Bad Boy - 30
10.15 WIB.
Keysha baru saja memoles bedak tipis ke wajahnya. Gadis itu kini tengah bersiap untuk pergi bersama Nathan. Sesuai janji Nathan kemarin, ia akan menuruti Keysha untuk pergi ke rumah pohon.
Kini gadis itu tengah sendirian di rumahnya. Papa, mama serta kakaknya sudah berangkat tadi pagi. Dan Keysha hanya ikut mengantar sampai ke bandara saja.
Ting
Ting
Keysha mengalihkan pandangannya dari arah cermin. Lalu gadis itu berpikir sejenak.
"Pasti Nathan udah datang." kata Keysha pelan, lalu ia mengambil tas slinbag abu-abu kesayangannya dan segera pergi keluar dari kamarnya.
Ting
"Sebentar." teriak Keysha dari tangga. Ntahlah orang diluar sana dapat mendengarnya atau tidak.
Keysha semakin mepercepat jalannya. Lalu ia membuka pintu rumahnya.
"Hai." sapa orang itu seraya tersenyum, sedangkan Keysha hanya terdiam dengan tatapan datarnya.
Orang itu bukan Nathan, bukan seperti yang Keysha harapkan. Melainkan cowok yang sudah membuat dirinya sangat kecewa beberapa tahun lalu.
Johan.
"Tau aja kalau gue mau ajak lo jalan." kata Johan dengan senyuman lebar sangat jelas tercetak dibibirnya membuat Keysha berdecak pelan, lalu ia memalingkan pandangannya ke arah lain. Dan kembali menatap Johan dengan tatapan tudak suka.
"Lo mau ngapain sih?!"
"Ngajak lo jalan. Salah?"
"Banget!"
"Ayolah, Key, gue akan perbaiki semuanya. gue pengen lo jadi milik gue lagi dan kita jalani hubungan itu dengan serius tanpa ada permainan di dalamnya."
Keysha menghela napasnya kasar. Saat ini ia masih berusaha menahan amarahnya. Keysha hanya tak habis pikir dengan Johan. Laki-laki ini yang dulu mempermainkan hati Keysha. Lalu dengan tanpa berdosanya Johan kembali kepada Keysha dan memaksa untuk Keysha agar menjadi miliknya kembali.
Benar-benar pria tidak tahu diri!
"Lo cepetan pergi dari sini!" usir Keysha.
Johan menggelengkan kepalanya membuat Keysha berdecak pelan. Keysha hanya takut jika Nathan melihat Johan ada di rumahnya dan membuat keributan di depan rumah Keysha.
"Kesabaran gue udah mau habis. Mending lo cepetan pergi!" ucap Keysha seteengah berteriak.
"Gue nggak akan pergi sebelum lo balikan sama gue!"
Cukup! Keysha sudah benar-benar hilang kesabarannya. Gadis itu menghela napasnya pelan.
"PERGI!" teriak Keysha. Wajah gadis itu sudah memerah.
Dengan tanpa dosanya, Johan kembali menggelengkan kepalanya.
"PER---"
Cup.
BUGH.
Tepat setelah Johan mencium pipi kiri Keysha, sebuah pukulan mendarat ke arah Johan. Membuat pria itu tersungkur ke lantai.
Keysha menoleh ke arah pelaku, lalu matanya membulat kaget. Gadis itu menahan napasnya sejenak ketika melihat wajah si pelaku yang terlihat menahan amarahnya.
"Nat.. Nathan."
Yah, yang tiba-tiba memukul Johan adalah Nathan.
Johan bangkit dari posisinya seraya memegang pipinya yang terkena pukulan Nathan.
"Ngapain lo di sini?" tanya Nathan tak bersahabat.
"Seharusnya gue yang nanya sama lo. Ngapain lo di rumah cewek gue." ucap Johan seenak jidat.
Keysha menatap tajam Johan. Pria itu memang benar-benar sudah gila.
"NAJIS!" teriak Keysha kesal.
Dengan lancangnya, dengan tanpa berdosanya. Tangan Johan terangkat memeluk pinggang Keysha membuat gadis itu membelakkan matanya kaget. Sementara Nathan, cowok itu semakin mengepalkan tangannya, rahang kokohnya semakin terlihat jika cowok itu tengah menahan amarahnya.
"ANJING."
BUGH.
Johan kembali tersungkur akibat mendapatkan kembali pukulan dari Nathan. Cowok itu benar-benar sudah marah.
Nathan menarik Keysha hingga gadis itu kini berada tepat di samping Nathan.
"Lo pergi atau masih pingin terima akibatnya?!" tanya Nathan dingin.
"Gue nggak akan pergi. Gue masih ada urusan sama Keysha."
"Pergi!"
"Ngg---"
"Johan gue minta sama lo buat pergi dari rumah gue." kata berusaha lembut agar dimengerti Johan.
Johan Nampak menghela napasnya pelan, lalu sedetik kemudian ia tersenyum miring ke arah Nathan dan langsung pergi begitu saja dari rumah Keysha.
Nathan dan Keysha pun segera pergi menuju rumah pohon setelah Keysha mengunci pintunya. Karena tidak ada siapa pun di dalam ruamhnya. Dan sore, ia akan langsung pulang ke apartment Papanya.
--- Bad Boy ---
Sudah lima belas menit yang lalu Keysha dan Nathan sampai di rumah pohon. Suasananya sangat menenangkan. Dan juga hening.
Sedari tadi mereka berdua hanya diam dan sibuk dengan pemikirannya masing-masing. Keysha pun hanya menunduk saja dan Nathan memandang ke arah depan.
Atmosfer diantara keduanya sangat-sangat menegangkan. Keysha hanya berpikir jika Nathan masih marah soal tadi.
Keysha memberanikan diri menatap Nathan. Dan pria itu malah bangkit dari posisinya lalu mengambil sebuah bola basket, yang mungkin memang sengaja Nathan taruh di sana.
Nathan turun dari rumah pohon itu sambil membawa bola basketnya. Sementara Keysha, gadis itu memperhatikan Nathan yang sudah mulai mendribble bola basket di bawah.
Keysha menghela napasnya sejenak lalu ia ikut turun dari rumah pohon itu dan mengampiri Nathan.
Nathan tampak akan memasukkan bola basketnya ke dalam ring. Namun aktivitasnya itu terhalang oleh Keysha yang tiba-tiba saja memeluk Nathan dari belakang.
"Jangan diemin gue, Nat. Please!"
Nathan membalikkan badannya, sontak membuat Keysha menjadi memeluk dada bidang Nathan.
"Gue minta maaf, Nat." ucap Keysha.
"Lo nggak salah, Key."
"Tapi lo marah, kan?"
"Buat?"
"Gara-gara Johan tiba-tiba peluk gue, dan tiba-tiba ci..cium pipi gue."
Cup.
Tepat setelah Keysha mengakhiri perkataannya, Nathan tiba-tiba mencium Keysha tepat di pipi gadis itu. Keysha yang terkejut hanya mampu diam saat Nathan menciumnya. Nathan melepas ciumannya lalu tersenyum penuh arti.
Hanya terjadi beberapa detik. Namun memiliki efek yang cukup besar bagi Keysha. Gadis itu kini langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang Nathan, dan cowok itu pun hanya tersenyum geli dan langsung membalas pelukan Keysha.
Nathan mendorong sedikit bahu Keysha hingga menciptakan sedikit jarak dengan dirinya.
"Kenapa? Malu? Cih, biasa malu-maluin."
Mendengar hal itu kontan membuat Keysha memukul lengan Natan keras-keras.
"NATHAN!"
"Ganteng."
"Dih najis!"
Nathan tertawa pelan.
"Lo ngapain nyium gue tiba-tiba?!"
"Terus gue harus izin dulu gitu?"
Keysha menganggukkan kepalanya, lalu sedetik kemudian gadis itu menggelengkan kepalanya.
"Bukan itu. Tapi.... Ah tau deh!"
Nathan kembali tertawa melihat ekspresi Keysha yang menurutnya saat ini sangat lucu. Gadis itu benar-benar menggemaskan.
"Yaudah gue izin, ya?" tanya Nathan seraya menaikkan sebelah alisnya membuat Keysha bingung.
"Izin bu---buat apa?"
"Buat---"
Cup.
Nathan kembali mencium Keysha tepat di pipi kiri gadis itu. Dan Keysha langsung menangkupkan kedua pipinya. Ia sangat yakin jika pipinya akan terliat seperti tomat sekarang.
Nahan hanya terkekeh tanpa dosa karena sudah membuat jantung Keysha berdetak tak beraturan. Lalu pria itu kembali bermain basket.
Keysha yang melihat itu hanya mendengus kesal, lalu ia memberanikan diri untuk mengampiri Nathan.
"Ajarin main basket dong, Nat." pinta Keysha.
Nathan membalikkan badannya dan sudah melihat Keysha dengan tatapan memohon. Gadis itu seperti berusaha menggunakan puppy eyes yang menurut Nathan sangat gagal. Hal itu sontak membuat Nathan terkekeh pelan, lalu mengacak-acak rambut Keysha.
"Pendek sih." kata Nathan membuat Keysha memutar bola mataya jengah.
"Iya-iya yang tinggi!"
Nathan tertawa, lalu mulai mengajarkan Keysha bermain basket.
--- Bad Boy ---
Nathan memasuki apartment Keysha dan langsung duduk di sofa. Ia mengusap wajahnya lagi. Hari ini memang sangat melelahkan menurutnya.
Setelah dari rumah pohon tadi, Keysha langsung mengajak Nathan untuk mengantarnya ke apartment yang akan Keysha pakai untuk menginap selama keluarganya di Yogyakarta.
Keysha meminta Nathan untuk menemaninya terlebih dahulu sambil menunggu kedua temannya itu datang ke apartmentnya untuk menginap.
"Dira sama Nayya beneran datang nggak?" tanya Nathan seraya mengambil sebuah remote yang terletak di meja hadapannya.
"Jadi kayaknya." balas Keysha lalu duduk di sebelah Nathan.
Keysha langsung mengecek handphonenya yang sudah ramai oleh grup yang berisikan dirinya, Nayya dan juga Dira.
Multichat.
Nayya : P
Nayya : woy!
Dira : apa sih Nay?
Nayya : gue nggak bsa ikut nemenin lo, Key. Mama gue tiba-tiba sakit dan Ayah gue juga lagi nggak ada. Maaf bnget ya Key.
Dira : yah gue jga nggak bsa soalnya harus nemenin sepupu gue.
Nayya : yah lo sendiri dong Key
Dira : maaf ya gue udah di Bogor soalnya nih, makanya gue nggak bilang, dikirain lo bisa Nay.
Nayya : gue ga bisa.
Keysha : iya nggak papa kok.
Nayya : lo sendiri dong Key?
Keysha : ada Nathan kok hehe
Dira : wah lo berduaan di apartment ama Nathan mau ngapain Key?
Nayya : jangan-jangan lo berdua maun ena-ena ya?
Dira : Keysha udah nggak polos lagi?!?!
Keysha : berisik!
Keysha mengclose multichat itu lalu menatap Nathan yang tengah asik dengan acara di Televisi.
Merasa diperhatikan, Nathan mennoleh ke arah Keysha, "Kenapa?"
"Dira sama Nayya nggak jadi nemenin gue."
"Yaudah gue yang nemenin lo." kata Nathan membuat Keysha tersenyum.
"Serius?"
Nathan menganggukkan kepalanya, lalu bangkit dari sofa.
"Mau kemana?" tanya Keysha.
"Mandi,"
"Yaudah sana. Nanti lo pake baju kak Chandra aja, biasanya suka di simpen di sini. Kalau mau tidur di sini juga boleh,tapi tidurnya di sofa. Gak papa kan? Soalnya kata Papa, gue gabole—" ucapan Keysha ducekal oleh Nathan.
"Gapapa. Gue ngerti."
Nathan mengambil handuk dan pakaian yang ada di tangan Keysha lalu berjalan ke kamar mandi. Tak lupa, ia mengambil cemilan yang berada di dalam toples.
"Nanti gue masakin makanan deh, Nat." ucap Keysha.
"Peka yah kamu." balas Nathan pelan yang masih bisa di dengar Keysha.
Keysha terkekeh pelan, lalu berjalan ke kulkas untuk mencari bahan masakan yang akan dibuatkan untuk Nathan. Keysha mulai mengeluarkan seluruh bahan yang di butuhkannya untuk memasak.
Tak lama, Nathan keluar dibalut celana bahan hitam selutut dan bertelanjang dada. Memaparkan perut roti sobek dan dada bidangnya. Rambutnya pun masih basah. Keysha memandang tubuh Nathan.
"Biasa aja." ujar Nathan, lalu berlalu duduk di meja pantry.
"Pake baju bego, nanti lo masuk angin." jawab Keysha menetralkan perasannya yang campur aduk melihat Nathan shirtless didepannya, membuat Nathan memperhatikan badannya.
"Eh, sorry. Gue lupa ini bukan rumah." ucap Nathan lalu mengenakan kaos hitam polos.
Lupa sampe besok juga gapapa. Batin Keysha.
Keysha duduk di depan Nathan, lalu memberikan piring berisikan 4 sosis tadi ke hadapan Nathan.
"Mau pake nasi ga?"
Nathan menggeleng, lalu berdoa singkat dan mulai memakan sosisnya. Keysha yang melihat Nathan berdoa seperti tadi tersenyum tipis. Ia mengambil piring berisi sosis yang sama lalu menuangkan nasi yang berada didekat situ.
"Habis makan temenin ke supermarket yuk. Gue pingin beli cemilan." ucap Keysha di tengah-tengah acara makannya.
Nathan mengangguk singkat dan masih sibuk dengan makanan di hadapannya. Memenuhi kebutuhan perut Nathan tidaklah sulit. Nathan akan memakan apa saja yang sudah dibuatkan untuknya. Dengan itu, Nathan dapat menunjukkan rasa menghormati dan berterimakasih yang selalu diajarkan di keluarganya.
Terutama Mamanya yang selalu menekankan anak-anaknya untuk selalu menunjukkan sikap terimakasih dan meghormati kepada siapa pun.
Tapi Mama...
--- Bad Boy ---
~To Be Continued.
Alhamdulillah bisa update kembali.
Maaf banget kalau feelnya nggak dapet.
Part ini khusus Nathan dan Keysha full time.
Vote dan comment jangan lupa btw biar jadi penyemangat aku hehe.
-Thanks for reading.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top