Chapter 10~ Yumma x IA


Happy Reading.
.
.
.
AUTHOR POV

Sesampainya di cafe tersebut, mereka pun memesan makanannya. Sembari menunggu pesanan mereka mengobrol–ralat maksudnya hening-heningan.

Tidak ada yang membuka suara, entah sejak kapan mereka terkena penyakit ‘Malu-malu’ tersebut.

“Uh.. Sebelum pindah sekolah sini emangnya lo dari mana bi?” Tanya Kaito mencoba memecah keheningan.

“Oh gue dari Utau High School..”

“Oh.. Napa pindah?” Tanya Kaito lagi.

“Bukan pindah sih.. Tapi di drop out.. Hehe :v”

“Wah bego ya.. Saking begonya di D.O.. Hahah” Sahut Kaito tertawa.

“Tai' lo.. Gue di D.O karena bikin masalah doank! Gini-gini gue gak terlalu bodoh ye” Ucap Miku membela dirinya.

“Serah lu dah babi!” Ucap Kaito.

“Bisa berhenti manggil gue babi gak” Sahut Miku sebal.

“Gak bisa.. Lo cocok gitu..” Ucap Kaito sembari terkekeh.

“Huh.. Lo juga cocok jadi ko–”

“Permisi.. Ini pesanan anda~” Potong seorang pelayan wanita yang terlihat genit.

‘Hii.. Cabe..’ Batin Miku.

“Makasih” Ucap Kaito datar, terlalu malas menanggapi cabe.

“Ya.. Sering-sering datang kesini ya kak~” Ucapnya melihat Kaito sembari meletakan makanan di atas meja.

“Yyy... Thanks mbak.. Jangan panggil kakak kami masih SMA!” Ucap Miku kesal kemudian menyeruput jus nya.

‘Apan seh lo!” Batin Pelayan tersebut kemudian ia berbalik melihat Kaito lalu tersenyum sebelum pergi.

“Cemburu lu?” Tanya Kaito.

“Uhuk..uhuk yang bener aja.. G-gue cuma gak suka cabe!” Ucap Miku tersedak jus nya dengan wajah merah.

“Hahah gak beres tuh tampang lo” Ucap Kaito tertawa.

Mereka terus adu mulut dan kadang tertawa gaje sambil makan.

Di seberang meja tersebut terdapat Kokone, Rin, dan Lenka yang sedang menguntit. Sesekali Kokone menjepret Miku dan Kaito. (Dasar tukang nyimpan aib :v)

“Hahah banyak dapet fotonya gue!” Ucap Kokone puas.

“Nyimpen aib orang mulu lo” Sahut Rin geleng-geleng kepala.

“Iya nih Kokone-Chan.. Gak baik.. Disana juga ada foto nya Rin pas dia tidur cuma pake– Hmmpppp!!”

“Hah apa? Gue tidur pake apa?” Tanya Rin.

“Gak ada! Anak kecil jangan didenger!” Ucap Kokone sembari melepaskan Lenka.

“Hah..hah..hah.. Kokone-Chan apa sih.. Kan Lenka jadi gak bisa nafas!” Ucap Lenka dengan imutnya.

“Haha.. Dah kan sekarang udah bisa nafas!” Ucap Kokone watados.

Sebenarnya di kamera milik Kokone terdapat banyak aib teman-temannya. Ada foto Rin yang cuma pake pakaian dalam pas tidur. Foto Luka pakai lingirie. Yumma pas jatuh dari tangga dengan tidak elitnya. Gumi yang lagi ngupil dan lain-lain.

Pandangan Rin teralihkan saat melihat 2 orang yang mereka kenal di belakang meja milik Kaito dan Miku.

“Itu IA sama Yumma kan? Mereka kencan juga?” Tanya Rin.

Cekrek

Aib baru.. Sepasang anak gamers kecyduk kencan” Ucap Kokone.

“Hee.. Bukannya Yumma-kun suka pada IA-Chan ya?” Tanya Lenka.

“Hee?? Dari mana lo tau?” Tanya mereka berdua.

“Lenka ngak sengaja denger Yumma-kun lagi ngobrol sama Gumiya-kun.. Trus Yumma-kun bilang dia suka sama IA-Chan!” Jelas Lenka.

“Wohh gitu! Berarti bukan cuma KaitoMiku, RinLen, Ternyata juga YummaIA yang harus di comblangin!” Ucap Kokone tersenyum miring.

“Hahhh a-apa RinLen?!! Lo gila.. Malu!! Kenapa gak lo aja sama Fuckase itu” Teriak Rin didepan telinga Kokone.

“Njir woles! Nama gebetan gue fukase bukan fuckase..” Jelas Kokone.

“Udah-udah mending kita makan, Kaito sama Miku nya dah pergi tuh.. Mending kita isi perut dulu.. Dari pada ngurusin orang.” Ucap Lenka menenangkan.

“Ah iya si Kaito Miku dah pergi.. Ya deh kita makan aja!” Ucap Kokone.

Ditempat Yumma dan IA duduk. Mereka berdua sedang menikmati makanan mereka.

Rencananya Yumma akan menembak si IA. Dan sekarang dia lagi nyiapin mental. Dilihat dari luar yumma memang terlihat tenang, tapi sekarang jantungnya sedang diskoan tepatnya.

Duh kalau gue tembak, diterima gak ya? Kalau gue ditolak gimana? Mau ditarok dimana muka gue’ Batinnya risih.

“Em IA?” Panggilnya.

“Em adwa apwa yum?” Tanya IA dengan mulut berisi makanan.

“Habisin dulu makannya tuh!” Ucap Yumma.

“Oke.. Udah.. Ada apa?” Tanya IA.

“Em gue mau tanya..”

“Tanya apa?” Tanya IA.

“E-etto lo se-sekarang lagi suka sa-sama seseorang gak?” Tanya Yumma menggaruk rambutnya. yang tidak gatal.

“Emm.. Gi-gimana y..” Ucap IA terbata-bata dengan semburat kecil di pipinya.

‘Duh Yumma pertanyaannya.. Gimana mau ngomong toh yang gue suka kan elu..’ Batin IA.

“Eh lupain aja” Ucap Yumma.

Hening.

‘Wah bakalan nembak nih kayaknya! Denger ah’ Batin Kokone lalu mendekat ke arah meja Yumma dan IA bersama Rin dan Lenka.

“IA!” Panggilnya lagi.

“Em?” Tanya IA.

“Gi-gimana kalau lo di tembak seseorang? Lo terima ato gak” Tanya Yumma serius.

“Eh.. Ter-tergantung lah.. Kalau gue suka orangnya ya diterima” Jawab IA ragu.

“Gimana kalau gue?” Ucap Yumma sembari menggenggam tangan IA.

“Eh? Maksudnya?”

“Huuhh... Bego! Gue suka sama lo IA.. Gak-gak.. Gue cinta sama lo goblok! Gue pengen lo jadi pacar gue.. Nemenin gue main game sambil ngemil juga! Gue udah dari lama suka sama lo anjir! Nyadar gak sih.. Gak peka amat jadi cewek!” Ucap Yumma menggebu-gebu meluapkan semua perasaannya. Sedangkan IA ternganga mencoba mencerna kata-kata Yumma barusan.

Acara nembak macam apa ini!’ Batin Kokone dan Rin.

“A-a... Yu-yumma...” Ucap IA terbata-bata setelah dapat mencerna kata-kata Yumma tadi. Dan kini wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus.

“Jadi? Gimana?” Ucap Yumma sembari bangkit dari tempat duduk dan pindah ke samping IA. Sedangkan tangannya masih menggenggam tangan IA.

“Em! Gu-gue juga suka sama lo kok Yum..” Ujar IA dengan volume yang kecil tapi masih dapat didengar oleh Yumma.

“HAH? be-beneran.. Trus gimana? Lo terima gue gak?” Sahut Yumma semangat dan mendekatkan wajahnya ke wajah IA sembari menatap dalam penuh harap kepada IA.

“Eh.. JANGAN DEKET-DEKET OI!” Teriak IA di telinga Yumma sembari mendorong Yumma jauh.

“Hm.. Kenapa sih lebay amat..”

“Jantung gue bermasalah gblk!” Ujar IA.

“Yaudah maaf ya.. Haha.. Jadi gimana jawaban lo IA?” Tanya Yumma.

“Em gue mau kok jadi pacar lu..” Ucap IA kemudian tersenyum.

“Se-seriusan kan? Yakan? Yakan? Yeayy berarti sekarang kita pacarankan IA? Lo gak nipu gue kan?” Tanya Yumma bertubi-tubi kemudian memeluk IA.

“Waa– iya-iya.. Duh lepas donk.. Rame anjir.. Malu-maluin!” Ucap IA malu karena menjadi pusat perhatian.

“Biarin.. Biar semua orang tau kalau lo punya gue!” Ucap Yumma.
.
.
.
.
.
“Wawaw.. Si Yumma ngegas nih..” Ucap Kokone.

“Njir gue kapan?” Tanya Rin pundung di pojokan.

“Lenka ama sapa ya?” Tanya Lenka pada diri sendiri.

“Dih Fukase.. Kapan nembak, dedek lelah nunggu! :(” Ucap Kokone.

Itulah reaksi-reaksi tiga sekawan tadi. Kalau kalian bertanya-tanya mana Miku dan Kaito. Dia sudah pergi jalan-jalan dan tak ingin diganggu walau sama author sekalipun.

TBC

Hello author back?

Ada yang masih baca gak sih? :(

Atau author hapus aja cerita ini :(

Bonus Picture :

Kokone & Miku

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top