sana terbelalak kaget sampai ada yang menutup mulut mereka.

"Maaf menyela saya Uzumaki Karin, Putri sulung keluarga Uzumaki. Saya punya bukti untuk menangkap keponakan anda Uchiha-san, dan apakah anda tau di mana keponakan anda saat ini." Karin tidak bisa berbasa-basi seperti ayah serta ibunya, ia orang yang tidak sabaran.

Sedangkan Naruto ternganga ternyata benar ia terbangun tepat satu tahun kematiannya, dan apakah itu masuk akal? Naruto juga tidak tau.

"Uchiha-sama, Hitachi-sama ingin menemui anda." kepala pelayan pria melirik tuan besarnya sebelum Fugaku menganggukkan kepala Hitachi sudah ada di sana, tepat di samping kepala pelayan.

"Maaf datang malam-malam begini Ji-san. Oh ada tamu rupanya maaf mengganggu." Hitachi tanpa malu mendudukkan dirinya di samping Ryukyu hingga remaja tersebut memilih beredar.

"Duduk bersama anda serasa duduk bersama setan saja." ujar Ryukyu pedas, dan sama sekali tidak sopan.

"Jadi! KAU YANG MEMBUNUH PUTRAKU!!" Kushina tidak bisa menahan amarahnya ia menerjang Hitachi mencakar wajah keponakan Fugaku tersebut.

"APA'AN INI!! APA MAKSUDNYA INI JI-SAN." Hitachi menahan tangan Kushina sebelum mendorong untungnya Uzumaki Ryuu menahan tubuh sang istri.

"Kalung itu membuktikan segalanya kau bersama putraku sebelum kematiannya." Hitachi menatap pria di samping wanita yang mencakarnya tadi.

"Namikaze! Kenapa ada Namikaze di sini Ji-san apa Ji-san bekerjasama dengan mereka! Apa Ji-san lupa Namikaze membunuh Tou-sanku!" Hitachi menatap benci ke arah Ryuu.

Sasuke sudah menyerahkan putrinya kepada pengasuh untuk di bawa ke kamar. Pembicaraan mereka saat ini tidak pantas di dengar anak-anak, Sakura yang sejak tadi berdiam diri bergetar ketakutan melihat Hitachi berada di mansion Uchiha.

"Apa maksudmu Hitachi? Ayahmu meninggal karena kecelakaan mobil, dan apa kau tau adikku mati semuanya kesalahanmu! Kau memperkosa Putri Namikaze Minato, dan putrinya hamil kau tidak mau bertanggungjawab lalu putrinya memilih mati dari dipermalukan —" Fugaku menampar wajah Hitachi hingga tubuh kekar pria tersebut terdorong ke belakang. "Karena terlalu stress akibat perbuatmu itu adikku tidak fokus menyetir lalu dia hampir menabrak seorang anak kecil. Namun, ketika mengelak sebuah mobil melaju di sisi kanannya itu yang dikatakan para saksi karena dendam tidak bergunamu itu kau juga hampir membunuhku." Fugaku ngos-ngosan ia menumpahkan seluruh perasaan yang terpendam selama beberapa tahun ini.

Hitachi terduduk lemas ia syok mendengar kenyataan dari sang paman, manik hitam menatap keluarga Uzumaki terutama pria pirang di sana. Pasti pria itu sudah tau pembunuhan sebenarn putranya.

"Karena dendamu aku kehilangan sosok putra yang aku jaga selama delapan belas tahun, dendammu pada Namikaze, dendammu demi kekuasaan, kekayaan. Aku sudah tau rencanamu biarpun aku tidak menyelidiki lebih dalam, putraku Uzumaki Naruto memiliki rambut pirang keemasan, manik biru bulat yang Indah, kulit tan eksotis kau mengenali ciri-ciri pemuda tersebut dia bukanlah Namikaze melainkan Uzumaki. Aku terlahir dalam Namikaze tetapi aku muak di sana orang-orang itu mementingkan darjat, kesempurnaan karena lelah aku melarikan diri lalu jatuh Cinta, dan menikah dengan istriku Uzumaki Kushina. Ryuu bukan mengatakan omong kosong itulah yang terjadi.

Selama ia tinggal di mansion Namikaze ia harus belajar itu, dan ini agar tidak mempermalukan nama besar. Muak dengan segalanya ia melarikan diri lalu jatuh cinta pandang pertama selepas bertemu dengan Kushina mereka menjalin Cinta selama lima bulan sebelum memutuskan untuk menikah.

"M-maafkan aku! Maaf, Ji-san maafkan aku." Hitachi, sosok pria dingin, angkuh, dan keras kepala menangis di hadapan Fugaku.

"Sudah terlambat semuanya sudah tidak ada gunanya adikku mati karenamu, dan kau membunuh seorang anak yang disayangi keluarganya! Sekarang terima hukumanmu." ujar Fugaku tegas sementara Hitachi hanya menundukkan kepalanya pasrah apa yang terjadi.

"Ji-san saya sudah menelepon polisi, dan sebentar lagi mereka tiba maaf karena saya seenaknya tetapi sebelum dia dimasukan ke dalam penjara saya tidak akan tenang." Suigetsu menatap calon ayah mertuanya sedangkan Ryuu tersenyum tipis.

"Kerja bagus Sui." Ryuu menepuk pundak Suigetsu.

Satu jam kemudian Uchiha Hitachi dibawa oleh polisi, dan para Uzumaki tidak mau kabar penangkapan Hitachi tersebar jadi mereka melakukan secara diam-diam agar para wartawan, paparazzi tidak melakukan pekerjaan mereka.

Naruto yang bersembunyi di balik dinding merasa lega akhirnya orang yang membunuhnya sudah tertangkap, orang tua, dan kakaknya tidak akan merasa bersalah atas kematiannya. Naruto merasa lelah ia menutup mata dengan damai sebelum ia benar-benar menutup mata, Asia, pelayan yang selalu ada untuknya menjerit memanggil dirinya.

..
..
..

—apakah ini akhir diriku? Selepas dendam terbalas aku akan mati—

-tidak! Kau harus tetap hidup jadilah diriku sesuai kehendakmu karena aku tidak bisa kembali lagi. Jadilah seorang Uchiha baik saat ini atau selamanya.-

—apa kau pasti? Kau tidak merindukan keluargamu?—

-aku rindu tetapi aku tidak bisa menahan derita, aku tidak ingin merasa kesakitan lagi bangunlah Onii-chan semua orang menunggumu.-

..
..
..

"Ah! Naru-chan akhirnya kau sadar." Naruto tersenyum tipis melihat wajah neneknya.

"Grandma, Tadaima." ujar Naruto dengan suara kecil. Namun, tetap didengar oleh sang nenek.

"Okaeri gadis kecil kami."

..
..

TBc

Ditunggu season selanjutnya ya.. Oh ya... Ada yang ingin Request Pairing? Sya mah udah menyediakan Pairing yang sesuai untuk FemNaru di season selanjutnya tapi yah sya mau mendengar pemikiran kalian yang Setia membaca BADU...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top