Pilihan
Lila hanya menyengir saat kakak PJ bertanya, mengapa ia tadi tidak fokus. Lila sendiri bingung harus menjawab apa? Tidak mungkin juga ia berkata jujur kalau tadi fokusnya teralihkan karena abang ganteng yang sedang memegang formulir dapat Rohis.
"Sekarang fokus ke depan. Jangan bengong gak jelas kayak tadi." Ucap Anggun—anggota OSIS sekaligus PJ di kelas Lila.
"Baik, Kak." Lirih Lila sembari menunduk. Entah kenapa Lila merasa hawa tidak nyaman kalau ada kak Anggun. Cewek bermulut pedas dengan mata yang kalau natap selalu sinis.
"Oke. Gue harap kalian semua paham sama omongan gue yang awal tadi. Jangan bicara sebelum sesi pertanyaan di buka. Terus, jangan sibuk sendiri saat senior sedang menjelaskan. Kalau nanti gue kedapatan kalian sibuk ngobrol saat penjelasan di depan. Siap-siap aja, jelasin ulang semua yang di jelaskan abang dan kakak kalian yang berada di depan."
"Paham, gak?!" Tegas Anggun.
"Siap paham, kak!" Semuanya menjawab dengan lantang dan mata mereka kini benar-benar fokus ke depan.
Galang geleng-geleng kepala sembari berdecak kagum dengan karakter patner-nya, si Anggun. Sejak awal saat Galang ditugaskan menjadi PJ bersama Anggun sebagai patner-nya. Galang sudah yakin kalau nanti para juniornya tidak akan ada yang berani melawan. Terbukti dari awal MPLS hingga sekarang, Galang melihat raut wajah tegang dan takut saat Anggun menatap mereka dengan tajam.
"Cool girl!" bisik Galang di samping Anggun.
Anggun memutar bola matanya malas lalu menghadap ke siswa-siswi yang hendak mempromosikan ekskul mereka.
"Kalian silahkan mulai." Ucap Anggun.
***
"Lo sekarang lagi gak ngigau 'kan, La? Atau ada yang salah sama otak lo?" tanya Tika sedikit tidak percaya saat membaca formulir pendaftaran ekskul yang akan diikuti Lila.
"Enggak, lah!"
"Oh, kalau gitu berarti mata lo ada yang salah nih. Agak buram apa gimana, La?" tanya Tika, lagi.
"Apa-apaan sih lo, Ka. Gue gak lagi kenapa-napa. Emangnya ada yang salah sama formulir gue?"
Tika menggeleng pelan, "enggak ada yang salah sih. Cuman gue heran aja, lo beneran mau masuk Rohis?"
"Iyaps!"
"Kenapa?"
"Ya, karena itu pilihan ekskul yang akan gue ikuti."
"Bukan. Bukan gitu maksud gue. Ini kenapa tiba-tiba lo lebih milih Rohis dari pada ekskul lain? Sedangkan lo aja modelannya kayak gini." Ucap Tika sambil memperhatikan Lila dari bawah ke atas.
"Ada yang salah sama penampilan gue?"
Tika mengangguk.
"Lo gak pakai kerudung, La. Sedangkan di Rohis itu semuanya pakai kerudung. Lo tau 'kan kalo Rohis itu tentang islami. Cuma anak-anak alim yang masuk situ."
Kening Lila sedikit mengkerut.
"Apa iya? Masa sih yang gak pakai kerudung gak boleh gabung Rohis."
"Makanya, La. Lo harus pakai kerudung dulu kalau mau masuk Rohis. Emangnya Lo mau beda sendiri pas nanti ada kumpulan anggota? Entar lo di judge sama anak-anak lain." Jelas Tika.
Lila memikirkan semua perkataan Tika barusan dan membayangkan itu semua. Setelah di pikir-pikir memang benar kata-kata Tika tadi. Sekarang Lila di buat bingung harus lanjut atau cari ekskul yang lain saja.
"Emang alasan lo masuk Rohis apa, La?" tanya Nanda yang sedari tadi hanya menyimak.
"Ya gue pengen ketemu bang Azra lah, makanya tadi, tanpa pikir panjang gue tunjuk tangan mintain formulir pendaftaran Rohis." Jawab Lila yang membuat Nanda dan Tika melongo.
"What?! Jadi gara-gara abang itu?"
Lila mengangguk sambil mesem-mesem sendiri. "Pertama kali bang Azra masuk terus nge-promosi tadi. Sumpah, gue langsung terpesona sama dia. Dia itu manis banget, gila aja guys, gara-gara dia juga gue refleks berdiri. Sebenarnya abang itu pakai berapa kilo gula sih."
Nanda menggeleng-gelengkan kepalanya, sedangkan Tika yang masih cengo memajukan tangan kanannya dan menempelkan telapak tangan ke dahi Lila.
"Lo sehat 'kan, La? Gue rasa-rasa badan lo kaga panas."
"Ih apaan sih, Ka. Gue gak lagi sakit. Tapi... Kayaknya kepala gue mulai pusing deh."
"Tuh kan, lo beneran sakit, La."
"Iya, pusing banget kepala gue abis liat bang Azra tadi. Dia ganteng plus manis bangettt."
"Anak kampret!" Kesal Tika kemudian menoyor kening Lila.
_________________
Bersambung
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top