3. itu ibu, ayah

Lanjut baca 》

Jungkook baru saja bangun tidur dan ia terlihat sedang mencari sesuatu.

"Apa yg sedang kamu cari, Kook?" Tanya Wendy juga.

Bukannya menjawab, anak ini hanya berjalan ke arah ruang kerja ayahnya dan  membuka pintu ruangannya begitu saja.

Wendy pun terkejut.

Astaga! Bagaimana kalau ia menyentuh barang Suga di dalam sana?!

Cepat cepat Wendy pun memasuki ruangan itu juga "Kook, kamu tidak boleh kesini, nanti appa mar--ah!?"

Seketika gadis ini terkejut ketika ia melihat apa isi di dalam ruangan ini.

"Tidak apa kok umma, appa bahkan sering mengajakku main disini. Jungkook hanya ingin mengambil bola Jungkook saja, kemarin ketinggalan disini" jelas Jungkook memperlihatkan bolanya lalu keluar dari ruangan itu "umma, sarapan Jungkook yg ada di atas meja kan? Jungkook makan sambil main bola boleh ya?" Tanyanya kemudian. 

"O oh.. ya" jawab Wendy seadanya, ia masih binggung dengan apa yg ia lihat barusan, sebuah kasur.

Tidak besar, tapi cukup untuk ukuran seseorang.

Eh sebentar--bukankah Suga pernah mengatakan kalau ia tidak mempunyai kasur lebih di rumah ini? Lalu kenapa--?

Membinggungkan bukan? Wendy bahkan tidak mengerti apa yg sedang pria itu pikirkan.

Apa mungkin Suga sengaja berbohong agar dapat tidur dengannya?!

"Eh eh aniya, apa yg sedang aku pikirkan?! Mana mungkin Suga seperti itu!"  cepat cepat Wendy pun membuang jauh pemikirannya tsb "ah sudahlah, lebih baik aku keluar sekarang"

Ketika hendak keluar, gadis ini tidak sengaja menabrak meja yg ada di belakangnya, mungkin karna buru buru, jadi ia tidak sadar ada meja di belakangnya.

Gadis ini pun menjatuhkan beberapa lembar kertas yg berada di atas meja tsb.

Wendy langsung mengutipnya.

Ternyata semua itu adalah lembaran lirik ataupun lagu yg sedang Suga kerjakan.

Bahkan ada lirik lagu untuk Wine disana, dimana lagu ini lah yg membuat Suga sesukses ini sekarang.

Wendy pun tersenyum ketika menatap lirik lagu tsb, ia memang sangat menyukai lagu itu.

Andaikan saja Suga juga bisa membuatkan lagu untuknya? Tapi tidak mungkin ya, Wendy kan bukan penyanyi.

(Dia dokter disini 😊)

Ketika sedang merapikan lembaran tsb dan hendak menaruhnya kembali di atas meja, Wendy tidak sengaja menemukan lembaran lainnya yg tidak terjatuh tadi. Disana ada sebuah lirik lagu yg sepertinya sedang Suga kerjakan, karna liriknya masih penuh dengan coretan dan belum selesai dibuat.

Wendy pun membacanya.

.

Untuk cinta pertamaku

.

Tertulis dengan jelas diatas lembaran tsb, hati Wendy langsung terasa pilu.

Cinta pertama?

Bukankah itu--Irene?

"Betul, bagaimana mungkin itu kamu bodoh!" Ucap Wendy juga pada dirinya sendiri.

Ternyata.. kamu belum bisa melupakannya Suga, apakah kamu masih sangat mencintainya?

,

Suga akhirnya menyelesaikan pekerjaannya juga. Jam telah menunjukkan pukul tujuh malam, pria ini hendak pulang ke rumahnya.

Baru saja ia masuk ke dalam mobilnya, hape nya tiba tiba berdering. Melihat nomor yg tidak terdaftar pada layar hapenya tsb sebenarnya membuanya malas untuk mengangkatnya, tapi akhirnya ia menjawabnya juga.

"Hallo, siapa ini?" Jawab Suga juga.

"Suga, ini aku--Irene"

"W--WHO?!"

.

.

.

Sepulangnya ke rumah, Suga pun nampak pucat, ia juga terlihat lelah.

Apakah pekerjaannya sangat banyak membuatnya kelelahan seperti ini?

"Apakah ada lagu baru yg sedang kamu produseri? Kelihatannya kamu mulai sibuk?" Tanya Wendy juga.

Suga hanya menjawab dengan "hm" ntah kenapa ia terlihat seperti sedang memikirkan hal lain dan tidak fokus dengan pertanyaan Wendy.

"Apakah kamu sudah makan, kalau belum biar aku--"

"Tidak perlu! Sudah--aku sudah makan di studio"

"Oh, klo begitu mandi--"

"Aku capek, biarkan aku istirahat dulu ya"

"Oh ya baiklah"
"Ohya Suga, ternyata ada kasur lebih di ruang kerjamu, kenapa kamu tidak mengatakannya padaku?"

Pertanyaan tsb membuat Suga langsung menoleh kearah Wendy, tatapannya tidak terlihat bersahabat.

"Bukankah aku sudah melarangmu untuk masuk!!"

"Iya, tapi tadi Jungkook--"

"Ah sudahlah!"
"Aku tau.. aku akan tidur disana malam ini" Suga pun langsung masuk ke ruangan kerjanya tsb.

Dan BHAM

Pintunya pun di tutup dengan kuat sekali.

Wendy jadi binggung, apakah pria itu sedang marah padanya?

Apa salahnya dia coba?!

Wendy beneran tidak ada maksud untuk mengusirnya, ia hanya--ingin tau apa alasannya saja.

Tapi kenapa menjadi seperti ini ya? 😯

***

Tidak tau apa yg telah terjadi pada mereka, akhirnya setelah kejadian itu, keduanya pun menjauh.

Bukan Wendy yg sengaja ingin menjauhinya, melainkan Suga.

Tapi Wendy juga tidak bisa terlalu menyalahkannya, karna sepertinya pria ini memang mempunyai banyak pekerjaan yg harus ia kerjakan. Sepertinya ia mendapatkan Job baru, makanya ia selalu sibuk di ruang kerjanya.

Ntahlah, Wendy hanya merasa sudah sangat lama sekali tidak bicara dengannya.

Gadis ini--rindu?

.

.

.

Satu bulan kemudian.

"Suga" akhirnya Wendy berhasil menghentikannya juga sebelum pria ini keluar dari rumahnya.

"Ya?" Jawabnya terlampau singkat.

"Apakah kamu tidak merasa-kita-sudah lama-tidak bersama? hm, maksudku--kita sudah lama sekali tidak mengajak Jungkook untuk keluar bersama. Aku yakin dia juga ingin keluar denganmu, jadi bagaimana kalau--"

"Maaf ya, tapi--aku sedikit sibuk belakangan ini" Suga pun membuka pintu rumahnya, tapi belum juga keluar, ia menoleh lagi.

Wendy nampak menundukkan kepalanya sedih. 

"Baiklah, kapan itu?" Ucap Suga juga kemudian yg membuat Wendy langsung mengangkat kepalanya tinggi dan tersenyum senang "secepatnya! hehe"

Tanpa sadar, Suga juga ikut tersenyum melihatnya.

Akhirnya pria ini tersenyum lagi di depannya. 

,

Wendy dan Suga pun kini sedang membawa Jungkook pergi ke taman bermain untuk anak anak. Ketika mereka hendak masuk, hape Suga tiba tiba berdering.

Raut wajah Suga nampak berbeda ketika ia menerima panggilan tsb, sepertinya sangat rahasia.

Ia bahkan meminta Wendy dan Jungkook untuk masuk duluan. 

"Siapa?" Tanya Wendy juga sebelum dirinya masuk.  

"Seseorang, masuklah dulu" lalu Suga pun menjauh untuk mengangkat teleponnya tsb.

Ah, kenapa Wendy jadi penasaran dan juga curiga ya? Sebenarnya siapa yg menghubunginya?

Apakah bener itu panggilan dari pekerjaannya? 

Bila di pikir pikir, sebenarnya Suga sudah sering seperti itu selama sebulan ini.

Tapi lantaran selama ini mereka memang tidak saling bicara, Wendy pun tidak menanyakannya. Tapi sekarang--lihatlah jawabannya Suga itu, bukankah ia terlihat sangat mencurigakan?!

.

.

.

"Sebenarnya apa yg kamu inginkan Rene? Tolong, jangan menghubungiku terus!" Suga nampak berteriak dihapenya, lalu ia pun menutup panggilannya dengan kasar.

Bip

Tapi sungguh tidak disangka, begitu ia menutup panggilan tsb, ternyata sang gadis sudah berdiri tepat di belakangnya.

"Suga" pangilnya.

"I Irene?!"
"Apa yg sedang kamu lakukan disini? Jangan jangan--kamu membuntutiku?!"

"Aku hanya ingin bertemu dengannya Suga, please-- biarkan aku melihatnya untuk sekali saja"

"Apakah kamu ingin kembali? Bila tidak--jangan berharap kamu dapat bertemu dengannya lagi"

"Tapi aku ummanya!"

"Apakah kamu pernah melakukan kewajibanmu sebagai umma? Tidak kan?! Jadi atas dasar apa kamu mengatakan hal itu?!"
"Jungkook itu anakku, aku tidak mungkin membiarkanmu menyakitinya lagi! Tidak!"

"Suga, please. Aku mohon hiks" Irene menahannya, memeluknya dari belakang.

Tapi Suga tetap saja teguh pada pendiriannya, ia tidak akan mempertemukan mereka "tidak Rene!" Suga melepaskan tangan Irene dengan kasarnya.  

Tapi sungguh tidak disangka, ternyata seseorang mendengar semuanya.

Wendy tadinya hanya ingin mengajak Suga untuk naik bianglala bersama, tapi ia malah tidak sengaja melihat hal tsb. Bagaimana Irene menangis dan memeluk Suga dari belakangnya.

"Wendy? Bukankah aku sudah memintamu untuk membawa Jungkook--"

"Umma!!" Belum apa apa, Jungkook sudah meneriaki Irene dan hendak mengejarnya.

Tapi Suga menahannya.

"Dia bukan ummamu!" Suga pun langsung mengendong Jungkook, membuat anak ini menangis tersedu sedu.

"Tidak, itu umma, appa, itu umma hwuaaaa.. ummaaa!!"

Sedangkan Wendy yg berada di tengah mereka hanya bisa berdiri kebinggungan.

Sebenarnya apa yg terjadi ini? 😐

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top