Terjebak
Terjebak
Buah pena: Yaya Dh.
Aku terjebak
Dalam sikapmu nan tak tertebak
Aku terikat
Dalam tutur katamu nan memikat
Kau semat cincin belah rotan
Anggun, bertahta intan
Terukir janji di atas prasasti cinta
Tanda ikatan semesta
Kaulah daya cintaku
Nan menjadi baku
Nyatanya kau tak lebih dari cindaku
Beringas memangsa rasaku
Katamu berselubung dusta
Mengiba dalam nista
Mengaburkan fakta
Membuatku terbata
Kau sempelah
Mencuri celah
Kini, aku lelah
Cintaku terbelah
Bandar Lampung, 09 April 2016, 03.21
Catatan:
Mungkin ada yang belum tahu, kalau puisi saya yang belakangan ini (Mulai dari Teratai yang Terkoyak), saya menuliskannya dengan rima penuh. Tetapi apakah ada yang tahu, kalau rima itu ada beberapa macam. Yang paling enak dibaca adalah jika puisi ditulis dalam rima akhir sempurna dan rima akhir ganda. Di puisi saya kali ini, saya buat dengan rima akhir sempurna dan beberapa rima akhir ganda.
Di bait pertama saya memakai rima akhir ganda: jebak-tebak; ikat, mikat. Dua suku kata mempunyai persamaan bunyi vokal dan berakhir dengan rima sempurna: bak-bak-kat-kat.
Rima akhir sempurna adalah rima dengan suku kata sama di setiap akhir larik. Misalnya di bait kedua berima a-a-b-b. Suku kata terakhir memiliki persamaan bunyi: tan-tan-ta-ta.
Jika kita menulis puisi hanya memiliki persamaan di vokal saja, maka itu disebut rima akhir tak sempurna.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top