2
Pagi tiba.
Yingxing bersyukur dengan fakta bahwa Ia bisa bangun tepat waktu pagi ini, tapi Ia juga tidak senang dengan fakta bahwa di balik sisi lain pesawatnya terdapat seorang wanita dengan rambut merah muda tengah duduk bersimpuh menatap ke arah ujung padang pasir.
"Kamu sudah bangun," kalimat itu adalah hal yang pertama kali diucapkan oleh si wanita ke hadapan Yingxing, matanya masih berfokus untuk menatap ke arah padang pasir yang tidak ada ujungnya itu.
Yingxing mengerutkan wajahnya sambil menatap si wanita dengan tatapan tidak nyamannya. Ia masih belum bisa mencerna semua ini, apa maksudnya si wanita itu datang saat Ia sedang tertidur dan terus duduk di sisi lain pesawat sambil menatapi padang pasir? Mengerikan.
Di sisi lain, Yingxing kini merasa senang dengan fakta bahwa dia sekarang memiliki teman yang bisa diajak bicara di tengah padang pasir yang kosong ini–yah, meski dia tidak tahu sama sekali yang di depannya itu apa atau siapa.
"Uhm... permisi, kamu sudah ada disini dari tadi...?" Pria berambut putih itu melontarkan pertanyaannya setelah sekuan lama hening memenuhi ruang yang ada di padang pasir itu.
"Tidak lama sih, tapi aku sempat melihatmu tidur disini, jadi aku kira ini tempat yang aman," wanita itu kini menatap ke arah Yingxing dengan lurus. Manik matanya yang berwarna ungu dengan sedikit warna kuning dan terasa kosong sempat membuat Yingxing sedikit bergedik ketakutan.
"Yah, aku memang bukan orang aneh sih, tapi aku sama sekali tidak menyarankan wanita seperti anda untuk mendatangi tempat seorang pria yang sendirian," Yingxing berucap sambil menatap lurus ke arah si wanita berambut merah muda.
"Memang, tapi aku tidak khawatir sama sekali," wanita itu kembali menatap jauh ke arah padang pasir yang kini tengah menari disapu oleh angin.
"Lagipula, kamu adalah orang yang terus terusan menatap ke arah bintang di tengah heningnya malam seolah memohon untuk dilirik olehnya. Bagiku, orang yang seperti itu bukanlah orang yang jahat."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top