Baby Girl - 6

Info.
Banyaknya komen dan vote mempengaruhi kecepatan aku revisi.

yok yok semangat yok komenya:D kalau ini selesai, aku bakal revisi MY ALPHA KING Tzukook

Jungkook membungkam mulut Tzuyu dengan tangan kanan miliknya, membuat suara Tzuyu menjadi teredam. Pria itu memberikan isyarat untuk Tzuyu agar diam, gadis itu justru memelototkan matanya ke arah Jungkook. Dia melepas tanganya, lalu mencium bibir Tzuyu sekilas, membuat gadis itu meringkuk mundur ke pojok kasur.

"Ada apa?" Tanya Jungkook heran. Dia bukan untuk membunuh gadis itu bukan?

"Ka-kakak ngapain di sini? Bukanya Kakak punya kamar sendiri?"

Baru saja Tzuyu akan bangun untuk kabur tapi langsung di dekap Jungkook erat, bibirnya menyunggingkan senyum geli melihat bayi kecilnya yang ketakutan.

"Lain kali, jangan menjauh. Cukup rileks waktu sama Kakak, Kakak nggak akan nyakitin kamu, justru sebaliknya," Jungkook meniup daun telinga Tzuyu dengan sengaja, membuat kulit putih Tzuyu merona mencolok.

"Jangan melawan dan cukup turuti, atau orang tua kita akan tau apa yang sudah Kakak sama kamu lakuin. Kamar apartemen Kakak ada CCTV dan semua aktivitas kita ada ditangan Kakak, jadilah gadis kecil yang baik."

Tzuyu meremas baju tidur dan mengangguk setengah yakin.

"Takut? Untuk apa takut dengan jelmaan Pangeran tampan sepertiku, hm?" Jungkook menunjukan senyum seperti senyum tempo hari, ketika Jungkook melakukan 'itu' dengan Tzuyu untuk pertama kalinya. Begitu merusak pemandangan mata bagi gadis itu.

Tzuyu kembali teringat sesuatu, dia melebarkan mata, ujung matanya mulai memerah membuat Jungkook menatap gadis itu bingung, "Hey, ada apa?"

Jungkook menarik tubuh Tzuyu ke dalam dekapanya, dia bisa merasakan punggung gadis itu yang bergetar.

"Kumohon, jangan menangis baby. "

Tzuyu meremas baju tidur berwarna biru langit yang di kenakan Jungkook.

"Kak, ba-bagaimana ka-kalau aku hamil, kita melakukan itu Kak. Aku takut. "

Jungkook mencium puncak kepala Tzuyu dengan sayang, seraya berkata, "Tenanglah, aku tidak mengeluarkanya di dalam, apa kamu lupa? "

Tzuyu mendongak menatap Jungkook yang lebih tinggi darinya, walau kini mereka sedang diposisi tidur, tetap saja, Jungkook masih terlihat begitu tinggi. Dengan kedua kakinya yang menyentuh batas kasur.

Dia segera menundukan wajahnya saat merasakan panas menjalar dikulit pipinya, Tzuyu mendengus dan menjawab, "Aku tidak ingin mengingat hal kotor itu."

Jungkook menyentil pelipis Tzuyu membuat gadis itu meringis lalu mengelus bekas sentilan Jungkook pada keningnya.

"Kau melakukan KDP!" Sebal Tzuyu.

"KDP?"

"Kekerasan Dalam P-e-r-s-a-u-d-a-r-a-a-n!" Tzuyu sengaja menekan kata persaudaraan, ingin membuat Jungkook merasa bersalah karena sudah memperkosanya.

Tapi yang Tzuyu dapat hanya ekspresi polos pria itu yang terasa membakar matanya.

Jungkook mengedikan bahu, "Tidak perduli. Aku rasa kamu hanya pandai mengingat materi sekolah sayang, mengingat hal seindah itu terasa begitu sulit bagimu," Ejek Jungkook kemudian semakin mendorong tubuh ramping Tzuyu agar menempel pada tubuhnya. Merasakan suhu tubuh masing-masing.

Tzuyu mencubit lengan Jungkook membuat pria itu bangun dari posisi berbaringnya. Dia menatap Tzuyu dengan tajam ingin membuat gadis di depannya ini merasa takut, tapi nihil, Tzuyu justru mengangkat dagunya seolah bertanya 'Apa kau pria mesum?'  dengan garang kepada Jungkook.

"Jangan mencubitku!"

"Kalau begitu jangan mengejekku dan berhenti menempel padaku!"

"Bukanya itu fakta? Dan menempel padamu adalah hobiku sekarang, kamu tidak suka itu?"

"Tidak!"

"Sudahlah."

"Apanya? Mending Kakak keluar, Kakak ada kamar sendiri!

"Kakak tetep disini."

"Kak Jungkook ish!"

"Hm?"

"Keluar, tidur di kamar Kakak sendiri sana! "

"Takut tidur sendiri, disini ada kamu."

"Udah gede juga, takut sama apa?! Ngelecehin anak orang enggak takut! Tidur sendirian dikamar takut!"

Jungkook tersedak dan berdehem kecil lalu menjawab, "Takut Kuntilanak. "

"Lagian Kuntilanak kalo liat Kakak juga langsung cincing jubah putihnya terus pergi, Kakak kan jelek. "

"Ngejek?"

"Enggak, cuman ngasih deskripsi setelah mengawasi objek!"

"Kakak tetep tidur disini, diem terus tidur atau Mama sama Papa bangun."

"Gimana aku mau tidur, kalo Kakak masih di sini?"

Jungkook menarik pinggang Tzuyu membuat gadis itu terkejut, memposisikan si pasif diatas tubuhnya.

"Tinggal tidur, masih tanya gimana? Jarang-jarang Kakak ngasih peluang buat gadis-gadis diluar sana biar bisa tidur dipeluk Kakak, khusus buat kamu gratis."

Tzuyu memerah, bagaimana pun ini semua terasa canggung dan sedikit gugup, "A-aku ngorok Kak, mending Kakak balik ke kamar Kakak, daripada keganggu sama aku."

"Berbohong? Kita udah pernah tidur bersama, kamu terlihat manis waktu tidur, seperti kucing jinak."

"Aku bukan hewan!" Kesal Tzuyu setengah teriak.

Jungkook manatap Tzuyu dengan tajam, kilatan matanya penuh dengan intimidasi dan aura dominan membuat Tzuyu terpaksa mengerutkan tubuhnya diatas tubuh Jungkook.

"I-iya aku tidur."

Tzuyu memejamkan matanya dengan erat, dia merasa tidak nyaman dengan posisi tidur di peluk oleh Jungkook. Posisinya sangat ambigu. Dia hanya diam pura-pura menutup mata, dia tidak bisa tidur hingga bawah matanya sedikit menghitam ke esokan paginya.

*

"Ada apa?" Tanya Jungkook saat melihat Tzuyu yang tengah asik melamun, kini mereka sudah berada di pesawat pribadi milik keluarga Jeon, menuju ke London.

"Ah? Enggak Kak, aku cuma mikirin keadaan orang-orang panti. Aku merindukan mereka," Ucap Tzuyu dengan mata yang memandang awan awan lewat jendela.

Jungkook menarik Tzuyu ke dalam dekapanya membuat gadis itu sedikit meronta, "Kak?"

"Sekarang Mama, Papa, dan aku adalah keluarga barumu. Aku akan memberikan kasih sayang untukmu, mereka aman dibawah kendali Kakak asal kamu selalu nurut, jadi anak baik dan turuti semua kata-kata Kakak."

"Um. Makasih Kak," Tzuyu membalas dengan tulus merasakan nada bicara Jungkook yang lembut, selembut dekapanya. Jantungnya berdetak kencang mencium aroma maskulin khas sang Kakak, jika saja pria ini tidak melecehkannya, Tzuyu sudah pasti menyayanginya dengan tulus.

Jungkook membelai rambut Tzuyu dengan sayang, membuat gadis itu terlelap di dalam dekapanya. Tzuyu terlalu lelah dan mengantuk karena tidur dengan posisi ambigu bersama Jungkook membuatnya terjaga semalaman. Jari Jungkook merapikan rambut adiknya.

Jungkook mencium kening Tzuyu lembut, "Kamu membuat Kakak gila, menarik Kakak untuk selalu dekat denganmu." 

Jungkook ikut memejamkan matanya menyusul Tzuyu yang sudah berada di alam mimpi.

*

Jungkook menggendong Tzuyu yang sangat nyenyak dalam tidurnya, kini mereka sudah sampai di negara London. Sudah berkali-kali Jungkook membangunkan Tzuyu, tapi gadis itu sama sekali tidak ingin pergi dari alam mimpi yang sudah ia dapat sejak tadi saat mereka masih dalam pesawat.

Jungkook masuk ke dalam mobil dengan Tzuyu yang masih ada dalam gendonganya. Dia memberikan instruksi pada supirnya untuk melajukan mobil menuju kediaman Jungkook yang ada di London.

"Kak?"

"Ya? Tidur nyenyak? Mau tidur lagi atau makan apa minum?" Tanya Jungkook. Sedangkan Tzuyu masih mengucek mata, matanya berkedip berkali-kali membuat Jungkook terkekeh melihat tingkah gadis yang ada di pelukanya itu. Rasanya begitu damai melihat bayi kecilnya begitu penurut dan tidak galak.

"Maaf, aku tidur terlalu lama. Masih ngantuk."

"Enggak masalah, yaudah lebih baik kamu tidur kembali jika masih mengantuk," Usul Jungkook yang di angguki oleh Tzuyu, gadis itu menaruh kepalanya pada pundak Jungkook dan tanganya memeluk pinggang Jungkook dengan erat. Seperti memeluk beruang, mulai saat ini dia mencoba berdamai dengan sang Kakak dan menjadi penurut, jika tidak maka keluarganya di Panti akan terkena dampaknya.

"Aku rasa kamu benar-benar lelah," Jungkook merangkul pinggang Tzuyu agar posisi gadis itu tidak berubah. Dia sudah cukup nyaman dengan posisinya saat ini.

Mobil melaju dengan kecepatan biasa, berbaur dengan kendaraan lain dijalan raya.

"Sir, kita sudah sampai," Kata pak sopir yang sudah memberhentikan mobilnya di depan rumah mewah berwarna hijau muda, ada banyak tanaman yang tumbuh dengan subur di halaman rumah.

"Hm, bawa semua barang-barang ke dalam rumah. Suruh para pembantu untuk merapikan barang-barang itu," Titah Jungkook.

"Baik, Sir."

Jungkook menggendong tubuh Tzuyu keluar dari mobil, dia berjalan masuk kedalam rumah mewah tersebut. Kakinya masih terus melangkah menaiki tangga, sampainya di depan pintu berwarna merah muda, Jungkook mendorong pintu tersebut dengan kakinya lalu masuk ke dalam kamar membaringkan tubuh Tzuyu di atas ranjang. Kamar itu adalah kamar yang sudah Jungkook siapkan khusus untuk Tzuyu.

"Mimpi indah sayang," Jungkook keluar dari kamar Tzuyu, dia harus mengurus sekolah adiknya dan beberapa masalah yang ada di perusahaan.

hayo komen sama vote nya jan lupa chinguuu 😠👍🏻 see you di next chapter 💗

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top