SEPASANG KEKASIH CEROBOH


Kota Belalang, 2028

Suatu hari sepasang kekasih sedang melakukan pemotretan, mereka ingin mencoba sebuah kostum yang sangat bagus yang mereka baru beli di online shop. Mereka berdua bernama Ahsa dan Alice.

"Ahsa, ayo kita ke sana, seperti kuenya enak," kata Alice.

Mereka berdua pun ke sana. Tempat wisata yang terkenal karena ada patung belalang yang megah. Tempat itu sudah dikatakan angker namun para turis dan juga penduduk lokal suka sekali ke sana.

Ahsa mengikuti kekasihnya lalu mereka membeli sebuah kotak kue.

"Beli, Mas," ucap sang penjual."

"Baik Pak."

Alice membayar kotak kue yang mereka ambil lalu memakannya tak jauh dari sana.

Ketika makan, pesasaan Ahsa tidak enak, sepertinya ada sesuatu dengan kue yang ia makan, Ahsa meludah lalu melemparnya.

"Kenapa Sayang?"

"Ini kuenya tidak enak, aneh sekali."

Ahsa mulai emosi, belum Alice berbicara Ahsa menghampiri tukang jualan itu.

"Heh ini kok begini sih! Makanannya tidak enak. Sudah busuk ya?"

Penjual yang berdagang kue merasa kesal lalu memaki. "Heh bencong! Gue sudah susah bikin ini lo malah menghina! Bilang busuk lagi!"

"Sudah Ahsa, sayang, tidak ada apa-apa, ini kan memang rasanya begini."

"Begini apanya? Jangan-jangan ini makanan basi ya?" Ahsa terus marah.

"Sudah, Sayang, lupain saja, lebih baik kita ganti pakaian kita dengan kostum dengan kostum belalang lalu kita foto-foto di sana.

Dengan kesal Ahsa melempar tempat kue tepat di wajah bapak tua penjual kue hingga si bapak tukang kue itu kesakitan.

"Dasar tua-tua bencong."

"Lo yang bencong! Muka kayak orang sangean gitu!" Bapak tua itu berteriak.

Ahsa tidak peduli, ia dan Alice berganti kostum dari baju kasual ke kostum belalang Mereka lalu berfoto bersama, meminta bantuan salah satu wisatawan yang ada untuk memotret mereka berdua.

Mereka berdua tak lupa memotret juga di dekat patung Raja Belalang. Mereka berpose menantang, berciuman di depan patung Raja Belalang.

Mereka melakukan pemotretan hingga sore hari di mana pengunjung mulai bertambah sepi semakin lama semakin sepi dan Ahsa mulai nakal memegang bokong kekasihnya, ia meremas bokong Alice "Aku ingin duburmu." Ahsa berkata.

"Apa sih, kamu, jorok amat!" Alice berkata dengan manyun.

Tak tahan dengan birahinya, Ahsa menarik tangan Alice ke sebuah ruangan berisi patung-patung belalang, ia mendorong Alice ke sebuah dinding lalu menciuminya dengan kecupan yang lembut lalu memagut bibirnya.

Karena bibir Ahsa sangat memabukkan, Alice membalas ciuman Ahsa, di depan miniatur-miniatur serta frame berisi timeline tentang para Raja Belalang yang pernah memerintah di kota itu.

"Ah Alice, Ah Alice!" desah Ahsa ketika menciumi bibir Alice. Alice membalas dengan tertawa. "Lagi Ahsa!" Sementara tangan Ahsa memegangi payudara Alice yang tertutupi dengan kostum belalang.

kemudian mereka saling melepaskan birahi mereka di balik salah satu patung sambil penuh dengan keringat.

Mendadak patung belalang menyala. Sang Raja Belalang terbangun, ia murka karena ada penduduk dari luar kota tidak sopan ketika berada di tempatnya.

Raja Belalang kemudian mengirimkan beberapa belalang untuk menggigit mereka berdua. Tubuh Alice dihinggapi belalang hingga tubuh telanjangnya memerah lalu tewas di tempat.

Sementara itu Ahsa merasa tubuhnya gatal-gatal lalu sebelum ia tewas tubuhnya menggeliat-geliat, ngondek seperti bencong. Ahsa memuntahkan darah dari mulutnya lalu tumbang, tewas di tempat.

Pada malam harinya, tempat wisata diberi garis polisi, tidak boleh ada yang masuk ke dalam, untuk pertama kalinya ada yang tewas di tempat wisata angker tersebut.

TAMAT

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top