22 - Kinara Matrabak Special-nya Raffa
The 1975 - Love Me
"Jangan pernah bertanya padaku mengapa aku begitu mengagumimu. Tanyakan saja pada hatiku, sebab dia lah yang melakukannya." -Raffa Elnandhio Samudera & Kinara Aurelia.
-Cool Bad Boy
****
Sebelum mengantarkan Kinara pulang ke rumahnya, Raffa terlebih dahulu mengajak gadis itu ke kafe dekat sekolah. Katanya sih, mau ketemuan sama anak-anak, alias si Ivan dkk. Ya Kinara ikut saja, sekalian mau ngambil tas miliknya yang ia titipkan di Adrian.
"Sori Raff kita telat," Adrian memberikan 'tos' seperti biasa kepada Kinara dan juga Raffa. "Biasa lah, disuruh piket dulu ama cewek. Ribet emang mereka itu." Tambahnya sembari menggeser kursi untuk duduk.
"Ngapain lo?" Tanya Raffa garang. Matanya menatap Naufal dan Ivan yang ingin memberi 'tos' juga kepada Kinara setelah barusan melakukannya dengan Raffa.
"Ya mau tos ria lah!" Sahut Naufal.
"Gak boleh! Banyak gaya lu, udah duduk aja." Mereka berdua berdecak sebal mendengar titahan Raffa.
"Si Ian aja boleh Raff, masa kita kagak." Ivan memprotes. Raffa tidak sempat menjawabnya. Adrian langsung berucap, "Iyalah! Gue kan special." Selorohnya dengan gaya petakilan.
Ingin rasanya Raffa, Ivan dan Naufal melempari Adrian dengan makanan yang ada. Namun sayangnya mereka semua belum pesan apa-apa, jadinya Adrian selamat dari amukan massa.
"Dikira martabak kali." Ceplos Kinara.
"Martabak basi yang kagak laku." Seketika ucapan datar Raffa membuat tawa temannya berderai. Terkecuali si Adrian.
"Babi, itu sejenis hewan yang menjinjikan." Semua orang yang mendengar pun pasti tahu bahwa ada sindiran yang terucap disana.
"Haha. Lucu lo njing, semua orang juga tau itu!" Ivan memukul bahu Adrian sambil tertawa renyah.
Adrian menepis tangan Ivan. "Gak boleh ngomong anjing dong babi!"
"Terus aja gitu sampe si Geri kurus, terus si Maman insyaf nonton bokep." Kata Naufal dengan frontal.
Melihat situasi yang menurut Kinara adalah percakapan cowok banget, maka gadis itu mengalihkan pembicaraan dengan cara menanyakan tas miliknya kepada Adrian.
"Nih! Perjuangan banget tau gak gue bawa tas lo." Keluhnya. Alis gadis itu tertaut keheranan menatap Adrian. "Lah, katanya nanti lo yang bawa gimana si ih!" Protes Kinara akan sifat labil tetangganya itu seraya mengambil tas yang disodorkan Adrian.
"Iya, tapi tas lo yang ini warnanya pink ngejreng! Kira gue yang biru waktu itu. Tau gitu gue tinggal aja di loker."
Dalam hatinya Kinara membenarkan keluhan Adrian. Kalau dia cowok juga pasti risih dengan tatapan siswa-siswi yang lihat. Belum lagi kan Adrian itu salah satu most wantednya sekolahan. Harga diri tjoy! Tapi sumpah deh, itu Kaila yang membelikan di olshop. Dan jika bukan ada tulisan bias-nya, Kinara juga enggak mau memakainya.
"Banyak bacot lo. Waktu itu juga biasa aja. Eh btw, makasih deh hehe." Cengiran polos yang lucu itu timbul di wajah Kinara.
"Gue perhatiin Ra, lo imut juga." Celetuk Naufal. Dan parahnya lagi Ivan mengangguk setuju dengan pendapat dari Naufal tentang Kinara.
"Heh! Mau gue patahin tulang lo berdua?!" Mata Raffa melotot tajam kearah Ivan dan Naufal yang sudah berdecih tidak habis pikir akan sikap overprotective Raffa.
"Ampun dah Raff, lo cemburuan banget. Perasaan waktu sama cewek yang dulu-dulu enggak segininya." Ucapan spontan dari Adrian pun membuat Kinara tersipu malu. Seperti kebanyakan cewek, Kinara pasti merasa special banget begitu ada teman pacarnya yang berkata seperti itu.
Kok special sih?! Kayak martabak aja! Ah, gara-gara Adrian dia jadi ketularan petakilannya.
Raffa malas untuk sekedar menjawab. Yang pasti, Kinara itu cuma miliknya dan itu gak bisa diganggu gugat. Terserah orang mau bilang apa, yang penting Raffa bahagia, beres.
Brak!
Naufal menggebrak meja yang tidak berasalah itu dengan cukup keras. Membuat beberapa pengunjung kafe itu melihat kearah meja mereka.
"OH IYA! Jangan lupa Madrid vs Barcelona brooo!!" Serunya heboh. Dan pengunjung disana masih terheran-heran melihatnya. Mungkin mereka pikir anak SMA memang hiperaktif.
"Kan, si dugong mah gitu, malu maluin aja." Dengan nada jengah Ivan menggumam melihat tingkah Naufal yang seenaknya.
Kebetulan, Adrian duduk tepat di sebelah kirinya Naufal, langsung saja dia menggeplak kepalanya. "Kagak usah teriak juga goblok!"
Raffa merasa ini bukan zona yang aman untuk Kinara. Maksudnya, bisa-bisa nanti pacarnya itu ketularan virus gila ketiga temannya kalau lama-lama disini.
"Gue mau nganter cewek gue pulang dulu, nanti gue balik lagi." Raffa berdiri dari duduknya.
"Sip. Take care, dude." wanti Ivan kepada Raffa. Lalu Naufal menambahkan, "Malem jangan lupa ke rumah gua Raff, nobar ama anak-anak."
"Siap. Gue cabut dulu, bye." Pamitnya sambil menggandeng tangan Kinara keluar kafe.
"Ya Tuhan, kapan gue bisa gitu." Ucap Ivan sok drama melihat tangan Raffa dan Kinara saling menggenggam. Dalam bayangannya itu adalah dirinya dengan Hyorin.
"Maksudnya di gandeng si Raffa, Van?" Kali ini giliran Adrian yang mendapatkan tabokan ganas dari Ivan.
"Bukanlah goblok! Yakali, lo kira gua maho apa!"
****
Raffa mengambil helm full face cadangan dari bagasi motor sportnya lalu memberikannya kepada Kinara. Gadis itu melongo tidak percaya.
"Aku gak tau kalo kamu punya helm warna biru gambar kartun smurf." Dengan masih tidak percaya Kinara mengambil helm tersebut. Tapi tidak memakainya. Hanya memandangi gambar kartun bertubuh biru itu dengan mata berbinar layaknya anak kecil.
Raffa gemas, dan pasti selalu seperti itu tiap kali Kinara bertingkah polos. Tangan kanannya meraih kembali helm yang dipegang Kinara lalu dengan cekatan memakaikannya ke kepala gadis itu. Lihatlah Raffa sekarang, sudah seperti seorang kakak yang memakaikan adiknya helm.
Cowok itu menepuk sayang kepala Kinara yang sudah memakai helm. Omg, how cute!
"Sengaja aku beli, buat kamu." Katanya sambil tersenyum manis. Senyuman yang sudah pasti bikin cewek manapun meelting.
Kinara sama sekali tidak menyangka dengan ucapan Raffa. Seorang Raffa Elnandhio mau membeli helm bergambar kartun smurf? Cuma demi dirinya?
Yaampun, lagi-lagi Kinara merasa seperti martabak special buat Raffa.
~♡×♡×♡~
Author Note:
Gak ada komentar lain kah selain 'next', 'lanjut' dsb?😷
Ohiya, selalu ada yang nanya gini 'kak ini cuma segini partnya?' Aduh maaf ya, aku kadang suka lupa gak pake embel embel 'TBC' di akhir padahal ceritanya masih lanjut. Tenang, Cool Bad Boy masih panjaaaang kok haha.
Mulmed; Raffa ganteng, tapi ada yg punya:")
*Bias: itu semacam sebutan khas kpopers buat idola mereka.
To be continued,
Love, LuluAra
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top