Tawar - Kepada Lelaki Bulan Ramadhan

Lelaki,
Kalau aku harus terus hidup, berotasi di sekelilingmu, aku tak mampu
Aku berjuang sendiri menyelesaikan rotasi
Berlari mengelilingi duniamu, semua tentangmu
Mati tanpa rasa, sakit tanpa kata

Lelaki,
Aku merindukan kemampuan kita menatap
Kini rinduku hanya suara tercekik dalam angin
Duduk bersisian denganmu dulu begitu murah meski terasa mahal
Tapi kini berdiri di sisimu saja kita ditombak oleh ribuan mata

Lelaki,
Dalam ketidakmampuanku untuk mencintaimu
Aku ingin sekali mampu bernapas tanpamu
Aku ingin sekali berhenti sadar bahwa bahkan
Segala hobiku dan bahkan caraku berbicara
Semuanya tentang kamu, hanya kamu

Lelaki,
Di sana aku lihat kau tak berjuang
Aku terus berdarah, berlari mengejar bayanganmu
Aku ragu akan semua tatap dan bahasamu
Ataukah justru kamu bukannya tak mau berjuang, namun terlalu cepat menyerah?
Aku tahu alasanmu menyerah, Lelakiku

Sejak awal tak ada kata kita ataupun masa depan
Kita ini hanya manusia fana yang menunda pisah dengan jutaan rasa cinta
Kita itu manusia goblok yang duduk di ruang tunggu dokter gigi
Merasa kalau kita datang untuk duduk dan lupa kalau nanti gigi kita akan dicabut putus
Nyeri, mati rasa, berdarah-darah karena luka setitik

Aku merindukan kamu
Sejauh tatapan ini berlari ke arahmu
Sejauh apapun kamu berdiri dan kurasakan kehadiranmu
Di situlah mataku akan merangkak menujumu
Menusuk kamu dengan tombak bertuliskan rindu

Sampai kapan aku begini?
Sampai aku bisa berhenti karena waktu yang menjalar
Mendewasakan aku dari semua pikiran tentang kamu
Lelaki yang jadi pusat rotasiku
Lelaki yang aku rindukan
Lelaki bulan Ramadhan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top