Enammhh

Akuu balik, maaf ya lama gak update. Salahkan mood yang susah banget nyentuh gambar pulpen di wattpad 😂

Karena kelamaan gak update mungkin kalian lupa alurnya, baca ulang aja😂 canda maapin.

***

Love at the first sight. Cinta pada pandangan pertama, banyak yang bilang Cinta pandangan pertama itu menyenangkan tapi jarang yang berhasil menuju sebuah hubungan.

Awalnya Bright gak percaya, tapi setelah bertemu Win, dalam waktu 1,2 detik jantung Bright benar-benar menunjukkan bahwa dia sedang jatuh cinta.

Dan itu menyenangkan, sialnya orang itu malah jadi bapak tiri nya.

Tapi Bright gak kehilangan akal, dia akan mematahkan kalimat 'Jarang ada yang berhasil pada Cinta pandangan pertama'

Bright akan berusaha membuat Win menjadi miliknya walaupun Bright harus merebutnya dari ibu kandungnya sekalipun.

And see.

Sekarang dia terbangun dalam keadaan bugil bersama papa tiri nya.

Soal pernyataan BDSM tadi malam, jangan berharap lebih, karena setelah mereka minum dan beristirahat sebentar tiba-tiba lelaki manis itu sudah mendengkur nyenyak dalam keadaan terlungkup.

Bright hanya dapat mendesah pasrah, dia harus pasrah melanjutkan hasratnya dengan tangan. Bright tidak tega mengganggu pria kelinci itu.

Setidaknya Pengalaman pertama Win adalah Bright bukan Namtan, Ibunya.

Bright memandangi Wajah indah di depannya. Sangat indah. Rasanya Bright ingin berteriak pada langit, agar dunia tau bahwa dia sangat bahagia berada di waktu ini.

Win-nya.

Ya, Win akan menjadi miliknya, sebentar lagi. Maaf jika nanti Bright melakukan beberapa hal bodoh untuk menjerat Win agar berada disisinya.

Win terusik saat merasakan sapuan angin dari mulut Bright di pipinya.

"Nghhh, Bright." Win menggeliat lucu saat membuka matanya.

Seperti bayi, pikir Bright.

"Bright ... sakit," ucap Win pelan menatap manik Bright.

"Mau diobatin?" tanya Bright meski matanya tetap memandang wajah indah milik Win.

Win menggeleng lemah, terlalu nyaman pada posisinya saat ini membuat Win terlalu malas untuk merubah posisi.

"Kenapa?"

"Udah pewe Bright, papah mau lanjut tidur bentar aja."

Bright terkekeh kecil, apakah Win belum sadar apa yang terjadi semalam? Kenapa reaksinya biasa saja.

Bright tetap membiarkan Win tertidur, mungkin dia benar-benar kelelahan.

Bright bangkit perlahan tanpa menganggu tidur Win, dia akan membersihkan diri dan membuat sarapan untuk sang pujaan hati.

***

Dering ponsel membuat Bright menghentikan aksi masaknya.

"Ya halo?"

"Bright, baca pesan gw."

"Apa emang?"

"Baca aja, keknya bentar lagi kita bakalan jadi kakak adek deh," gelak seseorang diseberang sana.

Penasaran, Bright membuka kolom pesan, dan membaca pesan yang baru masuk.


Bright tersenyum membaca pesan tersebut. Hatinya berbunga.

Ibunya bermain di belakang Win, jadi tidak salah kan kalau Bright membuat suami ibunya melakukan hal yang sama?

Mungkin ini juga bisa menjadi bukti untuk membuat pernikahan mereka hancur, dan Win menjadi miliknya.

Bright menyiapkan acara masaknya lalu membawa nya menuju kamar dimana Win sedang tidur.

Saat membuka pintu dengan perlahan Bright melihat Win sedang memeriksa bokongnya sesekali menyentuhnya.

Bright berdiri mematung didepan pintu kamar.

Astaga, apakah Win memancing nya lagi?

Bright dapat melihat wajah Win yang bersemu saat tangannya sendiri menyentuh bokongnya sesekali meringis perih.

"Ekhem...." Bright berdehem pelan, menghentikan aksi Win. Bisa berakibat fatal jika Win terus melanjutkan kegiatannya.

Win tersentak kaget menatap Bright didepan pintu.

Buru-buru dia masuk kedalam selimut dan mengurung riri didalam sana.

Bright yakin sekarang Win pasti lagi malu.

"Ekhem ... Sarapan dulu." Bahkan sekarang Bright pun bingung harus memanggil Win dengan sebutan apa.

Akhh kenapa harus se-canggung ini sih, pikir Bright.

"Ud-udah kenyang," jawab Win dari balik selimut.

"Oh, tapi aku masak udah dari subuh," bohong nya, padahal Bright belum lama keluar dari kamar ini untuk masak.

Win tertegun, tidak tega membuat Bright sedih, akhirnya dengan rasa malu yang menggunung Win memberanikan diri menatap wajah Bright.

Wajah mereka kini sama-sama memerah. Bright bahkan mengutuk diri sendiri, bisa-bisanya dia memerah hanya karena aksi Win barusan.

Bright menyerahkan sepiring Waffle dan segelas susu pada Win.

Win menerimanya dan langsung menyantap makanannya tanpa ragu. Tapi disuapin pertama Win menghentikan gerakannya saat merasa rasa manis yang teramat dari Waffle tersebut.

Sekedar informasi, Win tidak terlalu suka pada makanan yang terlalu manis. Win memaklumi mungkin Bright tidak tau.

Bright yang tidak menyadari ekspresi Win tersenyum senang saat hasil masakannya disantap gabisa oleh sang pujaan.

"Makasih Bright, papah kenyang," ucap Win setelah meneguk susu nya.

'Papah? Berarti gue masih manggil papah,' ucap Bright dalam hati.

"Umm, iya sama-sama." Bright mengambil piring dan gelas yang berada di dekat Win, lalu mencoba menetralkan dirinya dan menatap Win lekat.

"Tadi Papah ngapain." tanya Bright akhirnya

"Hah? Kapan?" Panik Win.

"Tadi Nungging-nungging."

Wajah Win memerah. "Enggak, mana ada!"

Bright terkekeh, "Masih sakit ya?"

"Umm...," angguk Win pelan.

"Mau diobatin gak," tanya nya lagi.

"Enggak perlu Bright."

"Yakin?"

"Iya issh! Banyak nanya!"

Bright terkekeh lalu mengusak rambut Win, lalu beranjak dari sana. "Aku antar piringnya dulu." Win mengangguk.

Bright beranjak dari sana, tapi sebelum pergi dari sana, dia menyunggingkan senyum misterius nya.

Why?

***

TBC

Gimana part nya?

Agak pendek ya? Maklum otak ku juga lagi pendek.

Maaf ya buat part ini agak aneh, trus bahasanya juga aneh. Karena lama gk nulis ini aku jadi lupa alurnya😭

Tapi udah inget lagi😁

Jangan lupa vote nya yaaaa...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top