PROLOG
Sang iblis menunggu dengan tenang dari sudut pesta perayaan tahun baru. Menanti sebuah drama besar yang akan terjadi malam ini. Sudah begitu lama keinginan itu terpendam, tapi pada akhirnya ia menemukan sebuah celah untuk kelak menjadi jalan menuju puncak tahta.
Dominasi klan Cleodore di dunia hitam Skyford akan segera terpatahkan.
Di sana tampak Mira Becket dalam balutan gaun merah berpayet menatapnya dengan senyuman lebar dari panggung. Wanita berambut pirang itu tampak begitu gembira malam ini. Tangan kanannya sedang menggendong Lisa yang berumur 3 tahun, sedang tangan kiri memegang gelas sampanye. Wanita itu bergerak mengikuti irama jazz lembut di tengah pasangan tamu lain yang sedang berdansa.
Oh, bergembiralah selagi kau bisa, batinnya senang. Hiasan mawar yang mengiasi pilar-pilar marmer kediaman Cleodore akan segera layu. Lilin-lilin putih yang diletakkan di seluruh sudut aula akan segera padam, dan para tamu akan berhamburan keluar sebentar lagi.
Bola matanya melirik pada jam tangan sederhana yang sedang dikenakannya. Menghitung setiap detik yang tersisa.
Malam ini Mira Becket dan anaknya akan mati tanpa sempat merasakan pelukan Jett Cleodore.
Lima,
Empat,
Tiga,
Dua,
Satu,
Suara rentetan senjata api membelah kemeriahan pesta tanpa ampun. Beberapa pria dengan topeng putih mengacungkan senjata otomatis ke udara. Sontak suasana syahdu berubah dipenuhi jerit ketakutan. Suasana panik membuat para manusia yang sesaat tadi penuh kegembiraan, kini mereka bergerak kacau dengan raut pucat pasi. Seperti gerombolan semut yang tiba-tiba mendapat serangan air hujan, mereka bergerak ke sana kemari, kebingungan mencari tempat aman. Sebuah kekacauan yang merupakan hiburan tersendiri untuknya.
Beberapa pengawal telah terkapar begitu saja. Lantai marmer yang tadinya mengkilat dengan cepat terkotori oleh genangan dan jejak-jejak sepatu yang ternoda darah. Sang iblis menahan lengkung bibirnya. Tawanya siap melompat, tapi dia tahu saat ini belum tepat untuk berpuas diri.
Dari jarak pandangnya beberapa pengawal menggiring Mira dengan balitanya yang sudah menangis ketakutan ke tempat yang aman.
Sempurna.
Rencananya berjalan dengan sangat sempurna.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top