KATA AUTHOR untuk cerita ini

Saya berusaha membuat prolog untuk cerita ini. Namun tetap saja tidak menemukan kalimat demi kalimat yang bagus untuk dirangkai menjadi prolog yang keren dan membuat pembaca ingin meneruskan membaca karya ini. Saya menyerah.

Tadinya saya mau langsung melanjut ke part satu saja. Namun saya membatalkannya. Saya terdorong untuk menjelaskan cerita ini lebih dahulu kepada kalian, para pembaca yang kusayang. Cerita ini akan saya masukkan kedalam genre Fan Fiction. Saya memasukkannya kedalam Fan Fiction karena karya ini adalah “alternate plot” kisah terkenal dari Korea Selatan yang berjudul Moon Embracing The Sun.

Sejak film tersebut tayang di Korea Selatan kemudian sinopsisnya di publikasi oleh blog K Dramatized, saya sudah jatuh cinta kepada serial ini. Saya sempat mencari Novel yang memang menjadi dasar pembuatan serial televisi tersebut. Beberapa part saya dapatkan dan saya akui kalau cerita tersebut baik dalam bentuk novel maupun film sangatlah menarik. Terutama setelah diadaptasi menjadi serial televisi. Semua pemeran serial tersebut memberikan yang terbaik. Menjadi nilai tambah bagi saya.

Akan tetapi, setelah saya menonton serial televisi tersebut ada hal aneh yang saya rasakan. Apakah saya terlalu terpikat dengan akting pemeran tokoh jahat di dalam kisah itu? Sebab bukannya mengingat tokoh utama perempuan, saya malah mengingat tokoh jahatnya. Bahkan yang tergila adalah saya kasihan kepada tokoh jahat di kisah itu yang berakhir dengan bunuh diri. Baik pemeran tokoh jahat itu saat masih kecil maupun sudah dewasa, sangat menawan. Terutama saat tokoh jahat itu dewasa.

Saya seakan bisa merasakan sakit yang dirasakan oleh tokoh jahat itu. Benar dia jahat, tetapi dia tidak sepenuhnya salah dalam memperjuangkan suaminya. Terlepas bagaimana dia bisa menikah dengan pria yang dia cintai itu, dia adalah seorang istri yang berjuang memperoleh cinta suaminya. Sekalipun hal yang dilakukannya mungkin sudah tidak masuk akal lagi.

Saya menulis kisah ini untuk mengapresiasi pemeran tokoh jahat tersebut ketika dewasa, Kim Min Seo. Kim Min Seo berhasil memerankan Yoon Bo-Kyung dengan luar biasa. Saya menangis ketika di episode terakhir serial tersebut, dia berjalan dengan penuh harga diri dan hati yang hancur sekaligus membawa kain putih yang mengantarkannya kepada kematian. Saya tidak setuju dengan bunuh diri dapat menyelesaikan masalah. Namun jika kita melihat konteks kisah itu yang memakai latar belakang Kerajaan Joseon, saya dapat memahami keputusan Yoon Bo-Kyung.

Dia melakukannya bukan semata karena tidak berhasil mendapatkan cinta dari suaminya. Sebagai Ratu yang dicerai  oleh suaminya (terlepas dari alasan dia diceraikan) maka secara otomatis dia akan hidup sendirian saja. Sebagai wanita Raja, dia tidak diizinkan menikah lagi. Dia tidak bisa kembali kepada keluarga asalnya karena keluarganya yang telah mengkhianati Raja sudah dimusnahkan. Hal yang paling menyakitkan adalah setelah dia mati, tidak ada rasa kasihan di wajah sang Raja dan istri barunya. Benar istri baru sang Suami adalah cinta sejati sang Raja tetapi tidak bisakah sedikit saja ada rasa kasihan mereka kepada Yoon Bo-Kyung? Bagaimana pun Yoon Bo-Kyung itu sangat mencintai sang Raja.

Akhirnya, keputusannya untuk bunuh diri adalah caranya menunjukkan kalau dia memiliki harga diri yang tinggi sebagai seorang perempuan. Dia tidak membiarkan orang lain menghukumnya dan membuatnya terhina. Karena jika pun dia bertahan hidup, statusnya sebagai anak Pengkhianat akan membuatnya rentan disakiti orang-orang di luar sana. Sikapnya mirip dengan Lady Mishil di film Quenn Seondeok. Penuh harga diri.

Setelah penjelasan ini, tentu kalian bisa mendapat banyak spoiler mengenai kisah ini secara keseluruhan. Saya pro Yoon Bo-Kyung dan saya tidak akan membiarkannya bunuh diri. Namun di sisi lain, saya tidak akan merendahkan Heo Yeon Woo karena dia juga perempuan yang baik. Kisah ini mungkin termasuk kategori winwin solution. Pro Yoon Bo-Kyung bisa bahagia tetapi pro Heo Yeon Woo pun bisa menerima.

Namun jika ditanya apakah saya akan membiarkan dua wanita hebat ini berada di didekat sang Raja selamanya? Saya akan menjawab dengan perkataan Nenek Sang Raja. Tidak ada dua Matahari di Bumi. Maka dengan demikian, tidak ada juga dua Bulan di Bumi.

Setelah memberitahukan spoiler karya ini, saya menyerahkan pilihan kepada kalian, pembaca yang aku sayang. Apakah kalian tertarik untuk mengetahui alternate story Yoon Bo-Kyung versi saya? Saya berharap sekalipun kalian membencinya, bacalah dan berilah kesempatan kepada Yoon Bo-Kyung menunjukkan cahayanya.

Terimakasih karena kalian meluangkan waktu untuk membaca kisah ini.

Sumatera Utara, 8 Juni 2017

Nb. Video You Tube yang bikin nangis. Salah satu penyebab saya nekat menulis fan fiction kisah ini. Kemaren2x lupa menyertakan video ini.


























Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top