9
Happy Reading
Typo Maklum
Votenya jan lupa
***
"Udah deh jangan nangis lagi bosen gue dengernya!"
"Layla kok jahat sih! Win lagi sedih tau!"
Balas ku kesal.
"Sedih sih sedih win, tapi ini udah hampir magrib lu masih aja nangis di kantin! Kapan kita pulangnya," ucapnya kesal.
"Yaudah deh kita pulang sekarang, Win udah laper nanti kita mampir ke minimarket dulu ya beli ciki sama es krim, terus buku gambar juga soalnya yang kemaren baru abis," oceh ku.
"Hemm iye udah ayo cepetan makanya!"
Aku dan Layla berjalan menuju parkiran tapi pas udah sampai kita berdua terdiam dan teringat sesuatu.
"Win.. "
"Layla.. "
Aku memandang Layla, dan Layla pun sebaliknya. Cukup lama.
"KITA PULANG PAKE APAA!!!"
teriak kita berdua untungnya udah magrib jadi gak ada yang denger paling yang denger hantu penunggu parkir.
"Lu sih!"
"Loh kok Win sih!?"
"Ya coba lu ingetin gue tadi kalo motor gue masih di bengkel, sekarang kita pulang naik apa? Mana udah magrib lagi kendaraan mana ada jam segini!"
"Ya Win kan Juga lupa salah sendiri kenapa Layla gak ingetin!"
"Udah ah diem! Mending sekarang kita mikir gimana cara pulang nya," ucapnya kesal.
Aku udah badmood ditambah sekarang ini gatau mau pulang pake apa. Tapi aku keinget sesuatu deh, tadi kan kak Joss bilang suruh hubungin dia kalo aku pulang gak ada yang jemput dan sekarang apa aku harus ngehubungin kak Joss? Kan aku gatau mau pulang sama siapa?
"Layla.. "
"APA!"
"Gak usah galak galak juga napa!" dengus ku.
"Iya apa cantik?"
"Win telpon kak Joss yah?"
"Oh iyaa! Kenapa gak dari tadi Maemun!"
"Win kan baru inget!"
"Yaudah cepet buruan keburu subuh kita disini"
Aku coba buat telpon kak Joss tapi gak diangkat, apa kak Joss sibuk yah?
"Gak diangkat.." Ucap ku lesu pada Layla.
"Coba lu chat aja." Sarannya
"Sebentar," ucapku.
Aku buka aplikasi WhatsApp, dan coba chat kak Joss siapa tau di respon cepat.
WinJumpolanto
'Kak Joss, maaf kalo win ganggu.
Win sama Layla sekarang ada di kampus. Gatau mau pulang pakai apa.
Layla suruh Win chat kak Joss aja biar di jemput katanya. Padahal win tadi udah nolak tapi Layla maksa terus. Kalo kak Joss keberatan gapapa kok'
Send.
" Wah mantap sekali nama gue jadi tumbal ye sis!" Aku kaget mendengar suara Layla yang ternyata ada dibelakang ku diam-diam ngintip.
Dan aku membalasnya dengan senyum manis, Ya maap.
Tak lama notifikasi dari ponsel aku berbunyi, pas aku liat ternyata balasan pesan dari kak Joss.
JossWayar
Kenapa baru kasih tau sekarang, ini kan udah magrib! Yaudah tunggu disana jangan kemana-mana biar saya jemput.
Aku membaca pesan itu sedikit takut, Apa kak Joss marah? Apa aku ngerepotin kak Joss yah?
"Apa katanya?" Tanya Layla mengintip pesan dari kak Joss.
"Dia bilang kita tunggu disini jangan kemana-mana nanti dia jemput"
"Oh yaudah," ucapnya sedikit malas.
"Layla.."
"Hmm" Jawab Layla sambil memainkan ponselnya.
"Kak Joss marah deh kayanya karena Win suruh jemput"
Layla langsung menoleh kearah ku, tapi mata ku tiba-tiba fokus pada mulut Layla yang seperti sedang mengunyah sesuatu.
"Layla makan apa? Kok gak bagi win sih!"
"Permen doang sisa satu tadi!"
"Kenapa gak bagi dua, Win kan juga mau!"
"Permen doang elah, lagian permen satu masa harus dibelah lagi!"
Aku mendengus. "bilang aja gamau bagi!"
Layla terkekeh. "Itu juga sih."
Tak lama mobil kak Joss berhenti didepan kami dan kak Joss membuka pintu depan yang aku yakini buat aku karena setelah itu kak Joss langsung menyuruh aku masuk.
Layla?
Layla masih berdiri memandang kak Joss datar. "Cuman Win doang yang dibukain? Gue enggak?"
Aku menjulurkan lidah pada Layla lalu tertawa mengejek, rasain siapa suruh makan permen gak bagi-bagi.
"Kamu punya tangan cepet masuk, apa mau saya tinggal?"
Layla berdecak malas lalu langsung masuk dan duduk di kursi belakang, sedangkan aku memandang kak Joss dengan serius.
"Jadi maksudnya Win gak punya tangan ya?"
"Gak gitu sih," Balas Kak Joss cepat.
Aku langsung diam setelah kak Joss ngomong, kayaknya kak Joss lagi dalam mode nyeremin. kayak Bright waktu itu cuman Bright versi lebih seremnya lagi.
Apa kak Joss marah ya karena aku suruh jemput tadi.
Pasti gara-gara aku suruh jemput pekerjaan kak Joss jadi terhambat.
Dan kak Joss jemput aku karena nepatin janjinya tadi pagi doang.
Duh aku jadi gak enak banget, lagian aku suka banget sih nyusahin kak Joss.
"Win.. "
Aku tersentak "Eh iya kak kenapa?"
"Kenapa bengong?"
Aku menatap kak Joss dan Layla secara bersamaan. "Enggak kok, mungkin karena Win kecapean kak."
Kak Joss menatap ku bingung lalu manggut-manggut. "Kalian udah makan?"
Layla langsung heboh. "Belum! Yok kita cari makan!"
Layla gimana sih? Gatau situasi banget.
Udah dikasih tumpangan masih aja minta makan.
"Win? Kamu udah makan?" tanya Kak Joss pada ku
"Belum dia tuh, dari tadi nangis mulu kok, kapan makannya." Celetuk Layla sambil memainkan ponselnya. Secara gak langsung dia kasih tau aku habis nangis dong, Dasar Layla eek!
"Nangis kenapa?"
Tuh kan mulai jiwa-jiwa kepo manusia milik kak Joss muncul.
"Bukan apa-apa, masalah cewek ini!"
Aku menatap Layla kesal. "Win Cowok tau!"
"Layla, saya bertanya sama Win bukan kamu," Ucap kak Joss memperingati Layla.
"Iya-iya maap Om!"
Kak Joss menghiraukan Layla dan balik bertanya padaku walaupun matanya tetap fokus menyetir.
"Win, kamu kenapa?"
"Gapapa kok kak, Win cuma kecapean aja tadi disuruh-suruh sama Buk Dosen."
Moga kali ini aku gak ketahuan bohong.
"Sampe nangis?"
"Hmm? E-engak kok siapa yang nangis, Layla tuh suka ngarang dia hehe." Tawa ku terdengar terpaksa tapi bodoamat lah.
"Lagian lu kepo amat sih! Mau dia kayang terus jungkir balik juga emang kenapa!?"
Tau nih! Batin ku
Tapi kak Joss kayanya gak peduli kata-kata Layla buktinya dia sekarang udah Fokus nyetir lagi, aku jadi tambah gak enak lagi nih.
Kak Joss menghentikan mobilnya didepan Restoran yang aku yakin pasti mewah.
Kak Joss menoleh pada ku dan Layla. "Yok turun."
"Ini kan restoran mahal kak, serius?"
Bukannya apa walaupun aku dari keluarga yang bisa dibilang kaya tapi kalo makan di Restoran gini juga pasti mikir apalagi kalo bayarin orang sejenis aku dan Layla.
"Iya yuk, saya pilih Restoran ini karena dekat dan masakan bersih dan enak."
Kak Joss langsung turun dari mobilnya meninggalkan aku dan Layla.
Tumben, biasanya dia bukain aku pintu tapi sekarang turun duluan, berarti memang bener kalo kak Joss marah.
Layla juga tumben belum turun harusnya kan dia semangat kalo masalah begini.
Aku menoleh pada Layla kini yang menatap kedalam Restoran.
"Tumben Layla pendiem, biasanya rame?"
Layla menatap ku lalu keluar dari mobil dan membuka pintu mobil untuk ku, tumben.
Aku natap Layla bingung karena sekarang Layla langsung menggenggam tanganku erat banget.
"Win.. "
"Ya? "
Layla menatap ku serius "Gue mohon lu jangan sekalipun noleh kearah sudut kiri Restoran ini ya."
"Kenapa?" Tanyaku bingung
"Ikutin perkataan gue kali ini. Yuk masuk!"
Kami berjalan dan Layla menahan Kepala ku agar tidak menoleh kearah yang Layla sebutkan tadi. Tapi sejak dulu aku mengikuti aliran 'Larangan adalah perintah' maka aku langsung melepaskan tangan Layla yang sedang menahan kepala ku itu dengan sedikit tenaga, setelah terlepas aku langsung menoleh kearah sudut Restoran.
Aku terdiam cukup lama. Dan aku menyesal tidak mengikuti perintah Layla, karena sekarang aku melihat pemandangan yang cukup menyakitkan.
Disana, Bright tengah duduk berdua bersama Tu, seperti sepasang kekasih yang bermesraan. Tertawa dan Bersuap suapan makanan.
Harusnya kan aku yang ada disitu bukan Tu, Harusnya kan aku yang disuap sama Bright bukan Tu, Harusnya kan aku yang bikin Bright tertawa lepas bukan Tu, Harusnya aku bukan Tu.
Dan karena Keharusan yang menjadi hayalan itu kini pelupuk mataku tengah dipenuhi gumpalan air yang siap tumpah.
"Kenapa sih lu gak pernah nurut! Liat sendiri kan!"
"Maaf..hiks."
****
Tebese.
Maapkan aku baru Up
Dicari mood ku yang hilang ⚠
Jangan lupa bintang nya,
Komennya juga
Dan follow aliyakimber yaps
-Adik Ipar Win🐰
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top