UPAYA MENJADI DEKAT
Luna menatap gua yang berada di hadapannya. Luna sadar kalau dia sebenarnya sedang bermimpi. Dia memimpikan tempat yang sama seperti mimpinya yang sebelumnya. Luna masuk ke dalam gua itu. Seperti mimpinya yang lama, disana ada cermin besar. Luna menyentuh cermin itu.
“Aku datang lagi,” Luna berkata lirih saat menyentuh cermin itu. Cahaya berpendar keluar dari cermin itu dan wajah yang sama muncul lagi. Bayangan Qiuyue yang asli muncul. Qiuyue menatapnya dengan raut muka murung.
“Shaoqiang. Dia adalah laki-laki yang baik, bukan?” Qiuyue bertanya kepada Luna. Luna menganggukkan kepalanya. Qiuyue tersenyum.
“Aku sudah menyakiti hatinya dengan sangat dalam. Aku berharap sekarang dia akan bahagia,” Qiuyue berkata dengan suara yang lirih.
“Aku juga mengharapkan hal yang sama,” Luna membalas perkataan Qiuyue.
“Kebahagiannya adalah bersatu dengan Rufen,” Qiuyue berkata lagi. Luna menganggukkan kepalanya. Namun, dia lagi-lagi merasakan nyeri di dadanya. Dia setuju dengan perkataan Qiuyue itu, tetapi hatinya terasa sakit.
“Berhati-hatilah. Jangan sampai kamu jatuh cinta kepadanya,” Qiuyue memberi peringatan. Luna menganggukkan kepalanya. Bayangan tangan Qiuyue menyentuh tangan Luna. Hatinya merasa sedih. Dia merasakan sebuah ketidak relaan.
“Bagaimana jika aku malah jatuh cinta kepadanya?” Luna tidak tahan dan menyuarakan ketakutannya. Qiuyue menggelengkan kepalanya lalu meneteskan air mata.
“Jika itu terjadi, maka kamu akan berakhir dengan penyesalan seperti diriku,” Qiuyue berkata dengan suara yang bergetar. Luna menundukkan wajahnya sehinga dahinya menyentuh cermin. Qiuyue juga melakukan hal yang sama.
“Kita harus mengakhiri kesedihan ini dan kamu bisa kembali ke dunia nyata tanpa beban,” Qiuyue berkata lagi dan perlahan cahaya yang menyilaukan berpendar dari dalam cermin.
***
“Qiuyue, bangunlah! Kita sudah sampai,” Luna merasa tubuhnya diguncang perlahan dan telinganya mendengar suara Shaoqiang memanggilnya dengan suara yang lembut.
Luna perlahan membuka matanya. Setelah membuka matanya, dia langsung melihat wajah suami Qiuyue itu sedang tersenyum kepadanya. Ternyata Luna tertidur dan menjadikan paha Shaoqiang sebagai bantalnya. Luna kaget dan langsung duduk. Mukanya terasa panas. Dia merasa malu karena ketiduran dan menjadikan Shaoqiang sebagai bantalnya.
“Maaf,” Luna berkata lirih dan menundukkan wajahnya. Dia menunggu omelan Shaoqiang, tetapi hal itu tidak terjadi. Luna mengadahkan wajahnya dan melihat Shaoqiang menutup mulutnya. Dia juga mendengar suara tawa lirih Shaoqiang yang ditahannya dengan sekuat tenaga.
“Apa yang lucu?” Luna bertanya dan rasa malunya semakin bertambah. Shaoqiang menghela nafas setelah berhasil menghentikan tawanya sendiri.
“Muka kamu yang dengan cepat menjadi merah padam seperti ini sangatlah lucu,” Shaoqiang menjawab dan Luna rasanya ingin membenamkan dirinya di dalam tanah.
“Ayo kita turun,” Shaoqiang berkata sambil melangkah keluar dari kereta kuda. Setelah Shaoqiang keluar, dia mengulurkan tangannya sehingga Luna bisa berpegangan kepada tangan suami Qiuyue itu untuk turun. Saat Luna keluar, beberapa pelayan telah menunggu di luar kereta kuda untuk menyambut kedatangannya.
“Selamat datang, Houye. Selamat datang, Gongzhu. Semoga Anda berdua diberikan kesehatan dan umur yang panjang,” para pelayan memberi salam.
“Terimakasih,” Luna menjawab sehingga para pelayan yang membukukkan setengah badan. Setelah dia berkata begitu, para pelayan menegakkan badan mereka. Liufei dan Liu Hua berjalan mendekati Luna.
“Bagaimana perjalanan Anda, Gongzhu?” Liufei bertanya dengan antusias.
“Menyenangkan. Aku membawa banyak oleh-oleh untukmu dn Liu Hua,” Qiuyue menjawab dengan riang.
“Benarkah?” Liu Fei bertanya dengan antusias. Pelayan Qiuyue itu terlihat sangat senang sampai dia lupa kalau bertindak terlalu akrab dihadapan banyak orang. Liu Hua menyikut tangan temannya itu. Liu Fei pun menyadari kesalahannya.
“Maaf, Gongzhu. Saya telah bertindak tidak sopan tadi, ” Liufei berkata dengan wajah tertunduk.
“Tidak apa-apa. Aku justru senang melihat reaksimu ini. Artinya aku tidak sia-sia membelikan hadiah untukmu. Aku juga menyiapkan hadiah untuk pelayan lainnya sehingga mereka tidak iri, “ Luna menjawab dengan riang. Sikapnya itu membuat Liufei tersenyum lagi.
Luna pun melangkahkan kakinya, hendak berjalan menuju kediamannya. Namun, setelah dia berjalan beberapa langkah, Luna kehilangan keseimbangannya. Untung saja, Shaoqiang berjalan di belakangnya. Suami Qiuyue itu segera menangkap tubuh Luna yang oleng itu.
“Sepertinya kamu kelelahan,” Shaoqiang berkata dengan suara yang lembut. Tidak terlihat raut kesal di wajahnya. Jika ini terjadi beberapa bulan yang lalu, Shaoqiang mungkin akan menuduhnya telah berpura-pura untuk menarik perhatiannya. Namun, sekarang wajah Shaoqiang justru menunjukkan kalau dia cemas. Luna lagi-lagi terkesima.
“Mungkin,” Luna menjawab lirih. Tiba-tiba Shaoqiang mengangkat tubuhnya lalu menggendongnya di depan seperti menggendong anak kecil. Luna merasa mukanya panas lagi.
“Liu Hua, pergi dan panggil Tabib ke kediaman Yue Gongzhu,” Shaoqiang memberi perintah yang segera dijalani oleh pelayan setia Qiuyue itu.
Luna kehabisan kata-kata. Dalam gendongan Shaoqiang, dia hanya merasakan kalau jantungnya berdebar tidak keruan. Dia ingat perkataannya dan Qiuyue di dalam mimpi.
‘Qiuyue, jika suamimu terus bersikap seperti ini, aku sungguh takut kalau aku akan jatuh cinta kepadanya,’ Luna mengeluh di dalam hati.
“Berbaringlah dengan tenang,” Shaoqiang berkata dengan suara yang menunjukkan rasa cemasnnya saat membaringkan tubuh Luna di atas tempat tidurnya. Luna bahkan tidak menyadari perjalanan mereka dari gerbang depan ke pavilliunnya yang terletak di paling belakang.
“Kamu tidak demam, kan,” Shaoqiang berkata sambil mendekatkan dahinya ke dahi Luna. Luna mendorong wajah suami Qiuyue itu. Akhirnya, dia bisa menguasai dirinya sendiri.
“Houye, aku tidak demam,” Luna berkata sambil mendorong wajah Shaoqiang.
“Namun, mukamu terasa panas,” Shaoqiang tidak setuju.
‘Itu semua karena aku merasa malu karena kamu menyentuh wajahku dengan wajahmu sendiri,’ keluh Luna di dalam hati. Dia tidak mungkin menyuarakan isi hatinya itu. Luna berbalik dan menghadap tembok untuk menghindari tatapan Shaoqiang.
“Istirahatlah! Sebentar lagi Tabib datang dan akan memeriksamu,” Shaoqiang berkata dan terdengar langkah kakinya menjauh dari tempat tidurnya. Luna yang sedang berbalik hanya diam dan tidak membalas perkataan suami Qiuyue itu. Dia juga enggan berbalik. Setelah beberapa saat, kamarnya pun menjadi senyap. Luna berpikir kalau Shaoqiang sudah pergi dari kamarnya. Dia pun berbalik dan menghadap ke arah lain.
Dugaannya salah.
Shaoqiang tidak pergi dari ruangannya. Sebaliknya, suami Qiuyue itu masih berada di ruangan itu. Dia duduk di salah satu kursi di kamar itu. Menikmati teh yang disajikan di atas meja yang berada di kamar itu.
Mata mereka berdua saling bertatapan. Luna menutup separuh wajahnya dengan selimut karena kaget dan malu.
“Apa kamu kedinginan?” Shaoqiang bertanya sambil melangkah mendekati tempat tidur. Luna menjadi salah tingkah dan langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
“Houye,Tabib sudah datang, “ Liu Hua tiba-tiba saja masuk ke dalam ruangan. Luna langsung membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Dia langsung merasa lega karena kedatangan Tabib itu membuat Shaoqiang berhenti mendekatinya.
“Segera suruh Tabib itu ke kamar Yue Gongzhu untuk memeriksa kondisinya! ”Shaoqiang langsung memberi perintah. Liu Hua menganggukkan kepalanya dan berlari keluar dari kamar itu. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua dengan pakaian putih bersih masuk. Dia adalah Tabib yang terus memeriksa kondisi kesehatan Luna sejak dia memulai kehidupannya dengan indetitas Qiuyue di dunia fiksi ini.
Tabib itu berjalan ke dekat tempat tidur dan duduk di kursi yang disediakan Shaoqiang. Dia meletakkan selembar kain putih di atas lengan Luna sehingga tangannya tidak menyentuh kulit Luna secara langsung saat memeriksa nadi Luna. Tabib itu tidak lama memeriksa nadi Luna. Dia langsung menghadap Shaoqiang.
“Bagaimana keadaan Yue Gongzhu” Shaoqiang bertanya dengan raut wajah yang menunjukkan kecemasan.
“Lapor, Houye. Yue Gongzhu hanya kelelahan. Saya akan membuat resep obat untuk memperkuat kandungan dan memulihkan staminanya. Jika bahan-bahan tersebut ada di kediaman ini maka saya bisa langsung merebusnya,” Tabib itu langsung memberikan hasil diagnosisnya. Luna yang juga mendengar hasil diagnosis itu langsung membayangkan ramuan pahit yang harus dia minum nanti. Wajahnya menjadi pucat hanya dengan membayangkannya saja.
“Yue Gongzhu juga harus banyak istirahat. Sekalipun saya memberi obat, tetapi jika Yue Gongzhu tidak meminum obat tersebut secara teratur maka tubuh Anda akan sulit pulih,” Tabib itu memberi saran sambil menatap Luna dengan pandangan mata yang lembut. Luna menganggukkan kepalanya.
“Apakah ada lagi yang harus kami lakukan?” Shaoqiang bertanya dengan antusias. Tabib yang ditanya menggelengkan kepalanya.
“Jika begitu, Liu Hua, tolong antar Tuan Tabib ke tempat persediaan herbal kita. Jika bahan yang diperlukannya kurang, segera pergi ke kota untuk membelinya, “ Shaoqiang langsung memberk perintah kepada Liu Hua
“Houye dan Gongzhu, saya mohon diri, “ Tabib yang memeriksa Luna pun membungkukkan badannya sedikit untuk memberk hormat. Setelah itu, dia pergi dari kamar itu.
“Kamu mendengar perkataan Tabib itu, bukan? Jadi mulai besok, kamu harus mengurangi kegiatanmu dan beristirahatlah di pavilliun ini, “ Shaoqiang berkata dengan mimik serius. Luna menghela nafas. Sedikit kecewa mendengar perkataan Shaoqiang karena artinya dia tidak akan diizinkan pergi dari kediaman Shaoqiang.
“Houye, Anda terlalu cemas. Saya baik-baik saja. Jika saya tidak diizinkan keluar dari Houfu, saya bisa menderita karena bosan, “ Luna mencoba protes kepada suami Qiuyue itu. Namun, Shaoqiang menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju.
“Selama beberapa bulan ini kamu bisa menahan diri untuk tetap tinggal di Houfu. Kamu pasti bisa menahan diri untuk beberapa saat lagi sampai kamu melahirkan. Aku akan menemanimu sehingga kamu tidak merasa bosan,“ Shaoqiang berkata dengan sungguh-sungguh.
Mendengar perkataan Shaoqiang kalau dia akan menemaninya sehingga Luna tidak merasa bosan, Luna merasa kesal.
“Shaoqiang, kamu memang tidak akan membuatku bosan, tetapi membutku jantungan setiap saat. Aku takut kalau pada akhirnya aku benar-benar jatuh hati kepadamu karena menghabiskan waktu bersama-sama.,” Luna mengeluh di dalam hati. Dia ingat mimpinya. Didalam mimpinya itu, Qiuyue memperingatinya supaya dia berhati-hati. Luna menjadi cemas.
***
Shaoqiang menatap istrinya yang terlihat murung. Sejak dia mengatakan kalau Qiuyue tidak boleh banyak beraktifitas dan tidak boleh keluar dari Houfu, Qiuyue menjadi murung. Namun, Shaoqiang tidak punya pilihan lain.
Tabib mengatakan kalau istrinya harus banyak beristirahat. Jika dia mengizinkan Qiuyue keluar dari Houfu, istrinya itu pasti akan pergi kesana kemari seperti yang dia lakukan di kota yang telah mereka kunjungi untuk merayakan Festival Musim Panas.
Selain itu, Shaoqiang membuat larangan itu untuk melindungi Qiuyue juga. Dia mendengar kalau kekuatan pemberontak meningkat hari demi hari. Dia khawatir jika kelompok pemberontak itu mengetahui keberadaan Qiuyue di desa ini, mereka akan berusaha melukainya sebagai cara untuk membalas dendam kepada Jian Wangye yang ditugaskan Bixia untuk menghancurkan mereka.
“Sebenarnya, aku juga mencemaskan keadaan adik iparku itu. Ini adalah tugas pertamanya dan lebih sulit dibandingkan perang terbuka. Pada perang terbuka, kami bisa melibat musuh dengan jelas. Namun, dalam tugas memberantas pemberontak ini, kami tidak tahu siapa saja lawan dan teman kami. Yang kami anggap kawan bisa jadi adalah lawan licik yang sedang menyamar,“ Shaoqiang berkata di dalam hati.
“Houye, saya membawa rebusan obat untuk Yue Gongzhu,” Liu Hua masuk kedalam kamar sambil membawa nampan dengan cawan kecil di atasnya. Kedatangan Liu Hua itu membuyarkan pikirkan Shaoqiang. Shaoqiang segera berdiri dan mendekati pelayan perempuan itu.
“Kamu keluar dan persiapkan makan malam untuk kami,” Shaoqiang langsung mengambil nampan dari tangan Liu Hua. Liu Hua menganggukkan kepalanya.
“Baik, Houye,” pelayan Qiuyue itu langsung keluar setelah memberi hormat.
Shaoqiang meletakkan nampan diatas meja lalu membawa cawan obat yang ada diatasnya ke dekat tempat tidur. Qiuyue menghela nafas. Dari sikapnya itu, Shaoqiang tahu kalau istrinya itu enggan meminum ramuan obat yang dibawa Liu Hua ini.
“Minumlah,” ucap Shaoqiang sambil menyodorkan cawan itu setelah meniupnya beberapa kali.
“Terima kasih Houye,” Qiuyue berkata lirih lalu menerima cawan itu. Istrinya itu meminum obatnya dengan pelan.
“Jika kamu meminumnya seperti itu, rasa pahitnya akan sangat terasa. Minumlah dengan cepat supaya pahitnya tidak terlalu terasa,” Shaoqiang memberi saran setelah melihat wajah istrinya pucat setelah meminum sedikit ramuan. Shaoqiang mengambil air minum di atas meja dan menyodorkannya kepada Qiuyue setelah istrinya itu menghabiskan obatnya dengan cara yang Shaoqiang suruh.
“Terima kasih, Houye,” Qiuyue berkata lagi. Shaoqiang menghela nafas mendengar sebutan Qiuyue untuknya.
“Aku sudah menyuruhmu memanggil namaku saja jika hanya ada kita berdua, “ Shaoqiang berkata dengan suara yang berat untuk menunjukkan ketidam senangannya. Qiuyue menundukkan kepalanya.
“Saya masih canggung. Bukankah, tidak sopan memanggil namamu,”
“Sebelum kita menikah, kamu dengan santainya memanggil namaku. Bahkan menghinaku, “
“Itukan dulu. Sebelum saya kehilangan ingatan saya, “
“Qiuyue, aku ingin memulai semuanya dari awal. Dengan memanggil namaku, kita akan lebih akrab. Itu akan mengurangi jarak yang terlanjur muncul di hubungan kita. Sebentar lagi anak kita juga akan lahir. Jika kita tetap seperti, anak kita yang kesulitan. Dia tidak akan tumbuh dengan baik di keluarga yang dingin,” Shaoqiang berkata dengan lembut.
Qiuyue menundukkan kepalanya setelah mendengar perkataan Shaoqiang. Istrinya itu pun berkata lirih, “Kamu terlalu baik,”
Shaoqiang terdiam mendengar perkataan Qiuyue. Dia melihat wajah istrinya itu memerah. Entah mengapa dia merasa reaksi istrinya itu lucu dan menarik.
“Menarik?“ Shaoqiang kaget dengan pikirannya sendiri.
***
Dear pembaca, terimakasih untuk dukungannya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top