Bad Boy - 9
"Lo di sini. Temenin gue!"
Perkataan itu keluar dari bibir Nathan begitu saja tanpa Nathan sendiri sadari. Bahkan akibat ucapannya membuat Keysha mengernyitkan dahinya tak mengerti.
Akibat keadaan yang tiba-tiba canggung, Nathan langsung melepaskan cekalannya pada tangan gadis yang ada dihadapannya itu.
"Maksud gue lo di sini kerjain tugas gue!"
Keysha berdeham sebentar. "Males gue pingin pulang,"
"Lo batu banget sih!"
"Nath gue capek seriusan,"
"Ya makanya cepet kerjain tugas gue! Setelah itu lo bisa pulang!"
"Nathan ih gue capek banget. Lo tega apa?"
"Apa peduli gue?"
Keysha berdecak kesal, "Soal tadi pagi aja lo belum minta maaf sama gue, dan sekarang dengan seenaknya lo nyuruh-nyuruh gue?"
"Emang tugas lo kan sebagai babu gue?"
"Seenggaknya lo minta maaf," lirih Keysha. "Gue capek banget. Pingin pulang,"
"Lo ngebantah terus gue perpanjang lo sebagai babu gue atau kerjain tugas gue?" ancam Nathan dengan sebelah alis yang terangkat.
"Cowok kok main ancam-ancaman?" kata Keysha menyindir dengan senyum miringnya.
"Bacot!" umpat Nathan. "Cepet kerjain!"
"Kerjain apaan sih?"
"Lo budek? Kerjain tugas gue!"
"Tugas apaan lagi sih?" Keysha kembali duduk di sofa dan langsung menyimpan tas miliknya di sebelahnya.
"Mana gue tau," balas Nathan tenang.
"Ini tugas lo masa lo gak tau?"
"Ya lo tinggal liat aja itu tugas apaan, banyak tanya banget!" ketus Nathan lalu ia membalikkan badannya untuk turun ke bawah.
Melihat Nathan yang akan pergi sontak membuat Keysha menghentikan langkah pria itu.
"Terus sekarang lo mau ke mana?"
"Ada urusan,"
"Heh lo jangan tinggalin gue sendirian dong!" ujar Keysha spntan begitu saja.
Nathan yang mendengar pernyataan dari gadis itu menaikkan sebelah alsinya.
"Maksud gue lo jangan tingalin gue, ya kali gue di sini tanpa Tuan rumahnya,"
Walaupun masih terdengar ambigu, Nathan kangsung menganggukkan kepalanya.
"Gue ke bawah doang." Balasnya lalu langsung pergi menuruni anak tangga.
Keysha menghela napasnya lega, ia kira Nathan akan memakinya karena tadi Keysha salah ngomong.
Gadis itu menatap buku PKN milik Nathan, lalu ia membukanya untuk melihat tugas apa yang dimaksud Nathan.
Halaman 34 aktivitas 19
Keysha mengernyitkan dahinya ketika melihat isi buku Nathan yang hanya berisikan halaman tugas saja tanpa adanya catatan apapun.
Ini orang niat sekolah gak sih? Punya buku gak ada catetannya sama sekali! Gila! Umpat Keysha tak habis pikir dengan Nathan.
Keysha menatap isi meja di depannya, taka da apapun selain buku buku di sana.
Sialan Nathan sama sekali gak bikinin gue minum!
Setelah mengumpat seperti itu, Keyhsa mengambil tasnya dan memastikan bahwa air minum miliknnya masih ada. Namun sayangnya, hasilnya nihi. Keysha baru saja teringat bahwa pelajaran hari ini di kelasnya adalah olahraga, membuat air minum Keysha cepat habis.
Tak memperdulikan lagi dirinya yang sudah kehausan, Keysha langsung mengerjakan tugas milik Nathan dengan cepat. Untung saja tugas Nathan ini merupakan tugas yang pernah diberikan oleh Pak Bambang pada kelas Keysha, membuat gadis itu bisa menyelesaikannaya dengan cepat.
"Loh Keysha?"
Panggilan itu membuat Keysha yang sedang mengerjakan tugas langsung menoleh pada asal suara dan menemui Navisha yang sepertinya baru pulang sekolah.
"Kak Navisha?"
"Lo ngapain di sini?"
"Ah ini gue lagi ngerjain tugas bareng Nathan." Tentu saja Keysha berbohong, lagi pula ia tak akan mungkin bilang bahwa dirinya disuruh Nathan untuk mengerjakan tugasnya. Bisa-bisa kedua sepupu itu akan bertengkar.
"Tugas? Sejak kapan dia ngerjain tugas?"
"Dia udah tobat kali, Kak, jadinya mau ngerjain tugas."
"Ya semoga aja beneran tobat tuh cowok,"
Keysha terkekeh pelan. "Kak Navisha baru pulang?"
"Sebenernya dari tadi sih, cuman abis kerja kelompok dulu. Biasalah."
Keysha mangut-mangut mengerti.
"Oh iya, Nathan mana?"
"Tadi sih katanya ke bawah dulu," balas Keysha.
Kini gilira Navisha yang mengangguk.
"Kak gue mau tanya, boleh?"
"Ya emang siapa juga yang larang?"
Keysha terkeke pelan, "Nggak ada sih."
"Mau tanya apa?"
"Kakak 'kan sepupunya Nathan, kok di sekolah gue jarang liat lo berdua berangkat bareng, ya?"
"Ya iyalah gue gak pernah bareng dia, toh sekolahnya aja beda,"
Keysha mengernyitkan dahinya, "Kenapa gitu?"
"Ada alasan yang bikin kita milih sekolah yang beda,"
Keysha menganggukkan kepalanya paham. Sebenarnya ia juga masih sedikit bingung, namun ia tak ada hak untuk menanyakan lebih lanjut. Mungkin saja alasannya sangat privacy.
"Lo ngapain di sini?" Suara bass itu mmbuat kedua gadis yang awalnya tengah mengobrol langsung menoleh pada Nathan yang tengah membawakan dua piring berisikan nasi goreng.
"Wah enak tuh nasi gorengnya," kata Navisha tak menjawab pertanyaan pria itu.
"Berisik!" balas Nathan, "Sana lo ke kamar!"
"Iya elah, lo mau berduaan mulu sama Keysha," goda Navisha.
"Berisik!"
"Lo berdua udah jadian, kan?"
"E—eh nggak, Kak."
"Bukan nggak tapi belum," kata Navisha.
"Lo banyak bacot banget sih!" decak Nathan yang jengah dengan sikap sepupunya itu.
Navisha tertawa. "Key gue ke kamar ya."
Setelah mengatakan itu, Navisha langsung masuk ke kamarnya dan Keysha juga melanjutkan tugasnya.
"Berhenti!" ucap Nathan tiba-tiba lalu ia duduk di sebelah Keysha.
"Kenapa?"
Nathan tak menjawab, pria itu langsung menyingkirkan buku-buku yang ada di hadapan Keysha dan mendekatkan nasi goring yang tadi ia bawa ke hadapan Keysha.
"Makan,"
Keysha mengernyit, "Tumben?"
"Hm," balas Nathan lalu ia langsung memakan nasi goreng miliknya.
"Makasih loh, Nath." Ucap Keysha senang lalu ia ikut memakan nasi goreng yang diberikan Nathan untuknya.
Keduanya makan saling diam. Tak ada yang bersuara. Hanya dentingan sendok dengan piring yang menimbulkan suara di ruangan itu.
Mengingat perlakuan Nathan tadi, Keysha langsung tersenyum. Ternayta Nathan tidak seburuk yang ia kira. Pria itu masih memiliki sisi yang baik. Bahkan bisa dikatakan Nathan itu pria yang baik, hanya saja karena sikapnya membuat ia terlihat seperti jahat.
Ya emang seperti kata pepatah, jangan menilai sesuatu hanya dari luarnya saja. Karena kita belum tau bagaimana sikap asli yang ada dalam diri orang itu.
Sejahat-jahatnya orang dia pasti memiliki sisi yang baik. Sebaik-baiknya orang dia masih memiliki sisi yang buruk.
Setelah menghabiskan makananya hingga tak tersisa, Keysha langsung membereskannya dan ikut membantu Nathn ke dapur untuk membersihkannya.
"Gue cuciin ya piringnya?" izin Keysha.
"Gak usah,"
"Ya hitung-hitung gue berterima kasih sama lo. Soalnya tadi gue kebetulan lagi laper banget," jujur Keysha.
"Gak usah, lo kerjain tugas gue."
Keysha mendengus, lalu ia menganggukkan kepalannya mengikuti ucapan Nathan. Dan gadis itu langsung naik ke atas untuk kembali mengerjakan tugas milik Nathan.
Sementara Nathan, pria itu hanya memainkan handphonenya saja .
Setelah selesai dengan tugasnya, Keyhs alnagsung membereskan perlatan tulisnya dan juga buku Nathan. Kini gadis itu sudah berdiri dan langsung memanggil Nathan.
"Nath udah selesai,"
Nathan menoleh dan menyimpan handphonenya.
"Ya udah."
Keysha membulatkan matanya. Udah itu doang? Nathan gak ada niat nganterin Keysha pulang gitu? Ya bagaimana pun juga Keysha berada di sini akibat Nathan.
"Lo gak ada niatan anterin gue pulang?"
"Nggak,"
"Nath gue nggak bawa mobil loh, ke sini aja gue dibonceng sama lo, kan?"
"Terus?"
"Ya anterin gue balik lah,"
"Males."
"Nath lo yang bikin gue ada di sini,"
"Lo tinggal pesen taksi online aja apa susahnya."
Keysha mendengus kesal. Lalu ia mengambil tasnya dan langsung berdiri. Gadis itu menatap Nathan yang tengah menatapnya juga dengan tatapan yang tenangnya.
"Ya udah gue pamit!" ketus Keysha.
"Hm."
Setelah mendapatkan jawaban singkat dari Nathan, Keysha langsung membalikkan badannya dan berjalan menuju luar rumah Nathan.
Di luar gerbang, Keysha menunggu taksinya online yang sudah ia pesan tadi.
Namun setelah menunggu beberapa menit pesanannya belum juga kunjung datang membuat gadis yang masih mengenakan seragam SMA itu mendengus kesal. Andaikan saja Nathan mau mengantarnya pulang, mungkin nasib gadis itu tidak akan seperti ini.
Keysha hanya tak habis pikir dengan jalan pikir Nathan. Padahal tadi pagi Keysha sudah dibuat kesal oleh Nathan. Tapi pria itu tak ada niat untuk meminta maaf kepadany. Bahkan tadi saja Nathan sudah kembali membuat Keysha kesal. Setidaknya Nathan harus bertanggung jawab karena sudah membawa Keysha ke sini.
Cowok gak ada tanggung jawab gitu masih aja banyak yang suka! Gerutu Keysha dalam hatinya.
Tak lama setelah itu deru suara kendaraan terdengar di telinga Keysha seperti tengah terarah padanya, membuat gadis itu menaikka kedua sudut bibirnya. Akhirnya pesanan taksinya sudah datang.
Namun saat kendaraan itu berhenti tepat dihadapannya, Keyhsa langsung menoleh dan memudarkan senyuman dari wajahnya.
"Naik."
--- Bad Boy ---
To Be Continued
Vote dan comment jangan lupa❣
Thanks For Reading🤗
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top