Bad Boy - 27
Hari ini adalah hari ke sembilan setelah kejadian di rumah pohon kemarin.
Hari Selasa ini Nathan berencana menjemput Keysha. Ya, setelah beberapa hari yang lalu, Nathan jadi lebih sering mengantar-jemput gadis itu ke sekolah.
Nathan menuruni anak tangga, cowok itu melangkahkan kakinya ke meja makan. Di sana sudah terdapat Raina dan juga Navisha.
Nathan mengambil sebuah roti, lalu pergi begitu saja.
"Enggak makan dulu, Nat?" tanya Raina membuat Nathan mengentikan langkahnya.
"Enggak."
"Masa roti doang?" tanya Raina lagi, Nathan menganggukkan kepalanya.
"Biarin aja, Bun. Dia mulai sekarang udah punya pacar, dan harus jemput pacarnya pagi-pagi." kata Navisha tanpa menoleh, ia masih sibuk dengan makanannya.
"Nathan udah punya pacar?" senyum di bibir Raina tercetak jelas.
"Belum, Tan." balas Nathan, lalu matanya menatap tajam sepupunya itu, "Sembarangan lo kalau ngomong, Cha."
"Terus setiap pagi gue liat lo bareng Keysha, itu namanya apa! Enggak mungkin kebetulan bisa bareng, kan?"
Nathan hanya diam, lalu menggidikkan bahunya acuh tak acuh. Ia langsung pergi saja, daripada kembali mendengar ucapan Navisha.
--- Bad Boy ---
Lima belas menit telah Nathan lewati. Dan sekarang pria itu sudah bertengger manis di motornya yang berada di depan gerbang rumah Keysha.
Nathan sudah menghubungi gadis itu, dan Keysha sedang turun menghampiri Nathan, katanya.
Pintu gerbang rumah Keysha terbuka, dan menampilkan seorang gadis yang tengah menguncir rambutnya dan terdapat roti di mulutnya.
Nathan berdecak kesal melihat kelakuan Keysha. Ia hanya bingung pada gadis itu, biasanya gadis yang berada di hadapan Nathan selalu menjaga imagenya, tapi tidak dengan Keysha.
Nathan turun dari motornya dan meraih rambut Keysha.
Keysha pun diam saja, lalu tangannya mengambil roti yang berada di mulutnya, dan mulai memakannya dengan benar. Dan membiarkan Nathan mengikat rambutnya.
"Ikatannya enak enggak?" tanya Nathan setelah selesai mengikatkan rambut gadis itu.
"Kurang enak, tapi enggak apa-apa. Makasih ya." ucap Keysha setelah menghabiskan roti terakhirnya.
Nathan menganggukkan kepalanya, lalu ia menaiki motornya. Dan membuat Keysha melakukan hal yang sama.
"Ayo berangkat!" teriak Keysha, membuat Nathan menggelengkan kepalanya seraya terkekeh melihat tingkah kekanak-kanakan Keysha.
--- Bad Boy ---
"Baiklah, saya akhiri pelajaran kali ini hanya sampai di sini, jangan lupa untuk tugas sekolahnya!" ucap Pak Fardi yang baru saja selesai mengajar di kelas Keysha, XI-IPA 1.
"Iya, Pak!" jawab seluruh penghuni kelas itu.
"Saya keluar, assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam!"
Semua penghuni kelas XI-IPA 1 pun membereskan bukunya, dan segera keluar satu persatu untuk ke kantin.
"Kantin enggak?" tanya Dira yang baru saja membalikkan badannya ke belakang.
"Enggak deh." balas Keysha.
"Lo, Nay?"
Nayya yang baru saja memasukkan buku ke dalam tasnya menoleh ke arah Dira.
"Ayok!"
"Lo mau nitip apa, Key?"
"Emm, minuman jeruk yang botol aja satu." Keysha menyerahkan selembar uang sepuluh ribuan.
Nayya dan Dira keluar kelas meninggalkan Keysha sendiri. Gadis itu pun mengeluarkan novelnya yang kemarin ia beli ditemani kakaknya, Chandra.
"Keysha!" teriak seseorang di ambang pintu, membuat Keysha menoleh.
Di sana terdapat Rizki, teman sekelasnya. Cowok itu tengah membenarkan napasnya, sepertinya ia baru saja berlari.
"Apa, Ki?"
"Nat--Nathan, Key!" Keysha langsung bangkit dari kursinya menghampiri Rizki.
Keysha yakin bahwa terjadi sesuatu pada cowok itu.
"Dia kenapa, Ki?" tanya Keysha, nada suaranya ia buat untuk masih santai.
"Dia berantem sama anak baru!" ucapnya dengan lantang, "Tolong pisahin mereka, Key. Kayaknya cuman lo yang bisa, soalnya lo juga deket sama Nathan."
Keysha mengernyitkan dahinya sejenak, siapa anak baru itu? Dan apa yang telah ia perbuat sampai membuat Nathan kalut.
"Sekarang dia dimana?"
"Belakang sekolah!"
Keysha dengan cepat berlari menuju area belakang sekolah. Rizki juga mengikuti gadis itu.
Dan sampai di belakang sekolah, ada banyak siswa-siswi yang nampak ingin tahu, tanpa berniat melerai keduanya. Iyalah, siapa yang berani jika Nathan sedang kalut seperti itu?
Keysha membelah kerumunan itu, dan berdesak-desakan untuk sampai ke depan.
"BERHENTI!" teriak Keysha, dan membuat kedua cowok yang sedang beradu jotos itu terhenti.
Keysha menjadi pusat perhatian oleh sekelilingnya, dan Keysha tak peduli itu.
Keysha menatap wajah Nathan yang tidak banyak terdapat luka lebam. Lalu bergantian menatap lawan Nathan.
Keysha serasa berhenti bernapas saat ia tahu siapa yang menjadi lawan Nathan.
"Jo--Johan?"
Yah, pria itu Johan, mantan Keysha dulu.
"Lo?"
Dengan cepat, Keysha tak memperdulikan Johan lagi. Ia kembali menatap Nathan yang tengah menatap gadis itu tajam.
"Lo enggak apa-apa, Nat?" Nathan menggeleng, lalu ia menarik lengan Keysha keluar dari sana.
Keysha hanya mengikuti Nathan, ia juga tidak berani membantah.
"Kita mulai kembali."
--- Bad Boy ---
Keysha dan Nathan kini berada di UKS. Awalnya cowok itu menolak, katanya itu hanya luka kecil. Tapi Keysha bersikeras untuk membawa Nathan ke UKS, takutnya terjadi infeksi. Dan Nathan hanya mengalah, ia sedang malas berdebat.
Sedari tadi Keysha terus mengobati luka di bagian wajah Nathan. Dan Nathan terlihat santai saja, tidak meringis seperti orang yang kesakitan akibat di pukul.
"Masih ada yang sakit enggak, Nat?" Nathan menggelengkan kepalanya.
"Santai aja. Ini biasa."
Keysha hanya mendecak kesal, lalu ia membereskan peralatan yang baru saja ia gunakan untuk membersihkan luka Nathan.
"Lo kok bisa berantem sama Johan?"
"Gak ada." jawab Nathan santai.
Keysha memukul lengan Nathan, tetapi pelan, "Serius!"
"Lagi pengen mukul muka orang." Keysha kembali mendecak kesal atas jawaban dari lawan bicaranya itu.
"Jawab yang bener, Nat!"
"Hm,"
"Cepet cerita!" desak Keysha membuat Nathan menghela napasnya pelan.
"Dia tau lo sekolah di sini, makanya dia pindah ke sini."
Keysha mengernyitkan dahinya, "Kok gitu? Lo kata siapa?"
"Lambe turah." jawab Nathan sekenanya.
"Terus kalau gue di sini, dia mau ngapain? Sampe lo adu jotos sama dia?" tanya Keysha tak memperdulikan jawaban Nathan tadi.
"Dia mau minta maaf sama lo, dan pengen mulai dari awal." Nathan memalingkan wajahnya, lalu kembali menatap Keysha, "Dan gue enggak akan biarin itu terjadi."
Keysha tersenyum tipis, "Gue mau maafin dia, Nat."
"Setelah apa yang dia lakukan sama lo?" Keysha menganggukkan kepalanya.
"Bukannya semua orang mempunyai hak untuk dimaafkan?" Nathan terdiam sejenak, lalu tersenyum tipis.
"Seenggaknya lo jangan mulai kembali itu semua dari awal."
Keysha terdiam sejenak, lalu menampilkan senyum manisnya.
"Iya, Nat."
"Lo enggak boleh ngelakuin kesalahan lo dengan tetap mencintainya setelah dia sia-siakan orang kayak lo."
Keysha tertegun dengan ucapan Nathan. Dalam hatinya, gadis itu sangat senang, lebih dari apapun. Keysha hanya menganggukkan kepalanya lantas kembali tersenyum.
"Gue ke rooftop. Lo ke kelas." kata Nathan lalu pergi begitu saja.
Keysha menghela napasnya, lalu ia berjalan keluar ruangan UKS, dan berjalan menuju kelasnya.
Keysha terus saja berjalan menyusuri koridor sekolah untuk sampai di kelasnya. Awalnya gadis itu sangat risih karena terus diperbincangkan oleh teman-temannya hanya karena ia dekat dengan Nathan. Tetapi menurut Keysha, itu hanya hal biasa sewajarnya pertemanan antara perempuan dan laki-laki.
Keysha masuk ke kelasnya dan mendapati Nayya serta Dira yang tengah mengobrol.
"Darimana, lo?" tanya Dira setelah Keysha duduk di kursinya.
"UKS."
Nayya dan Dira saling pandang, ia melihat raut wajah Keysha yang beda.
"Lo sakit?"
Keysha menggeleng, "Nathan habis adu jotos sama anak baru."
Nayya dan Dira berkompakkan untuk membelakkan matanya.
"Lo udah tau anak baru itu?" tanya Dira.
Keysha menganggukkan kepalanya samar. Dan Dira pun langsung memandang Nayya. Kini mereka tahu kenapa temannya ini terlihat sedih.
"A--anak baru itu, Jo--Johan kan, Key?" tanya Nayya, ia takutnya salah ucap.
Keysha menganggukkan kepalanya, lalu ia memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Gue takut dia bakalan ngulangin semuanya."
"Lo nggak perlu takut, Key. Nathan bakalan jaga lo."
"Nggak gitu, Ra. Lagian Nathan bukan siapa-siapa gue, jadi nggak mungkin bisa jaga gue terus."
"Lo bilang bukan siapa-siapa? Terus maksud dia selama ini seolah perhatian ke lo, bersikap beda sama lo. Itu apa?!" tanya Nayya.
Keysha menundukkan kepalanya, lalu menggelengkan kepalanya, "Nggak tau, gue pusing. Gue tidur dulu, kalau ada guru bangunin gue."
Nayya menatap Dira yang juga tengah menatapnya. Mereka berdua menggidikkan bahunya. Nayya dan Dira tidak akan memaksa Keysha untuk bercerita sekarang, nanti juga gadis itu akan bercerita sendiri.
--- Bad Boy ---
Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Semua siswa-siswi pun mulai berhamburan keluar sekolah.
Keysha dan Nayya pun sudah bersiap pulang. Sementara Dira, cewek itu sudah keluar sedari tadi karena kebelet katanya.
"Nay, udah belum?" tanya Keysha lalu menyampirkan tasnya ke pundak.
Nayya mengangguk, "Ayo!"
Kedua gadis itu berjalan keluar kelas, lalu pergi menuju parkiran.
Sesampainya di sana, Keysha dan Nayya hanya melihat ke tiga teman Nathan, tanpa adanya Nathan di sana.
Dimana pria itu?
"Yuk, pulang." ajak Devan pada sang pacar, Nayya pun menganggukkan kepalanya lalu berjalan ke arah cowok itu.
"Nathan kemana?" tanya Keysha seraya melihat sekeliling.
"Lah gue kira dia sama lo, soalnya sebelum bel dia udah nggak ada." balas Gilang, raut wajahnya juga kelihatan bingung.
Keyha berdecak, ia mengeluarkan handphonenya dari saku roknya. Lalu mencoba menghubungi Nathan.
"Gimana? Diangkat?" tanya Devan, cowok itu juga belum pulang karena ikut khawatir dengan Nathan.
Keysha menggelengkan kepalanya, "Nggak."
"Halah! Palingan si Nathan lagi di hotel sama ceweknya yang di ambil dari clubbing!" kata Aldo asal membuat Gilang yang berada di sampingnya dengan semangat memukul pria itu.
"Mulut lo dijaga, Nyet!" cerca Gilang.
Aldo hanya mendengus kesal.
"Suka lupa waktu dia kalau udah begituan." ucap Aldo ambigu, "Lagian Nathan bukannya ngajak-ngajak gue!" sambung pria itu sebal.
Gilang yang gemas melihat Aldo yang tidak tahu situasi pun kembali memukul belakang kepala pria itu sedikit keras dari sebelumnya.
"Mulut lo, nyet!" ketus Devan tak habis pikir dengan jalan pikir temannya yang satu ini.
Keysha hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu ia menatap kembali layar handphonenya.
"Gue balik bareng lo aja ya, Lang?" pinta Keysha membuat Gilang mengangguk.
"Lo mau nikung Nathan, Lang?! Gue aduhin nih ke Nathan, biar lo di bogem sama dia!" ancam Aldo.
Gilang hanya mengabaikan pria itu, lalu mengajak Keysha untuk segera pulang.
"Kita duluan ya!" pamit Nayya lalu Devan membawanya pergi ke luar sekolah.
"Duluan, Do!" pamit Keysha lalu ia juga pergi ikut keluar dari sekolah bersama dengan Gilang.
Aldo hanya melongo melihat keempat temannya yang begitu saja meninggalkannya.
"Gue ditinggalin lagi?!" kata Aldo dengan kesal, lalu berubah dalam sedetik menjadi wajah yang sok sedih.
"Apa salah gue? Kok bisa gue punya temen yang gak waras kaya Devan sama Gilang! Nathan juga mulai nggak waras ketularan tuh dua curut!"
Setelah bergumam seperti itu, Aldo menaiki motornya. Lalu ia mengendarainya keluar area sekolah.
--- Bad Boy ---
Keysha dan Gilang baru saja sampai di rumah Keysha.
Keysha pun turun dari motor Gilang, lalu membenarkan rambutnya yang acak-acakan akibat angin.
"Makasih ya, Lang." Gilang menganggukkan kepalanya.
"Gue pamit ya." cowok itu mulai kembali menyalakan starter motornya.
"Hati-hati!" teriak Keysha lalu Gilang pergi bersamaan dengan motornya.
Keysha berjalan gontai ke teras rumahnya, dan sangat terkejutnya ketika ia melihat sosok pria yang tengah duduk santai di kursi teras rumahnya.
Pria itu mulai menyadari kehadiran Keysha, lalu bangkit dari kursi.
"Sorry, Key." ucapnya lirih.
"Mau apa lo, Han?!" ketus Keysha.
Johan, pria yang sudah berada di rumah Keysha ntah sejak kapan.
"Gue mau minta maaf, Key."
"Setelah apa yang semua itu lo lakukan ke gue?!" bentak Keysha.
Pria dihadapannya itu memejamkan matanya sejenak, dalam dirinya ia sangat merasa bersalah atas kejadian dulu.
"Gue bener-bener minta maaf, Key."
Dengan susah payah Keysha menahan air matanya, ia tak kuasa jika menahan rasa sesak itu lagi.
"Gue udah maafin lo." kata Keysha berusaha santai.
Johan membelakkan matanya, lalu tangannya mengambil lengan mungil Keysha.
Dengan sigap, Keysha kembali menarik lengannya.
"Serius, Key?" Gadis yang ada dihadapan Johan menganggukkan kepalanya.
"Bisa kita ulang semuanya dari awal, Key?" pinta Johan sangat lirih.
Keysha terdiam. Ia belum ingin menjawab. Dalam otaknya gadis itu tengah menahan rasa amarah yang tiba-tiba saja ia ingin keluarkan setelah melihat Johan berada di rumahnya.
"Ulang semuanya?" sindir Keysha, ia palingkan wajahnya ke arah lain.
"Iya, Key. Gue pengen kita mulai dari awal lagi. Hubungan yang bener-bener serius dan gak ada permainan di dalamnya." kata Johan sungguh-sungguh.
Keysha menggelengkan kepalanya, ia tak habis pikir dengan jalan pikiran Johan.
Dulu, saat Keysha menyayangi Johan, cowok itu kemana?
"Lo tau hal terbodoh yang pernah gue lakuin?"
Johan menautkan alisnya tanda bertanya, "Apa?"
"Bodohnya gue udah sia-siain waktu gue hanya untuk suka sama orang yang udah jelas-jelas nggak suka sama gue!"
Keysha pun masuk ke dalam rumahnya dengan menutup kembali pintunya sangat keras, membuat Johan sedikit terlonjak.
Johan terdiam, ia sangat tahu bahwa gadis itu sudah tidak marah melainkan sudah sangat kecewa pada dirinya.
--- Bad Boy ---
Alhamdulillah bisa update kembali😃.
Maaf banget kalau feelnya nggak dapet:')
Alur ceritanya makin nggak jelas ya?😥
But, tetap support cerita ini ya! Doain, biar authornya bisa bikin next part yang lebih seru😅.
Kalau typo bertebaran kasih tau author ya!
Vote dan commentnya selalu ditunggu buat penyemangat author😀.
-Thanks for reading-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top