Lhimhaa
Iwiin kambekkkk!!
.
Tolong beri tepuk tangan buat mood nulis ku yang tiba-tiba mau diajak temenan✌
*
Maapkeun daku yang selama ini selalu sok sibuk padahal main twitter doang nonton manusia bertopeng, hiks😭
*
Happy Reading
Typo maklum
Sebelum baca tolong kasih bintang dulu ngab.
**
"Ayo Daddy!"
Kini terbalik, tubuh Bright menegang kaku sama seperti burungnya. Bright tidak menyangka Win yang tak lain ayah tirinya itu rela mengucapkan kata nakal itu?
Bright tidak benar-benar serius mengatakan itu, kalaupun Win tidak menuruti nya, Bright akan tetap menghabisi ayah tirinya itu.
Sepertinya Win benar-benar tersiksa karena godaannya.
Biasanya orang-orang akan merasakan kupu-kupu berterbangan diperut mereka, tapi kali ini Bright merasakan nya bukan hanya di perut tapi di Penisnya juga.
Geli-geli asoy.
Burungnya bergerak naik turun sendiri membuat Kedua anak adam yang berstatus anak dan ayah tiri itu ikut melongo.
Bright tertawa kecil melihat adiknya yang bergerak seolah bahagia mendengar suara nakal dari mangsanya ini, sedangkan sang mangsa kini menggeram kesal, lubangnya terasa semakin gatal karena ulah Bright tapi sang tersangka masih Plangak plongok, jangan sampai nanti Win yang nusuk nih.
"Ah lama!"
Win langsung beranjak dari posisinya dan langsung mendorong Bright hingga membuatnya terlentang.
Seolah bertukar posisi, kini Win berada diatas Bright dan menindih nya.
Tanpa aba-aba, Win langsung memposisikan penis Bright tepat pada lubangnya yang sedari tadi berkedut.
Bright terkejut, tapi percuma kalau uda begitu Win gak akan bisa dicegah kan?
"Argghh sakiit!"
Bright tersentak saat merasakan penisnya seperti diremas sesuatu yang terasa sangat ketat, awalnya ngilu tapi sedetik kemudian Bright merasa seperti berada di atas genteng saking nikmat nya.
Karena ruang sempit dan berkedut milik Win yang terus memaksa miliknya untuk masuk kedalam wilayah Win.
Bright mencoba memulihkan kesadaran nya dan melihat kondisi Ayah tirinya yang terlihat nelangsa menahan sakit dan nafsu.
"Kenapa tiba-tiba sih! Sakit gak?" tanya Bright setengah kesal.
Win menggeleng. "Hiks kenapa rasanya enggak enak Bright!? Panas, sakit, Win gak suka!"
Kasian sih, tapi Bright tidak dapat menahan rasa gemasnya melihat tingkah Ayah tirinya, apalagi saat mendengar dia lagi-lagi menyebutkan namanya sendiri. Salah sendiri kenapa Binal banget.
Bright menggeram, rasa ingin menerjang Win dan menghancurkan lubangnya, tapi dia terus menahannya, biarkan Win menuntaskan rasa penasarannya dan menghilangkan rasa sakit pada lubangnya sendiri.
"Jangan gerak dulu makanya, nanti agak mendingan baru gerakin dikit-dikit," ucap Bright pelan menekan desahan nya. Lalu mengambil tangan Win lembut untuk membawanya dalam pelukan Bright.
"Sini peluk."
"Hiks, kalau gak digerakin tambah gatel Bright." isak Win lalu menyandarkan kepalanya pada ceruk leher Bright manja.
"Yaudah gerakin!"
"Hiks, sakit!!"
"Yaudah keluarin!"
"Gamauu...."
"Jadi maunya apa? "
"Gatauu ... Hiks Bright jahat!"
Bright menjuling kan matanya malas, ini bapak tiri lagi ena-ena kenapa malah ngeselin.
Bright menekan bokongnya keatas yang membuat penisnya semakin terbenam dan menusuk kedalam Win.
"Nggahh ... Brightthh."
"Gue jahat kenapa hmm?" tanya Bright menggeram ditelinga Win.
"Ngahh ahh enak Bright!"
"Jawab!" Bright menghentikan gerakannya.
"Enggak.. Enggak gak jahat nghh.. Tapi enak hiks." Win menggeleng kan kepalanya di ceruk leher Bright membuat Bright kegelian enak.
Bright hanya dapat mendesah pelan, tangannya menekan bokong Win semakin dalam hingga membuat Win mengerang kesakitan. Bright membiarkan posisi itu sedikit lama agar Lubang Win dapat terbiasa dengan kehadiran miliknya didalam.
**
"Cie pengantin Baru, cerah banget itu muka abis main sama berondong nih baunya," celetuk seseorang diseberang mejanya.
Namtan mendesah pelan lalu tertawa kecil. "Dia belum apa-apain gue."
Orang itu Max, menyerjit bingung lalu tertawa keras sambil berjalan mendekati kursi Namtan. "Hhaa? Serius?"
"Berarti lu masih perawan dong?" Lanjutnya dengan seringai yang dapat dibaca jelas oleh Namtan.
Namtan melemparkan botol Cola kearah Max yang berada disamping nya. "Gue udah punya anak bujang, perawan darimana!"
Max membuka tutup botol cola yang dilempar Namtan lalu meminum air yang tersisa, tapi setelah itu dia melempar botol itu kearah Namtan kembali botol yang sudah kosong.
Lalu mereka tertawa bersama.
"Gak keliatan kalo lu itu emak-emak."
Nantan hanya mendengus lalu tertawa renyah. "Mereka gue tinggal dirumah berdua."
Max hampir tersedak ludah sendiri mendengar ucapan manusia didepannya ini. "Lu serius? Gak takut suami lu direbut sama anak sendiri?"
Max tau betul paras dari suami Namtan yang gak bisa dibilang Pure ganteng. Cantik lebih mendominasi wajah Win.
Namtan hanya mengangkat bahu acuh lalu tersenyum remeh.
Kembali meneguk minuman yang ada di mejanya yang entah punya siapa, lalu menatap Max serius.
"Ayo satu malam sama gue Max."
***
Tbc
Ehee belom deng🤘✌
**
"UUghh ... Ayo Bright yang dalam ... Nghh."
Desahan Win sejak satu jam yang lalu memenuhi ruangan kamar Bright. Desahan Win bagaikan irama musik yang menemani kegiatan mereka.
Win telah dua kali menjemput putihnya, sedangkan Bright belum sama sekali. Berbagai macam gaya dan gerakan sudah Bright praktekan dan itupun belum masuk semua teori yang Bright pelajari, tapi menurut Win yang ilmunya masih alay Gerakan Bright sudah luar biasa.
Bahkan nanti jika dia benar-benar mencontohkan dengan Namtan belum tentu Win sanggup.
"Gimana sayang ... Hmm?" tanya Bright deduktif ditelinga Win.
"Argghh... Daddhyy yeaah ... umhh!" teriak Win memeluk kepala Bright.
"Gimana rasanya? Hmm ... sakit? "
Win menggeleng cepat hingga urat lehernya terlihat tegang. "Enggakh ... gak sakit, Yeahh terus Bright." Win merengek meminta Bright semakin dalam.
" Call me Daddy, Bunny."
"Ughh Daddy ... Faster!!"
"Ohh Good baby," desah Bright pelan, ditambah Win juga ikut menggerakkan bokongnya membuat arah berlawanan dengan gerakan Bright.
Tiba-tiba Win menghentikan gerakan Bright lalu mendorong Bright mundur hingga melepas penyatuan mereka. Bright menggeram marah disaat pelepasan nya akan sampai.
Ini gak adil, Win bahkan sudah keluar dua kali, sedangkan Bright?
Win berjalan menuruni ranjang dan keluar dari kamar tersebut.
Bright terperanjat, dia bingung. Jangan bilang Win mendadak sadar dan tobat. Tapi masak iya secepat itu, apalagi disaat mereka sedang melakukan yang mantap-mantap.
Bright masih nge-bug dalam kondisi telanjang. Menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tiba-tiba dari arah pintu Win datang dengan membawa sesuatu di tangannya.
"Papa bawa apa?" tanya Bright.
"Bright, papa bawa alat buat BDSM." Tunjuk Win pada benda yang dipegangnya.
Bahkan sekarang mereka telah kembali pada kodrat awal 'Papa dan Bright' bukan 'Daddy dan Babby' lagi.
"Ha? BDSM?" Bright melongo heran pada sesuatu di tangan Win. Apa tadi? BDSM? Astaga, sejak kapan teknik BDSM pake botol minuman.
Iya Win memegang dia buah botol minuman yang masih ada isinya.
"Ini Oishi Hanny Lemon buat Bright —" Win menyerahkan salah satu botol pada Bright.
"—yang ini Oishi Apple Hanny buat Papa."
Bright makin melongo. "Terus?"
"Kita minum dulu biar seger, ntar lanjut mainnya."
"Hah!"
***
Tbc beneran.
Maap ya kalo kurang puas 🤘
Guys maap ya kalo aku jarang Up, selain ngumpulin Mood aku tuh juga lagi kerja + magang juga, jadi agak susah bagi waktu.. Huhu.
Mungkin buat selanjutnya bakal lebih sering update. Selain doa dari kalian aku juga butuh paksaan😂 karena kalo gak dipaksa suka gatau diri aku tuh, tunda-tunda update akhirnya malah gk jadi😂 maapkeun.
Daripada bacot mending ayoo beli buku BECAUSE OF YOU.
Buat yang kemaren gak bisa ikutan Po BOY kalian bisa ikut Po ke 2 guys. Dan harganya lebih murah walaupun gak dapat Freebies😙
Yang sayang aku, yang sayang aku ayoo belii.. Ehe candak.
Buat yang mau pesen bisa langsung lewat WA
083161625830 - babu Charlotte
Sengaja bagi-bagi WA sebelum gw terkenal😎
Jangan sampe nyesel lagi ya gk ikut Po ke 2.
.
Jangan lupa follow aliyakimber
Btw aku bukan adik ipar Win lagi, tapi Babu nya Charlotte. Oke sip mantap✌
-Babu nya Charlotte🐶
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top