Dewa Dewana
Dewa Dewana
Buah Pena: Yaya Dh.
Kudekap malam
hingga pekat tenggelam
Kurayu bayu
hingga semilir menderu
Kucumbu rupa
hingga kulupa
Lupa awan pada langit
lupa bunga pada kebun
lupa pohon pada hutan
lupa waktu pada hari
lupa lari
Kuterkungkung
dalam bayang rembulan
yang berenang di kali
Kuhirup jernih airnya
kutegak dalam dahaga
Airnya beriak
rembulan tenggelam
Aku,
Dewa
Pekerja seni
Seni senewen
Senewen karenamu
Kamu yang berkerak
Berkerak tanpa gerak
Gerak itu mahal
Mahal karna harga diri
Harga diri yang tak hingga
Hingga tak bisa kutawar
Sekali lagi,
kucoba menawar,
"Berapa harga dirimu?"
-----ooo0ooo-----
Bandar Lampung, 12 April 2016, 11.54.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top