INTROVERT ATAU ANSOS?
Introvert
Ada beberapa jenis kepriadian yang ada, dan salah satunya adalah Introvert atau Introversion. Dimana, mereka yang termasuk dalam kepribadian introvert ini lebih cenderung fokus pada hal-hal yang berasal dari dalam diri sendiri atau internal. Mereka lebih senang memuaskan diri dengan menyendiri ketimbang mencari stimulasi yang berasal dari luar.
Asal- usul kepribadian introvert
Orang-orang mengenal istilah introvert itu dari psikiater Swiss bernama Carl Gustav Jung, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Eysenck (Eysenck, 1980. Hal : 10).
Menurut Jung, orang dengan tipe introvert cenderung untuk menarik diri dan menyendiri. Mereka lebih menyukai pemikiran sendiri daripada berbicara dengan orang lain. Mereka selalu berusaha mempertahankan sifat-sifat baik untuk diri sendiri sehingga dengan sendirinya mereka sulit dimengerti.
Kebanyakan dari mereka sangat berpengetahuan, namun mereka hanya dapat menunjukkan bakat mereka di lingkungan yang mereka sukai. Yah, bisa dibilang seorang introvert berada dalam puncaknya saat sendiri atau dalam keadaan kelompok kecil yang tidak asing.
Introvert beda dengan Anti sosial
Tidak jarang sih ada yang menyamakan seorang introvert dan anti sosial. Padahal dua hal itu jelas sekali berbeda.
Ansos atau anti sosial adalah istilah untuk menggambarkan sebuah gangguan kepribadian. Kondisi ini terbentuk dari pengalaman pribadi atau penyimpangan perilaku dan norma-norma, yang terus dilakukan dari waktu ke waktu, dan mengarah pada perbuatan yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
Gangguan kepribadian antisosial ditandai dengan pola perilaku yang eksploitatif, penuh tipu muslihat, mengabaikan hukum, melanggar hak orang lain, serta kasar (cenderung kriminal), tanpa motif yang jelas atau logis. Orang yang mengidap gangguan antisosial akan memiliki riwayat masalah perilaku pada masa kanak-kanak, seperti membolos, melanggar norma (misalnya, melakukan kejahatan atau penyalahgunaan zat), dan perilaku merusak atau agresif lainnya.
Yah bisa dibilang kalau gangguan kepribadian anti sosial itu bisa disebut sebagai psikopat atau sosiopat tergantung dari tingkat keparahan gejalanya. Meski, banyak pula ilmuan yang menyatakan bahwa psikopat dan anti sosial punya beberapa ciri yang sama namun dapat dibedakan.
Jadi, intinya introvert itu berbeda dengan anti sosial. Introvert adalah ragam tipe kepribadian dan bukan gangguan kepribadian.
Betewe, menurutku akan sangat sulit bagi orang awam untuk membedakan antara introvert dan psikopat. Karena kebanyakan para psikopat adalah manipulatif yang hebat hingga tidak ada yang tahu apakah mereka berkata benar atau salah.
Jadi ciri-ciri seorang introvert itu bagaimana?
Menurut Eysenck (dalam Nuqul, 2006. Hal: 31) orang dengan tipe kepribadian introvert memiliki sifat tenang, suka merawat diri, bersikap hai-hati, pemikir, kurang percaya pada keputusan yang implusif, lebih suka hidup teratur, suka murung, kuatir, kaku, sederhana, pesimis, suka menyendiri, kurang suka bergaul, pendiam, pasif, berhati-hati, tenggang hati, damai, terkendali, dapat diandalkan, menguasai diri (Pelvin, 1994).
Ciri-ciri lainnya yang mungkin bisa terlihat adalah:
Menghindari kontak mata dengan orang lain
Seperti yang sudah disebutkan bahwa salah satu sifat seorang introvert adalah pemalu. Beberapa kadang kesulitan menatap mata lawan bicaranya ketika sedang ngobrol karena rasa malu tersebut. Jadi, jika lawan bicara kalian seorang introvert dan tak balas menatap mata kalian, bukan berarti tidak respect namun lebih kepada malu.
Cenderung berbicara pada diri sendiri atau self talking
Karena sifatnya yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain, seorang introvert akan cenderung berbicara dengan diri sendiri ketimbang curhat dengan orang. Hal ini bisa juga disebut sebagai bentuk mengekpresikan diri yang unik, bukan karena kelainan mental.
Kesehatan mental dan fisik seorang introvert
Mudah stress di lingkungan ramai. Hal ini sudah pasti, karena kepribadian ini lebih menyukai tempat hening yang tidak banyak orang. Ketika mereka berada di tempat yang ramai, hal itu bisa menguras banyak tenaga dan pikiran.
Berisiko terkena depresi.
Karena sifat seorang introvert suka memendam perasaan, hal ini membuat mereka selalu berpikir keras ketika ada masalah dan mencoba menemukan solusi sendiri. Hal inilah yang bisa membuat mereka terkena depresi.
Mudah tidur di malam hari.
Hal ini disebabkan karena kelelahan saat berinteraksi dengan orang lain saat siang hari. Itulah mengapa mereka cepat mengistirahatkan tubuh ketika malam hari. Tapi, perlu dicatat kembali, hal ini tidak merupakan penyebab utama seorang intovert mudah teridur ketika malam.
Tapi, gak menuntut kemungkinan seorang introvert bisa juga melawan rasa malu dan ketidaknyamanannya berada di tempat banyak orang. Seperti misalnya Bill Gates. Menurut sebuah blog, Bill Gates adalah seorang introvert, tetapi dia sama sekali tidak pemalu. Beberapa orang introvert pun ternyata masih suka berinteraksi dengan orang lain, meski gak selalu.
Ada juga seorang introvert senang berkumpul dan beriteraksi dengan banyak orang dengan caranya sendiri. Mereka juga tidak selalu menolak teman atau ketika seseorang menelepon mereka. Tapi, introvert lebih sering merasa enggak nyaman di sebuah acara dengan banyak orang dan harus berinteraksi dalam waktu yang lama.
🐢🐢🐢
Sebagai tambahan
Faktor yang mempengaruhi kepribadian
Kepribadian akan berkembang dan menjadi perubahan-perubahan. Tetapi di dalam perkembangan itu maskin terbentuklah pola-pola yang khas, sehingga merupakan ciri-ciri yang unik bagi setiap individu.
Jung juga mengelompokkan menjadi dua faktor besar, yaitu faktor hereditas (keturunan) dan faktor lingkungan.
Faktor genetik
Keturunan merujuk pada faktor genesis seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap diengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi bioogis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.
Faktor lingkungan
Kepribadian yang dipengaruhi oleh lingkungan yang berasal dari luar individu tersebut. Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan ; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkunagn ini memiliki peran dalam membentuk keprbadian seseorang.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepribadian dibentuk dari genetik dan lingkungan yang dapat mempengaruhi cara berpikir, sikap, kecerdasan, dll.
Sumber jurnal
halosehat.com
halodoc.com
wikipedia.com
Sumber gambar
Pinterest
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top