Haven't taken a shower


“Tawuran antar pelajar terjadi kembali di daerah Gangnam-”

“Dasar bocah jaman sekarang, tahunya berantem saja,” [Name] mendumel, televisi lima belas inchi di depan sana ditonton sambil menggerutu.

Berita mengenai kenakalan remaja di tayangkan, video amatir seorang pemuda bersurai jabrik masih mengenakan seragam SMA dipukul mengenakan balok kayu di tengkuk lehernya membuat gadis bernetra merah saat ini meringis.

“Lihat! Kau dulu seperti itu!” ucap [Name] sambil menunduk menatap Goo yang tidur meringkuk di bawahnya, laki-laki itu menggunakan pahanya sebagai bantal.

“Hm?”

“Tidak ada. Tidurlah!”

“Kecilin volumenya dong~! Berisik tau..” [Name] menyambar remot televisi di sampingnya lalu menekan tombol pengecil volume.

“Menurut saksi mata yang sempat berada di tempat kejadian, perselisihan ini terjadi karna-”

“Yang benar saja? Hanya gara-gara rebutan cewek?”

[Name] tertawa miris, lalu mengusap wajahnya kasar, “Ah! Dunia sudah gila!”

Tangannya memijat pelan pelipis si surai pirang, sembari itu ia merasakan suhu tubuhnya, “Sudah turun..” gumamnya.

“Goo, pindah ke atas kasur sana..!”

“Sudah nyaman..” kedua tangannya membelit pinggang sang gadis mencari kehangatan, semakin memejamkan matanya erat merasakan pijatan lembut di pelipis.

“Kau yang enak, pinggangku nanti patah, hei!”

Goo membuka kelopak matanya lalu melirik [Name], “Di kasur nanti peluk aku ya!”

“Iya, ya ampun! Cepetan!” Goo mendudukkan dirinya dengan susah payah, kepalanya terasa berputar.

“Ayo kutuntun!” ucap [Name] sambil memegangi bahu pemuda itu menuntunnya menuju kasur, takut jika tiba-tiba tumbang di tengah langkah.

“Santai, jangan cepat-cepat!”

Bruk!

Goo menjatuhkan dirinya begitu saja ke atas kasur lalu meringis memegangi kepalanya, “Aduh..!”

[Name] mendekatinya lalu mengusap lembut surai pirangnya, “Kepalamu masih pusing ya?”

“Iya.”

Melirik jam dinding di samping sebuah poster anime yang tertempel di tembok, “Tunggu satu jam lalu minum obat lagi.”

“Sini peluk aku!” ucap Goo sambil merentangkan tangannya, seutas senyum senang terpatri di wajah pucatnya.

“Modus!” desis [Name], meski begitu ia merebahkan tubuhnya di samping sahabatnya itu lalu memeluknya dari samping.

“Jadi ingat dulu..” ucap [Name], merasa deja vu.

“Hm?” si psikopat pirang asik menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang gadis pujaan.

“Setiap salah satu dari kita sakit, kita selalu berpelukan seperti ini untuk menyalurkan kehangatan.”

“Kau selalu ingat..”

“Tentu saja! Itu sudah jadi tradisi bukan?” [Name] terkekeh, “Jujur ini nyaman.”

Goo tersenyum, “Tentu, kau bisa merasakan otot perutku.”

Plak!

“Aku sedang sakit, [Name]~!”

“Mulutmu!” [Name] melotot, “Cepat tidur! Ngomong mulu!”

“Cie~ salah tingkah ya?”

“Mau kurobek otot perutmu itu?”

“Aku tidur nih!”

•••

Menguap lalu mengucek matanya sejenak, melirik ke samping dan menemukan wajah kalem milik seseorang, “Masih tidur bocah ini..” melirik jam, sudah pukul lima sore. Apa? Pukul lima sore?!!

“Shit! Lupa minum obat..!” ia mendudukkan dirinya lalu menggoyangkan bahu si bayi besar, “Bangun, minum obatmu!”

Disahut lenguhan, [Full Name], gadis bersurai hitam itu menyambar sebuah kaplet obat di atas meja nakas, “Goo! Panasmu naik lagi loh kalau tidak minum obat sekarang!”

“Lima menit lagi..”

“Hurry up! Aku tidak mau merawatmu lagi lain kali-”

Srek!

Tep!

Dengan kedua bola mata yang memerah, nampak jelas begitu lelah, Goo mendudukkan dirinya lalu menghadap lurus ke arah [Name], “Mana obatnya?” suara beratnya keluar.

[Name] menyerahkannya bersama sebotol air mineral, “Sudah sore, aku pulang ya-?”

“Uhuk!” tersedak, pemuda itu meringis memegang hidungnya yang perih.

“Pelan-pelan, bodoh!”

“Uhuk! Pita suaraku.. uhuk! Aku masih sakit loh- uhuk! Kok sudah pulang saja..?!” rengeknya.

“Kau pikir rumahku tak perlu diurus?” [Name] menyugar surainya kebelakang lalu melirik jam dinding, Goo mengerucutkan bibirnya.

“Ayolah~ menginap di sini deh! Sampai besok saja!”

[Name] menggeleng, “Tidak mandi sampai besok begitu? Tidak sudi!”

“Aku dari tadi pagi tidak mandi tuh.”

“WHAT THE FUCK?!” pekik [Name] kaget.

“JADI SEDARI TADI AKU MEMELUK ORANG YANG BELUM MANDI?! OH LORD!”

“Hehehe.”

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top