Because Mencinta (satu)
Author Pov
Prilly meremas gaun birunya gugup. Sebentar lagi Ali akan datang bersama dengan orang tuanya. Dia akan datang melamar dan mengikat Prilly sesuai dengan pesan orang tua Prilly padanya.
"Ali harus segera datang bersama orang tuanya, kalau tidak Papi dan Mami akan terima pinangan Om Hendra padamu untuk anaknya Robin!"
Maminya berkata disela isakan Prilly mendengar Om Hendra rekan bisnis Papa ingin menjadikannya menantu dan menyandingkannya dengan Robin puteranya.
Robin. Simata mesum itu. Prilly bergidik teringat saat dia datang bersama keluarganya tadi malam. Matanya liar menatap Prilly dari ujung rambut keujung kaki. Prilly tak suka cara menatap pria itu yang seperti ingin menerkam. Prilly ngeri membayangkan digerayanginya.
"Aku pasti datang sama papa dan mama kerumahmu, Cinta, kamu jangan kuatir ya!!"
Ali menyenderkan kepala dipuncak kepala Prilly yang menyender dibahunya. Tangannya menggenggam erat selipan jarinya dijari mungil Prilly dan Sesekali menciumnya.
"Bener ya, pokoknya aku gak mau diganggu lagi sama si Robin Hot itu!!"
Prilly menyapu pandangan kehamparan rerumputan luas dibalik gedung kampus tempat favorit mereka.
"Emang kenapa dia?"
Ali mengangkat kepalanya memandang tak suka.
"Gak kenapa - kenapa...!"
Prilly mengelak, pura - pura memejamkan mata, Ali kan cemburuan, posesif kelas berat, Prilly tak ingin mencari masalah.
"Cinta, dia kenapa, liatin kamu gak kedip - kedip? Yang mana orangnya ntar aku congkel matanya biar gak sembarangan memandang pacar aku!!"
Nah kan, mulai deh congkel mencongkel mata. Seram Ali kan.
Merasa tak ditanggapi karena Prilly tetap memejamkan mata dibahunya, Ali meraih wajah Prilly supaya mengarah padanya.
Akhirnya Prilly membuka mata, dimana wajah Ali sudah tak berjarak didepannya.
"Denger ya Cinta, gak ada yang boleh liatin kamu sedekat ini selain aku, gak ada yang boleh liatin kamu dengan tatapan horny selain aku!"
Prilly terkikik geli mendengar kalimat Ali.
"Eh, kenapa ketawa?"
Ali menangkup pipi Prilly.
"Kamu galak tapi mesum, Cinta!"
Prilly terkekeh sambil mengeratkan pegangannya dibahu Ali karna Ali sudah mengecup bibirnya lembut.
Drrrt....drrtttt...drttt...
Handphone didalam saku celana Ali kelihatan bergetar dan berbunyi. Ali melepaskan kecupannya dan tangannya yang menangkup pipi Prilly. Memasukkan tangannya kedalam saku untuk memgambil Hpnya. Memandang tulisan dilayar sebentar dan menghela nafas melirik Prilly. Prilly menengok layar handphonenya.
Lolita Calling
Prilly langsung menekuk wajahnya. Prilly membuka tangannya tanda meminta handphone Ali. Ali menyerahkannya.
"Iya Lol?"
Prilly mengangkatnya, sengaja menyebut penggalan namanya menjadi hanya Lol, kepada wanita pengganggu kelas berat diujung telpon sana.
"Kok lo bisa angkat telponnya Ali?"
Suara disebrang sana ketus.
"Santai Lol, Ali kan cowo gw, kenapa pertanyaan lo aneh? Ada apa lo nelpon cowo gw?"
Prilly menekan suaranya agar tak terdengar emosi.
"Gw cuman mau pinjam catatan, tadi gw gak bisa kekampus, gw sakit..!"
Suara disebrang sana sangat menyebalkan ditelinga Prilly.
"Gak ada temen lain yang bisa lo pinjem catatannya?? Terus Ali disuruh kerumah lo nganterin sambil jenguk lo yang sedang sakit, gitu maksut lo???"
Prilly tak bisa menahan tekanan suaranya lagi.
"Kenapa lo marah? Alinya gak keberatan ko' udah biasa dia kerumah gw, karna dia tau gw punya penyakit...!"
Lolita disebrang sana tak kalah menekan membuat Prilly naik darah.
"Ya gw juga tau lo punya penyakit hati, sikat hati lo pake deterjen yang membersihkan paling bersih dan anti noda, mau dibantuin nyikatin gak?!"
Ali merebut handphonenya dan Klik, Ali mematikan sambungan telpon.
"Tadi aku dibilang galak, sendirinya galak sampai pingin nyikat hati orang pake deterjen...!"
Ali senyum - senyum menyipitkan matanya mengacak rambut Prilly yang masih dengan wajah ditekuk.
"Senyum - senyum lo, sok kegantengan!"
Prilly ingin meraup wajah Ali dengan kedua tangannya tapi Ali menangkap tangannya sambil tertawa dan memeluk Prilly sampai mereka terjatuh direrumputan. Prilly meronta masih kelihatan ngambek tapi akhirnya berteriak kegelian karna Ali menggelitiki pinggangnya dan balas menggelitiki Ali sampai mereka kelelahan dan terlentang menatap langit yang beranjak sore.
"Sayang, keluarga Ali jam berapa janjinya? Ini sudah jam 7lewat...!"
Mamanya memasuki kamar Prilly dan membuyarkan senyum Prilly saat teringat Ali, Cintanya.
"Sebentar lagi, Mi...kata Ali udah dijalan!"
Prilly menyahut sambil melihat kelayar handphonenya.
Benar saja, tak lama suara mobil Ali yang sangat dikenali Prilly memasuki halaman rumahnya. Dari jendela kamar Prilly yang terletak dilantai dua, Prilly melihat Ali dengan gagahnya turun dari mobilnya, dengan hem berwarna biru senada dengan yang dipakainya. Prilly tersenyum. Memang jodoh. Tanpa janjian, warna baju mereka saat ini sama.
Prilly berlari dengan semangat keluar dari kamar untuk menemui Ali dan keluarganya sambil menarik tangan Maminya.
"Ayoo Mi, Ali-ku udah dateng...!"
Maminya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah puteri cantiknya.
Sampai diruang tamu, Bi Ona sudah membukakan pintu, Ali dan Prilly saling memandang sambil tersenyum. Jantung mereka sama - sama berdetak lebih cepat dari biasanya.Tak lama orang tua Ali menyusul Ali masuk kedalam rumah.
Mami yang tadi memanggil Papinya Prilly pun kelihatan melangkah menuju ruang tamu. Akhirnya kedua keluarga ini saling berhadapan.
"Om, Tante, kenalkan ini Papa dan Mama Ali...!!"
Ali membuka suara sambil masih tetap berdiri, memperkenalkan orang tuanya.
"Om, Tante, ini Papi dan Mami Prilly..!!"
Prilly juga ikut membuka suara memperkenalkan kedua orang tuanya kepada orang tua Ali.
Prilly dan Ali melihat pemandangan aneh antara Maminya Prilly dan Papanya Ali. Mereka saling menunjuk kaku dengan wajah tegang.
"Prully Chatarina!!!!!"
Papa Ali nampak terkejut pucat.
"Tommy Alex Chandra!!!"
Mami Prilly menyahut dengan wajah gusar.
Mata Mami Prilly dan Papa Ali sama-sama melebar.
Tiba-tiba Mami Prilly mencengkram tangan Prilly dan menariknya hingga lengan Prilly memerah dan Prilly meringis kesakitan.
"Lupakan Ali...!! Lupakan dia...!!!"
##########
Haiiii... Readers, akhirnya part satu aku publish dengan Bismillah....
Semoga kalian tertarik untuk terus membacanya..
Terima Kasih Cover story yang dibuat @RifdahDestiSalsaaa26
Terima Kasih juga vote dan komennya untuk menyemangatiku ya..
:*
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top