27 : Bulgaria

Recommend song : Eunha - Don't Come To Farewell or anything sad song '( 


Enjoy ! 


----

Situasi Jimin


Jungkook duduk di hadapan Jimin dengan pandangan tajam . Jimin pula tak habis-habis menggaru kepalanya . 


" Mana noona ? " 


Jimin diam . 


" Mana noona ? " 


soalan tadi diulang semula . 


" A-aku tak tahu .. " Jimin menundukkan mukanya . 


" Dia pergi mana ? Dia ada mesej kau ? Aku call noona tak dapat sebab tu aku datang sini " jelas Jungkook .


" Aku pun call dia . Tak dapat .. Kau kan bahagian polis khas takkan tak tahu ? Satu agensi dengan Yoongi pula tu . " Jimin menggulingkan biji matanya . 


" Yoongi hyung , pembetulan . " 


" Dia bukan hyung aku . " 


Jimin memeluk tubuh . 


" Sampai bila kau nak jadi macam ni ? Yoongi hyung dah minta maaf dekat kau . " 


Jungkook mengeluh . 


" Kalau kau datang sebab nak cakap pasal dia , sila keluar dari rumah ini . " Jimin bangun dan terus menuju ke kamarnya . 


Jungkook mengusap rambutnya ke belakang . 


Ting ! 


Jungkook mengerutkan dahi apabila dia menerima mesej daripada nombor yang dia tak kenali . 

Dengan pantas Jungkook menekan mesej tersebut . Darah terus menyerbu ke muka Jungkook apabila dia membuka mesej tersebut . 


Kaki Jungkook pantas ke bilik Jimin . 


" Jimin !! " 


" OHMAK KAU ! KAU NI KENAPA JUNGKOOK ?! " 


Jimin pantas membetulkan tuala di pinggangnya . Nasib tak terlucut . 


Jimin yang perasan muka kemerahan Jungkook terus bertanya " Kau kenapa ? " 


" Ikut aku . " 


" Gi mana ? " 


" Sesuatu tempat . Kalau boleh sediakan air yasin takut aku tak boleh kawal kemarahan aku .. " 


Jungkook mengetap gigi bila ingatkan pasal tadi . Jimin dengan pantas memakai pakaiannya dan ikut Jungkook ke satu tempat . 


---

Situasi Areum 


Areum menyelak halaman muka surat yang lain dan lain apabila dia berasa bosan . Hidup di hospital ini cukup membosankan . Haera pula hilang ntah kemana , Jimin pun sama . 


Areum menyelubungkan dirinya dengan selimut . Telinga Areum menangkap bunyi derapan kaki . Semakin lama , makin dekat . 


" Dah tidur ke , dia ? " satu suara yang cukup Areum kenali . 


Yoongi . 


" Puan Areum baru je makan ubat tapi biasannya tidak secepat ini dia tidur .. " kata seorang perempuan pula . Mungkin jururawat yang bertugas di situ ? 


Areum diam . 


" Saya pergi dulu , ye .. Selamat malam " Jururawat itu beredar dari situ . 


Yoongi memandang jururawat tadi kemudian memandang susuk tubuh Areum . Dia duduk di kerusi yang disediakan . Buah tangan yang dia bawa dia letakkan di meja di sebelahnya . 


Areum terdengar Yoongi mengeluh . 


" Mesti Areum benci gila dekat Yoongi kan ? " Yoongi mula bercakap seorang diri . 


" Yoongi dah kecewakan Areum .. Kecewakan semua orang .. Hanya disebabkan lakonan Yoongi , semua orang bencikan Yoongi .. " 


' Tak oppa .. Areum tak pernah bencikan oppa .. ' desis hati Areum . 


" Yoongi terpaksa buat semua tu bila orang atasan beri tugasan begitu kerana perempuan tu dah wanted .. Semua polis nak dia kerana dia telah melakukan sesuatu kes yang berat . Dan semua orang boleh harapkan Yoongi .. " 


PAP ! 


Sebuah fail dicampak di hadapan Yoongi . Semua orang memandang Yoongi dan fail itu . Dengan pantas Yoongi capai dan membuka . 


" Lisa Lee .. Dia pengedar dadah yang terbesar dan paling tahan dan paling licik melarikan diri daripada Polis . " jelas ketua polis disitu . 


Biarpun Yoongi CEO di balai polis itu , namun masih banyak lagi jawatan terbesar di atasnya . 


" Saya nak Yoongi handle kes ini . " Ketua polis tadi memandang tepat ke arah Yoongi . 


Yoongi terkejut . 


" Lisa Lee bekas pelajar sekolah awak , bukan ? Melalui siasatan , saya mendapat dia tertarik dengan awak .. " 


" Eh tuan ! Bila masa saya tarik dia ? Tak da tali nak tarik , macam mana nak tarik ? " soalan Yoongi membuatkan semua menepuk dahi masing-masing . 


Betapa lembapnya Yoongi . 


" Yoongi ! Ini bukan kes memain .. Nak memain dalam bilik saya , pukul 12 nanti .. EH ! APA AKU MENGARUT NI ?! " kali ni Yoongi pula menepuk dahi . 


Memasing nak dahi jendul ye ? 


" Maksud saya dia minat dekat awak .. Muka suci bak tepung tapi sayang dalamnya ada kutu . Saya nak awak rapatkan diri awak dengan dia .. Kalau sampai kahwin , biarkan sahaja . " 


Yoongi membuntang mata . 


" KAHWIN ?! Tuan tahukan saya sudah mempunyai keluarga sendiri ? Apa kata isteri saya yang tengah sarat mengandung ? " Yoongi meraup mukanya . 


Ketua polis itu diam . 


" Isteri saya takkan faham .. " 


Yoongi memandang Jungkook di hadapannya . 


" Buatkan Areum faham keadaan , hyung .. " Yoongi memandang Jungkook dengan pandangan sayu . 


" Don't worry hyung ! Hal itu serahkan kepada , kook .. " 


" Yoongi ingatkan semua dah berjalan dengan baik sehinggalah perempuan itu pukau , Yoongi . Dia buat Jimin bencikan Yoongi . Dia buat Areum bencikan Yoongi .. Mujurlah perempuan itu sekarang ni berada dalam tahanan polis .. Berterima kasihlah dekat Jungkook . Selebihnya dia banyak bantu Yoongi .. " Yoongi menundukkan kepalanya bila dia rasa sebak . 


Areum memejam matanya bila dia rasa bersalah . Tangannya menekup mulutnya supaya Yoongi tidak mendengar tangisannya . 


" Yoongi rela kalau Areum nak ceraikan Yoongi .. Yoongi rela sebab Areum dah banyak tanggung kesusahan daripada Yoongi . " Yoongi bangun dari tempat duduknya .


" Yoongi harap Areum jumpa lelaki yang lagi layak dari Yoongi .. Kita jumpa kat makhamah minggu depan .. Yoongi akan sediakan semuanya .. " air mata jantannya keluar juga akhirnya . Yoongi mengigit bibir bila dia tak sanggup nak hadapi semua ni . 


Dengan pantas , Yoongi meninggalkan wad Areum . 


Areum keluar dari selimut dan memandang Yoongi tapi Yoongi sudah tiada di situ . Esakan Areum kedengaran . 


Areum menekup mukanya . Dia rasa bersalah sebab tuduh Yoongi macam-macam namun dia tetap dengan pendiriannya . 


" Mianhae , oppa .. Mianhae .. " desis hati Areum .


---

Situasi Jungkook 


Jungkook pandu dengan laju sekali . Jimin yang berada di sebelahnya takut dengan pemanduan Jungkook . 


" Perlahan sedikit Jungkook ! Kau nak kita berdua mati ke ?! " Jimin memandang Jungkook dengan takut . 


Jungkook menghiraukan Jimin . Hati dia sakit . 


" Kau duduk diam Jimin ! " 


Jungkook terus brek mengejut . Dia membuka seat belt dan terus keluar dari kereta begitu juga dengan Jimin . Jimin setia mengikut Jungkook di belakangnya . 


" Rumah siapa , kita nak gi ni Jungkook ? " soal Jimin tapi Jungkook endahkan . 


Apabila sampai ke tingkat 15 , Jungkook terus keluar . Kesian Jimin , Jungkook tak layan dia . 


" JAP ! " Jimin berdiri di hadapan Jungkook . Tangannya di depakan . 


" Tepilah Jimin ! " Apabila Jungkook ke kiri , Jimin pun ke kiri . Bila Jungkook ke kanan , Jungkook pun ke kanan . 


" Bagitahu aku ! Kenapa kita berada di sini ? " Jimin memandang tepat ke anak mata Jungkook . 


" Tepilah ! " desak Jungkook . 


Jimin gelengkan kepala . 


" Please , Jimin .. " rayu Jungkook . 


Jungkook terus menolak Jimin ke tepi dan masuk ke dalam sebuah rumah yang pintunya sudah dibuka sedikit seakan sudah tahu dia akan datang . 


" Jungkook ! Kenapa ni ...... " membuntang mata Jimin melihat keadaaan Haera begitu . 


BUKK !!


Jungkook terus menumbuk seorang lelaki . Dan lelaki itu bernama Suho . 


" Kenapa ?! Kenapa kau benci sangat dekat aku ?! " tumbuk , tumbuk dan tumbuk lagi . 


Jimin terus membuka baju panasnya dan sarung dekat Haera . Haera memeluk Jimin dalam keadaan menangis . 


" HAHA ! MEMANG AKU BENCI GILA DEKAT KORANG ! KENAPA KAU DAPAT HAERA DULU DARIPADA AKU ?! " Suho meludahkan darah di hadapan Jungkook . 


" Jimin .. Bawa Haera pergi ke kereta . JIGEUM ! " Jimin pantas memapah Haera dan keluar dari rumah tersebut . 


" Apa lagi kau tak puas hati ? " 


Jungkook memandang Suho dengan mata merahnya . 


" Aku cuma nak Haera . " jawab Suho dengan angkuhnya . 


" Aku nak korang tak jadi khawin buat kali kedua ! HAHAHAH ! " gelak tawa Suho cukup menjengkelkan hakikatnya di realiti ketawa Suho mencairkan hati author (./\.)


" Jangan harap ! Walau apapun yang terjadi , aku dengan Haera tetap akan khawin ! " Jungkook ludah di hadapan Suho kemudian dia beredar dari situ .


Setibanya di kereta , Haera dan Jimin memandang Jungkook . Haera menundukkan kepalanya . 


" Jimin kau masuk dalam kereta dulu .. " arah Jungkook yang asyik memandang Haera dengan tajam . 


" J-jungkook .. " 


" Sekarang ! " suara Jungkook bergema di lot parkir tersebut .Jimin ikut arahan Jungkook . 


" Kenapa kau berada di situ ? " Haera mengangkat mukanya bila Jungkook berkata begitu . 


Tiada lagi panggilan noona . 


" Aku tanya ! Kenapa.Kau.Berada.Di.Situ ?!?! " jerkah Jungkook . 


Badan Haera mengigil bila kena tengking dengan Jungkook . Jungkook mengusap rambutnya dengan kasar . Dia memandang belakang dan jerit sepuas hatinya . 


" M-mianhae .. " Haera mengenggam tanganya . 


Dia tahu itu salahnya . Dia tahu dia cuai . 


" Kenapa ? Kenapa noona ? Susah sangat ke nak ikut arahan aku ? " Jungkook memandang Haera yang sudah nangis teresak-esak . 


" Noona salah .. Mianhae ! " Haera pantas melutut di hadapan Jungkook . Keadaannya tidak hiraukan lagi . Dia cukup takut apabila Jungkook mengamuk di hadapannya . 


Jimin terkejut apabila Haera melutut di hadapan Jungkook . 


" Ireona ! " Haera kian membatu . Dia layak untuk melutut . 


Jungkook menarik lengan Haera supaya bangun dan pantas dia memeluk Haera . Haera makin teresak bila Jungkook memeluknya . 


" Noona tahu tak .. Remuk hati Jungkook bila nampak gambar tu .. " Jungkook mengusap rambut Haera . 


" Tapi mungkin ini balasan bagi Jungkook .. Noona , kook nak jangan jumpa Kook sampai hari perkhawinan kita .. " sebaik sahaja Jungkook berkata begitu , Jungkook meleraikan pelukan dan terus masuk ke dalam kereta . 


Haera terkejut dengan apa yang Jungkook katakan . Dia mengerja Jungkook namun terlepas apabila kereta Jungkook laju meninggalkan tempat itu . Haera mengelengkan kepalanya bila dia rasa ini semua tak betul . 


PINNNNNNN !!!!!! 


Haera memusing belakang . Cahaya kenderaan tersebut menyilaukan matanya dan akhirnya semua menjadi gelap . 


X

 Vote Goal : 30 


Apa pendapat anda tentang chapter ini ? Cerita ini hampir tamat T..T 

I was crying while doing this chapter huhu .

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top