Chapter 11 ~ Stalker
Happy Reading
.
.
.
AUTHOR POV
Sebenarnya saat Miku dan Kaito sedang makan di Cafe tadi mereka menyadari bahwa Kokone dan yang lainnya tengah membuntutinya.
Karena Kokone dan Rin yang terlaku berisik Kaito pun mengajak Miku untuk jalan-jalan.
Entah mengapa saat berada ditaman maupun tempat lain, Miku merasa ada yang tengah membuntutinya. Tapi berbeda rasanya saat dibuntuti Kokone tadi. Entah kenapa ia merasakan bahwa orang yang menguntitnya akan melakukan hal jahat.
Kecurigaan Miku makin kuat saat ia dengan cepat menoleh kebelakang. Ia sempat melihat siluet seorang gadis berambut silver panjang dengan mata merah sambil membawa kamera, pisau dapur dan timun(?) Sesaat Miku dan gadis itu bertatapan.
Kemudian gadis tadi pun menyeringai layaknya setan dan memfoto wajah Miku kemudian menghilang dibalik tembok.
Seketika bulu kuduk Miku berdiri. Pasalnya dia mengira bahwa tadi itu setan, karena senyumannya yang miril setan. Yah.. Miku memang sangat takut dengan setan.
"Napa lo bi?" Tanya Kaito melihat Miku yang bengong.
"Eh!.. Gk kagak.." Jawab Kaito.
"Halah bo'ong dosa lu!" Ucap Kaito menoyor kepala Miku. "Duhh saket anjing!" Balas Miku.
"Gue cuma ngerasa ada yang stalker.." Gumam Miku yang masih dapat didengar oleh Kaito.
"Palingan Kokone dkk tadi.. Udalah lupain.." Ujar Kaito kemudian berlalu.
"Ta-tapi tadi ada cewek yang gak gue kenal disana di motoin kita!" Sahut Miku mengejar Kaito.
"Kali aja fans gue :v" Ucap Kaito bangga.
"Hum iya kali ya.. Au ah.. Pusing gue.. Pulang kuy!" Ajak Miku pada Kaito.
"Um.. Yadah udah malam juga.."
Mereka pun pulang dan Kaito mengantar Miku sampai kerumahnya. Gak mungkinkan disuruh pulang sendiri.
Sesampainya dipintu gerbang, Kaito pun berpamitan dengan Miku dan Mikuo. Mikuo kebetulan tadi juga ada di depan gerbang.
"Ya dah Mikuo, Bi.. Gue pulang dulu ya.." Ucap Kaito.
"Ye.. Tiati.. Makasih ya adek gue dibalikin dengan selamat!" Ujar Mikuo kemudian setelah itu Kaito pun melesat pergi.
"Miku.. Gimana kencannya? Seru gak?!!" Tanya Mikuo semangat.
"Hum.. Seru sih" Balas Miku santai.
"Ajcieeee ciee... Yang kencan~" Ucap Mikuo sambil mengapit kepala Miku dengan tangannya.
"Ihh bang apaan sih! Au ah gue masuk dulu!" Sahutnya cemberut sambil melepaskan diri dari Mikuo kemudian lari kedalam.
"Yaelah tuanak!" Ucap Mikuo. Saat hendak masuk kedalam rumah ia tak sengaja melirik seorang gadis berambut silver tadi di seberang rumah seperti seorang penguntit.
"Eh? Au ah!" Ucap Mikuo masuk kedalam dan pintu gerbang pun ditutup oleh penjaganya.
~oOo~
Kurang lebih sudah 2 minggu setelah Kaito dan Miku kencan. Mereka menjadi akrab walaupun sering adu mulut.
Dan juga sudah 2 minggu ini Miku merasa bahwa ia benar-benar distalker. Dan di lokernya juga banyak surat peringatan-peringatan tidak jelas dari fans Kaito, termasuk dari Teto dkk.
Setiap Miku bertemu dengan Teto ia hanya mendapat cacian yang dianggap angin lalu saja oleh Miku. Miku juga perlahan memiliki banyak penggemar. Sering kali ia mendapat surat cinta dan makanan.
Kali ini Miku tengah berjalan di koridor dengan IA dan Gumi. Tadi mereka sempat bertemu dijalan.
"Ih tuh liat.. Itu anak yang ngegoda2 Kaito-Kun kan?"
"Cih.. Dikira dia siapa disini? Anak pemilik sekolah?"
"Duh cantik banget"
"Sekaya apa dia? Apa pakai pelet?"
"Duh bidadari lewat~"
Miku memilih untuk menutup telinganya dan terus mengabaikannya. Padahal ia memang anak pemilik sekolah. Tapi ia mengabaikannya, walaupun bisikannya ada yang baik dan buruk juga.
~oOo~
"Mik.. Beliin negi donk!" Ucap Mikuo yang lagi berbaring di sofa dengan keaadan kaki diatas, pertanda ia sedang mager.
"Huh.. Mageran amet sih! Gak liat sekrang mendung.. Bentar lagi ujan!" Ucap Miku.
"Yaelah apa lo tega sa-"
"Oke-oke fine!" Potong Miku beranjak menuju pintu.
"Lo yakin keluar pake hotpants gitu.. Dah malam tau!" Tanya Miku.
"Bentaran doank.. Kan deket cuma 10 menit jalan nyampe!" Setelah itu Miku pun pergi ke minimarket tersebut.
Setelah mangambil negi dan beberapa camilan Miku segera membayarnya kekasir.
Kemudian ditengah perjalanan pulang ia bertemu dengan om-om.
"Dek!.. Uhuk.." Ucap Om-om tersebut pada Miku.
"Ad apa om?"
"Boleh minta tolong gak dek! Tdi kalung anak om ilang disana.. Bantuin om cari donk.." Ucapnya menunjuk gang sempit di samping Miku.
"Tapi saya harus pulang Om.. Ntar kakak saya marah.."
"Yah itu padahal kalung peninggalan istri saya dan anak saya sayang banget sama kalung itu.." Ucap si om tadi memasang wajah murung.
"Em.. Oke deh om.. Bentar aja ya!" Ucap Miku. Kemudian mereka memasuki gang sempit tadi. Tanpa Miku sadari om-om tadi menyeringai pedophile.(Run!!! Selamatkan dirimu nak!)
Sesampainya disana, mata Miku terbelalak karena disana ada beberapa om-om yang tengah merokok da minum alkohol.
Mendadak perasaannya jadi sangat buruk. Segera ia berbalik untuk melarikan diri. Akan tetapi ia dicegat oleh 3 orang lainnya. Bukan hanya om-om tetapi ada beberapa yang masih SMA juga.
"Em.. Bisa minggir gak!" Ucap Miku.
"Duh kok harus pergi sih.. Sini aja main bareng om 🌚" Ucap seorang Om-om dengan tampang mesumnya. Seketika Miku bergidik ngeri.
"Wah pahanya mulus amat dek~" Miku terperanjat ketika seseorang yang kelihatannya masih muda mengelus pahanya. Dengan cepat Miku menendang wajahnya.
'Gini-gini gue bisa bela diri' batin Miku.
"Cih apan sih lo!" Ucap kakak-kakak tadi mengelus wajahnya yang berdarah.
Kemudian ia menarik Miku lagi dan dibelakang Miku sudah ada seorang lagi yang menahan pundaknya.
"Cih lepasin gue bangsat!!" Ucap Miku kemudian menonjok orang tersebut.
BUAKK
DUG!
BUAKH
"Akh.. Sialan ni anak.. Pegang dia!" Perintah salah seorang dari mereka. Dengan cepat mereka memegangi kedua tangan Miku. Lalu seorang lagi menyandung kaki Miku sehingga ia jatuh. Memang dasarnya Miku akan kalah kalau menghadapi laki-laki sebanyak ini.
Srekkk
Mata Miku terbelalak kaget ketika baju tipis yang ia kenakan dirobek dari atas kebawah. Air menggenang di pelupuk matanya, ia tidak mau kehormatannya hilang.
"TOLONGGG!! TOLO-Hmmmpp" Miku tak bisa berteriak karna mulutnya kini sudah dibekap oleh tangan dari salah satu om-om tadi.(Malah bau jengkol lagi tangannya//plak)
"Mmpphh!!... Hiks!.. Tho...lhong!" Ucap Miku terisak ketika seorang dari mereka menyentuh bagian bagian tubuhnya yang author sendiri tidak tahu apa yang mereka sentuh. :v (Sebenarnya tau :v//Plak)
'Tolong siapapun! Tolongin gue! Kaitoo!' Batin Miku berteriak sambil memejamkan matanya.
BUAKK
PRANG
BAKK
Mata Miku terbuka dan ia melihat Kaito yang tengah menghajar orang-orang disana dengan brutalnya. Kelihatanya Kaito hebat dalam berkelahi.
KRAKK
TRAK
Oh itu suara tulang retak, Miku yang disana hanya bisa diam ketakutan. Beberapa saat kemudian Kaito selesai dan semua orang disana tergeletak tak berdaya.
"Lo gakpp?!!" Ucap Kaito memghampiri Miku.
"G-g-gak papa!.. Hiks" Ucapnya terisak sambil menutupi tubuhnya dengan tangannya.
Sesaat kemudian wajah Kaito memerah saat melihat tubuh mulus Miku yang hanya berbalut brannya itu. Dengan cepat ia membuka jaket miliknya dan memakaikannya pada Miku.
"Ma-makasih Kaito.. Hiks!" Ucapnya dengan suara bergetar.
"Its Okey.. Gue anterin lo pulang.." Dengan cepat Kaito mengambil kantong belanjaan Miku yang tadi terlupakan (?) dan membantu Miku berdiri. Kemudian mereka segera pergi kerumah Miku.
.
.
.
.
.
TBC
Jangan lupa vote, coment, dan saran nya. Plis jan sider :)
Gais otak gue mumed karna mikirin ide :)
Tolong bantu dengan vote dan coment 💕
Bye-bye
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top