🥝 Bab 4: Sebuah Bencana


Faye dan kedua animaginya sedang berkemas-kemas barang, untuk dibawa pergi saat akan menjalankan misi.

"Fay, jangan lupa masukan bantal dan selimut ke dalam tas milikmu," ucap Euge menyodorkan kedua barang tersebut kepada Faye.

Melihat hal tersebut Wyn tidak mau kalah. Pemuda bermata amesthys terang tersebut menyodorkan setumpuk makanan dan minuman ke arah Faye.

"Fay, masukan juga ini ke dalam tasmu," ucapnya sambil meletakkan makanan dan minuman tersebut di atas kasur Faye.

Euge yang melihat itu pun kelihatan tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh Wyn. Pemuda yang mempunyai wujud animagi serigala putih itu mengeram kesal.

Faye yang melihat kedua animaginya akan memulai pertengkaran, ia berkacak pinggang sambil menggelengkan kepalanya kebiasaan kedua temannya yang sulit untuk dirubah.

"Sudah, kalian jangan ribut di sini! Kalo mau ribut di luar sana!" usir gadis tersebut sambil menyeret kedua pemuda itu keluar dari kamarnya.

"Tapi, Fay dia yang mulai duluan!" protes Wyn tidak terima.

Faye tidak mau mendengar alasan apa pun lagi. "Sudah, lebih baik kalian berdua tunggu di sini! Sementara, aku berkemas-kemas," ucapnya kembali ke kamar dan mengunci pintunya.

Setelah itu, ia dengan serius memilah-milah barang yang akan dibawa saat pergi menjalankan misi.

Faye memasukkan beberapa baju ganti ke dalam tas, yang bisa memuat banyak barang di dalamnya. Gadis tersebut kemudian memasukkan beberapa makanan dan minuman, lalu memasukkan berbagai jenis obat-obatan yang ia rasa berguna saat terjadi hal tidak terduga.

Selesai berkemas, Faye kemudian mengajak kedua animaginya untuk berpamitan dengan penjaga asrama.

Setelah itu, mereka bertiga berangkat menuju Snow Storm dengan mengunakan kuda.

"Fay, apa misi kali ini yang kita terima?" tanya Wyn sambil memacu lari kudanya mendekat ke samping gadis tersebut. Lalu, mensejajarkan lari kuda mereka.

"Kita bertiga mendapatkan misi untuk membasmi Basiliks, yang sudah lama meresahkan warga bagian utara Snow Strom," jawab Faye sambil mengeluarkan sebuah surat di tangannya.

Basiliks adalah  seekor ular berwarna putih yang dapat mengeluarkan es beracun. Jika seseorang terkena serangannya, bagian yang terkena serangan akan membiru dan orang tersebut terkena serangan dingin yang mematikan.

"Kita harus benar-benar ektra hati-hati saat menjalankan misi kali ini! Salah sedikit bisa-bisa kita terkena serangan ular tersebut," ucap Euge memperingati kedua temannya.

Pada sore harinya, mereka akhirnya sampai di bagian utara Snow Storm, Faye dan kedua animaginya langsung menemui kepala desa. Untuk menanyai bagaimana situasi dan kondisi desa saat ini.

Kepala desa mengatakan bahwa ular tersebut sering menyerang warga, saat malam hari. Jadi, saat ini semua warga takut keluar malam. Apalagi salju yang turun juga semakin lebat saat malam hari.

"Sepertinya monster ini tahu waktu yang tepat untuk mencari mangsa," ucap Wyn mengelengkan kepalanya.

"Terus apa yang harus kita lakukan, Fay?" tanya Euge dengan wajah datarnya.

"Tentu saja menunggu malam datang dan memacing monster ke tempat yang sepi," jawab Faye.

Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya malam pun tiba dan Basiliks yang disebutkan warga langsung keluar dari sarangnya untuk mencari mangsa.

Faye  langsung menyerang ular putih tersebut secara brutal.

"Sword Dance!"

Faye berteriak melafalkan jurus andalannya. Ular putih langsung merasakan kesakitan saat tubuhnya terkena serangan gadis tersebut.

Sang ular pun langsung mengeluarkan es beracun yang ada di mulutnya ke arah Faye.

Segera ia menghindari serangan tersebut dengan mudah. Wyn dan Euge juga ikut membantu majikannya bertarung.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top