JURUS PEDANG BULAN MUSIM GUGUR

Luna memegang perutnya yang terasa penuh. Shaoqiang sejak tadi memaksanya makan lebih banyak. Sekalipun Luna berulang kali mengatakan kalau dia sudah kenyang, Shaoqiang tidak peduli. Suami Qiuyue itu terus menaruh lauk pauk ke dalam mangkuknya sehingga Luna tidak punya pilihan lain selain memakannya sampai habis.

"Kamu makan untuk dua orang. Jadi kamu harus banyak makan," Shaoqiang berkata sambil memberikan cawan berisi teh kepada Luna. Luna menerimanya dan meminumnya perlahan. Shaoqiang tersenyum.

"Jangan memikirkan masalah berat badan. Jika kamu merasa terlalu gemuk, setelah melahirkan kamu bisa berlatih bela diri bersamaku. Berat badanmu akan berkurang setelah berlatih," Shaoqiang menghiburnya, Luna terpaksa tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Luna ingat kalau kisah Autumn Moon menceritakan kalau Qiuyue asli mahir menggunakan pedang. Namun, dia bukan Qiuyue. Dia Luna, calon make up artist masa depan. Luna tidak mahir memegang pedang. Dia mahir memegang sisir, gunting dan kuas make up.

Luna merasa ngeri saat membayangkan kalau dia harus berlatih bela diri bersama suami Qiuyue itu setelah dia melahirkan. Memikirkan sakit pada saat melahirkan saja, dia sudah merasa takut. Sekarang Shaoqiang menambah ketakutannya dengan ajakan berlatih pedang di masa depan.

"Aku harus menemukan cara membuat keinginan Qiuyue itu terwujud. Membuat ayah, ibu, adik laki-laki Qiuyue dan suaminya ini bahagia. Jika tidak, maka aku akan tetap berada di dunia fiksi ini dan mengalami lebih banyak penderitaan. Namun, apa yang harus aku lakukan untuk membuat mereka bahagia?" Luna bertanya di dalam hati.

"Qiuyue, apa yang sedang kamu pikirkan? Mengapa kamu diam?" Shaoqiang bertanya. Luna menggelengkan kepalanya.

"Tidak Houye. Saya melihat keluar gazebo ini. Saya melihat langit cerah. Saya merasa senang karena itu," Luna mengarang alasan. Shaoqiang menganggukkan kepalanya.

"Sebentar lagi aku akan mengajakmu berjalan-jalan di luar Houfu. Apakah kamu mau pergi ke kota kecil yang berada di dekat desa ini?" Shaoqiang memberikan pertanyaan yang membuat Luna membayangkan suasana kota kecil yang biasa dia lihat dalam drama yang dia tonton di televisi.

"Sepertinya menyenangkan kalau melihat suasana kota kecil di sekitar sini," Luna bergumam tanpa sadar. Shaoqiang tersenyum.

"Baiklah. Sebentar lagi kita pergi ke kota yang tidak jauh dari sini," Shaoqiang membuat keputusan dengan cepat.

"Liu Hua, kamu pergi ke Istal dan katakan kepada penjaga kuda untuk menyiapkan kereta kuda untuk Yue Gongzhu," Shaoqiang berjalan keluar dari gazebo lalu memberi perintah kepada Liu Hua yang berdiri di luar gazebo.

"Baik, Houye," Liu Hua menjawab dan segera pergi. Luna menutup mulutnya sendiri. Dia merasa malu karena Shaoqiang mendengar gumamannya.

Suami Qiuyue ini memiliki telinga yang peka. Luna merasa kalau dia harus berhati-hati jika berbicara dengan Shaoqiang. Jangan sampai dia menggumamkan kalimat aneh tanpa sadar ketika dia berada di dekat suami Qiuyue ini. Jika hal itu terjadi, keadaan bisa menjadi kacau.

"Aku rasa kita harus membawa makanan juga dalam perjalan ini," Shaoqiang berkata kepada dirinya sendiri. Dia menghadap ke arah Liufei yang juga berdiri di luar gazebo.

"Suruh Juru Masak untuk menyiapkan makanan. Setelah makanan siap, kami baru berangkat," Shaoqiang berkata kepada Liufei.

"Baik, Houye," Liufei menjawab dengan cepat lalu berjalan menuju dapur Houfu.

Shaoqiang masuk lagi ke dalam gazebo dan duduk berhadapan dengan Luna. Luna menghela nafas. Dia kadang merasa canggung jika berdua saja dengan idolanya ini. Hal itu membuat Luna merasa sedikit cemas. Dia cemas kalau dia akan merasa tidak nyaman juga ketika berpergian bersama suami Qiuyue ini.

"Qiuyue, kita akan berhenti di tempat yang menarik saat menuju kota itu," Shaoqiang bercerita dengan antusias. Luna menganggukkan kepalanya. Asalkan Male Lead ini bahagia, Luna akan melakukan apapun. Jika Shaoqiang bahagia, kesempatannya kembali ke dunia nyata pun akan bertambah.

Setalah menunggu selama satu jam, Liufei datang dengan terburu-buru membawa keranjang. Dibelakangnya, seorang pelayan berjalan mengikutinya dengan membawa sebuah keranjang juga. Liufei segera masuk kedalam gazebo.

"Houye, Juru Masak sudah memasakkan bekal untuk Anda dan Niangniang," Liufei berkata dengan penuh semangat. Shaoqiang menganggukkan kepalanya. Tidak lama, Liu Hua juga datang.

"Houye, kereta kuda yang Anda minta telah dipersiapkan," Liu Hua memberikan informasi. Shaoqiang menganggukkan kepalanya.

"Bagus! Ayo Qiuyue, kita berangkat," Shaoqiang berkata sambil mengulurkan tangannya kepada Luna. Luna dengan ragu memegang tangan Shaoqiang itu. Shaoqiang membantunya berdiri dan membawanya pergi menuju gerbang depan Houfu.

Di depan gerbang Houfu, sebuah kereta kuda menunggu. Seorang kusir dan seorang pengawal duduk di depan untuk mengarahkan kuda. Salah seorang pengawal di Houfu itu mendekati Shaoqiang dan memberi hormat.

"Jendral, saya akan mengawal Anda!" pengawal di Houfu itu menatap Shaoqiang dengan berani. Shaoqiang menggelengkan kepalanya.

"Tidak perlu. Aku hanya akan pergi ke kota yang berada di dekat desa ini," Shaoqiang menolak.

"Maafkan saya, Jendral. Sejak kegiatan pemberontak di Selatan meningkat, saya khawatir kalau mereka mengirim anggotanya untuk menyakiti Anda," pengawal itu memberi alasan lagi. Luna menghela nafas. Dia ingat dengan adik Qiuyue yang sedang berjuang menumpas pemberontak itu. Luna berharap kalau Xiaojian bisa mengatasi para penjahat itu.

"Perkataanmu benar juga. Baiklah! Cukup kamu saja yang ikut. Namun, kamu jangan mengenakan pakaian yang mencolok," Shaoqiang memberi penjelasan. Pengawal itu mengangguk. Dia segera masuk ke dalam Houfu dan dengan cepat kembali ke gerbang dengan pakaian pelayan.

"Yue Gongzhu, aku silahkan masuk kedalam kereta!" Shaoqian berkata sambil membuka pintu kereta kuda. Luna menganggukkan kepalanya.

Luna berusaha menaiki kereta kuda. Namun, dia kesulitan karena perutnya yang besar. Shaoqiang mengangkat tubuh Luna sehingga Luna bisa masuk ke dalam kereta dengan lebih mudah. Tindakan Shaoqiang itu membuat Luna merasa gugup dan jantungnya berdegup kencang.

"Terimakasih, Houye!" Luna menjawab dengan suara yang lirih karena gugup. Shaoqiang tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Liu Hua dan Liu Fei memasukkan keranjang yang berisi bekal makanan ke dalam kereta kuda. Namun, mereka berdua tidak masuk ke dalam kereta kuda. Hanya Shaoqiang yang masuk ke dalam kereta kuda.

Saat Shaoqiang menutup pintu kereta kuda, Luna sadar kalau hanya mereka berdua yang berada di kereta kuda itu. Luna menjadi panik.

"Houye, bagaimana dengan Liufei dan Liu Hua?" Luna bertanya.

"Hanya kita berdua yang pergi. Mereka pasti punya banyak pekerjaan di Houfe,"

"Tidak, mereka bekerja untuk melayani saya. Mereka seharusnya mengikuti saya kemana pun," Luna melayangkan protesnya. Shaoqiang menggelengkan kepalanya.

"Jika mereka berdua ikut maka rombongan kita akan sangat mencolok. Qiuyue. Kamu mendengar perkataan pengawal tadi? Keadaan tidak terlalu aman sekarang. Kita harus waspada dan meminimalisir bahaya," Shaoqiang memberi penjelasan panjang lebar. Luna menggigit bibirnya sendiri karena gugup dan kesal.

"Ataukah kamu ingin kita membatalkan perjalanan ini? Aku dengan senang hati akan menemanimu di Houfu seharian," Shaoqiang bertanya lagi. Luna cemberut mendengar perkataan Shaoqiang. Dia sudah menghabiskan waktu tiga bulan di Houfu. Dia sudah sangat bosan melihat pemandangan yang sama terus menerus.

"Saya ingin bertamasya," Luna berkata lirih. Meskipun dia merasa tidak nyaman karena harus berduaan dengan Shaoqiang, dia tidak punya pilihan lain. Shaoqiang menganggukkan kepalanya.

"Kendalikan laju kuda sehingga Yue Gongzhu merasa nyaman," Shaoqiang memberi perintah.

"Baik Houye," kusir kuda menjawab. Kereta kuda yang Luna naiki itu pun bergerak. Awalnya lajunya lambat setelah itu lajunya sedikit lebih cepat. Saat kereta kuda berguncang, Luna memegang lengan Shaoqiang sehingga dia tidak jatuh. Shaoqiang akhirnya merangkul tubuh Luna.

"Aku melakukan ini supaya kamu kepalamu tidak terbentur dinding kereta," Shaoqiang memberi alasan. Luna menganggukkan kepalanya. Dia percaya dengan ucapan Shaoqiang. Laki-laki yang sedang merangkulnya ini diceritakan sebagai laki-laki yang polos dan tulus di dalam kisah Autumn Moon. Namun, terkadang dia terlalu polos sehingga beberapa kali salah menilai orang.

Mereka berdua hanya diam saja di dalam kereta kuda. Hal itu membuat Luna mengantuk. Dia akhirnya tertidur. Dia bangun saat Shaoqiang memanggil nama Qiuyue. Saat dia bangun, Luna kaget karena dia menjadikan paha Shaoqiang sebagai bantalnya.

"Maaf, Houye," Luna berkata dengan cepat karena gugup. Dia langsung memperbaiki posisi duduknya. Shaoqiang menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa, Yue Gongzhu. Kamu mengantuk dan jatuh tertidur. Aku sendiri yang meletakkan kepalamu diatas pahaku supaya kamu merasa nyaman," Shaoqiang memberi alasan. Luna menundukkan mukanya karena malu.

"Aku membangunkanmu karena aku ingin menunjukkan sebuah telaga kecil yang aku temukan dulu. Telaga itu berada di sekitar daerah ini," Shaoqiang berkata sambil membuka jendela. Luna melihat keluar melalui jendela yang dibuka itu. Mereka berada di tengah hutan bambu. Shaoqiang membuka pintu kereta. Dia turun lebih dulu lalu membantu Luna turun dari kereta kuda itu.

"Kita berjalan sedikit ke arah sana," Shaoqiang berkata dengan antusias. Dia menggenggam tangan Luna dan membawanya berjalan masuk ke dalam hutan bambu. Tangan Shaoqiang yang lain membawa sebuah keranjang. Tidak lama mereka berjalan, mereka tiba di sebuah telaga kecil.

"Ini adalah tempat yang ingin aku tunjukkan kepadamu," Shaoqiang berkata dengan ceria. Luna terkagum melihat pemandangan yang berada di sekitarnya. Dia mendekati telaga dengan air yang jernih itu. Luna duduk di tepinya dan mencelupkan tangannya kedalam telaga.

"Airnya sejuk sekali," Luna berkata dengan antusias. Dia melepas sepatunya dan menarik roknya. Lalu dia mencelupkan kakinya ke dalam telaga.

"Berada di tempat ini pada musim panas seperti saat ini membuat nyaman, bukan?" Shaoqiang bertanya dan Luna menganggukkan kepalanya.

"Terimakasih, Houye. Aku bisa melihat pemandangan yang indah ini karena Anda," Luna tersenyum. Shaoqiang membuka penutup keranjang. Dia mengambil buah pir yang berada di dalamnya lalu mencucinya dengan air telaga itu.

"Apakah Houye sudah lama menemukan telaga ini?"

"Aku menemukannya tahun lalu," Shaoqiang menjawab sambil mengupas kulit buah yang digenggamnya. Setelah mengupasnya, dia memotong buah itu menjadi lebih kecil lalu memberikan sepotong demi sepotong kepada Luna.

"Apakah ini adalah tempat rahasia Anda, Houye?" Luna bertanya. Shaoqiang menganggukkan kepalanya.

"Air telaga ini jernih sekali. Darimana sumber airnya?"

"Aku rasa sumbernya adalah mata air yang berada di tepi sana. Jika kamu melihat kesana maka kamu akan melihat air yang membual keluar dari celah batu besar itu. Jika aku pergi ke telaga ini, aku suka duduk diatas batu itu untuk bermeditasi," Shaoqiang menunjuk ke arah selatan telaga. Ada beberapa batu besar di situ. Luna menganggukkan kepalanya. Dia berdiri dan hendak berjalan ke arah itu. Namun, Shaoqiang mencegahnya.

"Tepi telaga ini sangat licin. Batu disana juga. Kamu bisa terjatuh. Sebaiknya kamu duduk disini saja bersama denganku," Shaoqiang berkata dan Luna terpaksa menurut. Dia duduk kembali. Luna mengambil kantung kulit berisi air minum dan meminum isinya.

Luna memainkan air telaga dengan kakinya. Sadar kalau Shaoqiang tidak bicara lagi, Luna menoleh ke arah suami Qiuyue itu. Shaoqiang sedang melamun. Dia menatap bebatuan di tepi telaga itu dengan pandangan yang kosong. Luna menatap ke arah bebatuan itu.

Entah mengapa Luna menjadi ingat dengan salah satu adegan di kisah Autumn Moon. Saat berada di perguruan silat, Shaoqiang dan Rufen sering berlatih bersama-sama di tepi sungai. Penulis Autumn Moon mengatakan kalau masa itu adalah masa yang paling indah bagi Shaoqiang.

"Houye, Anda sering berlatih bersama dengan Rufen di masa lalu, bukan?" Luna bertanya dengan suara yang santai. Shaoqiang menatap Luna dengan ekspresi bingung.

"Kalian berdua berada di perguruan yang sama. Sejak kecil selalu bersama. Tentu kalian berdua sering berlatih bersama, bukan?" Luna memperjelas pertanyaannya. Shaoqiang menganggukkan kepalanya sekilas.

"Apakah Anda punya tempat favorit untuk berlatih?"

"Aku suka berlatih pedang di tepi sungai. Di kaki Gunung Wushan, ada sebuah sungai besar dan air terjun. Kami sering berlatih disana," Shaoqiang berkata dengan suara yang terdengar gugup.

"Apakah jurus pedang yang Anda pelajari adalah jurus pedang berpasangan?" Luna bertanya.

Sebenarnya Luna tahu jawabannya. Kisah Autumn Moon menceritakan kalau Shaoqiang tidak sengaja menggeser batu yang menjadi kunci penggerak pintu gua yang tersembunyi di balik air terjun kaki Gunung Wushan. Ketika gua itu terbuka, Shaoqiang masuk ke dalam dan menemukan buku jurus rahasia pedang berpasangan.

Shaoqiang mengajak Rufen berlatih jurus tersebut. Sayangnya sebelum mereka selesai mempelajari setengah dari buku itu, negara musuh menghancurkan perguruan mereka. Membuat mereka berpisah.

Kisah Autumn Moon paruh kedua menceritakan kalau Shaoqiang mempelajari ilmu pedang itu lagi bersama dengan Rufen. Mereka mempelajari jurus pedang itu untuk menghadapi musuh besar mereka yang memihak Qiuyue pada saat perempuan itu melakukan pemberontakkan.

Untuk mengurangi jatuhnya korban, Shaoqiang dan Rufen menantang ahli bela diri pedang yang memihak Qiuyue itu. Jika ahli pedang itu kalah maka Qiuyue harus menyerah. Namun, saat ahli pedang itu kalah, Qiuyue tidak menyerah begitu saja dan malah menyandera putranya.

"Mengapa kamu bertanya seperti itu?" Shaoqiang bertanya dengan kening berkerut.

"Kalian berdua berlatih bersama-sama. Oleh karena itu, aku menduga kalian mempelajari ilmu pedang berpasangan," Luna membuat alasan yang terdengar masuk akal dalam waktu singkat.

Dalam hatinya, Luna merutuk mulut usilnya. Sebagai fans kisah Autumn Moon, dia kadang tidak bisa menahan rasa ingin tahunya. Sebagai fans, dia ingin tahu lebih detail tentang segala sesuatu yang berada di dalam kisah Autumn Moon.

"Tidak. Kami mempelajari ilmu pedang yang biasa saja," Shaoqiang menjawab dengan kaku. Luna meringis. Dia tahu kalau Shaoqiang sedang berbohong. Hal ini menunjukkan kalau Shaoqiang belum bisa mempercayai dirinya.

"Apakah Qiuyue pandai memainkan pedang?" Luna bertanya untuk mengalihkan pembicaraan dari topik pedang berpasangan. Shaoqiang menghela nafas. Luna merutuk di dalam hati lagi. Menyalahkan dirinya yang membicarakan Qiuyue seperti membicarakan orang lain. Shaoqiang mengadah ke langit sejenak lalu menatap Qiuyue lagi.

"Kamu pandai memainkan pedang. Jurus pedangmu begitu halus,"

"Anda pernah melihat permainan pedangku?" Luna bertanya lagi. Kali ini dia tidak bertanya seperti sedang menanyakan orang lain lagi. Shaoqiang menganggukkan kepalanya.

"Bixia mengadakan sebuah perjamuan di musim gugur dan memintamu menunjukkan sebuah tarian. Kamu mau dengan syarat aku harus memainkan seruling," Shaoqiang mulai bercerita.

Luna mengernyitkan keningnya dan mencoba mengingat cerita Autumn Moon. Dia tidak bisa mengingatnya dengan jelas karena saat membaca kisah Autumn Moon, Luna sering melewatkan adegan dimana Qiuyue muncul. Itu semua karena dia tidak suka dengan karakter Qiuyue yang dia anggap sebagai pencuri kekasih orang.

"Kamu menunjukkan jurus pedangmu yang seperti tarian. Saat itu bulan purnama sedang bersinar cerah. Bixia bertanya kepadamu tentang jurus pedang yang kamu mainkan dan kamu menjawab kalau kamu sedang menunjukkan jurus pedang yang kamu buat sendiri. Kamu menyebutnya Jurus Pedang Kematian," Shaoqiang melanjutkan perkataannya.

Luna menghela nafas karena kecewa. Dia bisa membayangkan kekacauan yang dibuat oleh Qiuyue pada saat itu. Perempuan itu sengaja merusak suasana hati ayahnya sendiri dengan memberi nama seram untuk jurus pedang temuannya. Jurus Pedang Kematian? Dia sedang mengancam ayahnya sendiri.

"Akan tetapi, Qiuyue asli ternyata seorang jenius juga. Dia bisa membuat jurus pedang yang baru," Luna berkata di dalam hatinya. Selama ini dia berpikir kalau Qiuyue hanyalah seorang tuan putri egois yang suka memaksakan kehendaknya. Dia juga menganggap kalau sikap arogan Qiuyue itu untuk menutupi kekurangan atau kebodohannya. Ternyata, putri arogan ini adalah jenius bela diri pedang.

"Tentu keadaan menjadi kacau dan Fuhou marah besar," Luna memberi tanggapan. Shaoqiang menganggukkan kepalanya. Suami Qiuyue itu lalu menghela nafasnya.

"Melihat amarah Bixia, semua tamu menjadi takut. Untuk menenangkan hati suasana hati Bixia, aku terpaksa menutupi kesalahanmu. Aku bilang kalau kamu bercanda dan berbohong kalau pertunjukkan pedangmu sebenarnya sudah direncanakan oleh kita berdua sebelum perjamuan dimulai. Aku berbohong kalau nama jurus pedangmu yang sebenarnya adalah Pedang Bulan di Musim Gugur," Shaoqiang menjelaskan panjang lebar. Luna bisa membayangkan suasana tegang pada perjamuan itu.

"Apakah Anda memberi nama juru itu karena melihat bulan purnama saat itu?" Luna menebak dan Shaoqiang mengangguk.. Dia tersenyum malu.

"Aku tidak bisa memikirkan nama yang lain dalam waktu singkat. Saat itu musim gugur, jadi aku gabungkan saja musim gugur dan bulan menjadi Jurus Pedang Bulan Musim Gugur,"

"Itu nama yang tepat, Houye. Musim gugur bisa menjadi bahasa halus menunjukkan saat-saat menjelang kematian," Luna berkata lirih. Shaoqiang tertawa kecil.

"Aku tidak memikirkan sejauh itu. Aku tidak merasa jurus pedangmu semengerikan itu. Saat kamu menunjukkannya di hadapan kami semua, kamu seperti sedang menari. Aku bahkan membayangkan Chang'e (Dewi Bulan) sedang menari," Shaoqiang berkata dengan antusias.

Luna menatap Shaoqiang yang tersenyum dengan tulus itu. Dia merasa dadanya berdegup kencang lagi. Luna memegang dadanya yang terasa nyeri itu.

"Qiuyue, ada apa denganmu?" Shaoqiang bertanya. Luna menggelengkan kepalanya perlahan.

"Saya mungkin sedikit lelah, Houye," Luna berbohong.

"Kalau begitu, beristirahatlah sejenak," Shaoqiang berkata sambil menarik tubuh Qiuyue sehingga kepalanya berada diatas paha Shaoqiang. Luna menolak, tetapi Shaoqiang menahan tubuhnya. Tangannya menutup mata Luna.

"Tidurlah sejenak, Yue Gongzhu," Shaoqiang berkata dengan suara yang lembut.

Luna terpaksa menurut. Setelah menutup matanya dan tertidur, dia bermimpi. Dia seakan melihat adegan yang diceritakan oleh Shaoqiang. 

Shaoqiang berada di hadapan ayah Qiuyue yang sedang marah. Shaoqiang berdiri dengan memberi kowtow di hadapan Bixia. Sedangkan Qiuyue duduk dibelakangnya, bersiap menerima hukuman pukulan dari Kasim.

"Hormat kepada Bixia. Saya memohon supaya Bixia memaafkan Yue Gongzhu. Dia hanya bercanda, Bixia. Tidak mungkin tarian seindah itu diberi nama yang mengerikan. Yue Gongzhu sebelum perjamuan menemui saya dan berkata kalau dia akan memberi pertunjukkan pedang untuk Anda dan mengatakan kalau dia akan meminta Anda menyuruh saya untuk mengiring pertunjukkannya dengan bunyi seruling saya. Dia berkata kalau nama jurus baru ciptaannya adalah Jurus Pedang Bulan Musim Gugur. Bukankah Yue Gongzhu seakan menari. Saya sendiri merasa kagum. Saya seperti melihat Chang'e turun ke bumi,"

"Kamu jangan membelanya! Dia berani bercanda di dalam perjamuan besar ini? Aku tahu kalau dia sengaja merusak suasana hatiku! Kasim pukul Gongzhu yang keras kepala ini dengan seratus pukulan di kakinya," Bixia berteriak dengan suara keras. Namun, Shaoqiang mencegahnya. Dia mengambil lencana perak yang tersemat di pinggangnya. Dia meletakkan lencana itu di atas kedua tangannya lalu menyodorkannya ke arah Bixia.

"Bixia, Anda pernah menghadiahi saya lencana ini. Anda berkata kalau Anda akan mengabulkan permintaan saya jika saya menunjukkan lencana perak ini. Saya memohon supaya Anda memaafkan Yue Gongzhu. Dia terlalu kekanak-kanakan sehingga tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk bercanda," Shaoqiang menunjukkan sebuah lencana perak.

"Baiklah. Aku mengabulkan permohonanmu. Ambil lencana perak itu!" Bixia menyuruh kasim yang berada di sebelahnya. Kasim itu turun dari podium lalu mengambil lencana perak yang ditunjukkan oleh Shaoqiang.

Setelah perjamuan selesai. Qiuyue menemui Shaoqiang. Dia menghunuskan pedangnya yang tajam ke leher Shaoqiang. Shaoqiang hanya diam dan tidak melawan.

"Jendral bodoh, mengapa kamu membelaku? Mengapa kamu menukar lencana berharga itu untuk pengampunanku? Orang dengan latar belakang yang tidak jelas sepertimu hendak menolongku! Atau kamu sedang mengolokku dengan bertindak seperti itu?"

"Yue Gongzhu jangan salah memahami maksud saya. Saya memang mengangumi jurus pedang yang Anda tunjukkan. Jika Anda menerima hukuman dari Bixia sebanyak seratus pukulan di kaki Anda, saya takut kalau Anda tidak bisa menunjukkan tarian itu di masa depan. Saya hanya sedang mencegah terjadinya kerugian seperti itu,"

"Memangnya kamu masih mau melihat jurus pedangku itu lagi?" Qiuyue bertanya dengan suara yang terdengar gugup. Shaoqiang menganggukkan kepalanya. Dia tersenyum lebar.

"Jurus pedang Anda tidak hanya indah, tetapi juga mematikan. Saya tidak hanya ingin melihatnya lagi, tetapi saya ingin mengujinya di masa depan jika Yue Gongzhu tidak keberatan," Shaoqiang berkata dengan sungguh-sungguh. Pipi Qiuyue bersemu merah.

"Jendral Shaoqiang, sekalipun ayahku memukulku lebih dari seratus pukulan, aku bisa menahannya dan cepat memulihkan kondisiku dengan tenaga dalam yang aku miliki. Namun, kamu akan membutuhkan waktu seumur hidup untuk mengalahkan jurus pedangku itu," Qiuyue bicara dengan angkuh.

"Tidak masalah, saya akan mengujinya seumur hidup saya jika Anda berkenan," Shaoqiang menjawab.

Qiuyue tersentak mendengar jawaban Shaoqiang. Qiuyue menurunkan pedangnya.

"Apakah kamu mengerti maksud perkataanmu itu, Jendral,"

"Apa yang salah dengan perkataanku?" Shaoqiang bertanya lagi dengan ekspresi kaget. Namun, Qiuyue tidak menjawab. Dia meninggalkan Shaoqiang yang kebingungan.


Dear Pembaca,

Mumpung lancar ide dan belum ngantuk. Lanjutkan saja. Terimakasih untuk dukungannya. Satu hal, kelemahan Shaoqiang itu kepolosannya dalam beberapa hal yang bisa bikin orang salah paham. 

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top