Balada Seorang Anak Jalanan

Balada Seorang Anak Jalanan
(Buah pena: Yaya Dh.)

Langkah terseok
Menyusuri lorong kumuh
Perut melilit
Digigit ribuan cacing

Ayah, bunda, entah di mana
Hari-hari berlalu tanpa dekap 
Mendayu seorang diri
Berlalu tanpa makna

Siang ini ...
Lunglai, tanpa rasa
Terkapar di emper toko

Kaki mungil, layu bagai mati
Diseret tubuhnya 
Menghampiri seorang bapak tua gendut
Tangan lusuh, lemah menengadah

Tiba-tiba ...
Braaak!
Sebuah tendangan telak
Menghantam perutnya
Tubuhnya lunglai
Sejenak, meremas perut
Lalu, terdiam dan batu

Nurani kian hari, kian mati
Tiada lagi rasa

Tubuh mungil, lusuh dan kisut
Membujur kaku
Hanya lalat yang menjadi teman
Sunyi

Seorang anak jalanan t'lah mati.  

Bandar Lampung, Sabtu 03 Desember 2014, 23.15

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top