Baby Girl - 12

double up yuhuuu 😋❤

jangan lupa bintang dan ramein kolom komentar!

Enjoy 💜

-

Tzuyu duduk diterminal pemberhentian bus, dia melihat jam di layar ponselnya dan menghembuskan nafas, jika tau suruhan Kakaknya tidak kunjung datang, lebih baik dia menerima tumpangan dari Mingyu dan Somi.

Sebuah mobil ferari berhenti di hadapanya, kaca mobil terbuka dan terlihat pria paruh baya yang Tzuyu tebak adalah sopir dari Jungkook.

Tubuh tinggi kekarnya terbalut baju hitam, dia sedikit membungkuk pada Tzuyu, "Nona, Tuan Muda meminta saya untuk mengantar Nona ke perusahaan sekarang juga."

"Perusahaan? Memangnya ada apa paman?" Alisnya mengerut bingung.

"Saya tidak tau pasti, saya hanya menerima perintah untuk membawa Nona ke perusahaan. Mari Nona."

"Oke," Tzuyu masuk kedalam mobil diikuti sopir, mobil melaju dengan kecepatan normal.

"Paman sopir baru?" Tanya Tzuyu mencoba mancairkan suasana diantara mereka.

"Tidak Nona, saya sebelumnya adalah bodyguard Tuan Muda yang direkrut menjadi sopir pribadi antar-jemput dan penjaga untuk Nona Muda."

"Oh begitu, jika boleh, aku ingin tau apa Paman bukan asli penduduk disini? Wajah Paman identik dengan ras Asia."

"Negara saya dengan Nona Muda sama."

Sepanjang perjalanan, Pak Sopir dan Tzuyu terus berbincang-bincang mengenai banyak hal membuat perjalanan mereka tidak dihinggapi keheningan.

Tzuyu turun dari mobil, dan dua pengawal sudah siap siaga memposisikan tubuh mereka dibelakang Nonanya.

"Mari Nona, kami antarkan anda keruangan Tuan Muda," Ujar salah satu pengawal yang ada di belakang Tzuyu.

"Baiklah, Terima kasih."

Tzuyu memasuki perusahaan cabang perusahaan Jeon untuk pertama kali dan tidak bisa menahan kagum, para karyawan berhenti bekerja dan menunduk hormat melihat Tzuyu.

Tzuyu juga sama, gadis itu membungkukan badanya sebagai balasan yang sopan.

"Silahkan masuk Nona, ini adalah ruangan Tuan Muda," Jelas sang pengawal saat mereka sudah sampai di depan pintu yang berwarna abu abu.

"Terima kasih sudah mengantarku."

"Sama sama, Nona. Kami akan kembali berjaga di pintu perusahaan."

"Tentu, selamat kembali bekerja."

Tzuyu membuka pintu ruangan Jungkook, kemudian menutupnya kembali.

Mata Jungkook mendongak menatap Tzuyu, bibirnya melengkung membuat senyum yang berefek seperti tusukan es pada tubuh Tzuyu membuat gadis itu mengigil dan merasakan hal negatif yang akan terjadi.

"Kemarilah, baby."

Tzuyu menggangguk dam berjalan mendekati Jungkook. Dia duduk dikursi depan meja kantor Kakaknya, "Kenapa Kakak menyuruhku pulang kesini?"

"Hanya merindukanmu sayang, kemarilah mendekat, duduk di pangkuan Kakak."

"Enggak, Kakak mending fokus kerja."

"Jeon Tzuyu, menurut dengan Kakak," Ucapan final Jungkook membuat Tzuyu tidak bisa melawan atau pria itu akan mengancamnya menggunakan keluarganya yang ada di panti.

"Iya! Iya!" Jawab Tzuyu dengan kesal, dia menyanggul cepol rambutnya dana melepas rompi seragam sekolah kemudian duduk dipangkaun Jungkook.

Pria itu langsung mengendus leher Tzuyu, mencari ketenangan dengan aroma adiknya yang telah membuatnya kecanduan kayaknya narkotika.

Kedua tanganya terkepal erat disisi tubuhnya merasakan hidung Jungkook yang menggesek kulit lehernya yang sensitif.

"Kak, aku lelah."

Jungkook mendongak menatap wajah Tzuyu yang luyu dan memang terlihat lelah, dengan enggan dia menahan nafsu binatangnya yang ingin menindih tubuh Tzuyu dan mengendalikan adiknya dibawah kukungan dan hujamanya yang keras.

Memikirkan wajah adiknya yang kacau dengan mata jernih basah dan meraung memohon belas kasihan padanya menyerbu fikiranya, membuat bagian bawahnya ereksi.

Tzuyu yang merasakan sesuatu menusuk dibawahnya mebelalakan mata, "Kak, kamu... I-itu, aku ingin pergi tidur di sofa saja."

Dia segera beralih dari tubuh kekar Kakaknya dan berjalan menuju sofa, tertidur dengan posisi menghadap sofa, tidak berani menatap Kakaknya yang menampilkan ekspresi tersiksa.

15 menit kemudian dia terlelap dan Jungkook yang perlahan mengangkat Tzuyu, memindahkan tubuh adiknya dipangkuanya dengan kepala bersandar dipundaknya yang kokoh. Kedua tanganya melingkari pinggang Tzuyu dengan lembut dan berbisik, "Istirahat dengan baik sayang."

****

Tzuyu membuka matanya, mengerjap berkali-kali, dia baru menyadari jika dia berpindah dipangkuan Kakaknya.

Tzuyu sedikit tersenyum melihat wajah lelah Jungkook saat tertidur, dia yakin jika kakaknya ini benar benar sibuk mengurus semua urusan perusahaan yang begitu banyak.

Jungkook bergerak dan menarik Tzuyu semakin dekat denganya membuat tubuh terdorong semakin kedepan dan bibirnya yang tidak sengaja menyentuh bibir Jungkook.

Dia menarik wajahnya dengan cepat bersamaan dengan mata elang Jungkook yang menatap Tzuyu nakal.

"Sayang, Kakak baru tau kamu agresif waktu Kakak lagi lengah."

"Enggak, tad—mphhh," Mulut mungilnya dibungkam bibir Jungkook sebelum dia selesai berbicara.

Pria itu menggigit bibir bawah dan bibir atas milik Tzuyu, membuat bibir gadis tersebut terlihat semakin seksi dimata Jungkook ketika benda lunak ini membengkak karena ulahnya. Merasakan adiknya yang pasif dia mendesis tajam,"Tzuyu, balas ciuman Kakak."

Tzuyu terpaksa membalas ciuman sang kakak. Tanganya dituntun Jungkook untuk mengait di lehernya.

"Tzu, Kakak menginginkanmu," Suara bisikan serak yang dalam membuat telinga Tzuyu memerah wajahnya ikut memerah dan merasa kesal merasakan bagian bawah Kakaknya yang menusuk paha dalamnya.

Mungkin Tzuyu sudah kerasukan setan atau jin darimana, gadis itu hanya menggangguk pasrah. Jungkook yang merasa diberikan jalan lancar segera bertindak dan kembali mencium bibir seksi milik Tzuyu penuh tuntutan.

Tanganya bergerak meyingkap rok yang Tzuyu kenakan, ciumanya kini turun keleher putih yang begitu menggoda. Sanggulan cepolnya yang kendur ditarik Jungkook membuatnya terpaksa mendongak, dia mengigit bibirnya menahan erangan dan sakit karena rambutnya ditarik paksa.

"Jangan tahan suaramu atau Kakak tidak akan memberimu ampun."

Tzuyu gelapan dan memilih membuka mulutnya yang bergetar dan sudah membengkak.

"Mm..... Kak Jung...." Tzuyu menutup mulutnya merasakan jemari kasar yang menyapu bagian bawah, hal paling sensitif dan rentan yang cukup mampu merangsang Tzuyu dalam sekali gerakan.

Tzuyu membenci dirinya sendiri karena tubuhnya yang begitu lemah ketika mendapatkan sentuhan dari Kakaknya.

"Ah! Kak.... Enghhh, ja-jangan!" Tzuyu meremas bahu Jungkook dengan wajah memerah sayu. Bagian bawahnya diterobos dua jari yang terus bergerak keluar-masuk membuat suara lengket yang tidak senonoh.

Tubuh Tzuyu lemas dengan bibir mungil terbuka yang memohon belas kasihan Jungkook agar bersikap lebih lembut dan pelan.

Jungkook menatap wajah Tzuyu yang tertekan mendapat rangsangan bertubi dari jarinya, dia mendorong tubuh Tzuyu hingga berbaring, mata elangnya menatap wajah adiknya yang begitu memelas dan putus asa dibawah gerakan jari tanganya.

Bibir mungilnya berulang-ulang memanggil namanya tanpa henti membuat nafsu binatangnya semakin berkorbar dan melepas jarinya.

Dia sudah tidak bisa menahan rasa sakit ini.

"Hah... Hah... Kak.... Jangan, setidaknya jangan disini. Itu tidak sopan," Tzuyu mencoba membujuk Jungkook yang sudah melepas tiga kancing kemejanya sendiri.

Apa binatang buas ini sama sekali tidak lelah melakukan hal tidak baik itu pada dirinya?!

Suara ketukan pintu membuat Tzuyu bernafas lega dan Jungkook yang memaparkan wajah yang kusut dan jelek, dia menyuruh Tzuyu merapikan bajunya dengan sedikit tidak nyaman saat merasa sedikit basah. Pria itu juga sudah kembali membenarkan kemejanya.

Jungkook membuka pintu tersebut, disana berdiri wanita cantik berkulit putih bergigi kelinci seperti dirinya.

"Aku sangat merindukanmu, Kookie."

Jungkook tersenyum, "Kau datang diwaktu yang tepat."

Dia berbalik menatap adiknya yang memasang wajah kesal, dia tau jika adiknya benci melayani dirinya.

Dia berkata, "Pergilah pulang."

Mendengar perkataan Jungkook, Tzuyu segera mengangguk cepat dan mengambil rompi serta tas sekolahnya, sedikit membungkuk dan tersenyum melihat wanita cantik didepan Kakaknya lalu berdiri didepan jendela dan kembali memakai rompi.

Tzuyu melihat Jungkook yang memeluk pinggang wanita cantik tadi dan mencium bibirnya yang merah karena lipstik.

Tzuyu mendesis tidak suka, binatang bejat ini benar-benar predator kecantikan.

Saat dia hendak pergi, Jungkook membuka pintunya, Tzuyu bisa melihat wanita cantik tadi yang melepas kancing bajunya sendiri satu persatu.

Jungkook melemparkan ponselnya, "Ini ketinggalan, jangan lupa langsung makan setelah pulang."

Sebelum Tzuyu menjawab, Jungkook sudah lebih dulu menutup pintu membuat hati Tzuyu sedikit gusar namun segera dia abaikan dan memilih pulang untuk mandi dan istirahat dengan tenang.

Konflik kecil muncul, gimana nasib Tzuyu setelahnya? 😭

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top