Bad Boy - 7

"Lepasin!"

Keysha terus saja meronta untuk berusaha terlepas dari cengkraman kuat dari laki-laki yang tiba-tiba saja menarik lengannya itu.

Keysha menoleh ke arah Si pria itu, lalu dahinya berkerut.

Aldo?

"Aldo! Lo mau bawa gue ke mana sih?!" ucap Keysha, masih berusaha melepas cengkraman dari tangan Aldo yang kuat.

"Udah, lo ikut gue aja," kata Aldo dengan santainya.

"Ya udah lepasin! Sakit banget ini, pea!"

Bukannya melepas cengkramannya, Aldo hanya melonggarkan cekalannya di tangan gadis itu.

"Lepas Aldo!"

"Lo jangan bawel deh! Lo ikutin gue aja nemuin bos gue."

Bos? Ini pasti suruhan Nathan. Pasti.

Keysha hanya bisa pasrah ketika mendengar kata 'bos' yang dikeluarkan dari mulut Aldo.

Gadis itu yakin, Nathan menyuruh Aldo untuk membawa Keysha kepadanya hanya untuk diperintahkan ini-itu. Memang Nathan ini sangatlah menyebalkan!

Dengan napas yang tersengal, akhirnya Keysha berhasil menyamai langkah kakinya dengan Aldo yang sedari tadi berjalan cepat menuju lapangan basket.

"Nathan nyuruh gue ke sini?" tanya Keysha.

"Iya, makanya ayo cepetan. Nanti gue yang bakalan kena marah sama dia kalau kita nyampenya lama." Jawab Aldo lalu menarik tangan Keysha ke lapangan.

Saat memasuki area lapangan basket, Keysha langsung menatap Nathan yang ditangannya terdapat rokok yang terlihat sudah menyala.

Tatapan mata Nathan tertuju langsung pada genggaman tangan Aldo di tangan gadis itu. Dan hal itu sontak membuat Aldo otomatis melepaskan genggamannya dengan segera.

"Hehe, maaf bos!" ucap Aldo sembari terkekeh lalu menggaruk tengkuknya.

"Wah Aldo mau nikung lo tuh, Nath!" kata Devan mengompori. Kini pria itu langsung menginjak punting rokok yang sudah ia hisap.

"Berisik lo kampret!" kata Aldo kesal.

Sementara Gilang, cowok itu hanya terkekeh pelan ketika melihat Aldo yang dengan segera melepaskan genggamannya pada tangan Keysha. Seolah Aldo langsung takut dengan tatapan yang diberikan Nathan.

"Kalian bukannya masuk kelas malah ngerokok!" ucap Keysha sambil berdecak pinggang.

"Terserah gue," balas Nathan tanpa berdosa.

"Jangan mentang-mentang bokap lo pemilik yayasan, lo jadi seenaknya ngelanggar peraturan di sini!" tegas Keysha memperingati.

"Mau bokap gue pemilik yayasan ataupun nggak, gue sama sekali gak peduli!" balas Nathan dengan raut wajah tenangnya. Seolah pria itu memang benar-benar masa bodo.

"Terserah lo, batu!" Keysha memutar bola matanya malas. "Sekarang lo mau ngapain nyuruh gue ke sini?"

"Beliin gue minum,"

"Dih males banget! Punya kaki ya di---"

"Empat yang dingin!" potong Nathan cepat sebelum gadis itu menyelesaikan ucapannya, dan sontak membuat Keysha geram.

Setan! Batin Keysha mengumpat.

Setelah mengumpat seperti itu, Keysha langsung berjalan keluar area lapangan basket dan segera pergi menuju kantin untuk membelikan Nathan dan yang lainnya minum.

Keysha melangkahkan kakinya dengan hentakan yang cukup keras, pertanda ia sangat kesal dengan Nathan.

Ting!

Sebuah getaran dirasakan oleh Keysha yang berasal dari saku roknya. Ia pun merogoh sakunya lalu meraih handphonenya.

From : Nayya
Key lo di mana? Kamar mandi kok lama banget. Lo nyasar?

To : Nayya
Di kantin. Di suruh Nathan beli minum

From : Nayya
Ya udah, cepetan ya..

Setelah membaca pesan yang terakhir dari Nayya, Keysha langsung menyimpan kembali handphonenya tanpa berniat membalas pesan dari Nayya.

Gadis itu segera menuju stand paling pertama untuk mmbeli 4 air mineral, lalu ia segera membayarnya kepada Ibu kantin. Dan segera kembali ke lapangan untukk memberikannya pada Nathan dan teman-temannya.

Di lapangan, Keysha melihat 2 orang gadis yang tengah memberikan minuman seperti soft drink pada Nathan dan teman-temannya.

Keysha sangat yakin jika gadis itu adalah Vina dan temannya. Dia adalah gadis yang sangat menyukai Nathan.

Vina sendiri memang tekadang tidak tahu malu. Gadis itu bahkan terus menerus mengejar Nathan dengan terang-terangan di depan umum. Jika ada cewek yang berani mendekati Nathan, maka Vina dan temannya itu akan melakukan pembullyan.

Melihat kejadian di depan matanya, sontak membuat amarah Keysha naik. Bagaimana bisa Nathan menyuruh Keysha untuk membelikannya air minum, sementara pria itu sendiri sudah diberikan oleh Vina.

Shit! Umpat Keysha kasar, lalu ia berjalan cepat menuju tempat Nathan berada dan gadis itu langsunng meletakkan kantung plastik yang berisi air mineral kepada Nathan dengan kasar.

"Makasih Nat! makasih banget!" ucap Keysha dengan kesal.

Melihat tingkah Keysha membuat Nathan menautkan alisnya, sementara ketiga temannya hanya saling pandang satu sama lain. Mereka bngung akibat kedatangan Keysha yang lansgung marah-marah.

"Lo kenapa, Key?" tanya Devan.

"Asal lo tau, ya. Gue ke sekolah pagi-pagi cuman buat rapat osis. Dan gue sama sekali belum sarapan, tapi lo dengan seenak jidat langsung nyuruh-nyuruh gue! Tapi lo semua gak ada buat ngehargain gue sama sekali!"

Setelah mengatakan semua kekesalannya, Keysha langsung berjalan untuk kembali ke kelas dengan amarah yang memuncak.

"Cewek cantik kalau lagi marah serem tapi makin cantik ya." Kata Aldo setelah melihat Keysha yang langsung berlari.

"Dia marah sama gue?" tanya Nathan begitu santainya dan tak berdosa.

"Iya lah pea! Lo pikir Keysha marah sama Pak Yatno?!" gemas Devan.

"Lo denger tadi dia bilang apa? Dia bilang kan kalau dia belum sarapan gara-gara harus ada rapat osis tadi pagi," ucap Gilang lalu meneguk air mineral yang tadi sempat Keysha berikan. "Mending lo beliin makanan. Ya hitung-hitung minta maaf sekaligus hargain dia,"

"Nggak! Nanti dia besar kepala!"

"Nath? Dia capek-capek ke lapangan terus ke kantin terus balik lagi ke lapangan, tapi lo sama sekali nggak hargain dia? Inget Nath, nyokap lo juga cewek." Kata Gilang dengan bijaknya.

"Bener, Nath, apa yang Gilang bilang," timpal Devan menyetujui.

"Iya, Nath. Gue juga setuju. Sekarang lo beliin Keysha makanan sono," sambung Aldo.

"Ck! Berisik!"

Nathan segera beranjak dari tempatnya dan berlalu menuju rooftop, tempat favoritenya.

--- Bad Boy ---

Air mata Keysha hampir saja jatuh, tapi gadis itu menahannya kuat-kuat. Ia tak boleh menangis hanya karna hal sepele seperti ini.

Keysha pun bingung pada dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia sekesal itu dan semarah itu ketika melihat kejadian di depan matanya tadi. Bahkan karna itu, sampai-sampai membuat Keysha hampir menangis.

Keysha mengetuk pintu kelasnya, lalu ia masuk dengan perlahan dan kangsung duduk ke tempatnya.

"Lo kenapa, Key?" tanya Nayya pada Keysha yang kini sudah duduk di sebelah kirinya.

Keysha hanya menggelengkan kepalanya perlahan, tanpa berniat menjawab pertanyaan dari salah satu temannya itu.

Melihat tingkah sahabatnya yang tiba-tiba berbeda, membuat Dira langsung menarik kursi agar dapat duduk di sebelah Keysha.

"Tadi katanya lo ke kantin disuruh Nathan, tapi balik ke sini muka lo langsung ditekuk gitu. Kenapa?"

Lagi-lagi Keysha hanya menggelengkan kepalanya. Membuat kedua temannya bingung dengan sikap Keysha yang seperti ini.

Saat tengah memainkan handphonenya, mata Nayya langsung tiba-tiba terlonjak kaget. Membuat Keyshaa dan Dira saling pandang karna bingung.

"Gara-gara Vina sama Nathan, kan?" tebak Nayya dan tepat sasaran.

"Kata siapa?"

"Nih Si Vina berkicau di snapgram." Balas Nayya dan langsung memperlihatkan handphonenya.

Melihat hal itu sontak membuat Dira menggebrakan mejanya, membuat beberapa orang yang ada di kelas menoleh padanya.

"Nathan gak tau diri banget anjir!" umpat Dira.

"Hahaha biarin aja udah." Keysha langsung tersenyum hambar mengingat kejadian yang baru saja ia alami tadi.

--- Bad Boy ---

KRING!!

Bel tanda pulang sekolah berbunyi, semua siswa dan siswi mulai berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing dengan cepat.

"Yang piket hari ini jangan lupa piket!" seru Keysha mengingatkan teman-teman sekelasnya.

"Keysha, Nayya! Lo pada mau rapat osis?" tanya Dira sambil berjalan menuju Keysha dan Nayya di ambang pintu.

"Iya, Ra," balas Keysha.

"Ya udah gue duluan ya, bye!" pamit Dira.

"Iya, lo hati-hati, Ra," seru Nayya dan Keysha secara bersamaanembuat Dira menganggukkan kepalanya lalu ia pergi keluar kelas.

"Ya udah ayo ke ruang osis, Key." Ajak Nayya pada Keyhsa.

"Iya, ayo!"

Setelah itu Keysha dan Nayya berjalan bersama menuju ruang OSIS. Sesampainya di ruang OSIS, sudah hampir semua anggota OSIS berkumpul.

"Hai, maaf ya kita telat," sapa Nayya kepada semua nggota OSIS.

"Nggak papa kok, Kak. Kita juga kebetulan lagi makan," balas Aurel.

"Oh gitu," kata Keysha. "Ya udah kalian lanjutin makannnya dulu. Lima belas menit lagi bar kita mulai rapatnnya. Sampahnya jangan lupa dibuang ke tempatnya ya?" lanjut Keysha memperingati.

"Iya, Kak." Balas beberapa anggota OSIS lainnya.

Semuanya kembali ke aktivitas masing-masing. Begitupun dengan Keysha dan Nayya yang kini mengobrol dengan anggota OSIS lainnya sebelum rapat OSIS dimulai.

--- Bad Boy ---

^To Be Continued

Hope to enjoy and like it

Don't forget to voment🙌

Thanks For reading🖤

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top