Bad Boy - 32
"Emm, mungkin ada yang mau lo sampaikan ke gue ten---"
"Oh iya, ada." potong Nathan cepat.
Keysha tersenyum senang dalam hatinya. Semoga saja Nathan akan jujur.
"Apa?"
"Nanti malam gue nggak bisa nemenin lo, gue ada urusan." kata Nathan.
Keysha terdiam sejenak.
Tapi Keysha berpikir, apakah ini ada hubungannya dengan Nathan yang akan menjemput Kayla?
"Urusan apa?" tanya Keysha, ia hanya ingin penjelasan yang lebih.
"Uru---"
"Permisi, ini makanannya. Selamat menikmati." potong pelayan yang tiba-tiba datang seraya menaruh pesanan Keysha dan Nathan di meja.
Keysha kembali terdiam, ia tidak menyahuti pelayan itu. Hanya Nathan yang menyahutinya dengan mengucapkan terimakasih dan membuat pelayan itu pergi.
"Key? Gak makan?" tanya Nathan membuat lamunan Keysha buyar.
"Eh, i--iya ini mau makan."
"Lo kenapa, hmm?"
Keysha menggelengkan kepalanya seraya tersenyum kikuk.
"Nggak apa-apa kok." balas Keysha lalu ia melanjutkan makannya.
"Serius?" tanya Nathan memastikan.
Keysha menganggukkan kepalanya untuk meyakinkan Nathan dan membuat cowok itu ikut menganggukkan kepalanya.
"Habis ini mau kemana?"
Keysha mengangkat kepalanya dan menggidikkan bahunya.
"Mau jalan?" tawar Nathan.
"Katanya lo mau ada urusan."
"Iya sih, terus lo mau ke mana? Biar bisa gue antar dulu."
"Anterin ke rumah Dira aja ya, gue bosen di apartment."
Nathan menganggukkan kepalanya. Lalu keduanya mulai kembali menghabiskan makanannya.
--- Bad Boy ---
Sudah lima belas menit yang lalu mereka pergi dari restaurant tempat mereka makan tadi.
Dan kini, keduanya sedang menuju ke rumah Dira. Nathan mengantarkan Keysha ke rumah sahabatnya itu.
"Nanti malam lo sendirian dong?" tanya Nathan memecahkan keheningan yang sedari tadi melanda mereka berdua.
"Ntahlah, tapi Mama bilang, mereka hari ini sudah mau pulang. Dan mungkin nanti malam sudah sampai."
"Kalau belum sampai, lo ajak Dira aja ya. Biar gak sendiri." suruh Nathan.
Keysha menganggukkan kepalanya, "Iya, Nat."
"Maaf gue gak bisa nemenin lo."
"Iya nggak apa-apa. Kemarin juga lo udah nemenin kok."
Nathan tersenyum senang, lalu ia mengusap rambut hitam milik Keysha.
"Sampai." ucap Nathan lalu ia menghentikan mobilnya di depan rumah Dira.
"Makasih Nat." ucap Keysha sebelum keluar dari mobil Nathan, namun langkahnya terhenti ketika Nathan mencekal lengan Keysha.
"Kenapa, Nat?"
"Lo beneran gak papa?"
Keysha mengernyitkan dahinya, "Maksud lo?"
"Ya lo dari tadi kayak gak mood. Ada masalah?" kata Nathan. Tangannya masih mencekal lengan Keysha.
"Oh, nggak kok. Ntahlah mood gue tiba-tiba buruk aja. Padahal nggak ada apa-apa."
"Beneran?" tanya Nathan memastikan.
"Iya, Nat."
"Yaudah."
Keysha menganggukkan kepalanya.
"Gue masuk ya?"
Nathan tidak menjawab pernyataan Keysha. Melainkan cowok itu malah menarik lengan Keysha hingga membuat gadis itu terjatuh dalam dekapan Nathan. Keysha mematung di tempat, menahan napasnya. Ia sama sekali tak berani menoleh ke arah wajahnya yang sangat dekat dengan Nathan.
"Nat.. Nathan mau apa?" gugup Keysha. Ia meremas jemarinya yang mendadak dingin.
Keysha merasakan seluruh wajahnya memanas, bahkan jantungnya pun mulai berdetak tak beraturan.
"Kenapa?" goda Nathan menahan tawanya.
"Ntahlah, gu--gue gugup." jujur Keysha.
"Kok gugup, emangnya kenapa?" goda Nathan makin menjadi.
"Gatau, Nathan!"
Nathan terkekeh pelan lalu ia melepaskan dekapannya. Sebelumnya, ia meninggalkan satu kecupan singkat di pipi gadis itu.
"Nathan!" pekik Keysha menormalkan detak jantungnya.
"Ganteng!"
"Dih!"
Nathan terkekeh pelan, lalu ia mengusap rambut hitam milik Keysha secara perlahan.
"Bye, Key."
Keysha menggigit bibir bawahnya, ia belum membalas ucapan Nathan. Dan belum juga keluar dari mobil Nathan.
Nathan yang melihat itu hanya terkekeh pelan, lalu ia mengusap rambut Keysha pelan.
"Bibir lo jangan kayak gitu,"
"Emang kenapa?" tanya Keysha lugu.
"Mau gue cium juga?"
Keysha cepat menutup bibirnya menggunakan kedua tangannya, lalu ia cepat-cepat keluar dari mobil Nathan.
Nathan yang melihat hal itu pun kembali terkekeh pelan. Hal itu semakin membuat dirinya jatuh cinta pada Keysha.
Nathan melihat Keysha langsung masuk ke dalam rumah Dira tanpa mengucapkan apapun untuk Nathan. Dan membuat pria itu langsung melajukan mobilnya pergi dari sana.
--- Bad Boy ---
Keysha memasuki kamar Dira tanpa mengetuk pintunya terlebih dulu. Saat tadi di bawah, Keysha bertemu dengan orang tua Dira, dan langsung menyuruh Keysha untuk langsung naik ke kamar Dira.
"Ya ampun!" pekik Keysha terkejut melihat penampilan Dira yang seperti perawan tidak keurus.
Dira pun sama halnya dengan Keysha yang terlonjak kaget. Gadis itu tidak tahu jika Keysha akan datang ke rumahnya.
"Lo ngapain sih?" tanya Keysha lalu ia menaiki kasur Dira setelah melepaskan sepatunya.
"Poop! Ya lo gak liat gue lagi maskeran?" balas Dira kesal.
"Oh!"
"Anjir!" umpat Dira kesal, "Ngapain lo ke sini? Gue gak ngundang lo!"
"Numpang poop!"
"Gak punya kamar mandi lo?"
"Toiletnya tersumbat!" balas Keysha semakin kacau.
"Serah lo!"
Keysha mengangkat kedua jempolnya, lalu ia tiduran di atas tempat tidur milik Dira dengan tanpa dosanya.
Sementara Dira hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya yang tidak pernah jelas. Terkadang waras dan kadang kurang waras!.
Dira bangkit dari tempat tidurnya. Ia menekan tombol pause video yang sedang ia tonton terlebih dahulu.
"Kemana lo?" tanya Keysha.
"Cuci mukalah!"
"Yaudah sana." usir Keysha.
Lalu Keysha bangkit dari posisinya, dan mulai memainkan MacBook milik Dira. Ia mulai mencari film-film seru yang Dira miliki.
"Najis! Drakor semua!" kesal Keysha, tangannya masih sibuk mencari film yang seru.
Tak lama dari itu, Dira kembali dengan wajahnya yang sudah tidak ada lagi masker wajah.
"Tadaa! Muka gue makin cantik kan?" kata Dira heboh.
"B aja." balas Keysha dengan wajah polosnya membuat Dira mendengus kesal dengan respon Keysha.
"Ngapain sih lo?" tanya Dira yang melihat Keysha yang sibuk dengan MacBooknya.
"Nyari film yang seru!"
"Itu banyak, pao!"
"Banyak apaan? Ini drakor semua!"
"Dih bodo!"
Keysha menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan temannya yang satu ini.
Dira memang gadis yang menyukai hal-hal yang berbau Korea. Ntah itu drama Korea ataupun boyband dan girlband Korea.
"Ah tau ah!" kesal Keysha.
Dira hanya terkekeh pelan melihat tingkah Keysha. Lalu ia berjalan menuju tempat tidurnya dan mulai menutup MacBooknya.
"ANNYEONGHASEYO EONNI!" teriak seseorang membuat kedua gadis yang berada di kamar Dira terkejut dan menoleh ke arah pintu.
Mereka berdua mendapati gadis yang memiliki sifat sama halnya dengan Dira.
Yah, Nayya. Gadis itu tiba-tiba datang mengejutkan.
"Ngapain sih? Ngagetin aja." kata Keysha kesal.
"Bodo!" ucap Nayya acuh tak acuh.
"Ngapain lo di sini?" tanya Keysha tak santai.
"Kenapa emang? Gak suka?"
"Heh! Para titisan Mimi peri! Pada diem! Ganggu gue lagi nonton oppa aja." kesal Dira yang merasa terganggu.
"Seriusan lo nonton oppa gue? Akhh! My oppa!" teriak Nayya histeris. Lebih tepatnya terlalu lebay.
"Alay lo ih!"
"Iri aja lo kembaran Lucinta Luna!" balas Nayya sinis atas ucapan Keysha tadi.
"Ngapain lo ke sini? Bukannya nyokap lo sakit?"
"Udah mendingan, lagian udah ada papa. Daripada gue bosen, mending gue main ke Dira dan liat oppa-oppa gue."
"Najis lo! Masa udah kakek-kakek lo jadiin idola sih!" ucap Keysha sedikit terkekeh, bermaksud untuk bercanda.
"Heh! Ini oppa Korea! Bukan opa suaminya oma!" balas Dira ikut kesal.
"Sebahagia lo!" ketus Keysha yang sudah kesal.
Keysha membanting tubuh mungilnya di atas kasur Dira. Sementara kedua temannya? Dua-duanya sibuk menonton drama Korea, kesukaan mereka.
Keysha hanya bingung dengan kedua sahabatnya yang menurutnya terlalu fanatik terhadap idolanya. Sampai-sampai menghayal jadi istrinya oppa-oppa Korea.
Ntahlah, menurut Keysha masih banyak pria yang tampan di Indonesia ini. Namun kedua sahabatnya tetap bersikeras membela oppa-oppa Korea mereka.
Kalau kata Nayya dan Dira seperti ini,
"Banyak sih di Indonesia cowok yang ganteng. Tapi sayang, bisanya cuman nyakitin doang!"
Padahal menurut Keysha, tidak semua pria itu selalu menyakiti hati wanita. Hanya saja, mereka yang salah memilih pria untuk dijadikan pasangan hidup.
"Maygad! Oppa gue mau ciuman!" teriak Nayya histeris membuat Keysha merasa terganggu.
"Berisik pao!" kesal Keysha yang dibalas juluran lidah Nayya.
Keysha kembali tak menggubris teman-temannya yang sibuk lagi dengan Oppa mereka.
Dan kini, Keysha malah kembali terpikir dengan chat yang masuk ke handphone Nathan saat tadi pagi di apartment Keysha.
Ntahlah apa yang membuat Keysha kepikiran, gadis itu hanya terlalu khawatir jika tiba-tiba Nathan meninggalkannya.
Dira yang tanpa sengaja melihat Keysha menghela napasnya pun mengernyitkan dahinya. Sebagai sahabat, ia tahu bahwa terjadi sesuatu pada Keysha.
Dira pun menyenggol lengan Nayya bermaksud memberi tahu, jika Keysha sepertinya sedang ada masalah.
Nayya pun menoleh ke arah Dira dan setelah mendapatkan kode dari Dira. Ia memalingkan wajahnya ke arah Keysha.
"Woy! Kenapa lo?" tanya Nayya.
Keysha menoleh ke arah Nayya, dan bangkit dari posisinya.
Keysha menggelengkan kepalanya, "Nggak kenapa-kenapa."
"Yaelah, Key, kita udah sahabatan berapa tahun? Dan lo masih mau bohong?" kata Nayya.
"Iya, Key. Kita selalu ada buat lo kok."
Keysha tersenyum tipis, "Nggak tau kenapa, tiba-tiba perasaan gue jadi gak enak aja."
"Soal apa? Nathan?"
"Ntahlah,"
Dira dan Nayya pun saling pandang, mereka tahu jika ada terjadi sesuatu di dalam hubungan sahabatnya itu.
"Lo bisa ceritain ke kita, Key."
"Tadi pagi gue liat ada pesan masuk ke ponsel Nathan, dari cewek."
"Lo tau ceweknya siapa?" tanya Dira membuat Keysha menggelengkan kepalanya.
"Gue nggak tau dia siapanya Nathan,"
"Lo nggak usah berpikiran negatif dulu. Siapa tau dia cuman sepupunya, Kan?" kata Nayya berusaha memenangkan sahabatnya.
"Gak mungkin, Nathan pernah bilang cuman Kak Navisha, sepupu Nathan yang paling deket sama dia."
"Yaudah, nanti kita coba cari tau. Lo nggak usah sedih dulu, yang penting lo berpikiran positif dulu." balas Dira berusaha menenangkan sahabatnya.
Keysha menganggukkan kepalanya berusaha mengerti dan ia berusaha memenangkan hatinya yang ntah kenapa mendadak menjadi khawatir.
"Udah gak usah sedih! Mending nonton Abang Sehun aja." kata Dira berusaha mencairkan suasana yang menjadi tegang.
Keysha tersenyum tipis, setidaknya masih ada sahabat-sahabatnya yang bisa memenangkan hati Keysha.
Di dunia ini kita tidak bisa hidup sendiri. Butuh seseorang yang menguatkan, menghibur, mendukung dan menginspirasi disegala situasi, yaitu seorang sahabat. Bersyukurlah jika kau diberi sahabat terhebat membuatku melangkah ke arah yang lebih baik.
Sahabat memiliki Arti tersendiri dalam hidup kita.
Sahabat, orang yang selalu hadir dalam kehidupan kita, yang menghibur dikala bersedih, mengisi disaat kita sendiri, merengkuh disaat kita hampir terjatuh, menghampiri disaat yang lain pergi, membuat kita tertawa menghilangkan duka Setia menemani dalam suka maupun duka, dan pastinya selalu sabar saat menyertai hidup kita.
Sahabat tidak akan mencelakakan dan memanfaatkan kita. Tak kenal waktu saat menolong dan melakukan sesuatu disaat kita membutuhkannya tanpa meminta imbalan. Kata terimakasih saja sudah cukup.
Dan yang harus kita lakukan adalah bagaimana caranya kita bisa saling mengerti dan memahami satu sama lain, karena itulah arti persahabatan yang sesungguhnya.
--- Bad Boy ---
•To Be continued.
Makasih yang udah VOTE dan KOMENTAR. Kalian sangat menghargai aku🖤.
Maaf kalau part ini feelnya kurang:(
Dan maaf aku next partnya lama, soalnya aku udah sibuk banget Sama tugas sekolah:(
Tapi, tetap support cerita ini ya! Doain, biar aku bisa bikin next part yang lebih seru 😅.
Tolong kritikan dan saran untuk cerita ini dong🙏
Kalau typo bertebaran kasih tau author ya!
Btw, makasih 30k readers. Love you🖤
Vote dan commentnya selalu ditunggu buat penyemangat author😀.
-Thanks for reading-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top