13. end

Lanjut 》

Begitu mendengar kabar Chanyeol yg telah di tangkap, kedua orangtuanya pun langsung sibuk menyewa pengacara terbaik untuk mengeluarkannya dari kantor polisi.

Saat ini kedua orangtuanya sedang menemuinya di sebuah ruang khusus.

"Tenang saja nak, umma dan appa pasti akan mengeluarkanmu darisi--"

"Tidak umma, tidak. Semua ini salahku, aku akan mengakuinya bila aku memang pernah melakukannya"

Karna aku tidak ingin gadis itu merasa lebih kecewa lagi terhadapku, aku ingin hubungan kami seperti dulu lagi. Apakah bisa? 😢

Tidak bisa memilikinya, tapi setidaknya aku masih bisa melihatnya bukan?

Iya, kenapa dari dulu aku tidak pernah berpikiran seperti itu.

Sepertinya keegoisan telah membutakan pikiranku 😑

"Kamu tenang saja nak, umma telah membahasnya dengan pengacaramu. Kamu akan baik baik saja, percaya pada umma"

Tanpa menjawab apapun, Chanyeol hanya tersenyum lalu kembali ke selnya.

Kedua orangtuanya sama sekali tidak berdaya.

Tapi mereka bener bener beruntung karna Suga sama sekali tidak ada niatan untuk melakukan tuntutan padanya, semua ini ia lakukan karna ia tidak ingin mengingat hal hal menyedihkan itu lagi.

Mungkin dengan begini hidupnya dengan Wendy baru bisa bener bener tenang dan mereka pun bisa memulai kehidupan yg baru. 

Lagian selain masalah pemukulan Suga, yg lainnya bukanlah perintahnya Chanyeol.

Menyekap Suran, itu mah ide anak buahnya sendiri.

Jadi Chanyeol tidak ada kaitannya dengan hal ini. 

Dengan kata lain, Chanyeol pun akhirnya di bebaskan dengan masa percobaan tiga bulan, pria ini hanya di kenakan denda saja.

Tapi masalah uang mah hal kecil bagi keluarga mereka yg kaya raya. 

***

Setelah Chanyeol di bebaskan, kedua orangtuanya pun segera memintanya untuk pindah keluar negri.

Walaupun Chanyeol sempat menolak, tapi demi kebaikan semua orang, ia pun menurutinya juga.

,

Saat ini Chanyeol sedang berada di bandara. Beberapa kali ia terus menoleh ke belakang, berharap kemunculan gadis itu, tapi sayang ia tidak akan datang.

Ketika Chanyeol baru saja hendak menon-aktifkan hapenya, hapenya pun tiba tiba berdering.

Chanyeol merasa sangat senang setelah membaca nama pada layar tsb "halo" jawabnya cepat, tapi yg seberang sana hanya diam.
"Aku tau kamu belum bisa memaafkanku, tapi aku bener bener harus minta maaf padamu Wen. Maafkan aku yg telah membuatmu kecewa. Apakah kita.. masih berteman?"

Setelah lama diam, Wendy pun akhirnya menjawabnya juga "hm" jawab gadis ini secara singkat, padat dan jelas. 

Chanyeol menitikkan airmatanya, lalu ia pun pergi dengan perasaan damai. 

,

"Dia sudah pergi?" Tanya Suga ketika Wendy menutup panggilannya, gadis ini pun menganggukkan kepalanya.

"Makasih ya oppa, kamu tidak melakukan tuntutan itu--" walaupun sebenarnya bukan Wendy yg memintanya untuk melakukan hal itu.

"Untuk apa kamu berterimakasih padaku? kamu tau aku melakukannya juga demi diriku sendiri. Bila membesarkannya, tidak ada yg baik untuk kita semua"

Suga juga ingin melindungi putranya yg kini baru berumur satu tahun lebih itu bukan? Walaupun masih kecil, tapi sekali berita beredar, tidak tau akan bertahan seberapa lama.

Jadi lebih baik ia tidak melakukan hal itu.

"Ohya, apakah kamu mau coffee?" Tanya Suga kemudian.

Wendy pun menganggukkan kepalanya "why not? Apakah kamu ingin minum bersamaku?"

"Ya tentu saja"
"Sebentar ya, aku buatkan dulu" Suga pun pergi ke belakang untuk menyeduh coffee mereka berdua.

.

Kini keduanya sedang duduk bersama di balkon kamar mereka sambil menikmati coffee buatan Suga.

Sejak kembali dari cafe malam itu, keduanya telah kembali bersama.

Kini keduanya tengah menetap di rumah orangtuanya Wendy.

Sesekali ibu Suga juga bakal menginap disana karna rindu dengan cucu semata wayangnya. Namanya juga dia baru tau punya cucu cowok, jadi rasanya tidak ingin berpisah dan pengen melihatnya terus.

Dan akhirnya kedua nenek ini pun terlihat sering rebutan untuk menjaga atau pun bermain dengan Daniel.

Membuat Wendy cukup kebinggungan saat ini.

"Hehehe" senyum Suga tiba tiba membuat Wendy menatapnya keheranan. 

Kenapa pula ia tiba tiba tertawa ya kan? Mana tau ketempelan waktu nyeduh kopi tadi.

"Tidak, aku hanya merasa lucu saja hehe" senyumnya lagi.

"Apanya yg lucu?" Wendy pun terlihat kesal, apakah ia sedang menertawainya?

Dasar menyebalkan! 😡

Suga memang sering seperti itu, tapi ntah kenapa Wendy tetap cinta 😅

"Jangan cemberut sayang, aku tidak lagi mengataimu. Melainkan.. kedua umma kita hehe"

"Hm, ada apa dengan mereka?"

"Mereka bertengkar lagi tadi" jawab Suga masih tersenyum.

"Loh kok--malah tersenyum, tidak kamu lerai? Dasar oppa ih--" baru saja Wendy hendak keluar untuk melihatnya, Suga sudah menahannya duluan.

"Tenanglah sayang.. bukan pertengkaran yg hebat, hanya.. biasa, lagi lagi mereka memperebutkan Daniel hehe" senyum pria ini lagi.

"Hahh..." Wendy pun menghela nafas panjang, kenapa mertua dan ibunya seperti itu sih? 😯

Walaupun enak tidak perlu jaga anak, tapi kan sedih juga kita sebagai ibunya tapi bahkan sulit untuk menghabiskan waktu bersamanya. Padahalkan Wendy juga berharap mereka bertiga bisa sering kumpul bersama 😔

Dapat merasakan kesusahan Wendy, Suga pun memeluk istrinya ini.

"Sudahlah sayang.. namanya juga ini cucu pertama mereka, tentu saja mereka seperti itu. Jangan terlalu di pikirkan ya"

"Tapi kan--"

"Hm... bagaimana kalau.." Suga yg tiba tiba menghentikan ucapannya membuat Wendy menatapnya penasaran.

"Kalau.. apa?"

"Aku punya cara agar umma kita tidak rebutan lagi hehe" senyumnya.

Wendy jadi curiga melihat senyumannya itu "cara seperti apa?" Tanyanya juga.

Jangan jangan seperti yg ia pikirkan, kalau Suga ingin--

Suga pun hanya tersenyum lalu mengendong Wendy dalam pelukannya, Wendy jadi semakin curiga.

Suga menjatuhkan Wendy tepat di atas kasur mereka, lalu ia pun mulai membuka pakaiannya sendiri, membuat Wendy menelan ludahnya dalam.

Gulp gulp

Lalu Suga naik ke atas kasur, tepatnya di atas tubuh Wendy. 

"A apa yg ingin kamu lakukan?" Tanya Wendy juga.

"Bukankah kamu berharap umma kita tidak saling rebutan Daniel lagi, yah beginilah caranya. Bagaimana kalau kita membuat Daniel kedua? Hehe jadinya satu orang satu, adil bukan? Ayolah sayang.. unghhh.."

Dasar otak cerdik, bisa saja caranya seperti itu.

Bilang saja kalau lagi pengen nganu 😂

"Aaahhh oppaaahh pelannnhh aaahhh..."

Tidak bisa pelan pelan sayang, harus cepat dan tepat. Biar jadi! 😂

End

Makasih sudah baca ff ini ya, semoga kalian suka dengan ceritanya ☺

ohya, sebelumnya ayo sampaikan pesan kalian untuk para pemain di ff ini.

Komen di bawah ya 👇

- Suga

- Wendy

- Chanyeol

- Suran

- Jungkook

- Irene

- Taehyung

- Daniel

Di tunggu ff ku yg lainnya ya. Annyeong 😊

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top