Chapter 7:Kencan pertama?
💓Kencan pertama?💓
Pagi hari Lucy, Levy, Yukino, dan Juvia sedang mengobrol di taman kota sambil membahas novel kesukaan mereka.
"Cerita novel dengan judul My love is a demon sangat keren!" Kagum Lucy dengan mata berbinarnya.
"Iya ceritanya tentang iblis yang sedang jatuh cinta dengan seorang gadis biasa sehingga hubungan cinta mereka terpisah karena peraturan neraka melarang iblis jatuh cinta dengan manusia itu sedih banget." Ujar Juvia sambil menangis lebaynya.
"Novel My love is a demon bahkan membuat kelanjutan cerita yang sudah tamat itu dalam bentuk sekuel, Kyyaa...aku jadi tidak sabar ingin membacanya!" Teriak Levy girang.
"Aku jadi suka baca novel karena cerita My love is a demon itu membuat perasaanku menjadi haru bercampur senang." Ucap Yukino tersenyum.
Tiba-tiba Natsu dan teman-temannya datang menemui mereka dengan senyuman tampan di wajahnya.
"Yo Luce kamu sedang membicarakan apa?" Tanya Natsu dengan cengiran khasnya.
"Sedang membicarakan novel kesukaan kami judulnya My love is a demon." Jawab Lucy lembut sambil memperlihat buku novel ke arah Natsu.
"Wah novel inikan sangat terkenal karena ceritanya seru, romantis, dan keren." Ucap Natsu dengan mata berbinarnya lalu diangguk oleh Lucy.
"Iya novel ini banyak disukai oleh kaum remaja masa kini." Ujar Lucy tersenyum.
"Aku sangat menyukai ceritanya terutama tokoh utama yang berperan sebagai iblis dia sangat keren dan mirip dengan aku." Ucap Natsu dengan percaya diri sehingga teman-temannya tertawa.
"Bwahahaha jangan sok percaya diri flame head kalo kamu itu tidak mirip dengan tokoh utama di cerita ini." Ujar Gray sambil tertawa terbahak-bahak.
"Salamander itu mirip dengan kadal kecil hahaha!" Tawa Gajeel sehingga pemuda bersurai salmon itu hanya sedikit kesal.
"Jangan mengejekku dasar iron head dan ice pants!" Teriak Natsu kesal.
"Memang kenyataan kalau kamu itu tidak mirip!" Ujar Gray dan Gajeel kemudian Natsu langsung memukul wajah kedua temannya.
"Bhuak!"
"Woi kalau ingin bertarung bilang dong jangan pake acara pukul!" Ucap Gray dengan amarahnya.
"Suka-suka akulah." Ujar Natsu cuek sehingga pemuda bersurai raven itu hanya menggeram kesal.
"Gihee sepertinya salamander kesal terhadap kita." Ucap Gajeel menyeringai.
"Ayo kita bertarung!" Ajak Gray kesal.
"Oke siapa juga yang takut." Ujar Natsu dengan api semangatnya.
"Hehehe aku jadi tidak sabar ingin menendang kalian ke jurang neraka terdalam." Ucap Gajeel menyeringai dengan aura hitam di sekeliling tubuhnya sehingga terjadi perkelahian antar teman tersebut.
"Bhuak-jdhuak-braak-bletak!"
Tiba-tiba aura iblis yang haus akan membunuh pun menjalar di tubuh mereka hingga bergidik ketakutan akan amukan dari seorang gadis berambut merah yaitu Erza Scarlet bersama kekasihnya bernama Jellal Fernandez.
"Arrrggghhh...jangan berkelahi lagi dasar para pemuda menyebalkan!" Teriak Erza murka sambil memukul ketiga pemuda itu dengan pipa besi yang selalu ia bawa.
"Gyyaa...Erza mengamuk!" Teriak Natsu, Gajeel, dan Gray secara bersamaan kemudian Erza langsung memukul ketiga pemuda itu.
"Trank!"
"Maafkan kami Erza!" Ucap serentak Natsu, Gajeel, dan Gray yang sudah babak belur karena dihajar oleh Erza.
"H-hai Sting-sama!" Sapa Yukino malu-malu dengan wajah merah di pipinya.
"Oh hai pacar kesayanganku." Ucap Sting dengan tersenyum manis sambil merangkul gadis itu dengan erat.
"Jellal kamu sedang berkencan dengan Erza ya?~" Tanya Levy dengan menyeringai jahil sehingga pemuda bersurai biru langsung blushing.
"I-iya memangnya kenapa?" Ucap Jellal bingung.
"Cieee...sudah punya pacar~" Sahut Juvia.
"Hush jangan mengangguku." Ujar Jellal sedikit kesal sehingga ide jahil pun muncul di kepala Levy.
"Aha aku punya ide!" Ucap Levy girang.
"Ide apa Levy-san?" Tanya Juvia bingung.
"Ide untuk menyuruh Natsu mendekati Lu-chan."bisik Levy di telinga Juvia sehingga aura kesenangan pun muncul.
"Sepertinya kalian sedang membuat rencana tentang NaLu." Ucap Mirajen dengan tersenyun manis dan diikuti oleh adiknya Lisana.
"Apakah kami boleh membantu karena aku dan Mirajen nee adalah fans NaLu?!" Teriak Lisana sambil berpelukan dengan Mirajen.
"Boleh kok." Ucap Levy tersenyum.
"Oke saatnya menjalankan misi!" Seru Lisana dan Mirajen.
"Misi yang akan kita rencanakan adalah menyuruh Natsu untuk mengajak Lucy pergi berkencan pertama mereka." Ujar Juvia kemudian diangguk oleh Lisana dan Mirajen.
"Sipp kami akan selesaikan misi spesial ini demi pasangan favorit kami yaitu NaLu forever." Ucap Lisana girang dan diangguk oleh Mirajen.
Kemudian mereka pergi menemui pemuda bersurai pink itu untuk membicarakan tentang kencan pertama Natsu dan Lucy.
"Hei Natsu kamu bisa mengajak Lucy pergi kencan enggak?" Tanya Mirajen ramah.
"Bisa kok memangnya kenapa?" Ucap Natsu dengan mata berbinar.
"Soalnya kami ingin membantumu untuk kencan pertama kalian yang ronantis." Ujar Lisana sehingga pemuda itu beroh panjang.
"Oke deh nanti malam aku akan mengajak Luce pergi kencan di cafe love and lucky." Ucap Natsu dengan api semangatnya.
"Kami akan mendukungmu Natsu." Ujar Mirajen tersenyum.
"Hn terima kasih Lisana, Mirajen." Ucap Natsu dengan grins khasnya lalu diangguk oleh kakak-beradik tersebut kemudian mereka jalankan misi yang direncanakan oleh Levy.
Malam hari di cafe love and lucky...
"Natsu!" Panggil Lucy sambil melambaikan tangannya ke arah pemuda itu sehingga Natsu menoleh dan langsung terpana melihat penampilan Lucy yang cantik.
Lucy memakai pakaian short dress berwarna pink, rambut terurai dengan jepit rambut di pinggirnya dan high heels yang membuatnya kelihatan cantik dan elegan.
Sedangkan Natsu memakai pakaian kemeja hitam dengan syal yang selalu terlilit di lehernya, celana jeans, dan sepatu hitam yang membuatnya kelihatan tampan, dan gagah.
Natsu dan Lucy yang sedang menatap satu sama lain hanya bisa terdiam dengan wajah merah di pipi mereka karena terpana melihat penampilan orang yang mereka cintai ada dihadapannya.
"Dia sangat tampan dan gagah." Batin Lucy dengan wajah meronanya.
"Luce sangat cantik dan elegan." Batin Natsu dengan wajah memerah lalu ia buyarkan lamunannya sambil mempersilakan Lucy untuk duduk.
"Luce kamu ingin memesan apa?" Tanya Natsu sambil menunjukkan menu makanan ke arah Lucy.
"Aku ingin memesan shorcake strawberry dan milkshake." Ujar Lucy lembut.
"Oke deh aku akan memesan yang sama." Ucap Natsu kemudian ia memanggil pelayan untuk memesan makanan dan minuman yang ada di menu.
2 menit kemudian...
"Ini pesanan anda selamat menikmati kencan pertama kalian." Ucap pelayan itu sambil tersenyum manis ke arah kedua pasangan tersebut.
"Oh terima kasih ya." Ujar Natsu dengan grins khasnya sambil memberikan uang kepada pelayan itu.
"Pelayan itu kenapa bisa tahu kalau aku dan Natsu sedang berkencan?" Batin Lucy bingung terhadap pelayan tersebut.
"Luce ini kencan pertamamu kan?" Tanya Natsu malu-malu.
"I-iya ini adalah kencan pertamaku karena aku belum pernah berkencan dengan pria lain sebelumnya." Ujar Lucy dengan tersenyum kikuk.
"Horee...aku senang bisa menjadi pria yang pertama mengajak Luce pergi berkencan." Batin Natsu dengan hati berbunga-bunga.
"Natsu aku ingin mengaku." Ucap Lucy sehingga pemuda itu bingung.
"Mengaku apa?" Tanya Natsu bingung.
"Sebenarnya aku membencimu saat 1 tahun yang lalu hingga sekarang karena kau telah menyakiti hatiku." Ungkap Lucy dingin sehingga hati pemuda itu hancur berkeping-keping.
"Tetapi kenapa kau selalu bersamaku dan mengatakan kalau kita ini adalah teman?" Ujar Natsu dengan nada bergetar.
"Maafkan aku Natsu walaupun kita selalu bersama tetapi hatiku selalu terluka saat bersamamu di saat aku mengingat masa lalu yang menyakitkan." Ucap Lucy bersedih.
"Aku minta maaf Lucy karena telah menyakiti hatimu tetapi aku mohon berikan satu kesempatan lagi untuk mengobati hatimu Luce." Ujar Natsu sambil bermohon dengan gadis itu.
"Aku memaafkanmu tapi...." Ucap Lucy dengan gelisah.
"Tapi apa Luce?" Tanya Natsu karena takut kehilangan gadis yang dicintainya."
"Aku tetap membencimu meskipun kau mengobati hati kecilku ini." Tambah Lucy sehingga hati pemuda itu hancur sekaligus shock dengan perkataan Lucy.
"Kenapa kau membenciku Luce, Apakah aku tidak pantas untuk bersamamu?" Batin Natsu dengan wajah begitu pucat berserta keringat dingin yang bercucuran di tubuhnya dan tak bisa berkata-kata lagi dengan ungkapan gadis yang dicintainya.
💔To be contined💔
Minna penasaran kan dengan hubungan pertemanan Natsu and Lucy?
Apakah Lucy mau menerima Natsu untuk selalu bersamanya atau tidak dan memberikannya 1 kesempatan lagi agar Natsu bisa mencintainya?
Atau Natsu yang akan merelakan Lucy untuk pergi selamanya?
Pokoknya ditunggu ya readers kelanjutannya^^
❣Bye minna!❣
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top