Baby Girl - 11

hai assalamu'alaikum, maaf ya lama banget ga updates T-T

jangan lupa vote dan komen and follow aku! ^^

jangan lupa juga mampir ke work tzukook aku yang judulnya Hello! Ex ( on going + revisi ulang )

Enjoy! 💜

-

Tzuyu berlari menuruni tangga dengan tidak sabar, membuat Jungkook yang melihat adiknya berlari dari tangga merasa khawatir dan kesal.

"Tzuyu! Jangan berlari, kau bisa jatuh!" Sembur Jungkook dengan marah.

"Kak! Aku akan terlambat, aku harus cepat jika tidak ingin terlambat. Kenapa juga semua orang tidak mau membangunkan aku!" Teriak Tzuyu, setelah sampai dilantai bawah dia meminum susu yang diberikan Jungkook.

"Pelan-pelan sayang."

Matanya berkilat geli melihat adiknya yang hampir tersedak ketika meminum susunya. Melihat noda dibibir Tzuyu, dia ingin maju dan menjilat bibir adiknya, tapi keadaan mereka sedang dibawah tatapan banyak maid. Dia memilih mengeluarkan sapu tangan dan menyeka mulut adiknya.

"Makasih Kak, aku berangkat dulu."

Gadis itu mencium tangan Jungkook dan pipinya kemudian hendak berlari lagi, tapi cekalan tangan Jungkook membuatnya harus berhenti, menatap Kakaknya dengan kesal.

"Spa lagi Kak? Aku bisa telat, waktunya udah mepet banget," Keluhnya sedikit merengek, Jungkook menarik tangan sang adik, membawanya keluar dari Mansion.

Dia menyuruh Tzuyu masuk kedalam mobil sport berwarna hitam di ikuti dirinya sendiri yang ikut masuk kedalam mobil, "Kakak akan mengantarmu," Ucap Jungkook.

"Oke, tapi cepat ya Kak!"

Jungkook mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, membuat Tzuyu kesal sendiri dibuatnya.

"Kak, lebih cepat! Kita akan sampai dalam waktu lama jika kakak megendarainya dengan kecepatan sedang. "

Jungkook memegang tangan kiri adiknya, membuat gadis itu semakin kesal dengan tingkah Kakanya.

Pria itu tersenyum dan berkata dengan lembut, "Tenangkan dirimu, baby. Kamu nggak akan terlambat, kalaupun kamu nanti akan terlambat. Itu adalah hal yang wajar, kamu baru saja masuk ke sekolah itu, bersabarlah. Kakak tidak ingin kita mengalami masalah jika aku melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. "

Tzuyu mengambil nafas dengan rakus kemudian menghembuskanya dengan kasar, dia mulai sedikit tenang dan tidak lagi gusar, "Um, Kakak benar."

" Good girl. "

Jungkook kembali menyetir mobil dengan kedua tanganya setelah Tzuyu sudah mulai tenang.

20 menit berlalu, Jungkook sudah sampai di depan gerbang sekolah baru yang akan Tzuyu gunakan untuk menimba ilmu.

"Akhirnya sampai!" Girang Tzuyu.
Tanganya terulur membuka pintu mobil untuk keluar, tapi deheman Jungkook yang cukup keras membuat dirinya menengok ke arah sang kakak dan mengerutkan kening.

"Apa lagi Kak? Aku harus masuk."

"Mana ciumanya?"

Tzuyu cemberut, menahan diri untuk memukul bibir Kakaknya yang sudah maju meminta ciuman.

Tzuyu memajukan tubuhnya menhujani bibir Jungkook dengan ciuman ringan, pria itu tak puas dan menarik pinggang adiknya hingga tubuh adiknya mendarat sempurna didekapanya. Bibirnya melumat, mengigit, dan menjilat dengan rakus membuat Tzuyu mengumpat dalam hati. Bibirnya bisa-bisa membengkak.

Dia melepas bibir manis adiknya dengan enggan. Tersenyum dan mengusap benda lunak favoritnya.

"Hati hati, semoga kamu mendapat teman yang baik, ingat! Jauhi teman laki-laki!" Titah Jungkook tanpa bantahan.

"Aku tidak berjanji! Aku masuk dulu, sampai jumpa Kak Jung!"

Kaki jenjangnya melangkah memasuki gerbang, ada beberapa anak laki-laki bule yang tengah dihukum memandang Tzuyu secara gamblang, ada yang bersiul, dan ada yang memberikan kedipan genit. Kecantikan adiknya benar-benar memancing banyak anak ingusan!

Jungkook menggeram marah saat dia melihat laki-laki bertubuh tinggi dengan rambut berwarna pirang dengan terang-terangan mendekati gadis kecilnya. Dengan berat hati dia menginjak gas dan pergi menuju kantor, pekerjaanya lebih penting untuk ditangani saat ini.

Tzuyu berjalan dengan santai setelah merasa tertekan karena dihadang laki-laki genit didekat gerbang, sesekali dia tersenyum ramah pada murid di lapangan yang menatapnya. Otak kecilnya sudah memikirkan semua ini, dia merasa jika dirinya harus lebih terbuka terhadap orang baru. Dia tidak bisa selalu tertutup dan selalu menyendiri. Dia harus berubah, menjadi orang yang terbuka dan pandai bergaul, karena dengan cara itu mungkin dia akan memiliki banyak teman.

Setelah ini dia akan menelfon Kak Jungyeon dan Kevin bercerita tentang sekolah barunya. Yah, untuk Kevin, laki-laki itu masih sedikit marah padanya karena pergi keluar negeri tanpa mengucapkan selamat tinggal.

"Tzuyu!" Teriakan dibelakang membuat Tzuyu berbalik dan berbinar melihat orang yang dia kenal.

"Hey! Kamu bersekolah disini?!" Tatapan Tzuyu memandang gadis cantik disamping Mingyu dengan rasa ingin tau, dia membalas senyum saat gadis disamping Tzuyu tersenyum padanya.

"Iya! Aku tidak menyangka kita akan satu sekolah!" Ujar Mingyu dengan senang, gadis disamping Mingyu akhirnya mengulurkan tangan pada Tzuyu.

Tzuyu menerima uluran tangan gadis cantik dengan mata coklat madu itu, "Perkenalkan, aku Jeon Somi. Siapa namamu?" Somi bertanya ramah pada Tzuyu.

"Aku jeon Tzuyu," Balas Tzuyu sambil tersenyum manis.

"Wah! Marga kita sama!" Pekik Somi senang, membuat beberapa murid yang berlalu lalang menatap gerombolan dengan 2 wanita dan 1 laki-laki tersebut.

"Ah, sebenarnya, marga ku adalah Chou, tapi setelah aku diadopsi oleh keluarga Jeon. Marga ku kini berubah menjadi, Jeon Tzuyu," Jujur Tzuyu.

"Tetap saja, kita memiliki marga yang sa—emphh," Mingyu membungkam mulut Somi membuat gadis itu berhenti berbicara.

"Diamlah, kau terlalu bersemangat. Dasar mulut kereta api!" Cibirnya.

Somi yang yang tidak terima ingin sekali protes jika Tzuyu tidak bertanya padanya.

"Somi, apa kamu kekasihnya Mingyu?" Wajah Tzuyu sedikit tidak yakin saat bertanya.

Somi menepuk pipi Tzuyu membuat gadis itu terkejut dengan sikap Somi yang sungguh mudah akrab, dan Mingyu yang tertawa.

Mingyu berkata "Somi adalah adik sepupuku, bukan kekasihku. Mana mungkin aku mau memiiki teman kencan yang begitu cerewet, aku suka teman kencan yang lembut."

Somi menarik baju olahraga Mingyu, "Seperti Tzuyu bukan?" Alisnya naik turun menggoda Kakak sepupunya.

Mingyu terbatuk canggung lalu melotot pada Somi.

Tzuyu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, merasa sedikit canggung dan ikut berdehem kecil.

Mingyu bertanya dan mencairkan kecanggungan diantara mereka, "Sudah lupakan. Kamu dikelas mana Tzu?"

"Aku di kelas XI - A." Jawabnya.

( aku pakai kode XI - A aja ya yang biasanya berisi murid unggulan, nggak aku kasih jurusan karena aku kurang tau apa sistem kejuruan juga ada di london kayak di indo. )

"Wah! Kebetulan sekali kita dalam satu kelas yang sama!" Somi mengatakan dengan bahagia.

"Kalau begitu mari kami antar kamu keruang kepala sekolah untuk bertemu wali kelas," Mingyu dan Somi kompak menarik tangan Tzuyu membuat gadis itu mengikuti kemana arah langkah Mingyu dan juga Somi.

Kini Tzuyu sudah sampai di ruangan kepala sekolah, mereka berdua berbicara sebentar dan Tzuyu sedikit berkonsultasi akan kekhawatiranya pada wali kelas. Mereka berbincang sebentar dan berkeliling diarea sekolah, kelas XI - A saat ini ada mapel olahraga jadi harus menunggu jam berikutnya untuk berkenalan.

Somi memukul kepala Mingyu dengan bola voli membuat Kakak sepupunya meringis.

"Berlatih cepat! Setelah pergantian jam kamu bisa memandang dia sepuasnya, dasar, sikapmu terlalu mencolok pada Tzuyu. Bersikaplah lebih tenang didepanya."

"Tidak perduli, kau jelek diam saja!"

Somi melempar bola voli dengan kesal, "Ya! Tzuyu akan membencimu jika dia tau kamu begitu suka merendahkan orang lain!"

Kalau ada typo dikomen aja ya, nanti aku benerin lagi, soalnya kadang udah diteliti masih aja ada yang kelewat typonya, bai bai

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top