26 : Algeria
Recommend song : Setia - Elizabeth Tan feat Faizal Tahir ( lagu di media )
---
Situasi Yoongi
Yoongi menolak pintu wad Areum perlahan. Kepalanya dijengukkan sedikit dan Yoongi mendekati katil Areum .
" Kyeopta .. " desis hati Yoongi .
Tangannya mengusap rambut Areum. Rasa rindu makin membuak-buak.
" M-mianhae .. " Yoongi menundukkan kepalanya bila dia rasa bersalah terhadap Areum .
Yoongi mengenggam tangan Areum. Dicium tangan Areum .
" Maafkan saya , Areum .. Saya salah .. Saya tipu awak .. " esakan Yoongi mula kedengaran.
Areum mengerutkan dahinya apabila ada bunyi menganggu tidurnya. Perlahan-lahan matanya membuka dan melihat sekeliling .
Yoongi .
" Yoongi ? " dengan segera Areum bangun dari pembaringannya.
Yoongi tersentak. Kepalanya diangkat.
" S-sayang .. Maafkan Yoongi .. " Yoongi cuba mengenggam tangan Areum tetapi Areum menepisnya.
" Keluar .. " Areum pandang ke tempat lain.
" A-areum .. "
" KELUARLAH ! " terkejut Yoongi dibuatnya.
Yoongi memandang Areum yang tidak memandangnya sebaliknya Areum memandang ke luar tingkap. Cahaya bulan menyinari wad Areum .
" Maafkan Yoongi .. Yoongi tahu Yoongi salah tapi jebal ! Beri Yoongi peluang kedua .. Yoongi sayangkan Areum . Yoongi tidak kesah kalau Areum nak ceraikan Yoongi tapi tolong .. tolong fikirkan nasib anak kita .. " Yoongi terus beredar dari situ selepas kata begitu .
Areum mengenggam cadar katilnya dan air matanya mengalir ke pipi .
---
Aku berdiri di hadapan bilik Jimin . Sudah 2 hari dia tak keluar bilik .
" Chim .. Bukalah pintu ni .. 2 hari Chim tak keluar .. Chim tak sayangkan noona ke ? " aku cuba memusingkan tombol pintunya tapi tidak boleh .
Berkunci .
" Noona pergilah .. Chim tak nak jumpa noona .. Chim benci noona .. " sayu-sayu kedengaran suara Jimin di dalam bilik .
Haein muncul di belakang aku dan tangannya menyentuh bahu kiri aku. Aku mengeluh . Kenapa susah sangat nak pujuk dia ..
" Haera , biar aku pujuk dia .. " dulang di tangan aku bertukar ke tangan Haein .
Aku memandang Haein dengan penuh harapan .
" Jimin~~ , Haein datang nii .. Sua pun ada .. Haera kata awak tak keluar dari kelmarin .. Saya bawakan makanan ni .. Keluarlah .. " Haein mula bersuara .
Tiada balasan dari dalam .
" Sudahlah , Haein .. Nanti dia penat , dia keluar .. " aku mula meninggalkan bilik Jimin tapi langkah aku terhenti bila aku dengar pintu bilik Jimin dibuka .
" H-haein ? " aku terus menolak pintu Jimin dan memeluk Jimin .
" Jimin , gwenchana ? " aku mengusap kedua pipinya . Rasa sebak di dada aku , aku tidak boleh sorokkan lagi .
" Uncle !! " suara Sua kedengaran . Sua berlari ke arah Jimin dan memeluk kaki Jimin .
Jimin endahkan aku dan terus beri perhatian kepada Sua . Perbuatannya buat aku terasa hati dengannya .
Kesedihan ini aku tak mampu lagi sorokkan . Aku punyalah kesah pasal dia , dia buat aku tak wujud je ?
Aku terus keluar dari bilik Jimin dan capai kunci kereta dan terus keluar dari rumah itu .
" Jimin .. Pabo "
---
Situasi Jungkook
Jungkook terus turun ke bawah selepas dengar namanya dipanggil. Laju sahaja dia turun ke bawah .
" Nae omma ? " buat pertama kali dalam fanfic ini keluarga Jungkook diperkenalkan .
" Minggu depan Jungkook dah nak khawinkan ? " Puan Jeon mengusap rambut anak lelakinya .
Jungkook anggukkan kepala .
" Omma nak lepas Jungkook khawin , didik Haera supaya jadi isteri yang soleh . Umur sekadar angka , sayang . Lepas khawin , dia kena hormat kamu even kamu lagi muda dari dia . " ujar Puan Jeon .
" Tapi omma , hati Jungkook dari tadi tak sedap .. "
" Letak garam HAHA "
Puan Jeon pandailah bergurau ') .
" Jungkook rasa macam ada sesuatu nak berlaku .. " Jungkook memandang cincin di jarinya .
Puan Jeon mengusap bahu anaknya .
" Takkan pisang nak berbuah dua kali ? Omma yakin kali ni Haera jadi isteri kamu ! " Puan Jeon senyum nipis .
Jungkook melentokkan kepalanya di bahu Puan Jeon . Anak manja ') .
" Jungkook harap begitulah .. "
---
Aku menuang soju ke dalam cawan kecil . Diteguk sekali , dituang semula .
Kenapa banyak masalah aku kena tanggung macam soalan matematik ?
Baru sahaja aku ingin minum , satu tangan merampas cawan aku dan minum . Aku memandang pemilik tangan itu .
Suho oppa ..
" Haera buat apa kat sini ? " Suho duduk di sebelah aku .
" Tertekan .. Penat dengan agenda dunia .. " aku merampas cawan tersebut dan botol soju dituang semula .
" Sudahlah .. Jangan minum .. First time oppa nampak Haera minum .. Ada masalah besar ke tengah Haera tanggung ? " Suho merampas cawan aku semula .
Mata ke atas .
" Tak lah besar mana tapi tentang Areum , Yoongi , Jimin .. Semua tu Haera kena tanggung " aku menundukkan kepala 90 darjah .
" Setiap masalah pasti ada jalan penyelesaiannya .. Oppa dengar Haera dah nak khawin ? "
Aku anggukkan kepala . Mata aku mula kabur .
" Oppa rasa Haera dah mabuk ni .. Oppa call Jimin ? " Suho baru sahaja ingin keluarkan telefon tapi aku menahannya .
" Jangan .. call .. Jimin .. " kata aku perlahan .
Kenapa aku rasa sakit hati bila dia abaikan aku ? Sedarlah Haera ! Kau tu dah nak khawin kenapa masih bertaruh harapan dekat Jimin ?!
" H-haera nak balik rumah oppa , boleh ? " Suho terus memandang muka aku seakan tidak percaya .
" B-boleh .. "
---
" Maaflah .. rumah bujang selerak sedikit .. " Suho menyepak kusyen di kakinya . Aku ketawa kecil .
Aku merebahkan badan aku ke sofa guni . Lembutnyaaaa !
" Haera tak nak man-- " percakapan Suho terbantut apabila dia melihat Haera sudah terlelap di sofa guni . Suho cangkung di sebelah Haera .
Tangannya mengusap rambut panjang Haera . Segaris senyuman muncul di bibir Suho .
" Sleep well , darling .. " dahi Haera dikucup .
Suho terus masuk ke biliknya dan keluar dengan selimut tebal . Haera diselimutkan dan heater rumah itu dinaikkan sedikit kemudian barulah dia masuk ke biliknya untuk bersihkan dirinya kemudian masuk tidur .
Telefon Haera bergetar namun tiada siapa pun perasan . Nama panggilan tersebut daripada Park Jimin .
---
Situasi Jimin
Ke hulur ke hilir Jimin dibuatnya . Telefon digenggam kemas di tangannya .
" Mana noona pergi .. Sudah lewat malam .. " desis hati Jimin .
Dia menjenguk keluar rumah . Tiada tanda-tanda Haera balik ke rumah . Akhirnya Jimin putus asa , dia masuk ke dalam rumah dan menutup pintu .
Jimin cuba call Haera lagi sekali namun hanya suara operator yang keluar . Telefonnya dicampak .
" Kalau Jungkook tanya , apa aku nak jawab ? " hati Jimin mula tidak keruan . Jantungnya dipam dengan laju sekali .
Bunyi enjin kereta di luar buatkan Jimin tersentak . Dengan berhati-hati Jimin mengendap .
" OMG ! ITU JEON JUNGKOOK ! APA AKU NAK BUAT NI ?! " Jimin mula kira-kira nak larikan diri tapi tak sempat apabila pintu rumah sudah dibuka .
" Jimin ? "
" Err hai ? "
X
Vote Goal : 30
Support my new fanfic guys , UBER by MYG . And can you give me some comments about this fanfic ? Actually I really like when you all comment . APA BENDA AKU MERAPULAH SIAK . HAHAHAHA K BYEEEEE LOT OF LOVE .
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top