🍁PROMISE
a story by serendiminey
Disarankan untuk mendengarkan lagu
[Promise–Park Jimin] sembari membaca ceritanya✨
🍁
"honja jujeonja, saenggag man kyeojyeoga.
[sitting alone, my minds keep going far away]"
Jinhyuk meremat lututnya dengan erat, benar-benar erat sampai rasanya bisa meremukan lutut itu. Bukannya ia mau menyakiti dirinya sendiri, ia hanya merasa kelelahan untuk menahan semuanya—sampai rasanya Jinhyuk ingin membelah hatinya agar rasa sakit itu menghilang.
"enjebuteo neon nal apeuge deonga
neojochado moleujanha
[since when did I give pain to you
you're going further away]"
Kedua kaki berbalut celana kain hitam itu pun kemudian bangkit, berjalan menuju lemari yang berisi banyak buku. Jinhyuk mengambil buku bersampul biru, masih terlihat mengkilap. Kedua tangannya tanpa sengaja meremat dengan kuat buku itu.
"neodo apeujanha cause you're mine
I just wanna blow your mind
[you're hurt cause you're mine
I just wanna blow your mind]"
Helaan nafas sangat keras keluar dari mulut Jinhyuk, ia kemudian melangkah menuju ranjangnya–duduk di pinggirnya sembari membuka buku yang diambilnya tadi. Tangannya terlihat gemetar ketika membuka halaman pertama yang berisi sebuah foto dan terdapat tulisan di bawah foto tersebut.
"ileohge neon tto meoleojyeoman ganeunde
[you're getting further away from me again]"
Dengan tangan yang masih gemetar, Jinhyuk mengusap halaman pertama buku tersebut yang berisi fotonya dengan Wooseok–belahan jiwanya. Mungkin terdengar alay bagi beberapa orang, tetapi memang itu kenyataannya. Wooseok adalah belahan jiwanya, hidupnya, bahkan bisa Jinhyuk sebut Wooseok adalah penyebab mengapa ia masih hidup sekarang.
Tetapi alasan mengapa ia ada di dunia ini sudah tiada, lalu apa gunanya sekarang ia di sini? Apa gunanya ia bertahan di dunia yang benar-benar kejam ini?
"amureohji aneheunde,
geureohge melhaneunde
sasileun naega,
geuge aningabwa
[it's nothing huge,
I said it like that but
to be honest,
it might actually not be that]"
"Wooseok-ah..." panggilan lirih keluar dari bibir Jinhyuk diikuti dengan air mata yang menetes secara terus menerus. Isakan-isakan menyayat hati mulai keluar dari bibir Jinhyuk. Ia benar-benar tidak kuat, sudah lelah dengan semua yang ada di dunia ini. Tanpa sadar, sekelebat lagu yang selalu Wooseok perdengarkan kepada Jinhyuk terngiang dibenaknya.
"I want you to be your light babe
you should be your light"
"Kau harus mendengarkan lagu ini dan meresapinya Jinhyuk-ah. Suatu saat nanti pasti kau mengerti apa yang kumaksud." ucap Wooseok suatu hari dengan senyum yang sangat hangat.
"Bahkan cahaya sekalipun membutuhkan sesuatu yang mendorongnya Wooseok-ah. Lalu siapa yang akan mendorongku jika tidak ada kau di sini.."
"doneun apeuji anhge
nega useul su issge
[so that you won't be hurt
so that you could smile]"
Raungan menyakitkan kembali terdengar dari mulut Jinhyuk, kali ini berkali-kali lipat terdengar lebih menyakitkan dari sebelumnya. Jinhyuk meringkuk di atas ranjang dengan kedua mata yang terpejam, tangannya sedikit meremat baju yang berada di sebelah kiri dadanya.
"Aku sudah tidak kuat lagi Wooseok-ah. Tidak ada yang kuharapkan lagi dari dunia ini. A-aku benar- benar lelah Wooseok-ah. Aku sudah mencoba... mencoba untuk bertahan selama beberapa minggu ini, tapi aku tidak bisa. Benar-benar tidak bisa"
"I want you to be your night babe
you could be your night"
Jinhyuk membuka kedua matanya, kemudian bisikan lirih keluar dari mulutnya,
"jika kau tidak bisa menepati janjimu untuk selalu bersama denganku. Maka aku juga akan melanggar janjiku yang aku ucapkan kepadamu Wooseok-ah"
"ibami neoege soljighal su issge
[so that I could be honest to you tonight]"
🍁
"Telah ditemukan jasad seorang pria di apartement kawasan Gangnam, dengan inisial LJH berumur 23 tahun. Diperkirakan kematian terjadi pada kemarin malam pukul 7 malam. Ditemukan pada pukul 9 pagi oleh tetangga unjt apartementnya dengan kondisi tergantung di pintu balkon..."
🍁
halo🐣✨
silahkan tulis kritik dan sarannya di sini ➡
dan terima kasih sudah mau membaca cerita saya👑❤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top