🍂

purōrogu
.......................................

"Aku ... minta maaf."

Gadis itu menunduk, berdiri di samping ranjang Kano. Tangannya melilit satu sama lain, terlihat jelas sekali ia gugup setengah mati.

"Permintaan maaf diterima." Kano mengulang apa yang Tatsuya katakan.

Eru menarik sudut bibirnya tipis. "Aku ... membawa beberapa choco bars untuk Kakak. Kak Naoki bilang Kakak menyukainya."

Kano menghela napas.

Melihat Kano mengerucutkan bibir tanpa sadar, Eru mengurungkan pemberiannya. Namun gadis bermarga Fujii tersebut menerimanya dan menghargainya. Sambil memandang Kano yang memakan choco bars miliknya dengan elegan, Eru mengaguminya. Karena ia kaya--yang mana merupakan kucuran dana akibat statusnya yang adalah tunangan masa depan pewaris tunggal keluarga Watanabe, ia akan melakukan sebisanya untuk membahagiakan Kano. 

"You are the gifted, but why are you so sad?"

Kano meyakinkan dirinya bahwa kalimat yang baru saja didengarnya bukan dari kepalanya, melainkan dari orang yang memandangnya sedari tadi. Kano menatap heran pada Eru, alisnya mengernyit. "Kenapa kau mengatakan itu?"

Eru terkesiap, ia tidak sadar baru saja mengucapkannya. Ia melarikan matanya ke arah mana saja, tidak berani berhenti pada mata kucing Kano.

"Aku ... sering mendengarnya di kafe."

"Kafe mana?" Kano jadi semakin ingin tahu. Kalimat itu sama percis dengan yang diucapkannya di mimpinya. 

Eru menjawab cepat, "Aku ingat namanya, kalau tidak salah ... Snowy Cafe?"

Kano tertegun. Pikirannya melayang kemana-mana. Kano mengerjap, lidahnya tidak bisa membantu tapi berdecak.

Eru langsung berpikir bahwa dirinya salah, "Eh, salah, ya?"

"Bagaimana aku bisa tahu? Yang mendengarnya, 'kan, kau," jawab Kano tepat sasaran. Eru terkekeh canggung.

"Benar juga."

Suasana sempat hening sesaat. Kano mengajukan pertanyaan keduanya.

"Kau mendengarnya dari siapa?"

Eru tampak mengingat-ingat. "Kurasa ... pria di sudut kafe di halamannya senang mengucapkannya. Aku pikir kalimat itu bagus sekali, hingga terpatri langsung di kepalaku."

"Baiklah." Kano mengangguk-angguk. Ia merasa tidak puas. "Apa kau tahu ciri-cirinya?"

Eru mengetukkan jarinya di pipinya. "Ikemen. Tinggi. Kacamata. Kedua matanya agak sipit, dan kakinya panjang. Selalu memesan teh hangat. Di tempat yang sama sampai jam sepuluh malam."

Ciri-ciri yang sulit dicari, bukan begitu?

Kano hampir menyela jika Eru tidak mengeluarkan ucapan menarik. "Dan--dan, sepertinya aku pernah melihatnya keluar dari mobil porsche klasik keluaran lama!"

"Kau bersemangat sekali?" Kano menaikkan sebelah alisnya. Eru tersadar dan menurunkan semangatnya, malu. "Tidak apa." Kano berkata lagi.

Eru tersenyum simpul. "Jadi ada apa?"

"Masalah pribadiku. Kau tidak seharusnya tahu."

Eru mengerjap. "Ah ... baik."

...

  始まる.

  hajimaru.      BEGINS. 』

...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top