Bab 9

Sebulan telah berlalu sejak pertemuan Jefferson dengan gadis itu. Namun, Jeff tidak bisa melupakannya begitu saja. Bahkan setiap malam dia selalu dihantui bayangan gadis itu. Dia selalu memimpikan hal yang sama setiap hari.

Jeff sudah hampir dibuat gila. Bahkan dia sudah tidak berhasrat ketika bercinta dengan Marilyn. Mula-mula mungkin Jeff merasa perlu pelampiasan. Perlu kepuasan. Namun, ketika dia sudah setengah jalan, bayangan gadis itu dengan tubuh moleknya yang tiba-tiba muncul dan menghancurkan segalanya.

Jefferson adalah laki-laki normal. Dia selalu puas jika bercinta dengan Marilyn. Tunangannya itu selalu memabukkan dan membuatnya tergila-gila. Namun, kehadiran Elena membuatnya menjadi laki-laki yang penuh rasa bersalah.

Marylin tentu menyadari hal tersebut. Dia mulai muak dan marah dengan sikap Jeff.

"Apa yang kau inginkan sekarang?" tanya Marylin sarkas.

Jeff tahu jika Marilyn sedang marah padanya. Sudah beberapa kali dia mengacaukan kencan mereka.

"Maafkan aku, Sayang."

Jeff mencoba mencairkan suasana. Dia tidak ingin bertengkar dengan Marylin saat ini. Demi Tuhan Jeff mencintai wanita ini. Wanita yang membuatnya tergila-gila tentu saja sebelum gadis itu muncul dalam kehidupannya. 

"Kau selalu menolakku di ranjang. Meninggalkanku dengan menyedihkan. Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" tanya Marilyn dengan nada suara yang meninggi.

"Aku tidak bermaksud seperti itu..."

"Apa kau punya kekasih lain?" selidik Marylin. 

Jeff terhenyak. Dia tidak mempunyai kekasih lain, tapi kehadiran gadis itu sungguh membuat hidupnya berantakan. Namun, Jeff tidak mungkin menceritakan kejadian tersebut. Tentu saja karena Jeff tidak ingin semakin memperkeruh suasana. Hubungannya dengan Marilyn sekarang sedang kacau dan dia perlu memperbaikinya secepat mungkin.

"Tidak, Sayang. Sungguh."

Alis Marilyn terangkat. Dia tidak mau percaya begitu saja. Walaupun Marylin tahu jika Jeff tergila-gila padanya, tapi mungkin saja laki-laki itu mempunyai wanita lain untuk menghangatkan ranjangnya. Marylin tahu berapa banyak wanita yang menginginkan seorang Jefferson Campbell. Bukan karena uangnya tapi semua yang berkaitan dengan Jeff selalu menarik dan menggiurkan. Mungkin saja pelayanan Marilyn kurang memuaskan jadi Jeff bersikap seperti ini.

"Apa aku tidak menarik lagi di matamu?" Wanita itu memberikan tatapan tajam.

"Tentu saja tidak. Kau selalu menarik dan membuatku tergila-gila."

Marilyn mendengus kasar. Dia tidak mau percaya begitu saja pada perkataan Jeff.

"Apa aku sudah tidak bisa memuaskanmu?" tanya Marilyn sarkas.

Jeff menyisir rambutnya kasar. Sungguh bukan itu alasannya sehingga bersikap seperti ini. Semua bukan kesalahan Marilyn tapi gadis itu. Gadis gila yang sudah menjadi mimpi buruk baginya.

"Aku tidak bodoh Jeff," tambahnya.

Jeff menyisir rambutnya kasar. Dia mendekat pada Marilyn dan memegang kedua pundaknya.

"Dengarkan aku. Aku tidak mempunyai wanita lain atau alasan seperti itu. Hanya saja aku sedang punya masalah saat ini," jelas Jeff.

"Oh, benarkah. Jadi selesaikan dulu masalahmu kemudian kau bisa datang lagi padaku."

Marilyn tidak punya kesabaran lagi. Sebagai seorang wanita, dia tidak pernah ditolak. Sebaliknya, banyak  pria  menginginkannya. Sikap Jeff akhir-akhir ini membuat Marilyn marah dan muak. Dia tidak suka diperlakukan seperti itu.

"Sebaiknya kau pergi dan selesaikan masalahmu," usir Marilyn dari apartemennya.

Jeff tidak punya pilihan selain pergi. Dia berpikir jika apa yang dikatakan Marylin itu benar. Masalahnya harus segera diselesaikan. Kalau tidak, hubungan mereka akan bertambah buruk.

****

"Kau bisa menemaniku malam ini?"  tanya Marilyn pada seseorang di pesawat telepon. Seorang laki-laki.

"Tentu saja. Apa kau ditolak lagi?" tanya orang tersebut.

"Yah. Aku tidak tahu apa masalahnya tapi ini benar-benar keterlaluan," keluh Marylin.

"Apa kau benar-benar menyukai tidur dengannya, Sayang? Hingga kau bisa semarah ini?"

"Tentu saja tidak. Hanya saja ini sebuah penghinaan. Dia benar-benar tidak menghargaiku sebagai seorang wanita," sergah Marylin cepat. 

Terdengar tawa dari seberang sana.
"Baiklah, aku mengerti."

"Tunggu,"  cegah Marilyn ketika orang itu ingin menutup telepon.

"Katakan."

"Apa Jeff memiliki kekasih lain?" selidik Marylin.

Tawa bergemuruh dari lawan bicara Marilyn. "Apa kau cemburu?"

"Jangan bercanda. Aku serius."

"Oke. Baiklah."

"Katakan. Apa dia punya kekasih lain?" serbu Marilyn penasaran.

Orang itu diam sejenak.

"Aku pikir tidak."

"Apa kau yakin?" tanya Marilyn masih belum percaya.

"Aku yakin sekali."

Marilyn menutup teleponnya. Jika benar Jeff tidak memiliki kekasih lain itu berita bagus tapi jika sebaliknya maka rencana yang telah disusunnya selama ini akan berantakan.

****

Jeff mengemudikan mobilnya seperti orang gila. Dia menginjak gas dan menyalip setiap mobil yang menghalangi jalannya. Kesal dan marah. Bagaimana bisa seorang gadis asing bisa sangat mempengaruhi hidupnya. Gadis yang sampai sekarang tidak pernah muncul lagi dan sampai saat ini pun Jeff belum tahu namanya. 

"Arkhhh!" 

Jeff memukul stir dan sesekali mengklakson mobil di depannya. Dia sudah tidak peduli jika petugas keamanan akan memberhentikan mobilnya karena ugal-ugalan di jalanan. 

Marilyn benar. Dia harus segera membereskan masalahnya. Pertama-tama Jeff akan mencari tahu siapa gadis itu. Nama, alamat dan semua yang berkaitan dengan gadis misterius itu. Jeff adalah seorang jenius. Cukup satu bulan hidupnya kacau karena bayangan gadis misterius itu.

Hubungannya dengan Marilyn harus segera diperbaiki. Jalan satu-satunya adalah menemukan gadis itu dan meminta penjelasan.

Beberapa hari yang lalu dia baru ingat sesuatu. Malam itu ketika pesta pembukaan hotel barunya di Virginia, Marilyn datang bersama seorang laki-laki yang sangat dibencinya. Wanita itu menggandeng mesra lengan lelaki tersebut.

Waktu itu hubungan Marylin dan Jeff hanya sebatas teman. Jeff belum mengungkapkan perasaannya dan meresmikan hubungan mereka.

Marilyn dan laki-laki itu terlihat sangat bahagia. Mereka tertawa bersama. Tentu saja itu membuat darah Jeff mendidih, dikarenakan dia menyukai wanita itu juga.

Jeff jatuh hati pada Marilyn ketika dikenalkan oleh seorang teman bisnisnya ketika berada di Paris. Dia lalu melanjutkan hubungan mereka sebagai teman. Semakin lama perasaan Jeff tumbuh menjadi sebuah cinta. Namun, malam itu dia dibuat cemburu dan hilang akal hingga minum banyak sekali alkohol.

Jeff tidak bisa mengontrol dirinya sendiri. Wanita itu membuat dirinya tergila-gila tapi kehadiran laki-laki bajingan bersamanya, membuat Jefferson Campbell marah. Dia tidak rela wanita yang dipujanya bermesaraan dengan musuhnya.

Semakin lama Jeff minum, akhirnya dia merasa pusing dan bergegas pergi ke kamar yang khusus disediakan untuk dirinya. Dia tidak begitu ingat apa yang terjadi tapi dia ingat ada seorang wanita yang sedang bersamanya malam itu di dalam kamar. Dalam ingatannya saat itu, wanita itu adalah Marilyn. Sehingga Jeff langsung saja menindihnya dan tidak membiarkan dia pergi begitu saja. Dia merasa sedang bercinta dengan Marilyn malam itu. Namun, sialnya, ternyata wanita itu bukan Marylin tapi gadis misterius yang kini jadi mimpi buruk baginya.

Bagaimana Jeff tahu jika itu bukan Marilyn? Itu karena pagi itu dia melihat Marilyn masih bersama laki-laki yang dibencinya keluar dari sebuah kamar, dan hal itu membuat Jeff semakin yakin jika gadis yang mengaku sedang hamil anaknya adalah gadis yang sama malam itu. Gadis yang selama satu bulan terakhir menghantui tidurnya dan menjadi mimpi buruk dalam hubungannya dengan Marilyn.

Jeff mengumpat berulang kali. Dia bersumpah akan segera menemukan gadis itu. Setelah itu dia akan membereskan masalah ini secepatnya.

****

Hallo, Masih ada yang nungguin cerita ini?

Maaf 🙏 sibuk nonton AsianGames wkwkkwk 😂 😂 😂

Happy reading

Vea Aprilia
Minggu, 2 September 2018

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top